a. normal
b. 25 % normal, 75 % karier
c. 50 % normal, 50 % karier
d. normal karier
e. semua buta warna
2. Seorang perempuan normal menikah dengan laki-laki penderita buta warna, anak perempuannya normal kemudian
menikah dengan laki-laki normal. Persentase cucu laki-lakinya yang mengalami buta warna adalah ....
a. 25 %
b. 12,5 %
c. 0 %
d. 50 %
e. 75 %
3. Seorang laki-laki hemofilia mempunyai anak laki-laki normal dan laki-laki penderita hemofilia, maka asumsi genotip
istrinya adalah …
a. XHXH
b. XhXh
c. XXhY
d. XhXH
e. XHXh
4. Seorang wanita normal bersuami pria hemofilia. Anak perempuannya menikah dengan laki-laki normal, maka
kemungkinan cucu yang lahir ....
a. 50 % penderita, 25 % normal, 25 % carier
b. 25 % penderita, 75 % normal
c. 75 % penderita, 25 % normal
d. 25 % penderita, 50 % normal, 25 % carier
e. 50 % penderita, 50 % normal
5. Tuan Budi berpenglihatan normal, tetapi istrinya buta warna. Mereka memiliki 1 orang anak perempuan, kawin
dengan laki-laki buta warna. Prosentase cucu tuan dan nyonya Budi yang buta warna kemungkinannya …
a. 100%
b. 75%
c. 12.5%
d. 25%
e. 50%
6. Bagaimanakah fenotip keturunan kedua pada perkawinan antara perempuan albino (aa) dengan laki-laki normal
(AA)?
a. 50% normal karier, 50% albino
b. 100% normal karier
c. 100% albino
d. 25% normal, 75% normal karier
e. 25% normal, 50% normal karier, 25% albino
7. Jika diketahui anaknya memiliki golongan darah 50% rhesus positif dan 50% rhesus negatif, maka kemungkinan
genotip orang tuanya adalah ....
a. RhRh x Rhrh
b. Rhrh x Rhrh
c. rhrh x rhrh
d. RhRh x rhrh
e. Rhrh x rhrh
8. Seorang pria bergolongan darah O dan Rh+ homozigot menikah dengan seorang wanita bergolongan darah A
homozigot Rh-, maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah ....
a. Rh+ , O
b. Rh+ , A
c. Rh- , O
d. Rh- , A
e. Rh+ , AB
9. Apabila terjadi perkawinan antara parental bergolongan darah A heterozigot dengan B heterozigot, maka
kemungkinan golongan darah anak-anaknya adalah ....
a. A dan B
b. A dan AB
c. AB dan O
d. A, B, AB dan O
e. B dan AB
10. Dalam peristiwa polimeri, warna merah pada biji gandum ditentukan oleh gen M1 dan M2. Persilangan antara
gandum yang bergenotip M1m1M2m2 dengan M1m1m2m2 akan menghasilkan keturunan dengan persentase ....
a. 6,25% putih
b. 12,5% putih
c. 75% merah
d. 100% merah
e. 100% putih
2 a 12 e 22 d 32 b
3 e 13 b 23 d 33 e
4 d 14 d 24 a 34 d
5 d 15 c 25 a 35 e
6 a 16 a 26 d 36 d
7 e 17 e 27 a 37 a
8 b 18 c 28 a 38 a
9 d 19 e 29 d 39 a
10 b 20 a 30 a 40 e
ii. Kunci Jawaban Soal Essay Biologi
1. Faktor penyebab evolusi yaitu rekombinasi dan seleksi, perkawinan tak acak, migrasi, seleksi alam, mutasi,
hanyutan genetik,
2. Beberapa kelemahan teori evolusi Darwin menurut August Weismann yakni :
a. Weismann berpendapat bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
b. Weismann mengemukakan bahwa sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen.
c. Gen untuk leher panjang pada jerapah bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek bersifat resesif.
d. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang bersifat homozigot dominan atau
heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan keturunan yang bersifat homozigot resesif.
e. Jerapah berleher pendek yang homozigot resesit tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga
akhirnya punah.
3. Perbedaan Teori evolusi Darwin dan teori Lamarck.
Menurut darwin, spesies/makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari spesies/makhluk hidup sebelumnya.
Evolusi terjadi karena seleksi alam.
Teori evolusi Lamarck : Use and Disuse. Use : organ tubuh yang sering digunakan akan berkembang dan
diwariskan. Disuse : organ tubuh yang jarang digunakan akan menyusut (rudimenter) dan diwariskan.
4. Akibat terjadinya seleksi alam :
a. Organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan mati atau pindah ke
daerah lain yang tidak mengalami perubahan lingkungan.
b. Organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru akan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya
b. Teori Darwin dan Lamarck menjelaskan fenomena jerapah berleher panjang
Menurut teori Darwin, Panjangnya leher jerapah merupakan salah satu contoh seleksi alam. Jerapah
mempunyai leher yang bervariasi, panjang dan pendek. Jerapah berleher panjang dapat meraih daun-daun
yang ada di pucuk pohon sebagai makanannnya, sedangkan jerapah berleher pendek tidak. Akibatnya, jerapah
berleher pendek tidak mampu bertahan hidup dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang tersisa adalah
jerapah berleher panjang. Menurut teori Lamarck, Dahulu semua jerapah berleher pendek. Namun, akibat
tertarik selama bertahun-tahun untuk meraih daun-daun di pucuk pohon, leher jerapah menjadi panjang.
Selanjutnya, leher panjang itu diwariskan kepada keturunannya.