TUGAS AKHIR
Oleh:
Sukarsih
100113070087
Mahasiswa : Sukarsih
NIM : 100113070087
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Administrasi Perkantoran
No
Nama Jabatan TandaTangan
.
1. Ketua Penguji
2. Penguji Ahli
Jakarta,………………………2013
………………………..
Sekretaris Sidang
ii
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada khadirat Allah Swt atas
segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir (TA) ini tepat pada waktunya.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi perusahaan terkait dan mahasiswa
Politeknik LP3I Jakarta.
Sukarsih
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH…………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ……………………………………………… ii
SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN………………………………………iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………….
1 1
1.2 Alasan Pemilihan Judul………………………………….2 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ……………………………………...
3 3
1.3.1 Tujuan Penulisan………………………………….3 3
1.3.2 Manfaat Penulisan………………………………...
33
1.4 Identifikasi Masalah……………………………………….
4 4
1.5 Batasan Masalah………………………………………….
4 4
1.6 Metodologi Penulisan…………………………………….
55
1.7 Sistematika Penulisan……………………………………
66
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Peranan purchasing impor dalam penanganan dokumen
30
impor pada PT Sandoz Indonesia…………………….30
31
4.1.1 Bagian-bagian Purchasing Impor……………..31
42
4.1.2 Jenis-jenis Dokumen Impor……………………42
4.1.3 Penanganan Dokumen Impor………………… 43
4.2 Kendala-kendala yang dihadapi bagian purchasing impor
dalam melaksanakan penanganan dokumen impor..47
47
vii
4.3Solusi-solusi yang diambil dalam mengantisipasi kendala-
48
kendala yang ada………………………………………..48
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………50
50
5.2 Saran……………………………………………………...51
51
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
satu department yang mempunyai andil khusus dalam sebuah
perusahaan ini ialah bagian pembelian (Purchasing Import
Department) karena sebagian besar bahan baku pembuatan obat
dibeli dari luar negeri.
3
menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di tempat kerja
dan di bangku perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan
Tugas akhir ini dapat dijadikan masukan di perusahaan
dan sebagai referensi untuk perusahaan.
3. Bagi Pembaca
Tugas akhir ini dapat dijadikan suatu rujukan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan atas
implementasi ilmu yang ada di perusahaan.
4
1.6 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan menggambarkan cara yang digunakan
penulis dalam memperoleh data-data yang berhubungan dengan
tugas akhir penulis.
Bab V: Penutup
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-
saran yang mungkin berguna bagi perusahaan
sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja
perusahaan terutama dalam penanganan dokumen
impor.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
9
dan factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk
perusahaan, harga serta desainnya.
3. Bertanggung jawab untuk menurunkan investasi atau
meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan
skedul arus bahan ke dalam pabrik dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan produksi.
4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki
data-data dan perkembangan pasar, perbedaan sumber-
sumber penawaran (Supply) dan memeriksa pabrik supplier
untuk mengetahui kapasitas dan kemampuannya dalam
memenuhi kebutuhan perusahaan.
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-bahan yang
dibeli setelah diterima dan bertanggung jawab atas
pengawasan persediaan.
10
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam Daerah
Pabean.
12
Lambang ini disebut DOKUMEN. Symbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir
yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi,
contoh dokumen yang digambarkan dengan lambang ini adalah surat
order pembelian, pengeluaran barang dari gudang, dokumen-
dokumen, faktur pembelian. Bagian alur harus menunjukan dengan
jelas dari mana suatu dokumen masuk ke dalam system dan
pengeluaran dokumen.
Invoice 1
Surat Order
Pembelian 1
13
Catatan. Symbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan
untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen.
14
1
15
Arsip Sementara . simbol ini digunakan untuk menunjukan tempat
penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kontak arsip.
Terdapat 2 tipe yaitu : arsip sementara dan arsip permanen. Arsip
sementara adalah tempat penyimpanan dokumen yang
dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut dimasa yang
akan datang untuk keperluan pengelolahan lebih lanjut terrhadap
dokumen tersebut. Untuk menunjukan urutan pengarsipan
dokumen digunakan symbol berikut ini :
A = Menurut abjad
T = Menurut tanggal
16
Mulai / berakhir (terminal). Simbol ini untuk menggambarkan awal
dan akhir suatu system akutansi.
17
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
18
Di Indonesia, pada tahun 1971 berdiri PT Ciba-Geigy Indonesia yang
berlokasi di Cibubur. Pada tanggal 8 Maret 1985, berdiri PT Sandoz
Biochemie Farma Indonesia yang berlokasi di Citeureup, Bogor
dengan dua pabrik utama yaitu pabrik bahan baku (Chemical
Production Plant) dan pabrik formulasi (Drug Products Manufacture
Plant). Sandoz merupakan perusahaan yang berbasis di kota Basel,
Swiss dan Biochemie yang memproduksi bahan baku penisilin
berpusat di Kundl, Austria.
19
Makassar, Sulawesi Selatan (tepatnya di RS Wahidin) dan di Jakarta
(bertempat di Eijkman Institute Jakarta Pusat). NECHRI
memfokuskan diri pada pengembangan obat-obatan penyakit tropis
seperti demam berdarah dan tuberkulosis.
Berlakunya regulasi baru yang mengharuskan nama perusahaan
mencantumkan “Indonesia”, pada tahun 2006, tepat memasuki
sepuluh tahun setelah merger global, PT Novartis Biochemie
berubah nama menjadi PT Novartis Indonesia. PT Novartis
Indonesia dan PT Sandoz Indonesia merupakan dua legal entity
yang berbeda. Secara lokal (di Indonesia), manajemen dan struktur
organisasi kedua perusahaan tersebut berbeda, namun secara
global keduanya berada di bawah ‘payung’ yang sama, yaitu
Novartis Group. PT Sandoz Indonesia merupakan cabang di
Indonesia dari Sandoz International GmbH, Jerman, Divisi Generik
dari Novartis Group. Sedangkan PT Novartis Indonesia merupakan
cabang di Indonesia dari International Novartis AG, Swiss.
Pada tahun 2008, pabrik Citeureup Site ditutup, sedangkan regulasi
yang berlaku mewajibkan setiap PMA di Indonesia memiliki pabrik.
Pada tahun yang sama, PT Sandoz Indonesia mengambil alih pabrik
dari Bayer-Schering Healthcare di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Oleh
karena itu produksi PT Novartis Indonesia dialihkan ke Site Pasar
Rebo. Saat ini, pabrik PT Sandoz Indonesia di Padalarang, Bandung
telah diambil alih oleh PT Vitabiotik, namun pabrik tersebut masih
memproduksi produk obat Sandoz hingga tahun 2010. Setelah itu,
produk obat Sandoz juga akan diproduksi di site Pasar Rebo.
Saat ini, PT Sandoz Indonesia-PT Novartis Indonesia (selanjutnya
akan disebut PT SI-NI) di Site Pasar Rebo mempekerjakan sekitar
200 tenaga kerja di Divisi Technical Operation dan Commercial
Operation. Fasilitas Site Pasar Rebo terdiri atas dua bangunan
produksi yang terpisah: A-area (dibangun pada tahun 1972) untuk
PT Novartis Indonesia dan T-area (dibangun pada tahun 1993) untuk
20
PT Sandoz Indonesia. Kedua bangunan tersebut direnovasi oleh
Sandoz pada tahun 2008 dan 2009, serta dikelola oleh Technical
Operation PT Sandoz Indonesia. Fasilitas pendukung produksi
merupakan milik PT Sandoz Indonesia dan disediakan kepada
Novartis Indonesia melalui Service Level Agreement. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Site Pasar Rebo disewakan secara
parsial oleh PT Sandoz Indonesia kepada PT Novartis Indonesia.
21
profesionalisme tertinggi sangat dibutuhkan dalam semua
gerak langkahnya.
3.3 Bidang Usaha dan Ruang Gerak
PT Sandoz Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri farmasi multinasional, yang memproduksi obat-
obatan dalam bentuk solid produk (Tablet, kapsul, tablet dilapisi
dengan gula, tablet larut dalam air), antibiotik, non antiboitik,
vitamin.
3.4 Prinsip Utama PT Sandoz
1. Pasien:
a. Kepentingan dan kesehatan pasien adalah yang
Utama.
b. Kualitas produk serta keamanan produk.
2. Karyawan:
a. Memperlakukan karyawan secara adil serta bebas
mengeluarkan pendapat.
PURCHASING DEPARTMENT
Warehouse
Warehouse
Manager
Warehouse
Staff Purchasing
Purchasing Lokal
Lokal
Plenner
23
3.6 Deskripsi Kerja
24
3.6.3 Warehouse
1. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan stok dan
pengiriman produk dan bahan dalam rangka
mengoptimalkan ketersediaan bahan baku produksi.
2. Memelihara persediaan roll gudang pembuatan dan
memastikan semua bahan baku sesuai dengan kondisi
penyimpanan yang disetujui.
3. Mengawasi kapasitas gudang dan menerapkan strategi
untuk memaksimalkan ruang gudang dan mengurangi
biaya yang tidak perlu.
4. Mengawasi dan mengendalikan kerusakan bahan baku
untuk yang ditolak, kadaluwarsa dan kerusakan produk.
5. Mengembangkan dan mengkaji standar yang
menghasilkan proses logistic dan menerapkannya dalam
kegiatan sehari-hari.
26
3. Memeriksa dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor
barang) dari PPJK.
4. Membuat laporan untuk Bea cukai.
5. Mengirimkan Air way bill dan invoice dokumen ekspor
untuk importir.
6. Membuat permintaan pembayaran untuk finance.
27
2. Bertanggung jawab atas penyiapan PO untuk pembelian
dan dokumen sesuai dengan kebijakan dan prosedur
perusahaan.
3. Penanganan dan pemantauan claim kepabrik-pabrikdan
vendor untuk barang cacat, kekurangan maupun bagian
yang hilang.
4. Memantau dan mengkoordinasi pengiriman barang
antara supplier untuk memastikan bahwa semua material
terkirim tepat pada waktunya.
5. Mencari, meseleksi dan bernegosiasi untuk paket
pembelian terbaik dalam hal kualitas, harga, pengiriman
dan pelayanan terhadap supplier.
6. Secara teratur melakukan pelaporan KPI dan
memperbaharui kokpit NFCM.
3.6.13 Planner
1. Memonitoring persedian yang ada di gudang, sambil
menyiapkan bahan baku jenis baru jika ada penambahan
bahan baku untuk proses produksi.
2. Membuat PR (Purchasing Request) untuk pembelian
impor.
3. Melakukan pengecekan terhadap pesanan bahan baku.
29
BAB IV
PEMBAHASAN
31
impor agar dicek oleh
4. Membuat PIR finance
(Purchasing 9. Mengirimkan surat
Info Record) kuasa dan lain-lainnya
sebanyak 2 untuk PPJK
rangkap (pengusaha pengurus
jasa kepabeanan)
10. Menginformasikan ke
bagian plenner dan
gudang jika ada
barang masuk
11. Mengirimkan
dokumen berupa
packing list dan
certificate melalui
email ke bagian
gudang
32
Shipping material yang 2. Menyimpan
dokumen untuk masuk barang di dalam
bea cukai 3. Memeriksa gudang
4. Mentransfer data barang 3. Membuat kartu
ke Bea cukai 4. Mengirimkan stok
5. Konfirmasi barang ke bagian 4. Memindahkan
pembayaran gudang barang ke
6. Mengeluarkan bagian produksi
barang dan untuk di proses
mengantarkan
barang ke gudang
PT Sandoz
Indonesia
33
Flowchart Pembelian Barang
Mulai 1
PIR 1
Memeriksa
persediaan
material
Memonitorin
g persediaan
di gudang
PO
Meminta pembelian
impor
PIR 2
PIR 1
TIDAK
PO di cancel
YA
1 2
34
Pembelian Impor Supplier
2 Menerima PO dari
purchasing
Mengirim PO ke
supplier melalui e-mail
Mengirimkan Order
konfirmasi dan shipping
PO 1 dokumen
PIR 2
Menerima dokumen
melalui system
1
INV 2
PL
COA
COA : Certificate of analysis
Asuransi PL : Packing list
AWB PO : Purchase order
PIR : Purchasing info record
INV : Invoice
2
AWB : Air way bill
35
Bagian Pembelian PPJK
3 Dokumen Impor
Memeriksa
kelengkapan dokumen
dan scan dokumen Membuat PIB dan
mengefax PIB ke
purchasing
Mengirimkan dokumen
ke PPJK Membawa SSPCP, PIB,
dan Shipping dokumen
untuk Bea cukai
PIB
Membuat ijin
POM, SK,
SPKB,
STDB dan
Konfirmasi
Pembayara
n ke Citi
Menyiapkan
kelengkapan SK dan
Lain-lain untuk dibawa
ke PPJK
SK : Surat kuasa
SPKB : Surat pernyataan kepemilikan barang
4 SPKB : Surat tidak dibuka bahan baku obat
36
Bagian Pembelian PPJK
Meminta konfirmasi
kepada PPJK atas
kedatangan barang
Membuat SPPB
Barang dikirim ke
Menginformasika warehouse
n ke bagian
warehouse atas
barang masuk
Kirim dokumen ke
bagian warehouse
PL
PL : Packing List
COA COA : Certificate of analysis
SKI : Surat keterangan impor
SPPB : Surat pemberitahuan pengeluaran barang
PPJK : Pengusaha pengurus jasa kepabeanan
Selesai PIB : pemberitahuan impor barang
37
Flowchart Penerimaan Barang
Mulai PPJK 2
Packing List
Packing list
Barang
Coa Coa
Asuransi
Asuransi
Awb
Awb
Barang
Mengirim barang ke
gudang
Membuat
kartu stok
2
Barang di kirim ke
bagian produksi
Selesai
Gambar 4.1.2 Flowchart Penerimaan Barang untuk diproses obat
jadi
38
Keterangan Flowchart Pembelian Barang :
1. Sebelum membeli bahan baku obat, bagian planner terlebih
dahulu memeriksa persedian material setelah itu
memonitoring persediaan barang yang ada di gudang. Apabila
persediaan bahan baku telah habis maka planner akan
meminta pembelian impor setelah itu membuat 2 rangkap PIR
(Purchasing Info Record) , 1 rangkap PIR untuk planner dan 1
rangkap untuk purchasing. Setelah itu 1 rangkap PIR
(purchasing info record) diberikan kepada bagian pembelian
impor.
2. Bagian pembelian impor menerima PIR (purchasing info
record) dari planner setelah menerima permintaan pembelian,
bagian pembelian impor membuat PO (purchase order) atas
permintaan bahan baku obat yang akan dibeli. Jika purchase
order sudah jadi maka bagian pembelian impor meminta
persetujuan kepada Head Of SCM (supply chain
management) apakah order pembelian disetujui atau tidak
oleh Head Of Purchasing. Jika PO tersebut tidak disetujui
maka PO tersebut di cancel dan jika PO tersebut disetujui oleh
Head Of SCM maka PO tersebut akan diproses dan dikirim ke
supplier melalui e-mail, Purchase order akan dilampiri
bersamaan dengan PIR.
3. Bagian supplier merima purchase order dari purchasing,
setelah itu supplier akan mengirimkan order konfirmasi dan
shipping dokumen sesuai kuantiti, spesifikasi barang dan
nama barang.
4. Bagian pembelian impor menerima shipping dokumen melalui
system inet logistic. Inet logistic adalah suatu system aplikasi
melalui jaringan internal lan atau melalui e-mail, dimana dalam
suatu system tersebut terdapat dokumen impor seperti
39
invoice, packing list, certificate of analysis, certificate of
insurance dan air way bill yang telah dikirim oleh supplier.
5. Setelah menarik dokumen impor, bagian pembelian impor
mengecek kelengkapan dokumen impor tersebut agar tidak
terjadi kesalahan dalam penerimaan dokumen impor
kemudian scan dokumen tersebut dan kirim ke PJJK
(Pengusaha Pengurus Jasa Kepabeanan).
6. Bagian PPJK (Pengusaha Pengurus Jasa Kepabeanan)
menerima dokumen impor dari bagian purchasing impor
kemudian mengecek dokumen tersebut, setelah dokumen
lengkap PPJK membuat PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
dan mengefax PIB untuk purchasing.
7. Bagian pembelian impor menerima PIB dari PPJK, PIB
tersebut akan diproses sebagai pembayaran pembelian bahan
baku obat. Kemudian bagian pembelian mensubmite data
untuk perijinan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan)
dan membuat surat kuasa, surat pernyataan kepemilikan,
surat tidak dibuka bahan baku obat, dan keabsahan invoice.
Surat kuasa adalah surat yang ditunjukan kepada PPJK
( Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan) untuk
pengurusan dokumen atau barang impor pada kantor
pelayanan Bea dan cukai yang bersangkutan atas impor
barang.
Surat pernyataan kepemilikan barang adalah surat yang
menyatakan bahwa nama barang tersebut adalah barang
milik PT Sandoz Indonesia.
Surat tidak dibuka bahan baku obat adalah surat yang
menyatakan bahan baku tersebut memenuhi persyaratan
CPOB ( Cara Pembuatan Obat Yang Baik) dari badan POM
(Pengawas Obat dan Makanan) tersebut harus jelas
identitasnya dan tidak boleh terkontaminasi.
40
Surat keabsahan invoice adalah surat yang menyatakan
pelaksnaan tatalaksana kepabeanan di bidang impor, setelah
data ijin POM dsubmite dan surat kuasa beserta lain-lainnya
selesai dibuat, bagian pembelian menyiapakan dokumen
tersebut untuk dbawa oleh PPJK.
8 Setelah itu PPJK membawa SSPCP, PIB dan Shipping
dokumen untuk Bea cukai dan konfirmasi pembayaran ke Citi
Bank kemudian PPJK (pengusaha pengurus jasa
kepabeanan) dan dokumen akan diproses oleh Bea cukai
selama 2 hari, setelah itu PPJK menerima SKI (surat
keterangan impor) dari BPOM dan mengirimkannya kepada
bagian pembelian impor.
9. Apabila dokumen impor sudah memenuhi persyaratan dan
tidak ada kesalahan maka bagian pembelian impor meminta
konfirmasi kepada PPJK atas kedatangan barang.
10. Setelah itu bagian PPJK (pengusaha pengurus jasa
kepabeanan) akan membuatkan SPPB (surat pemberitahuan
impor barang) dan barang akan dikirim ke warehouse.
11. Bagian pembelian impor menginformasikan kedatangan
barang ke warehouse atas kedatangan barang dan
mengirimkan dokumen berupa packing list dan certificate of
analysis untuk mengetahui apakah kedatangan barang
tersebut sesuai dengan nama barang, kuantiti dan kondisi
barang.
41
2. Memeriksa barang sesuai dengan data yang ada pada
packing list dan coa.
3. Setelah itu dokumen packing list, certificate of analysis ,
certificate of insurance, air way bill dan barang akan
diserahkan kebagian gudang.
4. Bagian gudang menerima dokumen packing list, certificate of
analysis, certificate of insurance, air way bill dan barang.
5. kemudian bagian gudang menyimpan barang untuk digunakan
pada saat produksi dan membuat kartu stock.
6. Setelah kartu stock telah jadi dibuat maka barang akan di
kirim ke produksi untuk dip roses menjadi obat jadi.
7. Selesai.
2. Packing List
Adalah merupakan dokumen packing/kemasan yang
menunjukan jumlah, jenis serta berat dari barang impor.
Dokumen ini merupakan penjelasan dari uraian barang
yang disebeut commercial invoice.
42
3. Certificate Of Analysis
Adalah merupakan dokumen konfirmasi yang dikeluarkan
oleh pihak eksportir yang menyatakan hasil kualitas dari
bahan baku obat yang di eksport.
4. Certificate of Insurance
Adalah merupakan dokumen resmi penutup suatu
asuransi yang diterbitkan oleh maskapai asuransi.
45
Flow Chart Penanganan Dokumen Valid
Mulai 1
Dokumen
Menyimpan
dokumen
berdasarkan
Membaca
dokumen
dengan teliti
Masukan
kedalam
odener atau
filling cabinet
Memeriksa
dokumen
untuk di
simpan atau di
Arsip dokumen
impor
Menetapkan
judul sesuai Selesai
dengan abjad
Mengelompokan
dokumen
menjadi satu
dengan lampiran
46
4.2 Kendala-kendala apakah yang dihadapi bagian Purchasing
Impor dalam Melaksanakan Penanganan Dokumen Impor
selama ini.
47
8. Jika POM menginginkan tambahan informasi dari supplier,
sehingga pengurusan SKI (surat keterangan impor) menjadi
lama mengakibatkan barang tiba di warehouse tidak tepat
pada waktunya.
49
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir dalam penulisan Tugas Akhir ini maka penulis akan
menarik kesimpulan serta saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pada PT Sandoz Indonesia.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada seluruh kegiatan penelitian yang telah di lakukan
oleh penulis mengenai peranan purchasing impor dalam
penanganan dokumen impor pada PT Sandoz Indonesia dan
berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
50
5.2 Saran
Dari hasil penulisan yang dilakukan penulis pada Tugas Akhir ini,
maka penulis mencoba untuk memberikan saran atau bahan
masukan yang dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
meningkatkan prosedur kerja dalam peranan purchasing impor atas
penanganan dokumen impor kepada setiap personil.
a. Agar lebih Meningkatkan kesadaran kepada semua pihak yang
terkait dengan penanganan dokumen impor karena dokumen
impor merupakan dokumen yang penting untuk berjalannya
suatu kegiatan yang ada di perusahaan dengan cara mengikuti
prosedur yang ada.
51
DAFTAR PUSTAKA
52
BIODATA
Nama : Sukarsih
Agama : Islam
1. NamaBapak : Patoni
2. NamaIbu : Suhati
PengalamanKerja
Magang di PT. Sandoz Indonesia, Jakarta Timur (Oktober 2012 –
September 2013)
Penulis
Sukarsih
53
LAMPIRAN DOKUMEN IMPOR
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Lampiran Dokumen Impor Invalid
65
66
67
68
69
70