Anda di halaman 1dari 2

Kualitas Karagenan

Kualitas mutu karagenan dapat diamaati berdasarkan sifat fisiko kimianya yang

meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, viskositas, dan kekuatan gel. Rendemen merupakan
parameter yang digunakan untuk menentukan massa dari suatu sampel, selain itu nilai dari
rendemen juga dapat menyatakan baik atau buruknya kualitas dan mutu terhadap proses
pengolahan rumput laut menjadi karagenan. Kadar air pada karagenan merupakan komponen
yang penting dalam menentukan kualitas dan mutu pada karagenan, ini di karenakan air dapat
memicu adanya aktivitas mikrobiologi yang dapat mempengaruhi lama waktu penyimpanan
karagenan tersebut, berdasarkan penelitian terdahulu, masih ada beberapa parameter yang
belum memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, hal ini tidak terlepas dari faktor yang
dapat mempengaruhi kualitas mutu pada karagenan, proses pengolahan untuk mendapatkan
karagenan dari rumput laut, Menurut Padawan et al. (2020), yang terdiri dari proses
perendaman, ekstraksi, pemisahan karagenan dengan pelarutnya (menggunakan pelarut
alkali), kemudian pengeringan karagenan, selain itu karakteristik dan kualitas karagenan juga
dipengaruhi oleh jenis rumput laut, jenis dan konsentrasi pelarut, serta umur panen rumput
laut.

JURNAL

Padawan, F., Indrawati, E dan Mulyani, S. 2020. Analisis Lokasi Budidaya Terhadap
Kandungan Karagenan Rumput Laut (Kappaphicus Alvarezii) di Perairan Teluk
Kosiwo Yapen–Papua. Journal of Aquaculture and Environment, 3(1), 11-14.
Pengertian RC
Refined carrageenan (RC) adalah produk karaginan murni yang sudah memenuhi
standar food grade, yang dibuat dari rumput laut eucheuma cottonii, melaui proses pencucian,
ekstraksi menggunakan alkali, netralisasi, penyaringan, dan pengendapan, sehingga menjadi
bubuk karaginan. Refined carrageenan (RC) dapat diproduksi menggunakan bahan baku
rumput laut maupun menggunakan produk setengah jadi, yaitu ATC atau SRC. Teknologi ini
sudah dikaji terap dan diberikan dalam beberapa kali pelatihan. Hasil ekstraksi refined
carrageenan yang diperoleh sudah memenuhi kualitas yang dipersyaratkan oleh konsumen
atau pemasok bahan aditif produk pangan. Komponen atau material dalam proses produksi
(RC) semuanya berasal dari dalam negeri. Menurut Khotijah et al. (2020), bahan–bahan yang
dibutuhkan tersebut adalah rumput laut eucheuma cottonii, KOH, celit sebagai absorben
selulosa dan air tawar, sedangkan peralatan untuk ekstraksi adalah buatan dalam negeri,
seperti alat ekstractor double jacket berbahan stainless steel, filter press, bak penampung
berkapasitas 250 liter untuk menampung filtrat.

JURNAL

Khotijah, S., Irfan, M dan Muchdar, F. 2020. Nutritional Composition of Seaweed


Kappaphycus alvarezii. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 13(2), 139-146.

Anda mungkin juga menyukai