BS - Super Emak, Cara Jago Jualan 1
BS - Super Emak, Cara Jago Jualan 1
Gaptek itu bukan penyakit kok hehe.. Gaptek itu hanya soal belum tahu, lalu
mencari tahu dan akhirnya jadi tahu. Sialnya, untuk menjadi sukses tidak hanya cukup
tahu.
Dari tahu, kita harus mau belajar lebih, setelah itu naik kelas menjadi bisa.
Sayangnya.. bisa tapi tidak pernah menerapkan semua itu dalam keseharian, sama saja
bohong mak! Juru terbaik dalam hidup itu adalah praktik, praktik dan praktik!
Okey.. Saya mau naik kelas deh, manfaatkan ilmu yang sudah saya dapat dari
bangku sekolah. Cari kerja kantoran yang sesuai kemampuan. Namun ada resikonya...
anak.. ooh anak..
Titipan Allah yang diberikan kepada kita, masa kita titipin lagi ke orang lain
hiiksss.. Rasanya tidak pantas jadi digelari “Ibu”. Namanya perempuan yang sudah punya
buah hati, naluri kita pasti ingin jadi ibu seutuhnya bukan? Saya yakin emak juga begitu,
iyaa kaan? Nahlooh ngaku aja deh..
Hmm saya jadi ingin tau. Apa emak tipe perempuan mandiri? Emak gak suka
bergantung sama orang lain dong pastinya? yaa.. meskipun itu ke suami emak sendiri?
Emak punya jiwa wanita karir, tapi sudah punya anak banyak dan repot ngurus ini itu?
Nah, sudah bisa kita lihat. Emak ini sebenarnya mau dan bisa membuka usaha
sendiri. Ya, untuk nambah-nambah pemasukan sehari-hari dan pastinya, ga mesti harus
selalu minta ke suami. Tapi emak terlalu banyak “takut” nya. Benar ga?
Ya saya maklumi, karena memang manusiawi jika kita takut. Takut gagal salah
satunya. Namanya bisnis pasti ada pasang surut nya mak, ada kesalahan yang sering kali
terjadi pada kita. Nah, mari kita pelajari 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh
emakemak seperti kita yang membuat gagal jago jualan.
PERTAMA, GUE SIBUK, APALAGI BELAJAR BEGITUAN!
Nah mak, jaman sekarang ini udah bukan jamannya lagi bikin produk sendiri.
Produksi sendiri, dan distribusi barang-barang buatan emak ke pasaran sendiri. Mak
please?!
Sampai ayam melahirkan pun, emak gak akan berani-berani buka usaha kalau
kaya gitu berfikirnya. Nih mak, jaman sekarang usaha dan jualan di internet tuh udah
banyak banget dijalani emak-emak.
Emak masih mikir apa yang mesti emak jual? Katanya ga perlu produksi barang
sendiri juga bisa. Nah, emak diem pasti diam-diam nanya dalam hati nih hehe.. Oke mak,
saya kasih tau. Jawabannya, sekarang itu lagi musim banget jadi reseller dari produk atau
brand yang orang lain jual. Emak pasti pernah denger dong tentang reseller?
Yup, benar sekali. Tapi kan jadi reseller itu modalnya ga sedikit. Okay mak, kalau
emak memang belum berani jualan dan ngambil stok banyak dengan jadi reseller.
Sekarang pilih usaha jadi dropshipper aja. Tau kan? Masa emak-emak gaul ga pernah
denger ini? Jadi usaha dropship itu kasarannya, kita jualin barang orang dilahan pribadi
kita.
Kita cuma butuh memastikan bahwa kita ini punya banyak relasi dan target pasar
yang memang memerlukan barang yang kita jual. Modal nya apa aja? Pasti emak mau
nanya itu kan? Yang paling penting ya itu tadi. Personal branding emak sendiri. Biasanya
sebelum lihat barang yang dijual, konsumen akan lihat dulu penjualnya terpercaya atau
engga.
Nah syukur-syukur emak udah punya banyak kenalan. Udah ga sulit lagi tuh
membangun personal branding emak. Tapi kalau belum terpercaya, bukan berarti gabisa
kerja jadi dropshipper. Itu berarti, sekarang ini waktunya emak bangun relasi dan naikin
personal branding emak secara perlahan.
Coba dulu aja jualkan barang distributor sedikit demi sedikit. Pastikan kita
membangun interaksi yang baik dengan konsumen kita. Agar mereka terkesan dan
percaya hingga menjadikan kita referensi tempat yang terpercaya untuk belanja. Setelah
itu, mak bisa kumpulkan respon positif dari konsumen, dan menjadikannya testimoni
untuk produk yang mak jual.
Gimana? Sudah berhasil? Yes, saya berharap cara ini berhasil hehe. Tapi setelah
sukses mak justru kebanjiran orderan. Sibuk kesana kemari, memikirkan pesanan yang
berbeda-beda selera. Emak akhirnya cuma bisa ngeluh karena ga ngerti gimana caranya
mengatasi ini. Ada diantara emak-emak gaul saya ini yang pernah merasakan hal
demikian?
Duuuh duuh.. doanya minta omset naik. Giliran dikasih konsumen banyak dan
ada beberapa yang cerewet, para emak ngedumel. Omset naik artinya orderan makin
banyak, maka kerepotan bertambah, si emak ngeluh.
Terjadi kewalahan dalam sistem order, mengakibatkan antrian chat yang panjang.
Lalu nggak sanggup nahan kritikan konsumen, emak sakit hati.
Lah kan kita yang berdo’a minta omset naik. Sekarang sudah dikasih, kok malah
banyak bapernya. Omset naik ya memang seperti itu prosesnya. Kalau nggak sanggup,
artinya kita belum pantas.
Pengennya omset naik langsung 200%. Tapi ngurus yang sekarang saja sudah
ngerasa beraaaaaat banget. Lah nanti sanggup nggak ngurusin yang lebih besar?
Berdoanya supaya bisa buka banyak lapangan kerja. Nah kenapa kita sudah setress
ngurus sedikit karyawan saat ini? Saat doanya dikabulkan apakah sanggup?
Kenapa bisa seperti itu? Nggak lain karena kita malas belajar. Woi, sadar woi
bisnis bukan lagi main-main. Kalau main-main hasilnya main-main pula. Nah, kalau
emak doanya omset naik 200% maka mulailah dibarengi dengan belajar. Ini namanya
memantaskan diri. Jadi ketika Allah ngasih omset gedeee, kita sudah tahu apa yang harus
dilakukan.
Nggak apa-apalah sekalian Saya “jitakin” ya. Hehehe.. Nabi Muhammad saw
nyuruh kita untuk senantiasa belajar. Kenapa begitu? Karena beliau sangat paham ketika
seseorang berilmu, itu artinya orang tersebut siap menerima sesuatu yang lebih besar.
Mau memantaskan diri dan bertahan dengan prosesnya? Silahkan jawab sambil
bercermin ya. Jangan lupa senyum supaya manis. Hehehe...
Emosi yang kita keluarkan dari dalam diri, juga merupakan ENERGI. Bisa berupa
energi positif (hal baik, optimis, kebahagiaan, percaya diri dll) ataupun energi negatif
(kebencian, keluh kesah, pesimis, amarah, gosip, dll).
Saat kita melayani konsumen via online, energi pun terbentuk. Ternyata energi
tersebut tidak hilang (karena ada hukum kekekalan energi) energi hanya berubah bentuk
dan energi tersebut akan kembali kepada kita.
Maka berhati-hatilah saat mengeluarkan ENERGI. Ketika energi negatif yang
emak keluarkan, maka energi tersebut berubah dalam bentuk yang lain (tetap negatif) lalu
kembali kepada kita.
Maka, di saat melayani konsumen (walaupun online) tersenyumlah,
berbahagialah (seberapapun cerewetnya konsumen kita), optimis, bersyukur, selalu
pancarkan ENERGI POSITIF sebisa mungkin. Karena energi tersebut akan berubah
bentuk menjadi hal positif lainnya dan kembali kepada kita.
Hidup ini pilihan... Kita yang menentukan, bukan pasrah pada keadaan. Stop
gosip dan mulailah melayani konsumen dengan senyuman! ^_^
Sebelum Ditutup
Yup, sebelum selesai baca cerita dan tips saya ini, Saya sedikit ingin
memberitahukan rahasia cespleng yang bisa emak duplikat. Prinsip cespleng Saya
adalah: