Selain itu, berbagai elemen masyarakat Surabaya juga melakukan aksi dan penghadangan
di depan Hotel Majapahit, di Jalan Tunjungan, Surabaya, karena tempat itu merupakan lokasi
menginap salah seorang motor gerakan "2019 GantiPresiden" yaitu Ahmad Dani. Ahmad Dani
batal hadir dalam aksi dan deklarasi di Tugu Pahlawan dan di depan Gedung DPRD Provinsi
Jawa Timur, karena dihadang massa aksi yang menolak kehadirannya yang dianggap akan
mengganggu kedamaian di Surabaya.
Aksi Demokrasi Deklarasi 2019 Ganti Presiden Jika Dikaitkan Dengan Ke Lima Sila
Pancasila
Setiap manusia memiliki persamaan harkat dan derajat yang sama sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama, sehingga kita tidak boleh
mengedepankan kepentingan kelompok saja, melainkan lebih mengedepankan kepentingan
umum saat berdemokrasi.
Kita sebagai manusia pada hakikatnya semua sama di dunia ini, sehingga kita harus
mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban setiap manusia. Sebagai manusia yang beradab
kita tidak boleh semena-mena membuat keputusan sendiri dan memprovokasi orang lain.
Dalam sila ini kita harus mengembangkan sikap persatuan dan kesatuan, mengutamakan
kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi. Dalam aksi 2019 ganti presiden dinilai ingin
membuat Surabaya tidak aman dan damai serta mengganggu kedamaian warga kota Surabaya.
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah. Orator gerakan 2019 ganti presiden Marwan Batubara mengatakan
kegiatan yang dilakukan dilindungi oleh undang-undang dan tidak bermaksud mengajak orang
lain menurunkan presiden. Karena presiden kita ini sudah sesuai konstitusi, disahkan oleh rakyat
Indonesia dan mau diganti sebelum waktunya.
Sila 5 : “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia “
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita dalam bersikap adil terhadap semua orang.
Dalam aksi 2019 ganti presiden ratusan massa dari berbagai elemen mendapat desakan untuk
membubarkan diri dari massa yang kontra, dan dinilai melanggar dalam mengemukakan pendapat
dimuka umum.