Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis, akan tetapi masih banyak mesin-mesin lama
yang dioperasikan secara manual. Didalam mesin ini akan terjadi suatu proses pembasahan
dan penyabunan (aksi kimia) dan sekaligus proses bantingan yang disebabkan gerak putar
dari drum mesin (aksi mekanik). Pada aksi mekanik ini pakaian akan diputar bolak-balik
seolaholah dibanting dan gerakan berputar inipun memungkinkan air akan ikut berg erak
menembus serat kain, sehingga kotoran akan lepas dari kain yang dicuci. Mesin cuci ini juga
berfungsi sebagai mesin pembilas pada saat mencuci pakaian maupun mencuci pada cucian
lainnya. Mesin ini dilengkapi dengan:
7. Biarkan mesin bekerja sampai proses pembilasan pertama, lalu tambahkan bleach (untuk
pakaian putih). Pada poses pembilasan kedua, tambahkan sour. Terakhir, pada proses
pembilasan ketiga, masukkan softener.
8. Biarkan beberapa saat sampai mesin melakukan spin atau final spin (pemerasan). Jika
poses mencuci selesai, biasanya mesin secara otomatis akan berhenti dan alarm berbunyi.
9. Buka pintu dan keluarkan cucian, pindahkan ke mesin pemeras bila mesin teresebut tidak
memiliki pemeras
Drying Tumbler Machine (Mesin pengering)
Drying adalah proses pengeringan cucian pakaian/linen terutama yang berjenis terry linen,
seperti towel, blanket, dan bed cover. Mesin yang digunakan dalam proses pengeringan ini
disebut drying tumbler . Panas yang digunakan dalam proses pengeringan ini biasanya
berasal dari steam/uap ataupun gas. Suhu pengeringan sangat bergantung pada jenis bahan
pakaian. Contoh, untuk pengeringan towel (katun tebal), suhu yang diperlukan berkisar 70°C-
80°C. Adapun waktunya bergantung pada kapasitas mesin dan besar kecilnya towel . Apabila
suhu terlalu panas, keadaan itu bisa mengakibatkan towel menjadi kaku (karena
softener/pelembut yang digunakan menguap). Sebaliknya, jika tidak terlalu kering karena
pemakaian mesin yang tidak sesuai standar, towel-nya akan berbau. Jangan pernah
mengeringkan pakaian yang terbuat dari bahan karet atau mengandung karet karena akan
mengembang (melar) dan pakaian berbahan nylon atau synthetic karena akan
menyusut/menciut. Prosedur pengoperasian mesin pengering ini adalah sebagai berikut:
1. Pisahkan pakaian-pakaian yang tidak melalui proses pengeringan, seperti shirt, flat linen
karena cucian jenis ini harus di-press dalam keadaan lembab.
2. Siapkan pakaian atau linen yang akan dikeringkan (terutama terry linen) dengan berat
sesuai dengan kapasitas mesin.
3. Buka pintu mesin dengan hati-hati, tarik pegangan ke arah luar, masukkan pakaian/linen
ke dalam tabung dryer satu per satu sambil dicek kembali kondisi pakaian/linen tersebut,
lalu tutup pintu mesin secara perlahan dan tekan rapat-rapat.
4. Atur posisi temperatur dan waktu sesuai dengan jenis linen/ pakaian yang dikeringkan.
5. Nyalakan mesin tumbler dryer dan burner drying. Tunggu pengeringan sesuai dengan waktu yang
dipilih, cek beberapa kali untuk memeriksa kondisi pakaian.
6. Apabila pakaian sudah kering, putar panel cooling time untuk mendinginkan pakaian tersebut.
7. Jika proses pendinginan sudah selesai, keluarkan pakaian dari dalam drying tumbler, lalu
masukkan ke dalam trolley pakaian bersih.
8. Pilah pakaian yang masih harus dengan pakaian yang bisa langsung di-packing.
9. Jangan mengeluarkan pakaian dalam keadaan panas karena pakaian yang didiamkan bertumpuk
dalam keadaan panas akan mengakibatkan pakaian kusut kembali dan sulit untuk dirapikan saat di-
rapikan saat dipress.
Pressing (Finishing) Machine
Finishing memiliki peran yang sangat penting dalam pelayanan Laundry & Dry Cleaning.
Walaupun pakaian sudah bersih setelah dicuci baik secara laundry maupun secara dry
cleaning, jika pelicinan (proses penyetrikaan) tidak sempurna, orang yang menggunakan
pakaian tersebut akan kecewa. Bahkan, ada kalanya penggunanya gusar karena pakaian yang
digunakan terlihat kusut.
Selanjutnya, walaupun pencucian sudah baik dan pelicinan sudah rapi, tetapi jika pelipatan
dan pembungkusan pakaian tidak baik, pakaian yang telah bersih, licin dan rapi tadi dapat
menjadi kusut kembali. Hal ini bisa saja terjadi jika petugas counter atau petugas yang
mengantar pakaian tersebut kepada tamu menanganinya dengan memegang atau
menyusunnya secara sembrono. Akibatnya pakaian itu menjadi kusut dan tidak layak untuk
dipakai. Jika hal ini sering terjadi, citra laundry yang bersangkutan di hadapan
tamu/pelanggan menjadi jelek/buruk.
Pressing sebagai lanjutan dari proses pencucian menjadi bagian yang sangat penting untuk
diperhatikan, terutama jika laundry tersebut melayani pakaian-pakaian privat dari orang-
orang penting. Sebelum mengenal lebih jauh tentang finishing, kita perlu mengenal terlebih
dahulu beragam pakaian yang digunakan oleh manusia. Umumnya, pakaian-pakaian yang
digunakan manusia dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu:
1. Jas/jacket - coat . -
2. Celana/trousers
3. Baju yuri/dress wanita (termasuk bagian atas dan bawahnya, yakni blouse dan skirt, shirt
(kemeja) baik pria maupun wanita, dan lain-lain.
semua jas harus digantung pada hanger, tidak boleh dilipat, kecuali ada permintaan
khusus dari pemiliknya
pada gantungan bahu harus rata tidak boleh miring
pinggiran bawah jas digantung haruslah satu garus sejajar, tidak miring
jas yang digantung tidak boleh dikancingkan
tutup keseluruhan tasnya dengan suit bag
pada satu hanger harus ada satu jas dengan celana setelannya
b. celana./ trouser
hanya satu garis lurus dan tidak terputus dari atas ke bawah
bila ada garis lipatan dari ban pinggang di atas daerah kantong, maka lipatan tersebut
harus lah bersambung lurus dengan garis celana
bibir kantong haruslah bertemu sejajar tidak ada yang yang melengkung
ujung kaki celana haruslah rata sejajar tidak ada yang melengkung
penyimpanannya :
c. kemeja/shirt
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyetrikaannya adalah :
seluruh permukaan kemeja harus licin, rata dan tidak ada kerutan, terlebih bagian
collar dada dan cuff yang terlihat orang.
Bagian leher, lengan harus rata, licin dan tidak mengkerut
Pergelangan tangan dan bagian bahu harus licin
Kemeja yang sudah di setrika tidak boleh di kancingkan
Penyimpanannya :
untuk yang digantung harus menggunakan hanger shield dan tutup dengan plastik suit
bag
untuk yang dilipat menggunakan collar band untuk menahan lipatannya dan harus
menggunakan collar board untuk menjaga collarnya dari tindahan dan perubahan
letaknya. Setelah itu harus dimasukkan kedalam plastik shirt bag, dan selanjutnya
dibungkus denggan menggunakan shirt shell (karton) sebaggai penahan kertas
pembungkus.