Anda di halaman 1dari 12

SIKAP DAN PERILAKU GENERASI ISLAM TERHADAP COVID-19

SESUAI PRINSIP QUR'AN DAN HADIST

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Pelajaran: Al-Qur’an & Al-Hadist


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sikap dan Perilaku
Generasi Islam Terhadap Covid-19 Sesuai Prinsip Qur'an dan Hadits" ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru pada
bidang studi Al-Quran dan Hadits. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan
kedisiplinan pembaca / generasi Islam dalam mematuhi protokol covid-19 yang diterapkan
oleh pemerintah. Namun ini tidak hanya berlaku bagi para pembaca saja, tpi juga bagi
penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Ponorogo, 16 Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

PENUTUP.............................................................................................................................................8

A. KESIMPULAN.........................................................................................................................8

B. SARAN.....................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Fenomena wabah virus corona (covid-19) yang muncul di awal tahun 2020 ini
semakin lama semakin membuat kekhawatiran di seluruh dunia. Bagaimana tidak, virus
yang muncul pertama kali di kota Wuhan provinsi Hubei China ini telah memakan
korban lebih dari 2600 nyawa dan menginfeksi sekitar 80.000 jiwa atau lebih.

Akibat virus ini, disamping korban yang terus berjatuhan yang mana angkanya telah
mendekati hampir ratusan ribu jiwa baik yang meninggal ataupun yang terinfeksi, jutaan
manusia lainnya terancam terkena wabah mematikan ini. Di samping itu, tercatat ratusan
kota diisolasi, ribuan jalur penerbangan ditutup, bahkan secara khusus Negara Arab
Saudi menghentikan sementara kedatangan jamaah umroh guna mengantisipasi
tersebarnya wabah ini di dua tanah suci.

Virus yang sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya telah merambah hampir ke
seluruh negara-negara besar di dunia. Mulai dari China, Korea Selatan, Singapura dan
lainnya di daratan Asia, hingga ke Italia,Prancis dan lainnya di daratan Eropa. Dan
beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengumumkan bahwa kasus virus corona telah
menjangkit dua warga Indonesia.

Menyikapi epidemi global ini, sebagai seorang muslim hendaklah kita kembali kepada
ajaran-ajaran agama kita. Dan berikut ini beberapa kiat yang dapat kita tempuh sebagai
seorang muslim dalam menyikapi wabah covid-19 yang sedang mewabah saat ini dengan
senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.

Virus corona adalah makhluk sebagaimana makhluk-makhluk Allah lainnya, dan ia


tidaklah bergerak kecuali atas perintah dan izin Allah ta’ala yang menciptakannya. Oleh
karenanya, kita berlindung dari wabah ini kepada Allah sebelum kita berlindung kepada
kemampuan diri kita sendiri atau kemampuan makhluk lainnya. Ingatlah bahwa Allah
adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penjaga.
1
Berlindung kepada Allah ini bisa dilakukan dengan senantiasa membaca doa-doa
pelindung yang bersumber dari Al-Qur’an seperti surat Al-Falaq dan surat An-Nas
ataupun dari doa-doa yang bersumber dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, seperti doa
yang dianjurkan untuk dibaca di pagi dan petang hari:

ِ ْ‫سم هللاِ الَّ ِذي الَ يَضُرُّ َم َع ا ْس ِمهَ َشي ٌء فِي اَألر‬
(‫ض َوالَ فِي ال َس َما ِء َوه َُو ال َس ِمي ُع ال َعلِيم‬ ِ ِ‫)ب‬

“Dengan nama Allah yang tidak membahayakan dengan namaNya segala sesuatu
yang ada di langit dan bumi, dan Ia lah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud covid-19?

2. Apa usaha yang perlu kita lakukan sebagai generasi muslim dalam menghadapi wabah
covid-19 yang tengah menyebar di negara kita?

3. Apa ibrah yang dapat kita ambil dari adanya covid-19?

4. Salah satu do'a keselamatan yang dicontoh kan oleh Rasulullah?

C. Tujuan

Di buatnya makalah ini bertujuan untuk merubah ketakutan para generasi islam
terhadap covid-19 serta memberikan wawasan terhadap mereka bahwa di saat kondisi
seperti ini justru kita harus meminta perlindungan dari Allah SWT dan selalu mengingat
Allah. Dengan melakukan ikhtiar disertai do'a agar kita selalu dalam lindungan-Nya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Apa itu Corona virus??

Yang akan kita ulas yang pertama adalah penjelasan tentang Corona virus. Coronavirus
adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai
dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
menyebabkan penyakit COVID-19.

Lalu apa itu COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum
terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Setelah kita mengetahui definisi tentang virus diatas yang perlu kita lakukan sebagai
generasi islam adalah senantiasa meminta perlindungan kepada Allah SWT, menjalani
protokol covid-19 secara tertib, dan selalu sadar bahwa ini semua terjadi juga atas izin Allah.
Jadi kita harus bisa introspeksi diri dari peristiwa semacam ini kita harus muhasabah apakah
selama ini kita kurang bersyukur dan lain sebagainya.

Kita sebagai generasi islam harus bisa menyikapi permasalahan yang tengah terjadi di
negara kita ini. Kita harus menyikapinya sebagaimana kita sebagai orang Islam. Dalam Islam,
kesehatan dan keamanan disejajarkan dengan kebutuhan pangan. Ini menunjukan bahwa
kesehatan dan keamanan statusnya sama sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Mengatasi pandemi, tak mungkin bisa melepaskan diri dari performa kesehatan itu sendiri.
Maka beginilah cara Islam mengatasi pandemi dapat dijelaskan dalam beberapa poin sebagai
berikut:

1. Edukasi prefentif dan promotif

3
Islam adalah agama pencegahan. Telah banyak disebutkan bahwa Islam
mewajibkan kaum muslim untuk ber-ammar ma’ruf nahiy munkar. Yakni menyeru
kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran. Pembinaan pola baku sikap dan
perilaku sehat baik fisik, mental maupun sosial, pada dasarnya merupakan bagian dari
pembinaan Islam itu sendiri. Dalam hal ini keimanan yang kuat dan ketakwaan
menjadi keniscayaan.

Islam memang telah memerintahkan kepada setiap orang untuk mempraktekan


gaya hidup sehat, pola makan sehat dan berimbang serta perilaku dan etika makan.
Misalnya diawali dengan makanan. Allah SWT telah berfirman:

“Makanlah oleh kalian rezeki yang halal lagi baik yang telah Allah karuniakan
kepada kalian” (TQS. An-Nahl [16]: 114).

Kebanyakan wabah penyakit menular biasanya ditularkan oleh hewan (zoonosis).


Islam telah melarang hewan apa saja yang tidak layak dimakan. Dan hewan apa saja
yang halal dimakan. Apalagi sampai memakan makanan yang tidak layak dimakan,
seperti kelelawar. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, mengisi perut
dengan 1/3 makanan, 1/3 air dan 1/3 udara, termasuk kaitannya dengan syariah puasa
baik wajib maupun sunnah.

2. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pelayanan dan kesehatan berkualitas hanya bisa direalisasikan jika didukung


dengan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai serta sumber daya manusia
yang profesional dan kompeten. Penyediaan semua itu menjadi tanggung jawab dan
kewajiban negara. Karenanya negara wajib membangun berbagai rumah sakit, klinik,
laboraturium medis, apotik, lembaga litbang kesehatan, sekolah kedokteran, apoteker,
perawat, bidan serta sekolah kesehatan lainnya yang menghasilkan tenaga medis.

Pelayanan kesehatan harus diberikan secara gratis kepada rakyat baik kaya
ataupun miskin tanpa diskriminasi baik agama, suku, warna kulit dan sebagainya.
Pembiayaaan untuk semua itu diambil dari kas Baitul Mal, baik dari pos harta milik
negara maupun milik umum.

4
Dengan demikian, apabila terjadi kasus wabah penyakit menular dapat dipastikan
negara dengan sigap akan membangun rumah sakit untuk mengkarantina penderita,
atau membangun tempat karantina darurat. Serta mendatangkan bantuan tenaga medis
yang handal dan profesional untuk membantu agar wabah segera teratasi.

3. Membangun Sanitasi Yang Baik

Tidak dapat dipungkiri, bahwa sanitasi yang buruk juga menyumbang terjadinya
wabah penyakit menular. Pada masa eropa mengalami masa the dark age, warga eropa
masih membuang hajat di sungai-sungai sehingga pernah dalam sejarah terjadi wabah
kolera di sana.

Syariah sangat concern terhadap kebersihan dan sanitasi seperti dibahas dalam
hukum-hukum thaharah. Kebijakan kesehatan Khilafah juga diarahkan bagi
terciptanya lingkungan yang sehat dan kondusif. Tata kota dan perencanaan ruang
akan dilaksanakan dengan senantiasa memperhatikan kesehatan, sanitasi, drainase,
keasrian dsb. Hal itu sudah diisyaratkan dalam berbagai hadits:

“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, Maha Bersih dan
mencintai kebersihan. Maha Mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu bersihkanlah
rumah dan halaman kalian dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi”
(HR. At Tirmidzi dan Abu Ya’la)

“Jauhilah tiga hal yang dilaknat, yaitu buang air dan kotoran di sumber/ saluran
air, di pinggir atau ditengah jalan dan di tempat berteduh” (HR. Abu Dawud).

4. Membangun Ide Karantina

Dalam sejarah, wabah penyakit menular sudah terjadi pada masa Rasulullah
SAW. Wabah tersebut adalah kusta yang menular dan mematikan dan belum ada
obatnya. Untuk mengatasi wabah tersebut salah satu upaya Rasulullah adalah dengan
menerapkan karantina atau isolasi terhadap penderita. Ketika itu Rasul
memerintahkan untuk tidak dekat-dekat atau melihat para penderita kusta tersebut.

5
Dengan demikian, metode karantina telah diterapkan sejak zaman Rasulullah
untuk mencegah wabah penyakit menular menjalar ke wilayah lain. Untuk
memastikan perintah tersebut dilaksanakan, Rasul membangun tembok di sekitar
daerah wabah.

Rasulullah juga pernah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati


wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang
terkena wabah, mereka dilarang untuk keluar. Beliau bersabda:

“Jika kalian mendengar wabah terjadi di suatu wilayah, janganlah kalian


memasuki wilayah tersebut. Sebaliknya jika wabah itu terjadi di tempat kalian tinggal,
janganlah kalian meninggalkan tempat itu” (HR. Al-Bukhari).

5. Islam Menginspirasi Negara Menciptakan Vaksin

Islam memasukan konsep Qadar sebagai salah satu yang harus diyakini. Allah
telah tetapkan terkait gen, mekanisme mutasi, dampak fisiologi sebuah virus tertentu.
Dari situ, kita tahu bagaimana mekanisme penyakit. Contohnya, identifikasi terhadap
kuman Mycobacterium sebagai penyebab TBC yang menyerang paru, dan kita bisa
pelajari antibiotik untuk mengobatinya dan juga mengenali mutasi kuman kuman
Mycobacterium TB sehingga bisa menjadi resisten. Ukuran-ukuran ini yang bisa
dipelajari dan digunakan untuk memprediksi resiko penyakit. Dan dari situ dapat
diteliti obat/ vaksinasinya.

Umat Islam terdahulu mengembangkan ikhtiar baru mengatasi Pandemi, yakni


vaksinasi. Cikal bakal vaksinasi itu dari dokter-dokter muslim zaman Khilafah
Utsmani, bahkan mungkin sudah dirintis di jaman Abbasiyah. Sebagai muslim kita
harus waspada dan optimis sekaligus. Waspada, bahwa virus corona ini bisa juga
menyebar ke negeri-negeri muslim yang lambat mengantisipasi. Namun juga optimis
bahwa untuk setiap penyakit, Allah pasti juga menurunkan obatnya.

Negara akan mengintensifkan upaya menemukan vaksin Corona, lalu menawari


Cina bantuan mengatasi pandemi corona, baru kemudian memaksa Cina mengubah
politiknya, dari yang tidak pro Muslim, ke pro Muslim, contohnya kasus Uighur.
Sekaligus agar Cina membuka pintu untuk dakwah Islam yang seluas-luasnya.
Wallahu ‘alam Bisshawab.
6
Allah memberikan kita cobaan pada hambanya, namun Allah memberikan
cobaan tak pernah melebihi batas kemampuan hambanya. Tidak semua musibah
mendatangkan kerugian namun juga terdapat ibrah didalamnya. Contohnya berikut
dalam ulasan kita yakni dari adanya covid-19:

 Pembelajaran terakhir yang bias diambil dari pandemi global ini perihal investasi
dalam sains.
 Ia berpendapat meminum vodka dan mengunjungi sauna akan bekerja sebagai
obat virus tersebut. Demikian para ulama suni dan syiah Pakistan, yang menolak
untuk menunda sholat berjamaah.
 Disisi lain semua orang yang rasional,terlepas dari pandangan agama mereka,
menganggap bahwa virus ini dan mengaharapkan para ilmuan menemukan
pengobatan. Namun beberapa besar kemungkinan seorang ilmuwan dan Negara
mayoritas muslim akan memberikan hasil?mungkin sangat kecil.

 Bigli menyebut ada ilmuwan muslim hebat peraih Hadiah Nobel, Aziz Sancar
dari university of north Carolina, atau adel Mahmoud dari Princeton,yang
mengembangkan beberapa vaksin penyelamat jiwa.

Salah satu hadits keselamatan yaitu sebagai berikut,

‫واذاوقع بارض وانتم بها فالتخرجوا منها‬,‫اذا سمعتم بارض فال تدخلها‬
Artinya: “jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah ditempat kamu berada,
maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah ditempat kamu
berada maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR.Bukhari).

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Para generasi islam sudah mengerti tentang adanya covid-19 ini, mereka ingin
menyelesaikan masalah yang tengah terjadi dinegeri kita ini tapi kadang mereka
hanya melihat dari satu sisi, padahal saat-saat seperti ini kita harus senantiasa
mengingat Allah, meminta perlindungannya, serta selalu berdoa agar selalu diberi
keselamatan. Dengan begitu saya berharap makalah ini dapat membantu para generasi
islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi bukan hanya saat ada
musibah seperti ini,tapi saat musibah tak ada pun kita harus selalu mendekatkan diri
pada-Nya.

B. SARAN

Seharusnya kita menaati protocol covid-19 yang dibuat oleh pemerintah demi
keamanan dan kesehatan semua orang. Di samping itu kita juga harus meminta
perlindungan pada allah swt agar selalu dalam lindungannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://m.dream.co.id/amp/your-story/kumpulan-doa-pendek-rasulullah-190919w.html

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://m.liputan6.com/health/read/4208881/peran-penting-milenial-sebagai-generasi-

penular-corona-covid-19-terbesar

https://m.republika.co.id/amp/q8g9nc430

Anda mungkin juga menyukai