Masyarakat Madani

MASYARAKAT MADANI
 
MASYARAKAT MADANI ATAU CIVIL SOCIETY ATAU
INDEPENDENT SOCIETY ADALAH MASYARAKAT
YANG DICITA-CITAKAN SAAT INI UNTUK MENUJU
KEHIDUPAN BERNEGARA YANG LEBIH
DEMOKRATIS.
 TUJUAN MASYARAKAT
MADANI ADALAH :
 UNTUK MEMBINA SUATU MASYARAKAT
INDONESIA BARU DALAM KERANGKA UNTUK
MEWUJUDKAN CITA – CITA PROKLAMASI TAHUN
1945 YAITU MEMBANGUN MASYARAKAT
INDONESIA YANG DEMOKRATIS ATAU
MASYARAKAT MADANI INDONESIA.
 MASYARAKAT MADANI DAPAT DIGAMBARKAN
MEMPUNYAI KARAKTERISTIK SBB :

 MASYARAKAT YANG MENGAKUI AKAN HAKEKAT KEMANUSIAAN YANG

BUKAN HANYA SEKEDAR UNTUK MENGISI KEBUTUHANNYA UNTUK HIDUP,
TETAPI JUGA UNTUK AKSES SEBAGAI MANUSIA

 PENGAKUAN AKAN HIDUP BERSAMA MANUSIA SEBAGAI MAKLUK SOSIAL

MELALUI SARANA YANG BERBENTUK ORGANISASI SOSIAL.

 MASYARAKAT YANG MENGAKUI KARAKTERISTIK YAITU MENGAKUI AKAN

HAK ASASI MANUSIA DALAM KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS.
CIRI – CIRI MASYARAKAT MADANI
MENURUT HIKAM ADALAH

1. KESUKARELAAN : SUATU MASYARAKAT MADANI BUKANLAH MERUPAKAN

SUATU MASYARAKAT PAKSAAN ATAU INDOKTRINASI.
KEANGGOTAAN MASYARAKAT MADANI : KEANGGOTAAN DARI PRIBADI
YANG BEBAS YANG SECARA SUKARELA MEMBENTUK SUATU KEHIDUPAN
BERSAMA DAN OLEH KARENA ITU MEMPUNYAI KOMITMEN BERSAMA
YANG SANGAT BESAR UNTUK MEWUJUDKAN CITA – CITA BERSAMA,

2.KESWASEMBADAAN : KEANGGOTAAN YANG SUKARELA UNTUK HIDUP

BERSAMA TENTUNYA TIDAK AKAN MENGANTUNGKAN KEHIDUPANNYA
KEPADA ORANG LAIN. DIA TIDAK BERGANTUNG KEPADA NEGARA JUGA
TIDAK BERGANTUNG KEPADA LEMBAGA ATAU ORGANISASI
3. KEMANDIRIAN TINGGI TERHADAP NEGARA. PARA ANGGOTA MASYARAKAT
MADANI ADALAH MANUSIA – MANUSIA YANG PERCAYA DIRI SEHINGGA
TIDAK TERGANTUNG KEPADA PEMERINTAH , ORANG LAIN TERMASUK
NEGARA.

4. KETERKAITAN PADA NILAI – NILAI HUKUM YANG DISEPAKATI BERSAMA –

SAMA. HAL INI BERARTI SUATU MASYARAKAT MADANI ADALAH SUATU
MASYARAKAT YANG BERDASARKAN HUKUM DAN BUKAN NEGARA
KEKUASAAN.
 BERDASARKAN TAP MPR RI No. IV / MPR /1999
TENTANG GBHN TAHUN 1999 - 2004
DINYATAKAN BAHWA MASYARAKAT BARU
INDONESIA ADALAH
1. MASYARAKAT YANG DAMAI
2. DEMOKRATIS
3. BERKEADILAN
4. BERDAYA SAING
5. MAJU DAN
6. SEJATERA
BERDASARKAN TAP MPR RI No. VII / MPR /2001
TENTANG VISI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA
ADALAH
1. RELIGIUS
2. MANUSIAWI
3. BERSATU
4. DEMOKRATIS
5. SEJEHTERA
6. MAJU
7. MANDIRI
8. BAIK
9. BERSIH DALAM PENYELENGGARAAN NEGARA
RUMUSAN MASYARAKAT MADANI INDONESIA
VERSI TIM KEBUDAYAAN YANG DIBENTUK
DEPDIKNAS TAHUN 2000 ADALAH
 MASYARAKAT YANG ADIL DAN SEJAHTERA
 MASYARAKAT YANG DEMOKRATIS DAN TOLERAN
 MASYARAKAT YANG TERTIP DAN TERATUR
 MASYARAKAT YANG MANDIRI DAN BERTANGGUNGJAWAB
 MASYARAKAT YANG SETARA DAN BERSAMA
 MASYARAKAT YANG MEMILIKI INTEGRITAS DAN TAHAN
BUDAYA
 MASYARAKAT YANG RELIGIUS DAN BERBUDI PEKERTI
 MASYARAKAT YANG DINAMIS DAN BERORIENTASI KE
DEPAN
MENURUT Prof.DR.H.ZAMRONI, M.Sc BAHWA
MASYARAKAT MADANI INDONESDIA ADALAH
 SETIAP WARGA MASYARAKAT MEMILIKI KEBEBASAN UNTUK MELALUKAN
APA YANG DIINGINKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN SESUATU TANPA ADA
INTERVENSI DARI KEKUATAN LUAR BAIK PEMERINTAH MAUPUN
KEKUATAN YANG LAINNYA.

 SETIAP WARGA MEMEGANG BERSAMA SECARA TEGUH NILAI – NILAI :

– MELAKSANAKAN HAK – HAK INDIVIDU TANPA MENGGANGGU HAK –
HAK ORANG LAIN
– MENDAHULUKAN KEPENTINGAN UMUM DARIPADA KEPENTINGAN
DIRI SENDIRI
– MEMEGANG TEGUH NILAI – NILAI KEBERSAMAAN YANG MENEKANKAN
GOTONG ROYONG, SALING MENGHARGAI DAN TOLERAN
– MENGEDEPANKAN SEMANGAT KESETARAAN ANTAR INDIVIDU, BAIK
MENYANGKUT JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL DAN MEREKA
MEMILIKI DERAJAT YANG SAMA DIDEPAN HUKUM
– MENGHARGAI REALITA SEBAGAI MASYARAKAT
MASYARAKAT MADANI ATAU CIVIL SOCIETY MENGACU PADA
DEMOKRATIS DI MADINAH PADA MASA NABI MUHAMMAD
SAW YANG DIATUR DALAM “PIAGAM MADINAH “ YANG
ISINYA ADALAH :
1. PRISIP KEBEBASAN BERAGAMA
2. PRINSIP PERSAUDARAAN SEAGAMA
3. PRINSIP PERSATUAN POLITIK DALAM MERAIH CITA – CITA BERSAMA.
4. PRISIP SALING MEMBANTU YAITU SETIAP ORANG MEMPUNYAI
KEDUDUKAN YANG SAMA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.
5. PRINSIP PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA TERHADAP
NEGARA.
6. PRINSIP PERSAMAAN DI DEPAN HUKUM BAGI SETIAP WARGA NEGARA.
7. PRINSIP PENEGAKAN HUKUM DEMI TEGAKNYA KEADILAN DAN
KEBENARAN TANPA PANDANG BULU.
8. PRINSIP PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT YANG TETAP BERPEDOMAN PADA
KEADILAN DAN KEBENARAN.
9. PRINSIP PERDAMAIAN DAN KEADILAN
10. PRINSIP PENGAKUAN HAK ATAU SETIAP ORANG DAN INDIVIDU .
PRINSIP INI ADALAH PENGAKUAN TERHADAP PENGHORMATAN ATAU
HAK ASASI SETIAP MANUSIA.
 ISI PIAGAM MADINAH
1. PRISIP KEBEBASAN BERAGAMA
2. PRINSIP PERSAUDARAAN SEAGAMA
3. PRINSIP PERSATUAN POLITIK DALAM MERAIH CITA – CITA BERSAMA.
4. PRISIP SALING MEMBANTU YAITU SETIAP ORANG MEMPUNYAI
KEDUDUKAN YANG SAMA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.
5. PRINSIP PERSAMAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA TERHADAP
NEGARA.
6. PRINSIP PERSAMAAN DI DEPAN HUKUM BAGI SETIAP WARGA NEGARA.
7. PRINSIP PENEGAKAN HUKUM DEMI TEGAKNYA KEADILAN DAN
KEBENARAN TANPA PANDANG BULU.
8. PRINSIP PEMBERLAKUAN HUKUM ADAT YANG TETAP BERPEDOMAN PADA
KEADILAN DAN KEBENARAN.
9. PRINSIP PERDAMAIAN DAN KEADILAN
10. PRINSIP PENGAKUAN HAK ATAU SETIAP ORANG DAN INDIVIDU .
PRINSIP INI ADALAH PENGAKUAN TERHADAP PENGHORMATAN ATAU
HAK ASASI SETIAP MANUSIA.