Anda di halaman 1dari 27

KLIPING

PATUNG NUSANTARA

O
L
E
H
1. NAUFAL DIMAS RADITYA
KELAS : VI

MI COKROAMINOTO TAPEN
T.A. 2021/2022
SENI PATUNG NUSANTARA

1. Patung Garuda Wisnu Kencana– Bali

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang
di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal
Bali, I Nyoman Nuarta. Lokasi Patung ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi
pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti),
mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah
mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan
yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini
merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran
tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya
selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia.

2. Patung Bunda Maria – Ambarawa 

Patung Bunda Maria yang diberi nama Maria Assumpta dan berdiri di areal Gua Maria Kerep, Ambarawa,
Kabupaten Semarang, diyakini merupakan patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Bahkan lebih tinggi
dari patung yang sama di Bulgaria. Patung Bunda Maria di Bulgaria, tinggi keseluruhan hanya 32 meter.
Perihal keterangan yang menyebut patung Bunda Maria ini merupakan patung tertinggi di dunia, tercatat
di Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), yang mana memberikan penghargaan khusus atas
pembuatan patung tersebut. Patung Bunda Maria tingginya mencapai 23 meter, ditambah penopang
setinggi 19 meter, maka total ketinggian patung dari tanah mencapai 42 meter.
Patung ini dikerjakan oleh tiga seniman asal Ambarawa dan dipimpin oleh R.A Nugroho. Patung yang
dibangun dengan teknik bongkar pasang tersebut, dibuat menghadap kearah matahari terbit untuk
menggambarkan bahwa Bunda maria menyinari seluruh manusia, baik mau pun jahat. Patung ini bakal
jadi simbol perdamaian. Sebab, kita semua tahu, bagaimana Bunda Maria menjalani kehidupan di dunia.
Kiranya patung ini menjadi inspirasi bagi umat agar selalu hidup damai di bumi.
3. Patung Buddha Tidur – Mojokerto

Salah satu patung Buddha tidur terbesar di dunia berada di Mojokerto, Jawa Timur. Patung Buddha tidur
atau yang lebih dikenal dengan istilah sleeping Buddha itu menjadi salah satu obyek wisata di Mojokerto,
yang banyak dikunjungi anak sekolah maupun kalangan umum. Patung Buddha tidur atau sleeping
Buddha, terletak di Desa Bejijong, kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Awalnya patung ini
disediakan bagi komunitas Agama Buddha saja, tapi dalam perkembangannya patung ini menjadi obyek
wisata alternatif.
Patung berwarna keemasan ini memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter.
Patung ini dibuat di tahun 1993, menggunakan bahan beton yang dipahat perajin patung asal  Trowulan.
Patung ini menggambarkan wafatnya sang Buddha, Siddharta Gautama dalam kondisi tertidur. Seluruh
bagian patung ini berwarna kuning keemasan, di bawah bagian patung terdapat relief yang
menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala dan hukum tumimbal lahir. Tak jauh
dari patung Buddha terdapat kolam air yang ditumbuhi tanaman teratai yang melambangkan kehidupan
sang Buddha dan ajaran Agama Buddha.
Banyak anak-anak sekolah maupun lingkungan umum yang datang untuk sekadar berwisata maupun
untuk kepentingan pendidikan. Meski sudah pernah datang ke tempat ini namun mereka tetap datang
guna melihat patung Buddha terbesar ketiga di dunia, setelah Thailand dan Nepal.

SENI PATUNG MANCANEGARA

1. Patung Liberty

Patung Liberty, adalah hadiah dari rakyat Perancis untuk merayakan seratus tahun penandatanganan
Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, berdiri diatas Liberty Island dan merupakan salah satu simbol
paling terkenal di dunia. Ia mewakili seorang wanita yang mengenakan stola, sebuah mahkota bercahaya
dan sandal, menginjak-injak rantai rusak, dan tangan kanan yang mengangkat obor dan tablet ansata
tabula. Pembangunan patung itu diselesaikan di Perancis pada bulan Juli 1884 dan tiba di New York pada
tahun berikutnya. 
2. Patung Great Sphinx

Terletak di dataran tinggi Giza di Mesir, The Great Sphinx adalah salah satu patung terbesar dan tertua di
dunia. Kapan dan siapa yang membuat patung ini masih diperdebatkan. Ini adalah patung monolit
terbesar di dunia meskipun jauh lebih kecil dari Piramida di sekitarnya. Meskipun bukti yang
bertentangan dengan sudut pandang selama bertahun-tahun, pandangan tradisional yang dimiliki oleh
Egyptologists modern pada umumnya tetap bahwa Sphinx Agung ini dibangun pada sekitar 2500 SM oleh
Khafre firaun. 

3. Moai

Moai adalah patung monolitik yang terletak di Pulau Paskah, salah satu pulau paling terpencil di Bumi.
Patung terkenal tersebut dipahat oleh penjajah di pulau Polinesia, di antara sekitar tahun 1250 M. Selain
mewakili almarhum nenek moyang, Moai juga mungkin telah dianggap sebagai perwujudan hidup yang
kuat. Patung-patung itu berdiri ketika Eropa pertama mengunjungi pulau tersebut. 
KLIPING
SENI PATUNG NUSANTARA DAN MANCANEGARA

O
L
E
H
1. KEYLA DZAKIYA ADHANI
KELAS : XI

MI COKROAMINOTO TAPEN
T.A. 2021/2022
1. Patung Jalesveva Jayamahe – Surabaya

Patung Jalesveva Jayamahe sebenarnya merupakan sebuah monumen yang terletak di


Kota Surabaya, Jawa Timur. Patung ini menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan
Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan
yang sedang menerawang ke arah laut, serasa siap menantang gelombang dan badai
di lautan, begitu pula yang ingin di perlihatkan bahwa Angkatan Laut Indonesia siap
berjaya. Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter.
Jalesveva Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis
untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan motto angkatan laut
Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya. Patung ini dibangun pada tahun
1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan Laut Maritim Indonesia yang kemudian
dilanjutkan dengan Laksamana TNI Muhammad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman
Nuarta. Selain sebagai patung perlambang Ikonik, bangunan ini juga difungsikan
sebagai mercusuar bagi kapal yang ada di laut sekitar. Sumber Foto : www.inijie.com

2. Patung Garuda Wisnu Kencana - Bali


Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini
berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan
merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Lokasi Patung ini
dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan
Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa
Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah
Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung
Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh
Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai
dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot.
Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan
dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton,
dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini
akan menjadi patung terbesar dan tertinggi di dunia.

3. Patung Bunda Maria - Ambarawa


Patung Bunda Maria yang diberi nama Maria Assumpta dan berdiri di areal Gua Maria
Kerep, Ambarawa, Kabupaten Semarang, diyakini merupakan patung Bunda Maria
tertinggi di dunia. Bahkan lebih tinggi dari patung yang sama di Bulgaria. Patung Bunda
Maria di Bulgaria, tinggi keseluruhan hanya 32 meter.

Perihal keterangan yang menyebut patung Bunda Maria ini merupakan patung
tertinggi di dunia, tercatat di Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID), yang mana
memberikan penghargaan khusus atas pembuatan patung tersebut. Patung Bunda
Maria tingginya mencapai 23 meter, ditambah penopang setinggi 19 meter, maka total
ketinggian patung dari tanah mencapai 42 meter.

Patung ini dikerjakan oleh tiga seniman asal Ambarawa dan dipimpin oleh R.A
Nugroho. Patung yang dibangun dengan teknik bongkar pasang tersebut, dibuat
menghadap kearah matahari terbit untuk menggambarkan bahwa Bunda maria
menyinari seluruh manusia, baik mau pun jahat. Patung ini bakal jadi simbol
perdamaian. Sebab, kita semua tahu, bagaimana Bunda Maria menjalani kehidupan di
dunia. Kiranya patung ini menjadi inspirasi bagi umat agar selalu hidup damai di bumi.
4. Patung Buddha Tidur - Mojokerto

Salah satu patung Buddha tidur terbesar di dunia berada di Mojokerto, Jawa Timur.
Patung Buddha tidur atau yang lebih dikenal dengan istilah sleeping Buddha itu menjadi
salah satu obyek wisata di Mojokerto, yang banyak dikunjungi anak sekolah maupun
kalangan umum. Patung Buddha tidur atau sleeping Buddha, terletak di Desa Bejijong,
kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Awalnya patung ini disediakan bagi
komunitas Agama Buddha saja, tapi dalam perkembangannya patung ini menjadi
obyek wisata alternatif.

Patung berwarna keemasan ini memiliki panjang 22 meter dengan lebar 6 meter dan
tinggi 4,5 meter. Patung ini dibuat di tahun 1993, menggunakan bahan beton yang
dipahat perajin patung asal Trowulan. Patung ini menggambarkan wafatnya sang
Buddha, Siddharta Gautama dalam kondisi tertidur. Seluruh bagian patung ini
berwarna kuning keemasan, di bawah bagian patung terdapat relief yang
menggambarkan kehidupan Buddha Gautama, hukum karmaphala dan hukum
tumimbal lahir. Tak jauh dari patung Buddha terdapat kolam air yang ditumbuhi
tanaman teratai yang melambangkan kehidupan sang Buddha dan ajaran Agama
Buddha.

Banyak anak-anak sekolah maupun lingkungan umum yang datang untuk sekadar
berwisata maupun untuk kepentingan pendidikan. Meski sudah pernah datang ke
tempat ini namun mereka tetap datang guna melihat patung Buddha terbesar ketiga di
dunia, setelah Thailand dan Nepal.

Link :
http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/09/240059/patung-budha-tidur-terbesar-ketiga-di-
dunia-berada-di-mojokerto
5. Patung Martha Christina - Ambon

Patung Martha Christina Tiahahu terletak di Karang Panjang, daerah bukit yang terlihat
jelas dari Kota Ambon. Dari lokasi Patung Martha Christina Tiahahu kita bisa melihat
pemandangan Kota Ambon. Lokasi ini biasa dijadikan tempat alternatif untuk
menikmati suasana santai, terutama para muda-mudi yang ingin menikmati
pemandangan Kota Ambon.

Patung Christina ditampilkan membawa tombak. Namun dalam pertempuran


melawan Belanda, legenda mengatakan bahwa dia melemparkan batu ke tentara
Belanda ketika pasukannya kehabisan amunisi. Karena keberanian besarnya dalam
melawan senjata api Belanda hanya dengan batu, masyarakat Maluku menyebutnya
seorang wanita kabaressi (berani). Namanya juga digunakan sebagai jalan di
Karangpanjang. Pada dasar Patung terdapat tulisan 'Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa
Laut (Pulau), Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda
dari Maluku, wafat pada Januari 2, 1818.

Link :
http://travel.detik.com/read/2015/01/10/154000/2794190/1025/monumen-martha-tiahahu-
bukti-perjuangan-wanita-maluku

6. Patung Dewi Kwan Im – Pemantang Siantar

Kota terbesar kedua di Sumatera Utara setelah Medan, yaitu Pematang Siantar,
merupakan kota yang memiliki daya tarik wisata tersendiri, tidak kalah dengan
destinasi wisata lainnya di Sumatera Utara. Jika datang ke Pematang Siantar, salah satu
rekomendasi objek wisata yang membanggakan di kota ini adalah sebuah patung Dewi
Kwan Im yang tidak biasa. Mengapa patung ini menjadi tidak biasa? Patung Dewi Kwan
Im, sang dewi welas asih, di Siantar ini merupakan patung Dewi Kwan Im tertinggi
di Asia Tenggara.

Patung setinggi 22,8 meter ini didirikan di Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di pusat
kota Pematang Siantar, tepatnya di Jalan Siposo-poso. Nama vihara ini merupakan
sebutan Dewi Kwan Im yang berarti mendengar suara dunia. Patung yang diimpor
langsung dari China ini dibangun selama hampir 3 tahun, dan kemudian diresmikan
pada tanggal 15 November 2005. Patung Dewi Kwan Im di vihara ini terletak di lantai
atas pada bangunan berlantai dua. Sebelum masuk dan menaiki tangga, Kamu akan
disambut oleh dua patung yang terletak di dua sisi tangga yang merupakan patung
catur mahadewa-raja, alias malaikat pencatat kebaikan dan keburukan. Keindahan
patung Dewi kwan Im ini semakin cantik dengan adanya lampion menghiasi bagian
depan bangunan.

Pada depan patung Dewi Kwan Im terdapat lonceng besar dengan bangunan yang
memesona mata. Kecantikan kawasan vihara ini semakin lengkap dengan terdapatnya
patung-patung shio sesuai kepercayaan masyarakat Tionghoa. Patung shio yang
berjejer rapi ini diwujudkan dalam bentuk hewan-hewan simbol shio-shio ini, seperti
tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan
babi.

Vihara sebagai tempat peribadatan umat Buddha memang dibangun untuk tujuan
keagamaan. Namun, karena keunikan dan keindahannya, vihara dengan terdapatnya
patung Dewi Kwan Im ini menjadi daya tarik wisata religi, tidak hanya bagi penganut
agama Buddha, tetapi juga bagi penganut agama lain yang hendak melihat dan
mengagumi kemegahan dan keindahan patung Dewi Kwan Im yang menawan. Tidak
hanya turis dalam negeri yang bangga dan kagum akan keberadaan patung Dewi Kwan
Im tertinggi se-Asia tenggara ini, namun banyak sekali turis mancanegara yang
menyempatkan diri untuk mengagumi dan mengabadikan kemegahan patung ini.

Situasi vihara yang tenang dan penataan lokasi yang asri memberikan kenyamanan
tersendiri bagi para pengunjung yang datang untuk beribadat maupun berwisata.
Kolam ikan yang yang mengelilingi komplek vihara menambah suasana asri ini
semakin tenang dan damai. Keberadaan empat pilar berbentuk naga membuat
bangunan vihara terlihat semakin kokoh. Keempat pilar naga ini menyangga patung
Dewi Kwan Im yang berada di lantai dua. Bukan tidak mungkin, jika pembangunan
vihara ini telah selesai seutuhnya dan vihara dikelola dengan baik, akan semakin
banyak mendatangkan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara ke
Pematang Siantar.

Link :
http://medan.panduanwisata.id/wisata-religi/patung-dewi-kwan-im-di-siantar-tertinggi-se-
asia-tenggara/
7. Patung Tuhan Yesus Memberkati - Manado 

Patung Tuhan Yesus Memberkati adalah sebuah Patung Yesus Kristus yang terletak di
Kota Manado, Indonesia. Patung ini memiliki tinggi 50 m dari permukaan tanah,
dimana patungnya sendiri memiliki tinggi 30 meter dan 20 meter adalah tinggi
penopangnya. Monumen ini terbuat dari 25 ton besi fibre dan 35 ton besi baja dan
terletak pada bukit tertinggi di daerah perumahan Citraland Manado. Patung ini
menjadi ikon terbaru kota Manado dan merupakan monumen Yesus Kristus yang
kedua tertinggi di Asia dan antara yang tertinggi di dunia.
8. Patung Bunda Maria Segala Bangsa – Maumere

Maumere adalah nama sebuah kota di Pulau Flores, dan merupakan Ibukota
Kabupaten Sikka, NTT. Kota ini dapat diraih dengan penerbangan dari Denpasar
selama 2 jam atau dari Kupang selama 1 jam. Salah satu objek wisata utama di
Maumere adalah Patung Maria Bunda Segala Bangsa yang terletak di bukit Nilo.
Patung Bunda Maria ini berukuran besar, setinggi 28 meter dan berdiri di atas fondasi
setinggi 18 meter. Patung dengan berat 6 ton ini berdiri kokoh di atas bukit dan
menghadap kota Maumere dan Laut Flores.
Bukit Nilo berjarak 16 kilometer dari Maumere. Terletak di Desa Wuliwutik, Kecamatan
Nita. Untuk meraihnya biasanya digunakan sepeda motor (yang bisa disewa di
Maumere) atau mobil, tak ada angkutan umum menuju ke objek wisata ini. Alternatif
lain adalah menggunakan angkutan umum ke arah Ende lalu berhenti di
persimpangan tiga menuju Nilo. Jika telah tiba di puncak bukit maka kita akan
disambut sebuah gerbang dengan toko souvenir rohani di dalamnya. Kamu bisa
membeli lilin untuk berdoa di toko ini. tepat di hadapan patung berjajar kursi-kursi
kayu untuk beribadah. Taman dan area ini tampak dirawat dengan baik.

Selain berdoa dan ziarah, banyak juga wisatawan yang datang ke tempat ini untuk
melihat kota Maumere yang terhampar di tepi Laut Flores. Bukit ini juga merupakan
salah satu tempat terbaik di Maumere untuk menyaksikan matahari terbit.

Link :
http://travellermeds.blogspot.co.id/2013/07/maria-bunda-segala-bangsa-nilo-maumere.html

9. Patung Satria Gagtotkaca - Bali


"Patung Satria Gatot Kaca" atau istilah asingnya "Ghatotkacha Statue" terletak di
simpang tiga antara Jalan Raya Tuban dan Jalan Raya Airport Ngurah Rai. Patung ini
menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Tuban, sering juga disebut dengan nama
"Patung Kuda", mungkin karena banyaknya wujud kuda pada obyek patung ini.

Patung Satria Gatot Kaca ini dibuat oleh I Wayan Winten (kelahiran 12 November 1962),
seniman patung Bali yang sangat terkenal asal Teges Peliatan, Ubud, Gianyar, dan
diresmikan pada tanggal 31 Oktober tahun 1993 oleh Gubernur Bali pada saat itu,
Prof.Dr Ida Bagus Oka. Patung ini dibuat dengan tujuan untuk memperindah kawasan
yang berada di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai, dan konon kabarnya,
menurut kepercayaan masyarakat Pulau Bali yang sebagian besar beragama Hindu,
Patung Satria Gatot Kaca ini dipercaya dapat memberikan perlindungan keamanan
serta spitual bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang sedang
berkunjung ke Pulau Bali.

Gatot Kaca yang dalam pakem perwayangan Indonesia merupakan satria gagah berani
yang tak kenal takut, putra dari Bima, hasil dari perkawinannya dengan Dewi Arimbi
keturunan raksasa. Bima sendiri adalah salah satu anggota Pandawa Lima. Karakter
patung Satria Gatot Kaca berkisah tentang pertarungan luar biasa antara Gatot Kaca
melawan Adipati Karna dalam Perang Bharatayuda yang terangkum dalam kisah
Mahabrata, walau akhirnya Gatot Kaca harus tewas bersimbah darah terkena
Senjata Kunta, senjata pamungkas milik Adipati Karna. Itulah gambaran sekilas tentang
latar belakang dari kisah Patung Satria Gatot Kaca.

Link :
http://hariyantowijoyo.blogspot.co.id/2013/07/disruduk-kuda-patung-satria-gatot-kaca.html
10. Patung Selamat Datang - Jakarta

Patung Selamat Datang adalah sebuah Patung yang terletak di tengah Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta, Indonesia. Patung ini berupa patung sepasang manusia yang
sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap
ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah
Monumen Nasional.

Sejarah Patung ini diperuntukan ketika tahun 1962, Jakarta menyambut tamu
kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia. Ketika itu, Presiden Sukarno membangun
Monumen Selamat Datang dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta.
Para atlet dan official menginap di Hotel Indonesia dan bertanding di komplek olahraga
Ikada, sekarang komplek Gelora Bung Karno, Senayan.
Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya
dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI
Jakarta. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi
seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah +-7 m, dan tinggi kaki
patung adalah 10 m, dengan total keseluruhan +- 17 m. Pelaksana pembuatan patung
ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada
saat pembuatannya, Presiden Sukarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat,
Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso.
Pembuatan Patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Patung Selamat Datang
kemudian diresmikan oleh Sukarno pada tahun 1962.

Patung Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI.
Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan Hotel Indonesia. Ejaan lain
yang diterima adalah Bunderan HI, yaitu bahasa yang lebih dekat dengan Bahasa Jawa-
Betawi, dialek yang lebih dekat dengan identitas Jakarta. Bundaran ini terletak di
tengah persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan
Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang. Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia
direstorasi oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan penambahan air mancur
baru, desain kolam baru, dan pencahayaan. Setelah Era Reformasi, Patung Selamat
Datang yang terletak di Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan aksi
orasi. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta Car Free Day, bundaran ini
dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.

Sumber Terkait :
https://www.wikipedia.org/
http://www.kompasiana.com/ 
1. Patung Diponegoro
Taman Patung Diponegoro sebelumnya terkenal dengan patung Kartini, karena di atas
taman tersebut berdiri Patung seorang ibu yang diidentikan dengan Ibu Kartini, yang
kini ditempatkan di Taman Medan Merdeka. Patung Diponegoro dibangun atas
prakarsa dan sumbangan PT. Ciputra Group yang dibuat oleh pematung Munir
Pamuntjak.

(foto: Okezone)
Taman tempat berdirinya Patung Diponegoro, sebenarnya merupakan pulau jalan
yang berfungsi sebagai pembagi sirkulasi. Taman ini tepatnya berada di depan
Gedung Bappenas, sehingga dikenal pula dengan taman Bappenas.
Taman dengan luas 2.736 m2, saat ini dipenuhi dengan komposisi tanaman semak
berdaun indah. Jenis tanaman semak yang mendominasi adalah Ubi jalar dengan
daunnya yang berwarna hijau cerah menjadi aksentuasi visual bagi pengendara
kendaraan bermotor disekitar taman tersebut.
Patung yang berdiri di hamparan bunga-bunga rambat yang didominasi warna hijau
dan jingga dibagian pinggir. Dari kejauhan tampak jelas patung yang menggambarkan
Pangeran Diponegoro sedang menunggangi seekor kuda. Terletak dipertemuan Jalan
Diponegoro dengan Jalan Imam Bonjol. Diapit dua objek yaitu Gedung Bappenas dan
Taman Suropati. Patung yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada 6
Desember 2005 ini ditaksir memakan biaya hingga Rp 10 miliar.
2. Patung Arjuna Wijaya
Patung Arjuna Wijaya atau juga disebut Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Asta
Brata adalah monumen berbentuk patung kereta kuda dengan air mancur yang terbuat
dari tembaga. Perancang Patung Arjuna Wijaya adalah maestro pematung Indonesia
asal Tabanan, Bali, Nyoman Nuarta. Patung ini dibangun sekitar tahun 1987, seusai
lawatan kenegaraan Presiden Indonesia Soeharto dari Turki. Proses pembuatan
Patung Arjuna Wijaya dikerjakan oleh sekitar 40 orang seniman dan pengerjaannya
dilakukan di Bandung, Jawa Barat.

(foto: Okezone)
Patung Arjuna Wijaya menggambarkan sebuah adegan dalam kisah klasik
Mahabharata, di mana dua tokoh dari kubu Pandawa, yaitu Arjuna yang
menggenggam busur panah dan Batara Kresna yang menjadi sais sedang menaiki
kereta perang berkepala garuda yang ditarik delapan ekor kuda yang melambangkan
delapan filsafat kepemimpinan 'Asta Brata'. Keduanya digambarkan sedang berada
dalam situasi pertempuran melawan Adipati Karna yang berasal dari kubu Kurawa.
Menurut Nyoman Nuarta, patung Arjuna Wijaya membutuhkan biaya sekitar 290
hingga 300 juta rupiah dalam penyesuaian harga tahun 1987. Patung ini direnovasi
pada awal Oktober 2014 dan diresmikan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama pada 11 Januari 2015, didampingi Nyoman Nuarta dan jajaran
direksi BanK OCBC selaku pihak yang melakukan renovasi. Patung mengalami
penambahan bayangan gerak kuda, perbaikan instalasi air mancur, dan tempat untuk
berpose di bagian depan patung.
3. Patung Jenderal Sudirman
Patung Jenderal Sudirman di ibukota Indonesia ada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta
Pusat. Patung dibuat dari perunggu oleh Edi Sunaryo, seniman dari Bandung. Tinggi
karyanya itu mencapai sekitar 12 meter, di mana patung intinya 6,5 meter dan
penyangga 5,5 meter.
(foto: Istimewa)
Patung panglima besar tersebut dibuat dengan pose berdiri tegak sambil menghormat.
Pose ini sempat menjadi kontroversi, namun akhirnya patung tetap diresmikan tahun
2003. Menurut cucu sang jenderal yang bernama Ganang Soedirman, patung
berbentuk seperti itu karena Jenderal Sudirman ingin menghormat kepada rakyat,
beliau tidak mau dihormati.
Sejak diresmikan hingga sekarang, patung sang jenderal masih berdiri tegak di tengah
Jalan Sudirman. Kalau traveler ingin memotret patung bisa dari tepi jalan ataupun
jembatan penyeberangan yang ada di dekatnya. Ditaksir, pembuatan ini patung ini
mencapai Rp 6,6 miliar.
4. Patung Pemuda Membangun
Patung yang terletak di bunderan Senayan, Jalan Jenderal Sudirman - Jalan
Sisingamangaraja, tempat strategis sebagai titik temu antara Senayan sebagai pintu
gerbang Jakarta Pusat dengan area Jakarta Selatan ini, dibuat sebagai penghargaan
untuk para pemuda dan pemudi dalam keikut sertaannya pada pembangunan
Indonesia.
 (foto: Okezone)
Dilambangkan dengan seorang pemuda gagah dan kuat yang sedang menjunjung obor
berupa piring berapi yang tak pernah padam, mengandung filosofi semangat
pembangunan yang tak pernah mati. Ketika itu mulai dicanangkan Pelita
(Pembangunan Lima Tahun) I.
Tujuan yang ingin dicapai dengan manifestasi patung ini adalah untuk mendorong
semangat membangun yang pada hakekatnya harus dilakukan oleh para pemuda atau
orang-orang yang berjiwa muda. Maka patung ini diberi nama Patung Pemuda
Membangun. Seluruh pendanaan pembuatan patung disandang oleh perusahaan
minyak yang saat ini bernama Pertamina. Ketika itu pimpinan tertingginya, Ibnu
Sutowo, ikut memegang peranan.
Patung ini terbuat dari beton bertulang yang dilapisi oleh teraso, mulai dibangun pada
bulan Juli 1971 oleh tim yang tergabung dalam ISA (Insinyur, Seniman dan Arsitek)
dengan Imam Supardi sebagai pimpinan tim dan Munir Pamuncak sebagai
penanggungjawab pelaksana, direncanakan untuk diremikan pada Hari Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1971, tetapi karena pembangunan belum selesai maka
diresmikan pada bulan Maret 1972.

5. Patung Selamat Datang Bundaran HI


Patung Selamat Datang atau dikenal juga Monumen Selamat Datang ini didirikan
pada tahun 17 Agustus 1961 dan selesai pada tahun 1962. Patung yang terkenal
dengan bentuk sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan
melambaikan tangan ke arah jalan dari Monumen Nasional (Monas). Patung Selamat
Datang ini dibangun untuk menyambut tamu - tamu kenegaraan dalam rangka Asian
Games IV yang diselenggarakan di Jakarta.
Tugu yang mempunyai tinggi penyangga 10 meter dan tinggi patung sekitar 7 meter
ini dirancang oleh Henk Ngantung yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil
Gubernur DKI Jakarta.
Patung Selamat Datang ini. Dengan bentuk sepasang manusia yang sedang
menggegam bunga dan melambaikan tangan ini mempunyai makna untuk menyambut
semua orang yang datang ke Kota Jakarta. Pada saat itu, tempat ini menjadi pintu
masuk atau pintu gerbang Kota Jakarta.

 (foto: Okezone)
Mengapa arah Patung Selamat Datang tersebut ke arah utara? Karena pada saat itu
untuk menyambut tamu kenegaraan Asian Games IV dan siapapun yang datang dari
arah Monumen Nasional (Monas). Juga, arah utara bermakna ke arah Kota (utara)
karena pada saat itu menunjukkan daerah kota sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan
pendatang dari pelabuhan pada saat itu.
Monumen Selamat Datang Jakarta ini menjadi patung kebanggaan dan telah menjadi
ikon atau trademark dari Kota Jakarta hingga saat ini.
6. Patung Tani
Patung ini terletak di daerah Gambir, tepatnya di pertemuan Jalan Prapatan - Jalan
Arif Rahman Hakim - Jalan Wahid Hasyim - Jalan Ikhw. Ridwan Rais dan Jalan
Kebon Sirih. Patung yang dibuat sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang
kemerdekaan Indonesia ini dilambangkan oleh seorang laki-laki yang memakai
caping (topi pak tani) menyandang senapan dan sedang meminta restu pada wanita
yang ada disisinya untuk maju ke medan perang.
Patung ini resminya bernama Patung Pahlawan, namun karena topi capingnya itulah,
maka orang-orang biasa menyebut patung ini dengan sebutan Patung Pak Tani.
(foto: Okezone)
Ide patung ini dimulai saat presiden Soekarno melakukan perjalanan ke kota Moskow
dan beliau terkesan dengan patung-patung yang ada disana. Saat itu presiden Russia
mengenalkan presiden Soekarno ke salah satu seniman yang bernama Matvei Manizer
dan anaknya Otto Manizer.
Mereka pun kemudian diundang ke Indonesia untuk membuat patung yang
melambangkan semangat kemerdekaan. Disinilah kedua pematung itu berkelana dan
menemukan legenda Jawa Barat yang berkisah tentang seorang Ibu yang mengiringi
anaknya untuk pergi berperang. Sang Ibu memberikan semangat supaya sang anak
memenangkan setiap peperangan dan selalu ingat dengan orang tua dan negaranya.
Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia dengan menggunakan
kapal laut, dan kemudian diresmikan pada tahun 1963 oleh Presiden Soekarno. Pada
papan di monumennya tertulis 'Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa
yang besar'.
7. Patung Dirgantara Pancoran
Monumen bersejarah yang terletak di Pancoran Jakarta Selatan ini dibuat pada akhir
kepemimpinan Presiden Soekarno, dan kabarnya untuk menyelesaikan proyek
pembuatan patung ini, Presiden Soekarno sampai rela menjual mobil pribadinya.
Letaknya diperempatan Jalan Letjen Haryono MT - Jalan Jenderal Gatot Subroto -
Jalan Prof. DR. Supomo dan Jalan Pasar Minggu Raya.
Patung Pancoran berbentuk patung manusia yang kuat dan berani terbang menjelajah
angkasa, menghadap ke Utara dengan tangannya seakan menunjuk ke arah bekas
Bandar Udara Internasional Kemayoran. Presiden Soekarno ingin menunjukkan pada
dunia bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dilindungi oleh angkatan udara
yang kuat dan dilayani oleh transportasi udara yang solid sebagai sarana perpindahan
manusia.
(foto: Okezone)
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965. Sedangkan proses
pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif
Yogyakarta pimpinan I Gardono, dalam pengerjaannya diawasi langsung oleh
Presiden Soekarno sendiri.
Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi
patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung berbentuk lengkungan dari beton
setinggi 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan
Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan
karena peristiwa G30S/PKI.

Anda mungkin juga menyukai