Anda di halaman 1dari 1

Nama : Bhima Amanullah Al Faqih

Kelas : 8b
Absen : 33

Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno atau


yang biasa dipanggil Bung Karno lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dan
meninggal di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970. Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische
School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus, Sukarno melanjutkan pendidikannya di
Europesche Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS)
Surabaya; dan Technische Hogere School (THS) (sekarang menjadi Institut Teknologi
Bandung (ITB)) di Bandung, Jawa Barat dan memperoleh gelar insinyur
Bung Karno adalah tokoh yang sangat penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Sukarno adalah pemimpin Indonesia yang menonjol pada waktu itu. Hal ini
terlihat dari berbagai perannya seperti menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), memberikan gagasan terhadap dasar negara
Indonesia dalam sidang BPUPKI pertama, dan terpilih menjadi Ketua PPKI.
Pada awalnya, Sukarno menghendaki pelaksanaan proklamasi sesuai dengan kesepakatan
dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah
dengan pihak Jepang. Namun, akibat dari rencana tersebut menyebabkan terjadinya Peristiwa
Rengasdengklok. Peristiwa ini dilatarbelakangi karena perbedaan sikap antara kalangan tua
dan muda mengenai kapan waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
Selain dalam peristiwa diatas, ada juga beberapa peran lain dari Soekarno selama masa
perjuangan hingga masa kemerdekaan, diantaranya seperti:
•Sukarno menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama
Moh.Hatta dan Ahmad Subarjo,
•Sukarno menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Moh.Hatta,
dan
•Sukarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Karena peranannya lah tidak heran apabila Sukarno lantas diberikan julukan sebagai Bapak
Proklamator. Julukan ini disematkan karena jasa Sukarno dalam memperjuangkan dan
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, Sukarno selalu mendapatkan pendidikan baik dari IS, kemudian ke ELS,
lanjut ke HBS, dan terakhir di THS hingga ia mendapatkan gelar insinyur.

Anda mungkin juga menyukai