Anda di halaman 1dari 12

Hubungan islam dengan ilmu pengetahuan alam

1. Hubungan islam dengan kimia


a. Pengertian Ilmu Kimia
Kimia merupakan salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang muncul sejak
munculnya pemikiran ilmuan secara ilmiah, Kimia (dari bahasa Arab: ‫كيمياء‬, atau kimiya =
perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, atau khemeia) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta
perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan
untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat
fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan
oleh gaya antar atom dan ikatan kimia.
b. Dalil tentang hubungan islam dengan kimia
Al Qur’an menjelaskan tentang unsur Besi (QS. Al-Hadid, 57:52)
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata
dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa.” (al-Hadid 57: 25).
Berdasarkan kandungan surah Al-Hadid di atas, para ilmuan muslim telah mengkaji kandungan
yang terkandung di dalam nya yang menyatakan bahwa Allah telah menurunkan/menciptakan
unsur besi yang dapat di manfaat kan oleh manusia.
Ilmuwan dari NASA seperti Profesor Amstrong menjelaskan bahwa memang
besi (Fe) diturunkan dari langit. Sains memberikan informasi kepada kita, bahwa besi termasuk
logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Pada awal pembentukan planet bumi pernah dihujani asteroid yang kaya dengan unsur
besi. Menurut buku Ir Agus Haryo Sudarmoojo (2008), itulah penyebab mengapa planet bumi
mempunyai inti besi yang dikelilingi oleh lelehan-lelehan batu gunung berapi hingga saat ini.
Artinya besi yang kita kenal menjadi bagian hidup hidup manusia ternyata bukan dari planet
Bumi. Luar biasa, besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an.
Dalam Surat Al-Hadiid, yang berarti “besi”.
c. Perkembangan Ilmu Kimia dalam Perspektif Islam
Kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang
penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman
kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan
manfaatnya hingga kini.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal
berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa
alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium--senyawa penting dalam kehidupan
manusia modern--merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang
dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi,
kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya
mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi,
tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer.

D. Penemuan dan Kontribusi Kimiawan Muslim


A. Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H.)
Konstribusi:
1. orang yang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya
dalam bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan Barat diambil dan dikembangkan
menjadi apa yang dikenal sekarang sebagai ilmu kimia.
2. orang yang pertama mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk
mengolah mineral-mineral dan mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat kimiawi
serta mengklasifikasikannya.
3. menciptakan instrumen pemotong, pelebur, dan pengkristal.
4. menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan
kapur, penyulingan, pencelupan, dan pemurnian.
5. Mengungkap teori reduksi oksidasi
6. Menemukan Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan
asam asetat
7. sukses melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting lainnya dalam
merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum.
B. Ibnu Zakaria, al-Rozi (865-925)
Konstribusi:
1. Dalam karyanya berjudul, Secret of Secret, Al-Razi mampu membuat klasifikasi
zat alam yang sangat bermanfaat. Ia membagi zat yang ada di alam menjadi tiga,
yakni zat keduniawian, tumbuhan, dan zat binatang.
2. Menemukan Soda serta oksida timah.
3. membangun dan mengembangkan laboratorium kimia bernuansa modern. Ia
menggunakan lebih dari 20 peralatan laboratorium pada saat itu. Dia juga
menjelaskan eksperimen-eksperimen yang dilakukannya.
C. Al-Majriti (950 M-1007 M).
Konstribusi: 1. menulis buku kimia bertajuk, Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu, dia
memaparkan rumus dan tata cara pemurnian logam mulia.
D. Al-Biruni (wafat 1051 M)
Konstribusi: 1. menulis Al-Saydalah (Kitab Obat-obatan), dia menjelaskan secara detail
pengetahuan tentang obat-obatan. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peran farmasi dan
fungsinya.
2. Hubungan islam dengan fisika
a. Pengertian Ilmu fisika
Fisika dalam Bahasa Yunani adalah physikos artinya alamiah dan physis artinya Alam
fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang
tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika
mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam
semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
b. Dalil tentang hubungan islam dengan fisika
1. Relativitas
Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori
relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah
manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya. Tapi ada
perkecualian; Al Qur’an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat
yang mengulas hal ini berbunyi:“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan,
padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu
adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.” (Qs Al Hajj: 47) dan “Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu.(Q.S. Sajadah :5)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan
bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang
lama:“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab:
‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Qs Al Mu’minuun:112-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur’an, yang
mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur’an adalah Kitab Suci Firman
Tuhan.
c. Perkembangan Ilmu fisika dalam Perspektif Islam
Kaum muslimin mempunyai perhatian khusus dalam mempelajari Optic dan Fenomena
cahaya. Kegiatan ini terjadi pada abad ke-4 di kairo oleh Ibnu Al-Manadzir (the saurus optical),
yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari Fenomena Cahaya.
Dua abad kemudian di Persia, Quthib Al-din Asy-Syurazi dan muridnya Kamal Al-din
Al-Fariri manulis kitab al-manadzir, mereka menjelaskan tentang pembentukan pelangi yang
disebabkan oleh Fraksi 1[9] dan Refleksi2[10].
Bidang fisika kedua yang dipelajari kaum muslim adalah gerak. Masalah fundamental ini
dipersiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasarrevolusi keilmuan, Ibnu Sina mengemukakan
gagasan dibeberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya yaitu John Filophonas, dalam kritiknya,
Ibnu Sina menemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi 3[11] dan juga gagasan
tentang momentum4[12].
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslimin adalah masalah tentang berat ukuran serta
tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Gagasan ini berkembang dan muncullah karangan besar mengenai hal ini, yang paling terkenal
adalah karangan Al-Biruni dan Al-Khazini.
d. Penemuan dan Kontribusi fisikawan Muslim
Beberapa nama tokoh-tokoh dalam islam di bidang Fisika ,antara lain:
a) Al-Kindi nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’cub Ibn Ishak Al-Kindi, dia memberi definisi
tentang fisika adalah telaah atau kajian atas berbagai objek yang sifat nya dapat di tangkap oleh
indra atau yang bersifat materi atau bergerak .
b) Ar-Razi nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ar-Razi (abad ke-9) oleh
serjana barat lebih di kenal sebagai rhazes atau rasis seoarang doktor dan ahli kimia dalam bidang
kimia
c) Al-Farabi dalam bidang sains.

3. Hubungan islam dengan biologi


a. Pengertian Ilmu biologi
Biologi adalah sebuah disiplin ilmu alam yang dengan segala potensinya manusia di tantang
untuk menguak misteri kehidupan sebagai ciptaan Allah. Biologi adalah suatu ilmu kehidupan
yang memandang bahwa kehidupan ini adalah sebuah misteri. Dengan semakin terkuaknya
misteri tersebut akan semakin telihat besarlah kekuatan Allah.
b. Dalil
1. asal kejadian manusia. Seperti dalam surat As-Sajadah ayat 8:
Artinya “kemudian dia (Allah) menjadikan keturunan (Adam) dari saripati (mani).”
Dan juga dalam surat surah Al- Insan ayat 2
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan Dia
mendengar dan melihat.
Prof. Keith Moore seorang ilmuan dibidang anatomi dan biologi sel terkemuka didunia
berkata :
“Setetes air mani yang bercampur sebagaimana dinyatakan dalam ayat Al-Qur’an diatas jelas
mengacu pada pencampuran sejumlah kecil sperma dengan sel telur yang dikaitkan dengan
cairan folikuler yang ikut bersamanya. Disini, ada acuan lain dalam Al-Qur’an mengenai asal
mula manusia dari sejumlah kecil cairan yang bercampur yang diyakini mangacu pada sekresi
yang dikeluarkan oleh laki-laki dan perempuan. Sebagaimana di fahami bahwa sel telur
dikelurkan oleh ovarium selama proses ovulasi. Sel telur dan cairan volikulernya diserap
masuk kedalam tuba fallopi, dimana jika hubungan seksual terjadi, maka mereka akan
bercampur dengan beberapa ratus sperma. Hasil dari percampuran sel sperma dan sel telur,
selanjutnya membentuk zigot pormodium dari embrio.
Selanjutnya dalam surah Nuh ayat 13-14:
Artinya: 13. mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? 14. Padahal Dia
Sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.
Beberapa abad sebelum dan setelah Al-Qur’an diturunkan ke bumi para ilmuwan,
khususnya di bidang embriologi tidak mengetahui bahwa manusia berkembang dalam rahim
melalui sejumlah tahapan atau fase. Nyatanya, ilmu biologi terkini juga menyatakan hal yang
sama bahwa janin secara embriologi berkembang dalam beberapa fase dalam rahim sang ibu,
yang dibagi atas tiga fase, yaitu: fase pra embriologi (dan setengah minggu pertama) fase
embriologi awal (sampai akhir minggu kedelapan) dan fase fetal (sesudah akhir minggu ke
delapan hingga kelahiran). Terlihat jelaskan bahwa besar kekuasan Allah yang menciptakan
alam semesta dan yang telah mengajarkan manusia apa-apa yang tidak ia ketahui, secara
otomatis ilmu biologi membuktikan kebenaran Al-Qur’an dengan sangat ilmiah.
c. Perkembangan Ilmu biologi dalam Perspektif Islam
Imam Al-Ghazali menyebutkan ilmu-ilmu yang terlarang untuk dipelajari. Artinya ilmu
biologi boleh dipelajari oleh umat Islam ilmu biologi sangat bermanfaat bagi umat Islam itu
sendiri. Seperti untuk melihat kekuasaan Allah, menembah keimanan, bahkan untuk
menunjang kehidupan manusia itu sendiri.
Kita ketahui bahwa Islam juga banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar seperti Ibnu
Sina ahli dalam bidang kedokteran. Seseorang yang bergerak dalam bidang kedokteran harus
mengetahui. Struktur tubuh manusia (anatomi) dan itu di dapat di dalam ilmu biologi. Dalam
ilmu biologi kita juga belajar tentang unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan manusia
seperti vitamin, protein, calcium dan sebagainya. Selain itu juga diajarkan dimana kita
mendapatkan sumber-sumber dari unsur-unsur tersebut.
Dengan biologi kita dapat mengetahui berbagai jenis penyakit, penyebabnya dan
bagaimana kita mengatasinya. Misalnya ada beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
obat herbal, dan itu juga dapat diketahui melalui ilmu biologi.
Jadi pada dasarnya Islam dan biologi tidak bertentangan, bahkan ada beberapa ilmu
biologi yang bersumber dari kitab umat Islam sendiri (Al-Qur’an). Begitu juga umat Islam
memerlukan ilmu biologi untuk melangsungkan kehidupan. Hubungannya ialah Islam
membimbing dan membatasi agar ilmu biologi tidak digunakan untuk hal-hal yang melanggar
batas-batas moral dan hukum.

d. Ilmuwan Muslim Bidang Biologi:


1. Abu Khayr – Dokter Botani

Karyanya:

 Al-Filaha – buku panduan tentang tumbuhan yang berisi lima hal penting;1. pengetahuan umum
tentang dunia botani 2. cara penanaman, pelapisan (layering), pembabatan atau pemangkasan,
hingga pencangkokan (grafting) yang tepat sesuai jenis tumbuhan 3. tentang binatang yang
bermanfaat dan yang merusak tumbuhan 4. 5. tentang tanda-tanda astrologi dan meteorologi yang
perlu diperhatikan saat hendak menanam dan memanen

2. Ibnu al-Baitar (akhir abad XII-1248) – Ahli Botani dan Farmasi

Karyanya:

 al-Jami fi al-Adwiya al-Mufrada – buku ilmu botani paling lengkap dalam kaitannya dengan ilmu
pengobatan Arab
 al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada – ensiklopedi yang berisi daftar jenis tumbuhan obat yang
ada di Arab Saudi, termasuk tumbuhan yang berfungsi sebagai obat bius, dan buku itu juga berisi
dua puluh bab tambahan tentang khasiat beragam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia,
selain itu juga di dalam buku ini terdapat sebuah bab yang khusus membahas masalah
pembedahan
 al-Mughni fil Adwiyyatil Mufradah wal Ughdziyyah (Kumpulan Pengobatan Mandiri dan
Makanan)
 al-Jami’ fil Adwiyyatil Mufradah wal Ughdziyyah (Ensiklopedi Pengobatan Mandiri dan
Makanan)

3. Al-Dinawari – Penulis Ensiklopedia Tumbuhan

Karyanya:

 Tajnis al-Nabat (Risalah Tumbuhan) atau Book of Plants


 al-Akhbar at-Tiwal – buku tentang sejarah Iran
 Ansb al-Akrd (Nenenk Moyang Bangsa Kurdi) – buku tentang sejarah nenek moyang bangsa
Kurdi

4. Ad-Damiri (1341(742 H)-1405(808 H)) – Penulis Ensiklopedia Zoologi


Karyanya:

 Hayat al-Hayawan al-Kubra – sebuah ensiklopedi zoologi

5. Abu al-Hasan an-Nahwi (394 H-458 H) – Master Ilmu Pengetahuan

Karyanya:

 al-Anwar – sebuah buku tentang ilmu alam, langit, dan perbintangan


 al-Mukhasshash – sebuah buku yang membahas semua bidang ilmu secara sistematis

6. Al-Jahiz 780(164 H)-869) – Pakar Kedokteran Hewan

Karyanya:

 Kitab al-Amsar wa Ajaib al-Bulhan (Buku tentang Kota-kota Besar dan Keajaiban Dunia)atau
Book of the Metropolises and the Wonders of the World – buku yang memuat sejumlah laporan
dan analisa seputar negeri-negeri yang jauh dan asing beserta ilustrasi berbagai kota dengan
menekankan segi arsitekturnya
 Kitab al-Hayawan atau Book of Animals – berisi kajian zoologi terlengkap pertama yang ditulis
dalam bahasa Arab dan berisi rangkuman ilmu zoologi dan kedokteran, penjabaran jenis hewan,
sifat dan perilakunya, serta ragam penyakit dan cara memelihara hewan, dan buku ini juga berisi
beberapa teori tentang evolusi spesies, pengaruh iklim dan psikologi kehewanan yang belum
dikembangkan hingga memasuki abad XIX)
 al-Qaul fi al-Baghal – buku tentang keledai, sifat, dan kehidupannya

MATEMATIKA
a. pengertian
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu “mathematike“ yaitu bahasa latinnya
“mathematica“. artinya adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan,
sebab pengertian “mathema” itupun berarti ilmu. Selain itu matematika berkaitan dengan
“mathein” yang berarti belajar dan berfikir. Dariperkataan yunani tersebut muncullah
beberapa istilah tentang matematika di berbagai negara, dengan lafadh yang hampir
sama.
Bangsa Arab yang juga memberikan adil besar terhadap perkembangan matematika,
dalam menyebut ilmu ini menggunakan lafadh yang berbeda-beda yakni dengan istilah:
ilmu hisab, ilmu riyadhi, ilmu ta`limi atau ausath walhikmatul wustho.
Walaupun lafadh serta pengertian yang diberikan terhadap matematika berbeda, namun
kita akui bahwa matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah
diciptakan oleh pemikiran manusia. Hal ini disebabkan karena matematika timbul dari
fikiran–fikiran manusia yang berhubungan dengan idea, proses dan penalaran. Sedangkan
pemalaran itu sendiri merupakan suatu cara berfikir, yang menjelaskan dan
memperlihatkan hubungan dua hal atau lebih dengan menggunakan sifat-sifat (hukum,
aksioma, postulat) yang telah diakui validitasnya, dan berakhir dengan manarik suatu
kesimpulan.
b. Dalil
1. Angka Nol dan Angka satu
Dalam bebrapa surat dalam Al-Quran terdapat ayat yang menandakan tentang ke-Esaan Allah. Di
antaranya : Dalam Q.S Al Hasyr (59)
َ‫ع هما يُ ْش ِر ُكون‬ ُ ‫هار ْال ُمت َ َك ِب ُِّر‬
‫س ْب َحانَ ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫يز ْال َجب‬
ُ ‫ُّوس الس َهَل ُم ْال ُمؤْ مِ نُ ْال ُم َهيْمِ نُ ْال َع ِز‬
ُ ‫َّللاُ الهذِي ََل ِإلَهَ ِإ هَل ه َُو ْال َم ِلكُ ْالقُد‬
‫ه َُو ه‬
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa,
Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dalam
Q.S Thaahaa (20)
‫َّللاُ ََل ِإلَهَ ِإ هَل أَنَا فَا ْعبُ ْدنِي َوأَق ِِم ال ه‬
‫ص ََلة َ ِل ِذ ْك ِري‬ ‫ ِإنهنِي أَنَا ه‬Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Al
Ikhlash ayat 1 • ‫َّللا ُ أ َ َحد‬
‫ قُ ْل ه َُو ه‬Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Dalam beberapa ayat tersebut, dapat dihubungkan dengan makna bilangan biner di matematika.
Angka dalam bilangn biner yaitu 0 dan 1 (nol dan satu). Tentang keesaan Allah seperti tertera
pada kata-kata yang sering di ucapkan kaum muslim yaitu syahadat. Makna La Ilaha illallah
berkaitan dengan angka satu dan nol: La = tidak Illah = yang disembah, illallah = kecualli Allah
tidak ada Tuhan = 0 selain Allah = 1 tidak ada Tuhan melainkan Allah; 0 = 1 – Allah Allah = 1
(bilangan syahadat atau kode keesaan Allah)
Angka 1 melambangkan keber-ada-an, keabadian, ke-Esaan, lambang ke-Tuhanan, sedangkan 0
adalah lambang ketiadaan, kelemahan, kefana-an,kesementaraan, lambang seorang hamba. Angka
0 ini menjadi bernilai tinggi manakala dia dekat dengan angka 1, namun apabila angka 0 ini jauh
dengan angka 1 apalagi kalau dia berdiri sendiri maka dia tidak mempunyai nilai, walaupun kita
tulis besar-besar. Paling-paling kita sebut dengan "big-zero".
2. Angka 19
Angka 19 bukanlah sebagai angka biasa. Namun angka 19 memiliki banyak keistimewaan
dibanding dengan angka-angka lain.
Dalam Q.S Al-Mudatsir Ayat 31: “Dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu (angka 19)
melainkan untuk menjadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al
Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-
orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang
yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir berkata: Apakah yang dikehendaki
Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan?”.( Terj. QS.Almudatsir : 31) Dari situlah kita
bisa melihat bahwasanya angka 19 memang memiliki keistimewaan, karena Allah pun sampai
menyebutkannya dalam firman NYA.
Tentang keajaiban angka 19 ini, pertama kali diteliti oleh seorang insinyur pertanian Mesir
bernama Rashad Khalifa, dan hasil penemuannya pernah didemonstrasikan di London. Berikut
diantara keistimewaan angka 19 yg ditemukan nya, juga dr beberapa sumber lain yg
mengungkapkannya. 1. Kalimat “ BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” terdiri dari 19 huruf. 2.
Bacaan ‘Basmalah’ terdiri dari kelompok kata : ISMI-ALLAH-ARRAHMAN-ARRAHIM..
Jumlah dari kata kata tersebut dalam al Quran ternyata merupakan kelipatan angka 19. ISMI = 19
= 19 x 1 ALLAH = 2.698 = 19 x 142 ARRAHMAN = 57 = 19 x 3 ARRAHIM = 114 = 19 x 6 3.
total keseluruhan surat-surat dalam Quran sebanyak 114 surat. 114 merupakan kelipatan 19 yaitu
19 x 6. 4. Bacaan ‘Basmalah’ dalam Quran ditemukan sebanyak 114 buah (atau 19 X 6 ), dengan
perincian sbb: Sebanyak 113 buah ditemukan sebagai pembuka surat-surat kecuali surat ke-9 (At
Taubah), sedangkan sebuah lagi ditemukan disurat ke-27 ( an Naml ) ayat : 30. 5. Wahyu pertama
Surat ke-96 ( al Alaq) ayat : 1-5 terdiri dari 19 kata, dan 76 huruf (atau 19 x 4 ) 6. Wahyu terakhir
Surat ke-110 / an Nashr, terdiri dari 19 kata (atau 19 x 1). 7. Bagian tengah-tengah Quran jatuh
pada Surat ke-18 (Al Kahfi) ayat : 19 . 8. Keistimewaan angka 19 dalam ilmu matematika dikenal
sebagai salah satu ‘Bilangan Prima’ yakni bilangan yang tak habis dibagi dengan bilangan
manapun kecuali dengan angka 1 dan dirinya sendiri. Keistimewaan tersebut melambangkan
bahwa Allah itu Esa, dan sifat-Nya yang serba MAHA tidak dibagikan kepada siapapun juga
kecuali bagi diri-Nya sendiri. “ Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan DIA “ ( Terj. QS.
Al Ikhlas : 3) 9. Angka 19 terdiri dari angka 1 dan 9, dimana dalam bilangan pokok, angka 1
merupakan bilangan pertama dan angka 9 merupakan bilangan pokok terakhir dalam sistem
perhitungan kita. Keistimewaan tersebut menunjukkan sifat Allah yakni ‘Maha Awal dan Maha
Akhir’ . “ DIA lah yang awal dan yang ahir” ( Terj. QS. Al Hadiid : 3) 10. Angka 1
melambangkan sifat-Nya yang ‘Maha Esa’ (surat ke-112 ayat 1). “ Katakanlah, DIA lah Allah
yang satu” ( Terj. QS. Al Ikhlas : 1).Sedangkan angka 9 adalah angka yg terbesar, dan itu
melambangkan sifat Allah yg ke 38, yaitu “ MAHA BESAR” 11. Dalam kalender Qomariyah 9
berdasarkan perhitungan bulan, tahun kabisat terjadi tiap 19 tahun sekali. 12. Prof. Dr.Chr.P.
Raven dalam atlas anatomi, mengemukakan bahwa manusia memiliki ruas tulang leher sejumlah
7 ruas dan tulang belakang sejumlah 12 ruas. Keduanya saling berhubungan dan jumlah
rusuknya, jika dijumlahkan adalah 19. ( 7 + 12)
c. Perkembangan Ilmu matematika dalam Perspektif Islam
Matematika mendapat tempat yang khusus bagi Muslim karena cocok dengan karakter
pemikiran Islam tentang keesaan dan abstraksi. Bagi Muslim matematika bukan dianggap
sekuler, tapi merupakan alat untuk mencapai dunia pengetahuan berdasarkan hal-hal yang
dirasakan. Permasalahan yang terdapat di alam diusahakan untuk ditiru dengan bantuan
pemodelan matematika untuk selanjutnya diselesaikan dengan berbagai metode
matematika. Penyelesaian secara matematika dapat berupa penyelesaian analitik, maupun
penyelesaian secara numerik yang menggunakan komputer. Untuk penggunaan komputer
inilah penguasaan masalah komputasi diperlukan. Hasil komputasi ditampilkan berupa
grafik untuk penafsiran terhadap masalah yang sedang diselesaikan. Output analisis ini
menjadi dasar pemikiran pembangunan teknologinya.
d. Ilmuwan
1. Al-Khuwarizmi (al-Jabar)
Konstribusi:
a. seorang Ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia
b. menulis al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan
notasi kuadrat.
2. Ibn al-Haitham (Bapak Optik)
konstribusi:
a. mahir dalam bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu falak, matematika, geometri,
pengobatan, filsafat dan farmakologi.
b. 200 karya ilmiah di bebagai bidang telah beliau tulis sepanjang hidup beliau.
c. Tulisan mengenai mata sudah menjadi rujukan penting dalam penelitian sains di
BaratBeliau lah orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting mengenai
cahaya.
3. Umar Khayyam (Metode Geometri)
konstribusi:
a. memperhitungkan bagaimana mengoreksi kalender Persia. Pada 15 Maret 1079, Sulthan
Jalaluddin Malik Syah Saljuqi memberlakukan kalender yang telah diperbaiki Umar.
b. menemukan metode memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah parabola
dengan sebuah lingkaran.
 4. Ibnu Firnas (Konsep pesawat terbang)

5. Al-Jazari (penemu Jam)

konstrinusi:
a. penulis Kitáb fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik) tahun
1206, dimana beliau menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang
bagaimana cara merakitnya.
6. Al-Kashi (Penemu Pecahan Desimal)
konstribusi:
a. Beliau berjasa mengembangkan ilmu matematika dan astronomi dengan sederet
penemuannya.
b. Al-Kashi berhasil melakukan observasi terhadap gerhana bulan di kashan yang
terjadi pada 2 juni 1406.
c. pecahan desimal yang digunakan oleh orang-orang cina pada jaman kuno selama
berabad – abad merupakan pecahan yang diciptakan oleh al-kashi.
7. Ibnu Nasr (teori sinus)

Bill Scheppler dalam karyanya berjudul “Al-Biruni: Master Astronomer and Muslim
Scholar of the eleventh century” mengungkapkan bahwa Abu Nasr merupakan seorang
ahli matematika muslim dari persia. Beliau dikenal sebagai penemu hukum sinus, kata
Scheppler.

Anda mungkin juga menyukai