Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

EXECUTIVE SUMMARY

Learning How to Honnold


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Leadership and Organizational Behavior)

Disusun oleh:

Dewantika Furita Sari 21/490092/PEK/28099

Rifki Izzati 21/490139/PEK/28110

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2022
A. Ringkasan Kasus
Alex Honnold merupakan salah satu pemanjat tebing pria yang sukses. Honnold lahir
pada tahun 1985 di Sacramento, California. Honnold memiliki bakat yang sudah terlihat
sejak kecil, yaitu ketika Honnold senang memanjat pagar halaman rumah dan lompat ke atap
serta mendaki dalam usia yangs angat dini. Saat berusia 10 tahun, Honnold diajak oleh
ayahnya ke tempat latihan khusus untuk Climbing. Honnold teryata juga telah berhasil
menaklukan pendakian di El Capitan, Yosemite Valley pada 2017. Saat SMA Honnold juga
berprestasi sehingga dia bisa diterima di Universitas Berkeley. Sayangnya, Honnold hanya
belajar selama setahun dan berhenti pada tahun kedua kemudian waktunya lebih banyak
dihabiskan untuk mendaki. Ia meninggalkan sekolahnya dikarenakan pada tahun pertama ia
kuliah orang tuanya bercerai dan 3 bulan setelahnya ayah Honnold meninggal dunia yang
diakibatkan karena serangan jantung. Ia memulai hidup dengan peninggalan asuransi jiwa
dari ayahnya dan akhirnya membeli minivan dan melanjutkan kehidupan pendakiannya.

Honnold merupakan pendaki dengan julukan “free soloing” yaitu saat proses mendaki
tanpa menggunakan tali kekang dan peralatan maupun pengaman. Pendakian perdananya
yaitu di Moonlight buttress pada Bulan April 2008. Selain itu Honnold sering menjadi
dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi hingga tahun 2017. Honnold berulang kali
mengejutkan dunia pendakian dengan menyelesaikan pendakian yang semakin sulit setiap
mendaki terutama hingga tahun 2017. Pada awal tahun 2014, Honnold melakukan pendakian
di El Sendero Luminoso di Meksiko, yang karena hal tersebut membuat media dan
sponsorship tertarik utnuk menawarkan seperti, North face dan Clif Bar, terutama dalam
melakukan perjalanan pendakian ke pegunungan eksotis di Chad dan Antartika. Alex
Honnold merupakan salah satu pendaki yang memiliki resiko tinggi karena tidak memiliki
alat bantu apapun. Honnold selalu memiliki rencana untuk menaklukan beberapa lokasi yang
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, dan Honnold mempunyai sikap yang menyukai
tantangan.

Honnold juga memiliki prestasi yaitu pada 3 Juni 2017, dia menjadi menjadi pemanjat
tebing/pendaki pertama yang mampu menaklukkan El Capitan tanpa pengaman “free
soloing”, karena selama ini, beberapa pendakian yang ada dilokasi perlu menggunakan peralatan
yang support karena El Capitan memiliki kondisi yang bertekstur, vertikal, dan memiliki
ketinggian 3000 kaki dan dalam waktu pendakian hanya empat jam saja, hingga akhirnya
New York Times merumuskan apa yang telah dicapai oleh Honnold sebagai sesuatu yang
“tak dapat dimengerti”.
Analisis

Dari kisah Honnold dapat menggambarkan bagaimana pengaplikasian teori motivasi.


Honnold memiliki tipe motivasi yaitu Intrinsic motivation yang terlihat bahwa Honnold
membangun motivasinya dari dalam dirinya sendiri, Honnold memberikan motivasi berupa
kepuasan dan rasa kebanggan dalam menaklukkan berbagai tebing dan memanjatnya
berbeda dengan pemanjat lain yaitu tanpa membawa alat pengaman yang membuatnya
bangga akan pencapaiannya.

Dari need hierarchy theory dari Maslow’s terdapat 5 level dari keinginan setiap individu,
Honnold sudah menempati tingkatan tertinggi dari piramida Maslow’s yaitu Self-
Actualization. Self-Actualization diartikan sebagai keinginan untuk memenuhi ambisi
probadi, untuk menjadi yang terbaik menurut diri sendiri. Ambisinya untuk menaklukkan
tebih El-Capitan tanpa pengaman “free soloing” sangat dia pegang. Dan Honnold berhasil
dalam menjadi yang terbaik untuk ambisinya tersebut.

Pada Needs Theory dari David McClelland menyatakan 3 kebutuhan yang melekat pada
manusia. Pada kasus Honnold motivasi yang ada pada dirinya adalah berorientasi pada pada
kebutuhan akan sebuah pencapaian, dimana dirinya memanjat tebing tanpa menggunakan
pengaman apapun sehingga menaikkan tingkat kesulitan dibanding pemanjat lain, setelah itu
Honnold melakukan pendakian El-Capitan setelah melakukan banyak pendakian di berbagai
tebing. Dan pada akhirnya Honnold berhasil menaklukkan tebing EL-Capitan yang terkenal
sangat sulit didaki.

Dari kasus Honnold kita berlajar bahwa motivasi dalam diri sangat diperlukan untuk
mencapi setiap tujuan yang akan kita capai, dan dari kasus tersbut mengajarkan keberanian
dari menaklukkan rasa takut untuk mencapai mimpi kita sendiri. Dan kita memahami bahwa
resiko untuk setiap keputusan yang kita ambil. Untuk mengurangi resiko maka diperlukan
persiapan yang sangat matang, perencanaan yang baik dan eksekusi yang tepat. Seperti pada
kisah Honnold berlatih memanjat banyak tebing selam bertahun-tahun untuk menaklukkan
tujuannya yaitu memanjat El-Capitan tanpa alat pengaman. Dan dari Honnold kita dapat
belajar bahwa penghargaan dapat dicari dalam diri sendiri dari setiap tanatangan yang kita
taklukkan yang akan mengantakan kita untuk mencapai pada level Self-Actualization.

Anda mungkin juga menyukai