Rekayasa Trafik
Macam Trafik
03
FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRO 14038 BENY NUGRAHA, MT, M.Sc
Abstract Kompetensi
Terdapat tiga macam trafik telepon Mahasiswa/i dapat mengerti dan
yaitu: Offered traffic (trafik yang menjelaskan macam-macam trafik
ditawarkan), carried traffic (trafik yang telepon.
dibawa oleh beberapa server/kanal
pada suatu waktu tertentu), dan lost
traffic (trafik yang ditolak atau hilang).
Pembahasan
Offered Traffic
Offered traffic (A) adalah trafik yang ditawarkan, apabila tidak ada panggilan yang
ditolak karena kurangnya kapasitas. Offered traffic hanya bisa diestimasi dari carried traffic.
Carried Traffic
Carried traffic (Y) adalah trafik yang dibawa oleh beberapa server/kanal pada suatu
waktu tertentu. Total carried traffic pada periode waktu T disebut volume trafik, dan
memiliki satuan erlang-hours (Eh). Carried traffic tidak akan pernah melebihi jumlah jalur
yang dilalui trafik tersebut.
Lost Traffic
Lost traffic (R) adalah trafik ditolak atau hilang. Lost traffic adalah perbedaan antara
offered traffic dan carried traffic. Nilai dari lost traffic dapat dikurangi dengan cara
meningkatkan kapasitas sistem.
Hanya carried traffic yang dapat diukur sementara jenis trafik lainnya harus dihitung.
Diketahui offered traffic = 3600 ~ 100 Erlang. Carrief traffic = 3582 ~ 99.5 Erlang.
Suatu perusahaan rata-rata melakukan panggilan keluar sebanyak 120 kali pada 1 jam
sibuk. Masing-masing panggilan rata-rata berdurasi 2 menit. Pada arah ke dalam (menerima),
perusahaan tersebut menerima 200 panggilan yang durasi setiap panggilannya rata-rata 3
menit.Hitung trafik keluar (outgoing traffic), trafik ke dalam (incoming traffic), dan trafik
total.
Jawab:
Dalam satu grup trunk, rata-rata jumlah panggilan yang berlangsung tergantung dari
dua hal, yaitu, jumlah panggilan yang datang dan durasi pendudukannya. Durasi panggilan
disebut sebagai holding time, karena memang dia menduduki trunk selama waktu tersebut.
Sebagai contoh, dalam gambar di bawah ditunjukkan bagaimana trafik 1E dapat dihasilkan
oleh salah satu kombinasi, (a) dari satu trunk yang sibuk sepanjang waktu, atau (b) dua trunk
Trunk
}
1
(a) 2 1E
}
1
(b) 2 1E
}
1
(c) 2 1E
0 T
Time
Free Busy
Penjelasan gambar di atas, mengapa grup trunk tersebut membawa trafik 1 E ? Dapat
dipahami pada uraian sebagai berikut. Kita lihat kasus (c), yaitu masing-masing trunk
mempunyai total holding time sebesar 1/3 T, sehingga untuk ketiga trunk tersebut, total
holding time-nya sebesar T. Jumlah panggilan total seluruh trunk adalah = (3+1+2) = 6.
Dengan demikian, holding time rata-rata untuk setiap panggilan adalah = T/6 t. Maka nilai
trafik yang dilayani oleh grup trunk bersangkutan adalah,
Ct 6 xT / 6
A= = = 1 erlang
T T
Dari definisi untuk erlang, maka dapat dinyatakan bahwa, trafik yang dapat dilayani
oleh satu grup trunk dapat dinyatakan oleh Persamaan (4-1), yaitu bentuk lain dari persamaan
(3-2) pada Bab-3,
Ch
A = erlang ............................................................. (4-1)
T
dimana A = trafik (erlang)
C = jumlah total panggilan yang datang dalam waktu T
h = rata-rata waktu pendudukan
Contoh
Secara rata-rata, dalam jam-sibuk, satu perusahaan melakukan panggilan keluar
sebanyak 120 dengan durasi rata-rata 2 menit. Disamping itu kantor tersebut menerima
panggilan sebanyak 200 dengan durasi rata-rata 3 menit.
Hitung : (1) trafik keluar, (2) trafik masuk, (3) total trafik ?
Jawaban :
(1) trafik keluar = 120 x (2/60) = 4 E
(2) trafik masuk = 200 x (3/60) = 10 E
(3) total trafik = 4 + 10 = 14 E
Hasil diatas menunjukkan bahwa, dalam 2 menit terdapat 4 panggilan keluar, dan dalam
3 menit terjadi 10 panggilan masuk.
Contoh
Dalam perioda jam-sibuk, secara rata-rata, pelanggan dengan satu saluran telepon
melakukan tiga panggilan dan juga menerima tiga panggilan dengan durasi rata-rata 2
1
Usman, Uke Kurniawan 2008; Pengantar Telekomunikasi, Penerbit INFORMATIKA, Bandung, h180
1 erlang = 1 TU (Traffic Unit)
= 36 CCS/HCS/UC (Cent Call Secaonds/ Hundred Call Seconds/ Unit Calls)
= 30 EBHC (Equated Busy Hour Call)
Jawaban :
Contoh
Tersedia 3 trunk dalam satu grup switching, yang masing-masing diduduki pada variasi
durasi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Trunk-1 diduduki 3 panggilan,
Trunk-2 diduduki 3 panggilan, dan Trunk-3 diduduki 2 panggilan. Tentukanlah nilai
trafik pada grup switching tersebut ?
Trunk
3 1/2 T 1/5 T
0 T
Model Matematis
Untuk memperoleh solusi secara analitik pada masalah teletrafik, maka perlu satu
model matematis untuk trafik satu sistem telekomunikasi. Satu model yang digunakan adalah
model matematis sederhana, yang didasarkan pada dua asumsi, yaitu,
Pure-chance traffic
Statistical equilibrium
Dimana, x, adalah jumlah panggilan datang dalam waktu T, dan adalah jumlah
rata-rata panggilan datang dalam waktu T. Untuk alasan ini, pure-chance traffic
juga dinamakan Poissonian traffic. Gambar berikut ini menunjukkan diagram
distribusi Poisson dengan beberapa nilai . Sumbu tegak menunjukkan nilai
probabilitas, P(x), sedang sumbu mendatar menunjukkan jumlah panggilan, x, yang
mungkin datang selama perioda tersebut.
Bila A tidak pernah terjadi, maka P(A) = 0. Bila A selalu terjadi, maka P(A) = 1.
Jadi nilai probabilitas P(A) berada diantara nol dan 1, atau,
0 P(A) 1
Dari gambar di atas, untuk = 2 (diagram kedua), yang berarti probabilitas jumlah
rata -rata 2 panggilan (event) dapat terjadi, untuk 4 panggilan yang masuk, hanya
sekitar 0,1.
B. Interval, T, yaitu waktu antara panggilan datang, yang bersifat acak, yang
mempunyai persamaan distribusi dengan exponesial negatif, yaitu,
0 T
Ilustrasi perioda 10 detik dengan tanpa panggilan.
Sampai saat ini ketika sudah terlayani oleh jaringan alternatif untuk Internet seperti
misalnya layanan First Media ataupun satelit, jaringan PSTN masih digunakan untuk akses
Internet seperti Speedy dari PT Telkom. Sistem data umumnya menggunakan unit modem
dengan teknologi ADSL (asymetric digital subcriber line) misalnya. Dengan proses modulasi
digital yang dilakukan, maka sinyal data yang telah memodulasi sinyal carrier dapat
disalurkan melalui jaringan voice existing, karena frekuensi carrier yang digunakan masih
dalam range audio seperti 2000 Hz, dsb.
Untuk penentuan nilai trafik sinyal data yang disalurkan dalam satuan erlang,
digunakan hubungan antara 64 kbps yang sesuai dengan nilai 1 erlang. Nilai bit rate
64 kbps tersebut ditentukan dari nilai bit rate dari hasil digitalisasi sinyal voice. Dalam proses
digitalisasi sinyal analog, dipilih frekuensi sampling sebesar 2 kali frekuensi tertinggi sinyal
sesuai dengan Nyquist Law. Sementara untuk sinyal voice mempunyai frekuensi tertinggi
dalam spektrumnya sebesar 4000 Hz, sehingga frekuensi sampling, fs, yang diambil sebesar
8000 Hz. Sehingga bit rate sinyal data hasil digitalisasi voice sebesar,
= 8000 x 8 = 64 kbps
Prosentase sinyal data dan voice yang menggunakan jaringan PSTN umumnya berkisar,
data 30%, dan voice 70%3.
2
Nama aslinya dalam Bahasa Jerman adalah, Integriertes Sprach und Datennetz, yang dalam Bahasa
Inggrisnya adalah Integrated Speech and Data Net.
3
Usman, Uke Kurniawan; Pengantar Telekomunikasi, Penerbit Informatika, Bandung, h193