Anda di halaman 1dari 7

Hadirin Sidang jumat Rahimani wa rahimakumullah…

Puji syukur senanriasa kita penjatkan kehadirat Allah Taála Solawat dan
salam kita kirimkan Kpd. Rosulullah, siapa yang bersolawta kepada beliau satu
kali, maka Allah akan bersholawta kpd.nya sebanyak sepuluh, kali, kepada para
sahabat kelaurga beliau, para sholafussholeh dan samapai kepada kita semua.
Pada kesempata khutbah yang berabahaya ini kami mewasiatkan kpd. Diri kami
pribadi dan kpd jumah secara umum untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah,
melaksanakan segala apa yang Allah Perinatahkan dan meninggalakan segala apa-
apa yang Allah larang kita darinya.

Sidang Jumat yang berabahagya…


Adapun meteri khutabh pada kesempatan kali ini adalah ketarkaitan anatar ilmu,
amal dan dakwah Islamiyah.
Yang peratama Ilmu, jika dalam syariat atau dalam nash baik alquran maupun
hadits disebutkan Ilmu maka yang dimaksud adalah ilmu Agama, walaupun ada
pendapat yang menyebutkan bahwa yang dimaksud juga adalah semua Ilmu
mencakup ilmu dunia maupun ilmu akhirat, akan tetapi jumhur ulama
menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah ilmu agama.
Menuntut Ilmu agama merupakan kewajiban bagi setiap muslim,

Kegigihan menuntut ilmu telah dipraktekkan oleh para sahabat untuk kita
teladani, bagaimna Ibnu Masúd dalam menacari Ilmu, bagaiman anas bin malik
tinggal dengan Nabi dan bagaimna Banyaknya Ilmu Hadits yang didapatakan oleh,
Abu Hurairoh, sehingga beliau sempat ditanya, bagaimna bisa engkau
mendapatak ilmu yang begini banayak padahal engkau tidak teralu lama bersama
Nabi, beliau mejawab, beliau focus belajar kpd. Nabi disaat orang-orang lagi sibuk
bahkan untuk urusan dunia. Amrul mukmini Umar bin Khotob meminta tetangga
untuk hadir dimajelis nabi jika beliau berahalangan sehingga beliau bisa
mendapatakan ilmu yang terlewat dari tetangganya, demikianpun sebaliknya.
Mari kita tengok pula para ulama yang begitu luar biasa dalam ilmu ini, mereka
bahkan telah menghafalkan alquran padahal usia mereka masih belia, Imam As-
Syafi’I bahkan sudah menghafalakn kitab Muatho Imam Malik.
Begitupun kita hari ini, kita tetap terus teguh dan kosisten untuk tetap merujuk
dan berjibaku pada ilmu agama, melalui taklim2 dan Tarbiyah2 kita, bahkan hari
ini kebaradaan ilmu sangatlah mudah untuk diakses, dengan adanya
perkembangan era digitalisasi seperti skrang ini. Platform seperti youtube
facebook dan lain-lain.
Seseorang yg senantiasa menuntut Ilmu agama maka dia dibaratkan seperti
sungai yang terus mengalir, akan selalu ada pembaharuan yang akan dia
dapatkan,disetiap waktunya. Akan tetapi kepada mereka yang merasa cukup dgn
ilmu yang mereka miliki dari agama ini, diibaratkan sperti genangan air yang
sedikit lama kelamaan dia kan muncul jentik2 padanya, dan akan berakhir pada
comberan.
Kata Imam Ahmad Ilmu lebih kita butuhkan dari pada sekedar makan minum, jika
makan minum hanya kita butuhkan 2 atau 3 kali sehari semalam, maka ilmu kita
butuhkan setiap saat.
Lalu beliau pernah di Tanya, kapankah kita berhenti dari menuntut ilmu, beliau
menjawab saat kaki kanan kita sudah berada disyurga.
Yang kedua adalah Amalan, tentu buah dari pada Ilmu adalah Amalan, amalan
dari para sahabat sungguh sangat luar biasa sangat menajubkan, jika kita
membaca kisah2 dari mereka, bagaimna Abu Bakar Pernah ditanya tentang
beberapa amalan dan telah melakukannya semuanya dalam hadits Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat),
“Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata,
“Saya.”
Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi
jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.”
Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan
orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.”
Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah
mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu
terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” (HR.
Muslim, no. 1028).
Bahkan dengan amalan yang luar biasa dari para sahabat kita bisa mengambil
pelajaran yang besar, bagimna bilal suara kedua telapak kakinya sudah terdengar
di syurga, dan bagaimna amalan luar biasa Umar Ibnu Khottob, masih berada
didunia akan tetapi dia sudah punya Istana Putih didalam Syurga, dan Para
sahabat dengan keimana dan amalan mereka mendapatakan jaminan syurg dari
Allah Ta’ala. Sehingga perlu untuk menjaid perhatian kita bahawa ilmu yang kita
milki harus kita malakan dgn sebaik-baiknya agar kita mendapati kebaikan baik
didunia ini terlenih dikahirta nanti.
Begitu banyak variatif dari amalan2 akhirat didalam Islam ini, yang dicontohkan
oleh Nabi dan para sahabat untuk kita ikuti, dan kita perlu mengingat, dalam
sebuah atsar disebutkan Allah tidak pernah bosan dengan amalan kita samapai
kita sendiri yang bosan, dan kita tidak boleh meremehkan setiap amalan, karena
kita tidak tau amalan mana yang kemudian akan memasukkan kita ke dalam
syurga.
Yang Terakhir adalah perkara Dakwah Islamiyah, tegaknya sebuah daulah
islamiyah, kekhilafaan, keberadaan komunitas Islam, eksistensi Islam secara
konsisten, tidak lain dan tidak bukan ba’da Rahmat Allah Ta’ala adalah peran dari
dakwah yang berkelanjutan dan bekesinambungan oleh para Da’i-da’I dengan
mujahadah yang tinggi. Mari kita tengok bagaimna nabi ketika dakwahnya ditolak
beliau, pergi ko thaif kemudian di tolak, lalu beliau pergi ke madinah, dan
bagaimana peran sahabat dalam dakwah mush’ab bin umair ibnu Mas’ud yang
kisah mereka tersohor dalam berdakwah dijalan Allah.
Munkin dalam perkara ilmu dana malan ini kita merasa bisa untuk melakoninya,
akan tetapi pada perkara dkawah ini kita mersa pesimis, padahal perlu kita
ketahui dakwah ini memliki bermacam metode yang bisa kita sesuaikan dengan
kemampuan kita dijalan Allah
Hadirin yang dirahmati Allah…
Keberadaan kita dinegri kita merupakan anugerah dari Allah, kita berada dalam
kesatuan Negara yang didalamnya kita hidup damai dan tentram, sehingga kita
lebih leluasa untuk bisa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Taála.
Tidak seperti saudara(i) kita yang berada dinegri-negri tertindas, negara mereka
bergejolak, terjadi peperangan, bahkan mereka, keluarga mereka, anak-anak
mereka dibantai dengan sadis oleh orang-orang yang memebenci Islam yang lalu
mengatsanakan bahwa ini hanyalah persoalan politik. Yang baru-baru terjadi
dikiblat pertama kaum muslimin yaitu di Al-Quds baitul Maqdis palestina, umat
Islam yang sedang beribadah bermunajat menikmati indahnya ramadhan diganggu
oleh Yahuid Zionis Izrael. Ada sebuah atsar yang menyebutkan tentang keadaan
yang terjadi dipalestina ini, Atsar tersebut adalah : akan tiba suatu masa dimana
orang yang mempertahankan tanahnya walau hanya pijakan sandal di baitul
maqdis, maka itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Dan kita saksikan hal
tersebut terjadi, orang-orang tidak bias beribadah dengan tenang selalu diganggu.
Semoga Hal ini selalu menjadi pengingat kita, kabahagyaan, ketentraman,
ketenagan kita dalam menjalan hidup di Indonesia di Negara kita tercinta ini
merupakan anugerah yang harus kita manfaatkan untuk senantiasa mendekatkan
diri kita kepada Allah, sebelum masa tenang itu pergi, atau sebelum hayat
dikandung badan
Demikianlah Khutbah Pada Kesempatan jumat yang berbahagya ini, jadi ada
kesalahan maka ini merupakan kekuarang kami pribadi, Allah dan Rosul-Nya
terlepas dari keslahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai