Pelaksana Tugas:
TENTANG
PENYELENGGARAAN PELATIHAN PERENCANAAN BISNIS BUMDESA
ANGKATAN XIV TAHUN 2021
A. Pendahuluan
1. Umum
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi RI Nomor 22 Tahun 2020 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Banjarmasin adalah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Desa PDTT yang
mempunyai tugas melaksanakan pelatihan sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, Balai menyelenggarakan fungsi yaitu (a) penyusunan
rencana, program, dan anggaran fasilitasi dan pelatihan pengembangan
sumber daya manusia, serta fasilitasi dan pendampingan pemberdayaan
masyarakat, desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi; (b) pelaksanaan
fasilitasi dan pelatihan pengembangan sumber daya manusia, sertafasilitasi
dan pendampingan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi; (c) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan fasilitasi dan
pelatihan pengembangan sumber daya manusia, sertafasilitasi dan
pendampingan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan
transmigrasi; (d) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala
badan; dan (e) pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan balai.
Untuk mendukung tugas dan fungsinya, Balai Pelatihan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPPMDDTT)
Banjarmasin melaksanakan pelatihan masyarakat sebagai sarana
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
sikap, keterampilan, dan perilaku masyarakat sehingga mampu
memberdayakan serta membangun diri dan lingkungannya secara mandiri di
Desa dan Kawasan Perdesaan, Daerah Tertinggal, Daerah Tertentu,
Permukiman Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi.
Pelatihan Pengelolaan BUM Desa bertujuan untuk mewujudkan pengurus yang
kompeten dalam mengelola BUM Desa sehingga dapat memunculkan unit-unit
usaha baru untuk kemajuan secara berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan tugas
dan fungsi Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Banjarmasin yaitu melaksanakan pelatihan bagi
masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang bersifat bottom up
dengan pelatihan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Ditengah kondisi
pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia,
menuntut tatanan dan protokol kesehatan social dan physical distancing yang
cukup ketat.
Dengan adanya tuntutan, kebutuhan dan menjamin agar masyarakat tetap
produktif, maka dalam penyelenggaraan pelatihan SDM Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi dilakukan dengan metode pelatihan yang tepat,
sekaligus sebagai upaya turut serta dalam mengatasi penularan pandemi Covid-
19. Metode pelatihan tersebut dilakukan secara daring/virtual ( online) dan
sistem kombinasi (blended system). Oleh karena itu Balai Pelatihan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Banjarmasin akan menyelenggarakan Pelatihan Penyusunan Perencanaan Bisnis
BUM Desa dengan menerapkan metode Blended System.
b. Tujuan
Tersedianya sumberdaya manusia yang mampu dalam merencanakan dan
menganalisa, serta menjalankan unit-unit usaha melalui pengelolaan
kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), serta memotivasi
tumbuhnya kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk ikut berperan
serta dalam membangun desa dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki
sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini meliputi pelaksanaan penyampaian materi
Penyusunan Perencanaan Bisnis BUM Desa baik secara online ataupun offline
(tatap muka).
4. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah;
e. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 Tentang Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam rangka Pelaksanaan APBN;
g. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun
2021.
h. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2017
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
i. Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2021 Tanggal 6 Januari 2021 tentang
Pengangkatan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara
Pengeluaran pada Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
j. Pedoman umum pelatihan sumber daya manusia Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi dengan metode offline, online dan blended system Nomor
: 594/UN-00-07/III/2021;
k. DIPA Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2021 Nomor SP.DIPA-067.09.2.350484/2020, Tanggal 31 Mei
2021;
l. Keputusan Kepala Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Banjarmasin Nomor 78 Tahun 2021
Tanggal 07 Juni 2021 tentang Penyelenggaraan Pelatihan Penyusunan
Perencanaan Bisnis Badan Usaha Milik Desa Angkatan XIV di Desa Pangkoh
Sari Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2021.
Jumlah
No. Nama Desa Rencana Kerja Tindak Lanjut
Tim
c. Realisai Kinerja
Dari hasil kegiatan pelatihan, realisasi kinerja Pelatihan Penyusunan Perencanaan
Bisnis BUM Desa Angkatan XIV di Kabupaten Pulang Pisau dapat dijelaskan
sebagai berikut:
2. Saran
Adapun saran sebagai bahan evaluasi untuk penyelenggaraan pelatihan
berikutnya yaitu:
1. Metode pembelajaran secara blended (online dan offline) sebaiknya diganti
dengan pembelajaran offline (tatap muka) karena metode online kurang
efektif diterapkan terlebih untuk penyampaian materi praktek dan masih
banyak kendala teknis terkait pelatihan secara online.
2. Sebaiknya lama pelatihan disesuaikan kembali dengan materi yang akan
disampaikan, karena waktu pembelajaran yang ada terlalu singkat sehingga
membuat penyampaian materi tidak terlalu maksimal.
E. Penutup
Demikian laporan kegiatan penyelenggaraan Pelatihan Penyusunan Laporan
Keuangan BUMDesa Angkatan XIV ini disampaikan agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Dibuat di Banjarmasin
Pada tanggal 14 Juni 2021
Tim Pelaksana,
Pramu Administrasi
Balai PDMDDTT Banjarmasin