Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINDAKAN

Dosen pembimbing :

Ns. Eka Rokhmiati, S.Kep., M.kep

Disusun oleh :

Pebriani Nelina Andolo

NPM : 18200000010

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN INFUS

A. Definisi
Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui
sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
B. Indikasi
Secara umum, keadaan yang memerlukan pemberian cairan infuse yaitu :
1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
2. Trauma abdomen (perut)
3. Fraktur (patah tulang)
4. Serangan panas (heat stroke)
5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
7. Semua trauma kepala; dada dan tulang punggun

C. Tujuan Tindakan

1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang menganung air, elektrolit,


vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara
adekuat melalui oral
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
5. Memonitor tekan Vena Central (CVP)
6. Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan.

D. Masalah Keperawatan
Pemenuhan kebutuhan nutsi,cairan dan elektrolit

E. Rasionalisasi Tindakan

No Prinsip-Prinsip tindakan Rasional


1. Mengucapkan salam pada klien, Menerapkan etika keperawatan
perkenalkan diri, jelaskan prosedur,
tujuannya, persetujuan klien, kontrak
waktu

Cuci tangan Mencegah transmisi


mikroorganisme
Memulai tindakan dengan basmalah Menerapkan nilai Islami
Senyum, ramah, dan perhatian selama Menerapkan nilai Islami
tindakan
Menjaga privacy pasien, persiapkan Memastikan keamanan dan
tempat tidur (TT), kunci TT, posisi TT kenyamanan pasien selama di
dalam tinggi yang tepat, sesuai lakukannya tindakan.
dengan lokasi luka, dan atur posisi
sesuai kenyamanan pasien
Dekatkan peralatan di dekat pasien Supaya perawat mudah dalam
serta pasang pengalas dan perlak. melakukan tindakan, dan
mencegah cairan dari luka jatuh ke
tempat tidur.

Pakai sarung tangan steril Mencegah transmisi


mikroroganisme.

Hubungkan cairan dan infus set


dengan memasukkan ke bagian karet Mencegah terjadinya emboli udara
atau akses selang ke botol infuse yang masuk melalui selang infus

Isi cairan ke dalam set infus dengan


menekan ruang tetesan hingga terisi
sebagian dan buka klem slang hingga
cairan memenuhi selang dan udara
selang keluar

Lakukan pembendungan dengan Memudahkan dalam menemukan


torniker ( karet pembendung ) 10-12 vena atau tempat yang akan
cmdi atas tempat penusukan dan dilakukan penusukan.
anjurkan pasien untuk menggenggam
dengan gerakan sirkular ( bila sadar )

Disinfeksi daerah yang akan ditusuk Mencegah transmisi


dengan kapas alcohol mikroroganisme.

Lakukan penusukan pada vena Perhatikan keluarnya darah


dengan meletakkan ibu jari di bagian melalui jarum ( abocath / surflo )
bawah vena da posisi jarum maka tarik keluar bagian dalam
( abocath ) mengarah ke atas ( jarum ) sambil meneruskan
tusukan ke dalam vena

Setelah jarum infus bagian dalam


dilepaskan atau dikeluarkan, tahan Mencegah transmisi
bagian atas vena dengan menekan mikroorganisme.
menggunakan jari tangan agar darah
tidak keluar. Kemudian bagian infus
dihubungkan atau disambungkan
dengan slang infuse

Lakukan fiksasi dengan kasa steril Mencegah transmisi


mikroorganisme
Mengakhiri tindakan, evaluasi klien Menerapkan etika keperawatan
Merapikan pasien dan membereskan Supya pasien tampak rapi dan
alat nyaman kembali.
. Mengucapkan salam saat mengakiri Menerapkan nilai Islami
pertemuan dengan klien
Melepaskan sarung tangan dan Mencegah transmisi
mencuci tangan mikroorganisme.

E. Prosedur Tindakan
a) Persiapan Alat
1. Standar infuse
2. Set infuse Cairan sesuai program medic
3. Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
4. Pengalas
5. Torniket
6. Kapas alcohol
7. Plester
8. Gunting
9. Kasa steril
10. Betadin
11. Sarung tangan
12. Tisu

b) Pelaksanaan
1. Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Pasang sampiran
4. Perawat cuci tangan
5. Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau
akses selang ke botol infuse
6. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi
sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara
selang keluar
7. Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan
penginfusan
8. Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi
atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan
gerakan sirkular ( bila sadar )
9. Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
10. Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
11. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah
vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
12. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik
keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
13. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian
atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar.
Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang
infuse
14. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan
15. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
16. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
17. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken
18. Lepaskan masker
19. Atur dan rapikan posisi pasien
20. Buka sampiran
21. Evaluasi keadaan umum pasien
22. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih,
kering dan rapih
23. perawat cuci tangan
24. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

F. Kesenjangan Teori
Tidak terdapat kesenjangan yang berarti antara teori dan kenyataan hanya pada
ketersedian alat yang disesuaikan dengan teori terkadang tidak semua alat tersedia
tetapi pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan teori

Anda mungkin juga menyukai