Anda di halaman 1dari 1

TGL PENYERAHAN : 29 September 2018

NAMA : OLIEF ZAKI JANITRA Tempat Nilai

UTUSAN : MUI SUKARAJA Absen


MATA KULIAH :-
34
JENIS TUGAS : REFLEKSI
TGL MATERI :-

ISLAM RADIKAL
Ketika kita menelusuri sumber dan muara dari
semua pandangan kelompok – kelompok Islam
radikal tersebut, ternyata semuanya bermuara pada
kitab ‘fi dzilal – l – qur’an’ karya Sayyid Qutb. Kalau
kita mengenal Sayyid Qutb lebih jauh, ternyata
bukan hanya ini karya yang pernah ditulisnya.
Namun semua kitab tersebut hanya nukilan dari kitab fi dzilal –l- qur’a. Contohnya kitab
Ma’alim fi –th-thoriq, dan juga al Adalah al ijtima’iyya.

Dalam Mudzakkiratnya, Al Qardhawi mengatakan :” Sesungguhnya pemikiran takfir terhadap


kaum muslimin dewasa ini tidak hanya dilakukan Sayyid Qutb di dalam kitab fi dzilal –l- qur’an
dan kitab – kitab lainnya, utamanya kitab Al Adalah Al Ijtima’iyyah”.

Musim politik seperti tahun ini menjadi habitat yang menggiurkan dan menyuburkan bagi kaum
mereka, utamanya bagi orang – orang yang dipenuhi syahwat beragama namun menghilangkan
keintelektualitasan dari pribadi itu sendiri. Doktrinasi dan budaya yang mereka tawarkan
memang penuh gairah, namun nyatanya hal tersebut merupakan propaganda untuk
mendisharmonisasikan kerukunan antar masyarakat.

Keterangan di atas diperkuat fakta bahwa Saleh Sariyah dalam kitabnya ‘Risalah al Iman’ uyang
mengajak untuk mengkafirkan pemerintah, menganggap masyarakat saat ini jahiliyah, dan
menyatakan bahwa negara umat Islam saat ini adalah darul harb, terinpirasi oleh Sayyid Qutb
dan kitab fi dzilal al qur’an.

Syukri Musthofa juga beberapa kelompok at Takfir wal Hijrah terinspirasi dari kitab tersebut.
Dan memang nyatanya kitab tersebut menjadi rujukan utama berdirinya Islamic State of Iraq
and Syiria(ISIS). Hal yang sama juga terjadi pada Muhammad Abdus Salam Farj dengan
organisasi Jihadnya juga kitabnya yang berjudul ‘al farihah al ghaiyyah’.

Nyatanya di level bawah, para jamaah dan anggota mereka banyak yang tidak mengetahui
keberadaan kitab tersebut. Apalagi mengkajinya dan mengkritisi tentang isi kitab tersebut.
Mereka hanya menjadi alatpolitik yang dimanfaatkan karena syahwat keagamaannya yang
tinggi namun tidak diikuti dengan intelektualitas yang sepadan. Inilah yang kemudian hari
banyak yang mengatakan bahwa mereka menggunakan metode berfikir Sumbu Pendek. Semoga
Allah SWT selalu memberikan kita keistiqomahan dalam bermu’amalah dengan baik. Amin

1|Page

Anda mungkin juga menyukai