Anda di halaman 1dari 12

2.

KONSEP DASAR TRAFIK

2.1 DEFINISI TRAFIK


Secara sederhana dapat didefinisikan :
Trafik dapat diartikan sebagai pemakaian. Pemakaian yang diukur dengan waktu
(berapa lama, kapan). (tentunya masih dikaitkan dengan apa yang dipakai, dari
mana, kemana, dll).
Yang ditinjau disini adalah trafik dalam telekomunikasi. Dalam sistem telepon,
komunikasi data, permintaan/panggilan yang datang biasanya tidak dapat ditentukan
lebih dahulu tentang :
• Kapan datangnya dan berapa lama suatu pembicaraan telepon, komunikasi
data berlangsung (atau berapa lama suatu perlengkapan/saluran diduduki).
Proses tersebut dinamakan proses stokastik.
• Dalam hal kapan datangnya panggilan dan berapa lama pembicaraan telepon
berlangsung sudah diketahui lebih dahulu dan konstan : Proses tersebut
disebut proses DETERMINISTIK
Jelaslah bahwa kuantisasi besaran trafik hanya dapat diselesaikan dengan
pengetahuan STATISTIK dan TEORI PROBABILITAS.

2.2 BESARAN DAN SATUAN TRAFIK.


Nilai trafik dari suatu berkas saluran (atau peralatan) adalah banyaknya (lamanya)
waktu pendudukan yang diolah oleh berkas saluran (peralatan) tersebut.
Beberapa besaran trafik diantaranya :
o Volume trafik (V)
Adalah jumlah (lamanya) waktu pendudukan (pemakaian) saluran.
o Intensitas trafik (A)
Adalah jumlah (lamanya) waktu pendudukan per satuan waktu (waktu
pengamatan).
o Pendudukan (n)
Jumlah pemakaian saluran. Satu pendudukan ditentukan oleh awal
kedatangan panggilan dan akhir panggilan.
o Rata-rata waktu pendudukan atau mean holding time (h)
Volume trafik dibagi jumlah pendudukan yaitu : h = V/n

II - 1
Besaran trafik dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam suatu pengamatan sistem peralatan telekomunikasi, dipantau jumlah
panggilan yang datang dan pergi.

Peralatan sistem oo.....o


oo.....o
telekomunikasi

Panggilan yang Pendudukan yang ber


datang akhir (meninggalkan
sistem)

Ada 3 cara pendekatan besaran trafik :


T
1) Volume trafik = ∫ J (t )dt = V
t =0

Dimana J (t ) : Jumlah Pendudukan di sistem pada saat t

Jumlah panggilan

D(t) = jumlah panggilan yang


telah datang sampai saat t
6
5
4
3 J(t)=D(t)-B(t)

2
B(t) = jumlah pendudukan yang
1 telah berakhir sampai saat t

t
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 tn T

V
Intensitas trafik = =A
T
bila sesuatu kejadian dimana suatu jumlah pendudukan sebesar J(t) = p,
mempunyai waktu yang lamanya pendudukan sebesar tp.
p ≥ 0, 0 ≤ t ≤ T

Maka, intensitas trafik rata-rata dalam (selama) waktu T :

1 N N
 tp 
A =  ∑ p.tp = ∑ p. 
 T  p =0 p =0  T 

dimana N = Jumlah maksimum pendudukan.

II - 2
Jumlah pendudukan
di dalam sistem

3
2
1
t
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 t11 T

2) Intensitas trafik A merupakan jumlah seluruh waktu pendudukan dari tiap-tiap


pendudukan per satuan waktu.
1 N
A =  ∑ tn
 T  n =1
Contoh :
Suatu berkas saluran terdiri dari 4 saluran. Dalam 1 jam (jam sibuk) misalnya :
- saluran 1 : diduduki seluruhnya 0,25 jam.
- saluran 2 : diduduki seluruhnya 0,5 jam
- saluran 3 : diduduki seluruhnya 0,25 jam
- saluran 4 : diduduki seluruhnya 0,5 jam

1 4
Maka, Intensitas trafik A =  ∑ tn = (0,25 + 0,5 + 0,25 + 0,5)
 T  n =1
=1,5 jam/jam

1N
Waktu pendudukan rata-rata : h = t r =  ∑ t n
 N  n =1
Dimana : N : Jumlah pendudukan maksimum
tn : waktu pendudukan ke n
A N
Jumlah panggilan (pendudukan) per satuan waktu : C = =
tr T
3) A = C.t r dimana : C = Jumlah panggilan per satuan waktu (1 jam).
tr = waktu pendudukan rata-rata

II - 3
Contoh :
Diketahui kondisi trafik suatu berkas saluran sbb :
Jumlah panggilan per jam = 3600 panggilan per jam
= 60 panggilan per menit
= 1 panggilan per detik

Rata-rata waktu pendudukan = 1 jam = 1 menit = 60 detik


60
Tentukan Intensitas trafik sistem tsb.
Jawab :
A = C. tr = C. h

A = 3600 x 1( 60) = 60 jam/jam


= 60 x 1 = 60 menit/menit
= 1 x 60 = 60 detik/detik

SATUAN INTENSITAS TRAFIK = Erlang


Diambil dari nama ilmuwan Denmark : Agner Krarup Erlang, 1878-1929, yang
telah berjasa dalam mengembangkan ilmu rekayasa trafik.
E = Erlang Harga yang menunjukkan jumlah
TU = Traffic unit pendudukan kali rata-rata waktu
VE = Verkehrseinheit pendudukan per jam (3600 detik)
CCS = Cent Call Second Menunjukkan jumlah pendudukan
HCS = Hundrend Call Second (panggilan) kali rata-rata waktu
UC = Unit Call pendudukan per 100 detik

Tabel Konversi Satuan trafik telekomunikasi


Erl CCS
TU HCS
VE UC
1E
1 TU 1 1/36
1 VE
1 CCS
1 HCS 36 1
1 UC

II - 4
PENGERTIAN ERLANG :
• Dimensionless unit of traffic intensity
• Named after Danish mathematician A. K. Erlang (1878-1929)
• Usually denoted by symbol E.
• 1 Erlang is equivalent to traffic intensity that keeps:
– one circuit busy 100% of the time, or
– two circuits busy 50% of the time, or
– four circuits busy 25% of the time, etc.
• 26 Erlangs is equivalent to traffic intensity that keeps :
– 26 circuits busy 100% of the time, or
– 52 circuits busy 50% of the time, or
– 104 circuits busy 25% of the time, etc.

CONTOH-CONTOH :
1). Pengamatan saluran pada suatu berkas saluran dengan interval pengamatan
selama 30 menit ditampilkan dalam suatu grafik sbb :

Saluran ke
5 menit 7 menit 12 menit 24 menit
1
3 menit 4 menit 3 menit 5 menit 15 menit
2
15 menit 15 menit
3
7 menit 4 menit 11 menit 22 menit
4
76 menit

a). Volume trafik = V = Jumlah total waktu pendudukan


= 76 menit = 1,267 Erlang jam
76 menit
b). Waktu pendudukan rata-rata = h = tr = V/N =
11 pendudukan
= 6,91 menit
Volume trafik = Jumlah pendudukan kali Waktu pendudukan rata-rata
II - 5
volume trafik 76 menit
c). Intensitas trafik A = V/T = =
Periode Pengamatan 30 menit
= 2,533 Erlang
Volume trafik = Intensitas trafik kali perioda pengamatan

Sehingga didapat relasi dasar : A.T = n.h


dimana A = intensitas trafik,
T = perioda pengamatan (pengukuran)
n = jumlah pendudukan
h = waktu rata-rata pelayanan

2). Suatu berkas saluran dengan hasil pengamatan ditampilkan dalam grafik berikut :

Jumlah
pendudukan

0 5 10 15 25 30 35 45 50 55 60
t
Tentukan intensitas trafik sistem tersebut.
Jawab :

1 n n
 tp 
Intensitas trafik A =  ∑ p.tp = ∑ p. 
 T  p =0 p =0 T 
Untuk p = 0; tp = (5 – 0) = 5
p = 1; tp = (10 – 5) + (60 – 55) = 10
p = 2; tp = (15 – 10) + (30 – 25) + (55 – 50) = 15
p = 3; tp = (25 – 15) + (35 – 30) + (50 – 45) = 20
p = 4; tp = (45 – 35) = 10
Maka, intensitas trafik A = 1/60. (0x5 + 1x10 + 2x15 + 3x20 + 4x10) = . . . . . . .E

II - 6
2.3 MACAM TRAFIK
Dalam telekomunikasi, dikenal 3 jenis trafik, yaitu :
Offered traffic (trafik yang ditawarkan)
Carried Traffic (trafik yang dimuat)
Lost traffic (yang hilang)

A Jaringan Y
Telekomunikasi

R
Dimana :
Trafik yang ditawarkan :A
Trafik yang dimuat (oleh) : Y
Trafik yang hilang :R
Terdapat hubungan :A=Y+R
Dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misalnya dalam selang waktu satu jam (jam tersibuk), terdapat p panggilan yang
berusaha memakai saluran dari suatu berkas saluran dan hanya b panggilan yang
berhasil menduduki saluran, maka :
Trafik yang ditawarkan A = p.t r
Trafik yang dimuat Y = b.t r
Trafik yang hilang R = ( p − b ).t r
Dimana tr = waktu pendudukan rata-rata.
Dari ketiga macam trafik tersebut, hanya trafik yang dimuat yang dapat diukur.
Trafik yang ditawarkan dan trafik yang hilang hanya dapat dihitung dengan formula.

2.4 KARAKTERISTIK TRAFIK


Variasi trafik
Bila trafik (jumlah pendudukan) dalam suatu sistem peralatan teleomunikasi diamati,
maka akan terlihat bahwa harganya akan berubah-ubah (bervariasi) :
1) saat demi saat 2) Jam demi jam
3) Hari demi hari. 4) Musim demi musim. (hari besar, liburan, dll)

II - 7
Suatu contoh kurva tipikal trafik untuk suatu berkas saluran pada suatu hari (jam
demi jam) ; Jumlah
pendudukan

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Terdapat pengertian : t
− Jam tersibuk
− Jam sibuk
Jam Tersibuk adalah 1 jam tiap hari dimana trafik tertinggi (tersibuk).
Jam sibuk adalah 1 jam yang diambil dari kurva rata-rata trafik tersibuk pada interval
waktu yang lama

Beberapa pengertian teknis.


a) Titik gandeng :
Semua kontak yang dikerjakan bersamaan secara paralel yang digunakan untuk
meneruskan sambungan-sambungan pada tempat gandeng.
Keterangan : dalam instalasi penyambungan, penyambungan dilakukan elemen
gandeng.

Jalan masuk Jalan keluar


(inlet) g (outlet)

g = elemen gandeng

Jalan masuk dan jalan keluar disambungkan lewat titik-titik gandeng.


Contoh : misalnya bila sebagai elemen gandeng adalah selektor :

Titik gandeng

outlet
inlet

II - 8
b) Berkas (saluran) masuk dan berkas (saluran) keluar.
- Saluran-saluran masuk bersama-sama membentuk berkas (saluran) masuk.
- Saluran-saluran keluar bersama-sama membentuk berkas (saluran) keluar.

Berkas saluran Berkas saluran


masuk g keluar

c) Berkas sempurna (full availability bundle) dan


Berkas tak sempurna/berkas terbatas (limited availability bundle).

m n
g
Berkas masuk : Berkas keluar :
m saluran n saluran

o Bila setiap saluran dari berkas keluar dapat dihubungkan dengan setiap
saluran dari berkas masuk, maka berkas tersebut disebut berkas sempurna
(full availavility bundle).

1
Saluran masuk 2
3
4 N=5
5

Setiap saluran keluar 1, 2, 3, 4, 5


dapat dicapai oleh setiap saluran
masuk.

II - 9
o Bila hanya sebagian saja dari berkas keluar dapat dihubungkan dengan setiap
saluran dari berkas masuk, maka berkas tersebut dinamakan berkas tak
sempurna (limited availability bundle).

1
2
I 3
4 N=7
1/2 m
5

6
7
II
1/2 m

d) Daya sambung.
Dalam berkas terbatas, jumlah kemampuan saluran masuk dapat menghubungi
saluran keluar disebut daya sambung (availability).
Daya sambung = k
Dalam contoh c) : k = 5.

II -10
SOAL LATIHAN :

1. Pengamatan suatu trafik pada 4 (empat) berkas saluran selama 30 menit dapat
digambarkan grafik pengamatan sebagai berikut :

Saluran ke
4

0 5 10 15 20 25 30 menit
a. Berapa volume trafik dari berkas saluran tersebut.
b. Berapa menit rata-rata waktu pendudukan dari saluran tersebut.
c. Berapa CCS (hundreds of calls seconds per hour) intensitas trafik rata-ratanya.
d. Berapa rata-rata laju kedatangan panggilannya.

2. Pengamatan dalam 10 hari pada suatu wartel dengan 5 KBU, tiap hari mulai pukul 09.00
s/d 13.00 wib terdapat data jumlah pendudukan (5 KBU) tiap satu jamnya seperti tabel
dibawah :

Hari ke 9.00 – 10.00 10.00 – 11.00 – 12.00 –


11.00 12.00 13.00
1 5 19 20 12
2 6 22 23 13
3 7 25 24 12
4 8 23 22 16
5 6 22 23 17
6 5 24 25 14
7 6 25 26 15
8 6 25 27 14
9 5 24 25 16
10 6 26 25 17

Bila waktu pendudukan rata-rata sebesar 3 menit per KBU dan harga diluar periode tsb
kecil sehingga dapat diabaikan dalam menentukan nilai trafik pada jam sibuk.
a. Tentukan jam tersibuk dan intensitas trafiknya
b. Tentukan jam sibuk dan intensitas trafiknya

II -11
3. Dalam selang 1 jam, tiap ¼ jam yang berurutan terdapat data sebagai berikut

¼ jam ¼ jam ¼ jam ¼ jam


30 35 55 50

Bila data tersebut merupakan :


a). Intensitas trafik pada selang tiap seperempat jam tsb. Berapa Intensitas trafik rata-rata
dalam selang 1 jam tsb.
b). Volume trafik pada selang tiap seperempat jam tsb. Berapa Intensitas trafik rata-rata
dalam selang 1 jam tsb.
c). Jumlah pendudukan pada selang tiap seperempat jam tsb. Berapa Intensitas trafik rata-
rata dalam selang 1 jam tsb bila lamanya waktu pendudukan rata-ratanya sebesar 5
menit.

4. Pengamatan suatu trafik pada 4 (empat) berkas saluran selama 30 menit dapat
digambarkan grafik pengamatan sebagai berikut :

Jumlah
Pendudukan 4

0 5 10 15 20 25 30
menit
a. Berapa volume trafik dari berkas saluran tersebut.
b. Berapa waktu pendudukan/pelayanan rata-rata dari saluran tersebut.
c. Berapa intensitas trafik rata-ratanya.

II -12

Anda mungkin juga menyukai