Reabsorpsi merupakan proses yang kedua setelah terjadinya filtrasi di GINJAL Bagian tengah Ginjal (Medulla)
glomerulus. Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus
renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler.
Sel-sel tubulus renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat pada Pelvis renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal,
urine primer dimana terjadi reabsorpsi tergantung dengan kebutuhan. berbentuk seperti corong lebar. Sebelum berbatasan dengan
Zat-zat makanan yang terdapat di urine primer akan direabsorpsi secara jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut
keseluruhan, sedangkan reabsorpsi garam-garam anorganik direabsorpsi kaliks mayor, yang masing-masing bercabang membentuk
tergantung jumlah garam-garam anorganik didalam plasma darah. Proses reabsorpsi PROSES PEMBENTUKAN URINE beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis
terjadi dibagian tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan dihasilkan 2. Reabsorpsi (penyerapan kembali) dari piramid. Kaliks minor ini menampung urine yang terus
urine sekunder setelah proses reabsorpsi selesai. Proses reabsorpsi air di tubulus keluar dari papila. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks
kontortus proksimal dan trubulus kontortus distal. Proses reabsorpsi akan terjadi mayor, ke pelvis renais ke ureter, hingga di tampung dalam
penyaringan asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin, garam-garam kandung kemih (vesika urinaria).
Pelvis Renalis
anorganik dan air. Setelah pembentukan urine sekunder maka didalam urine
sekunder sudah tidak memiliki kandungan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh
lagi sehingga nantinya urine yang dibuang benar-benar memiliki kandungan
zat yang tidak dibutuhkan tubuh manusia.
Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle Terdiri dari 2 saluran pipa untuk mengalirkan urine
akan mengalir menuju tubulus kontortus distal. Urine sekunder akan dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria),
melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah panjangnya sekitar 25 cm dengan penampang ± 0,5 cm.
tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang 3. Sekresi
Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen
sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubulus dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
kolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara ke rongga ginjal.
SISTEM SALURAN KEMIH Lapisan dinding ureter terdiri dari 3 lapisan:
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos (smooth muscle)
c. Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)
Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda sesuai dengan
jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening, kuning muda tanpa
endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus Ciri-ciri Urine Normal URETER
dengan pH rata-rata 6.