Anda di halaman 1dari 11

Artikel Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC TERHADUP KUNJUNGAN


ANC DI PUSKESMAS TAMPAKSIRING II
1
Ni Ketut Citrawati, 2I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi
STIKes Wira Medika Bali 1,2
Jalan Kecak No 9a Gatot subroto timur Denpasar bali 80239 Indonesia 1,2
Email: citrabali@ymail.com

Abstrak

Tujuan: Angka Kematian Ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc Terhadup Kunjungan anc Di Puskesmas Tampaksiring II.

Metode: Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini berjumlah 30 responden ibu hamil. Analisis data menggunakan Saphiro Wilk.
Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di
wilayah kerja puskesmas tampaksiring II.

Hasil: Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa dari 30 responden 25 (83,3%) responden memiliki
pengetahuan baik dengan melakukan kunjungan antenatal care teratur sedangan 5 (16,7 %) responden
memiliki pengetahuan kurang dengan melakukan kunjungan antenatal care tidak teratur. Hasil uji statistic
dapat diketahui p value sebesar 0,00 yang artinya bahwa p value < α 0,05, maka secara statistic ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care terhadap kunjungan antenatal
care di puskesmas tampaksiring II.

Simpulan: Bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang ANC sehingga ibu hamil
lebih tahu pengertian, manfaat dan tujuan ANC dan menjadikan motivasi supaya ibu hamil patuh
melaksanakan ANC

Kata Kunci: Ibu Hamil, Pengetahuan Antenatal Care, Kunjungan Antenatal Care

Abstract

Aim : The maternal mortality rate in Indonesia is still dominated by the three main causes of death, namely
bleeding, hypertension in pregnancy and infection. Antenatal services are health services by health
workers for mothers during their pregnancy in accordance with the standards of antenatal care set out in
the Midwifery Service Standards (SPK). This study aims to determine the relationship between knowledge
of pregnant women about anc and anc visits at the Tampaksiring II Health Center.

Method: This research design uses an analytical research type with a cross sectional approach. The
sample of this study amounted to 30 respondents who were pregnant women. Data analysis using Saphiro

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 1


Artikel Penelitian

Wilk. The instrument of this study used a knowledge questionnaire of pregnant women with antenatal care
visits in the work area of the Puskesmas Tampaksiring II.

Result: Based on the results of the analysis, it was found that from 30 respondents 25 (83.3%) respondents
had good knowledge by conducting regular antenatal care visits, while 5 (16.7%) respondents had less
knowledge by conducting irregular antenatal care visits. The results of the statistical test can be seen that
the p value is 0.00 which means that the p value < 0.05, then statistically there is a statistically significant
relationship between the level of knowledge of pregnant women about antenatal care and antenatal care
visits at the Puskesmas Tampaksiring II.

Conclusion: For pregnant women to increase knowledge of pregnant women about ANC so that pregnant
women know more about the understanding, benefits and goals of ANC and motivate pregnant women to
obey ANC

Keywords: Pregnant Women, Antenatal Care Knowledge, Antenatal Care Visits


apapun yang terkait dengan atau diperburuk
oleh kehamilannya atau penanganannya,
tetapi bukan disebabkan oleh insiden dan
PENDAHULUAN kecelakaan dan rujukan jika terjadi
komplikasi (Profile Kesehatan Provinsi Bali,
Angka Kematian Ibu di Indonesia tetap 2019)
didominasi oleh tiga penyebab utama Pelayanan antenatal merupakan
kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
kehamilan dan infeksi. Capaian AKI Provinsi untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai
Bali di tahun 2017 sebesar 68,6 per 100.000 dengan standar pelayanan antenatal yang
kelahiran hidup, angka ini sudah berada ditetapkan dalam Standar Pelayanan
dibawah target MDGs, akan tetapi upaya Kebidanan (SPK). Menurut Profil Kesehatan
untuk menurunkan AKI masih terus Provinsi Bali (2019) jumlah pelayanan
dilaksanakan dengan gencar untuk semakin kesehatan ibu hamil mencakup K1 dan K4
menekan angka kematian ibu di provinsi Bali. masing-masing wilayah Bali Pada tahun 2019
Angka Kematian Ibu, didefinisikan sebagai Kota yang meduduki kunjungan ancANC
"Kematian seseorang wanita yang terjadi saat tertinggi diwilayah Kota Denpasar dan
hamil atau dalam 42 hari setelah akhir Kabupaten Klungkung dengan jumlah K1
kehamilannya, tanpa melihat usia dan letak 100% dan K4 98% tercapai, sedangkan
kehamilannya, yang diakibatkan oleh sebab wilayah terendah diduduki oleh di Kabupaten

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 2


Artikel Penelitian

Gianyar dengan jumlah K1 sebesar 94,92 % trimester ketiga kehamilannya dengan kata
dan K4 sebesar 87,24% ibu hamil. lain seluruh ibu hamil telah mendapatkan
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil pelayanan kehamilannya sesuai dengan
dapat dinilai dengan menggunakan indikator standar. Hal ini dapat meminimalisir
Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah kematian ibu melahirkan.
jumlah ibu hamil yang telah memperoleh Cakupan K1 dan K4 terendah ada di
pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga Kabupaten Badung yaitu K1 sebanyak 85,1%
kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu dan K4 75,64% Kabupaten dengan capaian
hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu rendah juga terjadi di Kabupaten Bangli yaitu
tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah K1 91,5% dan K4 81,16%, hal ini disebabkan
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan karena tidak semua kunjungan K1 murni
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit (kunjungan K1 saat triwulan I
4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, kehamilan)sehingga bumil yang tidak K1
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di murni tidak standar untuk mendapat
satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. pelayanan K4 dimana standar pelayanan K4
Indikator tersebut memperlihatkan akses adalah 1 kali kunjungan saat triwulan I, satu
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan kali saaat triwulan II dan dua kalikunjungan
tingkat kunjungan ancibu hamil dalam saat triwulan III. Pencapaian K1 sesuai target
memeriksakan kehamilannya ke tenaga 100% dan K4 98% hanya terjadi di Kota
kesehatan. denpasar dan Kabupaten Klungkung,
Pada tahun 2017 terjadi penurunan dan sedangkan kabupaten lain belum mencapai
selisih antara cakupan K1 dan K4 sebesar target walaupun capaian cakupan sebagian
7,3%. Kesenjangan antara cakupan K1 dan besar sudah diatas 90%.
K4 menunjukkan angka drop out K1-K4, Salah satu keberhasilan pencegahan
dengan kata lain jika kesenjangan K1 dengan kematian ibu terletak pada ketepatan
K4 kecil maka hampir semua ibu hamil yang pengambilan keputusan pada saat terjadinya
melakukan kunjungan pertama pelayanan komplikasi. Hal ini dapat terlaksana apabila
antenatal selalu berkunjung ke pelayanan ibu hamil dan keluarga memiliki pengetahuan
kesehatan sampai pada kunjungan ke dua dasar yang baik tentang kehamilan dan

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 3


Artikel Penelitian

persalinan serta mendapatkan akses terhadap satu kali pada trimester II dan minimal dua
pelayanan antenatal. Selama kehamilan ibu kali pada trimester III (Yunita, 2016).
mengalami perubahan-perubahan, perubahan Keberhasilan konsep pelayanan antenatal
yang terjadi diantaranya perubahan fisiologis terpadu dan komprehensif adalah
dan psikologis, sehingga selama masa pengetahuan ibu. Hasil penelitian yang
kehamilan ibu memiliki resiko yang sifatnya dilakukan (Purboningsih, 2014) menunjukkan
dinamis, ibu yang semula normal tiba-tiba terdapat hubungan yang signifikan antara
beresiko tinggi. Salah satu intervensi dalam tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda
menghadapi perubahan selama kehamilan bahaya kehamilan dengan kunjungan
adalah dengan melakukan pemeriksaan ancmelakukan ANC. Penelitian ini juga
kehamilan (Antenatal Care). ANC penting didukung oleh penelitian (Fiqiansyah
untuk memantau pertumbuhan dan Maulana Rifki, 2018) dimana dari 68
perkembangan janin serta kondisi kesehatan responden terdapat 8,8% ibu hamil yang tidak
ibunya. Ibu hamil harus patuh dalam patuh dalam melakukan ANC, dan 91,1%
melaksanakan pemeriksaan ANC agar patuh melakukan kunjungan.
kehamilan berlangsung dengan baik. Faktor Berdasarkan studi pendahuluan yang
utama yang mempengaruhi kunjungan anc dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15
ibu hamil melaksanakan ANC adalah factor januari 2021 – 16 januari 2021 di Puskesmas
pengetahuan. Tampaksiring II Kabupaten Gianyar, jumlah
Seorang ibu mempunyai peran sangat ibu hamil Trimester III sebanyak 41 orang,
besar di dalam pertumbuhan bayi dan berdasarkan hasil pengamatan terdapat 7 ibu
perkembangan anak. Gangguan kesehatan hamil terdapat tidak patuh kunjungan ANC ke
yang dialami seseorang yang sedang hamil pelayanan kesehatan dan 3 ibu hamil dengan
dapat mempengaruhi kesehatan janin dalam kunjungan anc patuh ke pelayanan
kandungannya hingga kelahiran dan masa kesehatan, dari hasil wawancara 10 orang ibu
pertumbuhan bayi dan anak. Pemeriksaan hamil trimester III terdapat 5 ibu hamil
kehamilan sebaiknya di lakukan paling mengatakan cemas menjelang persalinan
sedikit empat kali selama kehamilan, minimal karena menghadapi persalinan pertama kali, 3
satu kali pada kehamilan trimester I, minimal ibu hamil mengatakan cemas menjelang

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 4


Artikel Penelitian

persalinan karena letak bayi tidak normal


(sungsang) 2 ibu hamil mengatakan cemas
menjelang persalinan karena usia ibu hamil Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat
berisiko. bahwa dari 30 responden 25 (83,3%)
pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
Berdasarkan uraian di atas, penulis mempunyai pengetahuan baik sedangkan 5
merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam (16.7%) pengetahuan ibu hamil tentang
antenatal mempunyai pengetahuan buruk.
tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Anc Terhadup Kunjungan anc Di
Tabel 2
Puskesmas Tampaksiring II”. Distribusi kunjungan ibu hamil terhadap antenatal
care di puskesmas tampaksiring II

METODE
Kunjungan f %
Teratur 27 90,0
Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik Tidak teratur 3 10,0
Jumlah 30 100
dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang melakukan kunjungan anc di wilayah
Puskesmas Tampaksiring II. Sampel pada Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat
penelitian ini sejumlah 30 orang. dilihat bahwa dari 30 responden 27 (90,0%)
kunjungan keteraturan ibu hamil dalam
melakukan antenatal care yaitu dengan
HASIL
Tabel 1 melakukan kunjungan secara teratur
Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Antenatal Care Di Puskesmas Tampaksiring II
sedangkan 3 (10,0%) kunjungan keteraturan
ibu hamil dalam melakukan antenatal care
yaitu dengan melakukan kunjungan secara
tidak teratur.

Pengetahuan f %
Baik 25 83,3
Kurang 5 16,7
Jumlah 30 100 Tabel 3
Hubungan Tingkat Pengetahuan Kunjungan Ibu
Hamil Tentang Antenatal Care Terhadap Kunjungan
Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712
Antenatal Care Di Puskesmas Tampaksiring II. 5
Artikel Penelitian

didapatkan bahwa 30 responden 25 (83,3 %


responden memiliki pengetahuan baik tentang
antenatal sedangkan 5 (16.7%) memiliki
pengetahuan buruk tentang antenatal care.
Pengetahuan Kunjungan ANC
Hasil tersebut didapatkan dari jawaban
Teratur Tidak teratur
n % n % kuesioner yang rata-rata ibu hamil menjawab
Baik 25 83,3 0 0
benar mengenai pengertian dari pemeriksaan
Kurang 2 6,7 3 10,0
Total 27 90,0 3 10,0 kehamilan, tujuan kehamilan, prinsip
mengkomsumsi makanan dan batas usia aman
Total X2 p
kehamilan serta jawaban kuesioner yang
n % beberapa ibu hamil menjawab salah mengenai
25 83,3 ,000 ,745
5 16,7 pertanyaan fungsi dari pemberian tablet,
30 100 bahaya mual muntah berlebihan dan batas usia
aman untuk kehamilan .
Berdasarkan data pada tabel diatas Pengetahuan merupakan indikator
menunjukkan bahwa dari 30 responden 25 seseorang dalam melakukan tindakan, ketika
(83,3%) responden memiliki pengetahuan seseorang didasari dengan pengetahuan yang
baik dengan melakukan kunjungan antenatal baik terhadap kesehatan maka orang tersebut
care teratur sedangan 5 (16,7 %) responden akan memahami pentingnya menjaga
memiliki pengetahuan kurang dengan kesehatan dan memotivasi diri untuk
melakukan kunjungan antenatal care tidak mengaplikasikan dalam kehidupannya.
teratur. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan
PEMBAHASAN dalam menumbuhkan rasa percaya diri
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang maupun sikap dan perilaku setiap harinya,
antenatal care di puskesmas tampaksiring pengetahuan adalah faktor utama yang
II mendukung tindakan seseorang
Berdasarkan hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 6


Artikel Penelitian

Menurut Saifuddin dalam (Wahyu, responden melakukan kunjungan antenatal


2018) tingkat pengetahuan ibu hamil yang care tidak teratur
memadai akan menjadikan ibu hamil semakin Menurut penelitian (Purboningsih,
patuh dalam melaksanakan ANC, sedangkan 2014) yang berjudul ” Hubungan Pengetahuan
jika pengetahuannya kurang maka ibu hamil Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care)
tidak patuh dalam melaksanakan ANC. Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal
Ketidak patuhan ibu hamil dalam Care) “menunjukan bahwa tingkat perilaku
melaksanakan ANC dapat menyebakan tidak kunjungan ANC selama kehamilan termasuk
dapat diketahuinya berbagai komplikasi yang dalam kategori baik yaitu 42 responden (64,6
dapat mempengaruhi kehamilansehingga tidak %). Hasil tersebut dipengaruhi karena baiknya
dapat segera diatasi. Beberapa faktor yang informasi tentang perilaku kunjungan ANC
menjadi penyebab ketidakpatuhan selama hamil. Selain itu lingkungan juga
pelaksanaan ANC yaitu, rasa malas, jauhnya berpengaruh terhadap proses masuknya
jarak antara rumah dengan fasilitas pelayanan pengetahuan tentang ANC itu sendiri ke
kesehatan, dan kurangnya motivasi untuk dalam individu yang berada dalam lingkungan
melaksanakan ANC dari pelayanan kesehatan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
seperti Puskesmas (Kozier, 2010). Penelitian interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
oleh (Nugroho et al., 2017) tentang hubungan individu (Wawan, 2010).
tingkat pengetahuan ibu hamil dengan Menurut penelitian (Wahyu, 2018)
kepatuhan kunjungan ANC menunjukkan yang berjudul “Hubungan Antara
bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
hamil dengan kepatuhan pelaksanaan ANC. Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas
kunjungan ibu hamil tentang antenatal Dawe Kabupaten Kudus” Ketidakpatuhan ibu
care di puskesmas tampaksiring II hamil dalam melaksanakan ANC dapat
Berdasarkan hasil penelitian menyebabkan tidak dapat diketahuinya
didapatkan bahwa dari 30 responden 27 berbagai komplikasi yang dapat
(90,0%) responden melakukan kunjungan mempengaruhi kehamilan sehingga tidak
antenatal care teratur sedangkan 3 (10,0%) dapat segera diatasi. Beberapa faktor yang

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 7


Artikel Penelitian

menjadi penyebab ketidakpatuhan kunjungan ANC dipengaruhi oleh tingkat


pelaksanaan ANC yaitu, rasa malas, jauhnya pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, bidan
jarak antara rumah dengan fasilitas pelayanan yang kurang baik, sosial, budaya, ekonomi,
kesehatan, dan kurangnya motivasi untuk psikologi dan lainnya. Berbeda dengan
melaksanakan ANC dari pelayanan kesehatan penelitian yang dilakukan oleh (Mujiati, D.,
seperti Puskesmas (Kozier, 2010). Aisyah, R. D., & Rusmariana, n.d, 2015)
Hubungan Yang Signifikan Antara Tingkat tentang frekuensi kunjungan ANC pada ibu
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal hamil trimester III menunjukkan bahwa faktor
Care Terhadap Kunjungan Antenatal Care yang mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan
Di Puskesmas Tampaksiring II. ANC adalah paritas, ibu hamil yang sudah
Hasil analisa data antara tingkat mempunyai pengalaman mengalami
pengetahuan dengan kunjungan antenatal care kehamilan cenderung tidakpatuh
didapatkan bahwa p value sebesar 0,00 yang melaksanakan ANC kerena berpandangan
artinya bahwa p value < α 0,01, maka secara bahwa perawatan ANC tidak penting, terlebih
statistic ada hubungan yang signifikan antara lagi jika selama kehamilan sebelumnya ibu
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tidak mengalami peristiwa ataupun kejadian
antenatal care terhadap kunjungan antenatal seperti perdarahan yang banyak dan lama,
care di puskesmas tampaksiring II. Dari hasil tidak merasa perlu melaksanakan ANC.
penelitian didapatkan bahwa dari 30 Menurut penelitian (Febyanti &
responden 25( 83,3%) responden memiliki Susilawati, 2012) yang berjudul “Hubungan
pengetahuan baik dengan melakukan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal
kunjungan antenatal care teratur sedangan 5 Care Terhadap Perilaku Kunjungan
(16,7%) responden memiliki pengetahuan Kehamilan” Dimana Patuhnya seseorang
kurang dengan melakukan kunjungan dapat terjadi jika seseorang sadar akan
antenatal care tidak teratur. manfaatnya yang didasari oleh pengetahuan
Menurut Penelitian (Fitrayeni, Suryati, yang baik kemudian diikuti dengan perilaku
& Faranti, 2015) tentang penyebab rendahnya kesehatan yang baik pula. Pengetahuan adalah
kelengkapan kunjungan antenatal care ibu salah satu faktor predisposisi terbentuknya
hamil menunjukkan bahwa kepatuhan perilaku seseorang. Perilaku seseorang yang

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 8


Artikel Penelitian

terbentuk dan disadari oleh pengetahuan akan memiliki pengetahuan buruk tentang
bersifat lebih lama daripada perilaku yang antenatal care.
tidak disadari pengetahuan. Hal ini terlihat 2. kunjungan antenatal care di Puskesmas
dari hasil penelitian yaitu dari 64 responden Tampaksiring II didapatkan 27
terdapat 28,1% berpengetahuan kurang baik (90,0%) responden melakukan
dikarenakan tingkat pendidikan yang kunjungan antenatal care teratur
didominasi sekolah dasar dan sekolah sedangkan 3 (10,0%) responden
menengah (93.8%) yang akan melahirkan melakukan kunjungan antenatal care
perilaku ketidakpatuhan dalam melakukan tidak teratur.
pemeriksaan kehamilan secara berkala, yaitu 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
dari data penelitian terdapat 14,1%. Dengan Tentang Anc Terhadup Kunjungan anc
demikian pemberian pendidikan kesehatan Di Puskesmas Tampaksiring II
tentang pemeriksaan kehamilan sangat didapatkan bahwa p value sebesar 0,00
penting untuk dilakukan serta ibu hamil yang artinya bahwa p value < α 0,01,
diharapkan untuk menyadari pentingnya maka secara statistic ada hubungan
pemeriksaan ANC sehingga berusaha yang signifikan antara tingkat
memperkaya pengetahuannya yang pengetahuan ibu hamil tentang
menjadikannya patuh dalam pelaksanaannya. antenatal.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah REFERENSI


dilakukan, didapatkan simpulan sebagai
Febyanti, N. K., & Susilawati, D. (2012).
berikut:
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang antenatal
Tentang Antenatal Care terhadap
care di Puskesmas Tampaksiring II
Perilaku Kunjungan Kehamilan.
didapatkan 25 (83,3 % responden
Soedirman Journal of Nursing, 7(3),
memiliki pengetahuan baik tentang
148–157.
antenatal sedangkan 5 (16.7%)
https://www.mendeley.com/catalogue/5f

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 9


Artikel Penelitian

27eb69-e2a7-38a6-a6f1-a4c69dbdf571/? Profil Kesehatan Povinsi Bali. (2019). Profil


utm_source=desktop&utm_medium=1.1 Kesehatan Provinsi Bali. Persepsi
Masyarakat Terhadap Perawatan
9.4&utm_campaign=open_catalog&user
Ortodontik Yang Dilakukan Oleh Pihak
DocumentId=%7B1ef6218f-6d1b-4782- Non Profesional, 53(9), 1689 - 1699.
a71d-acb1c0af9901%7D
Purboningsih, T. (2014). Hubungan
Fitrayeni, Suryati, & Faranti, R. . (2015). J.
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc
(2015). Penyebab Rendahnya
(Antenatal. Kesehatan, 1–13.
Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care
http://eprints.ums.ac.id/28328/22/NASK
Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
AH_PUBLIKASI.pdf
Pegambiran.
Fiqiansyah, M.F. (2018). PROSIDING HEFA
Kozier, E. (2010). Buku Ajar Fundamental (Health Events For All ). Hubungan
Keperawatan : Konsep, Proses Dan Dukungan Keluarga Dengan
Kemandirian Oral Hygiene Anak Tuna
Praktik, Vol. 1 Edi(EGC: Jakarta).
Grhitadi Sekolah Luar Biasa Negeri
Mujiati, D., Aisyah, R. D., & Rusmariana, A. Kaliwungu Kudus, PROSIDING, 89-100.
(n.d.). Frekuensi Kunjungan ANC
Wahyu Noor Sucian. (2018). Hubungan
(Antenatal Care) Pada Ibu Hamil
Antara Pengetahuan Ibu Hamil Dengan
Trimester III. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
Kepatuhan Pelaksanaan Antenatal Care
Vol. 8. No.
Di Puskesmas Dawe Kabupaten Kudus.
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku
Wawan, A. (2010). Pengetahuan Sikap Dan
Kesehatan, PT.Rineka Cipta: jakarta.
Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha.
Nugroho, H., Milanti, I., & Fransiska, N.
Yunita, N. (2016). Hubungan Pengetahuan
(2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pentingnya ANC
Ibu Hamil Tentang Isi Buku KIA Dengan Dengan Kunjungan Ibu Hamil Trimester
III Di Wilayah Kerja Puskesmas Sampaja
Kepatuhan Kunjungan ANC Di
Samarinda.
Kelurahan Timbau Wilayah Kerja
Puskesmas Rapak Mahang Tahun 2017.
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam.,
Vol. 5., N, 47 – 54.

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 10


Artikel Penelitian

Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 7 Nomor 1, Januari 2020, eISSN 26849712 11

Anda mungkin juga menyukai