Sedangkan pengusaha tidak begitu fokus pada memperbaiki kelemahan, tapi mereka fokus
untuk meningkatkan keterampilan mereka agar semakin baik yang nantinya secara tidak
langsung akan meminimalisir kelemahan itu sendiri.
Pengusaha, kemudian melenturkan mereka “tidak” otot sering untuk menjaga fokus mereka
pada apa yang penting. Pekerja, di sisi lain, mengatakan “ya” untuk segala sesuatu karena
mereka takut jika mereka mengatakan ‘tidak’ untuk kesempatan, mereka akan kehilangan
istirahat besar mereka.
5. Pengusaha mono-tugas;
Pekerja (mencoba) multitask.
Tidak ada hal seperti multitasking. Meskipun apa yang majikan inginkan, pernyataan ini
benar. Studi menunjukkan tidak mungkin bagi otak kita untuk fokus secara efektif pada lebih
dari satu hal pada suatu waktu.
Pengusaha mengakui bahwa multitasking berarti melakukan apa-apa juga, sehingga mereka
“mono-tugas” sebagai gantinya.
Namun, Pekerja dilatih untuk menyembah multitasking dan memukuli diri ketika otak
mereka tidak akan bekerja sama.
Tapi pengusaha tahu keseimbangan yang tidak dapat dicapai. Alih-alih mencari
keseimbangan, mereka percaya bahwa untuk unggul dalam satu bidang kehidupan mereka,
orang lain akan menderita. Mereka menerima bahwa bidang kehidupan mereka memutar
melalui musim.
Alih-alih berjuang untuk keseimbangan tidak bisa diraih, mereka mengakui bahwa satu hal
akan selalu harus didahulukan atas yang lain.
Jadi, pengusaha percaya bahwa peenghasilan itu tergantung musim atau tidak konsisten,
tetapi pekerja lebih percaya pada penghasilan yang konsisten dan berkembang walaupun
sangat sedikit demi sedikit. inilah kenapa masih banyak orang-orang berpikiran lebih baik
jadi seorang PNS, atau pekerjaan tetap lainnya dibanding pekerjaan yang tidak menentu.
Pekerja, oleh karena itu, terancam oleh orang-orang yang lebih pintar dari mereka. Mereka
melihat orang-orang pintar seperti kompetisi.
Pengusaha mempekerjakan orang-orang. Mereka tahu bahwa tanpa tim yang hebat, bisnis
mereka akan gagal, sehingga mereka mempekerjakan mereka.
Anda tidak perlu menjadi seorang CEO startup atau bahkan memiliki bisnis sendiri untuk
menjadi seorang pengusaha, tapi pola pikir kewirausahaan adalah salah satu yang menarik
kesuksesan.
Dan kabar benar-benar baik adalah bahwa ada banyak cara yang berbeda di mana Anda
dapat menerapkan pola pikir ini untuk menjadi sukses di apapun yang Anda pilih untuk
lakukan dengan karir Anda.
https://ofamni.com/perbedaan-antara-seorang-pengusaha-dan-pekerja/
Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan
balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada pengusaha
sedangkan Pengusaha adalah orang yg mengerjakan usaha, dia relatif tidak tergantung pada orang
lain, menjadi boss bagi dirinya sendiri, jatuh bangun atas kemampuannya sendiri.
Istilah Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa Perancis, entreprendre yang berarti melakukan (to
under take), memulai atau berusaha melakukan tindakan mengorganisir dan mengatur. Istilah
Entrepreneurship mulai diperkenalkan dalam tulisan Richard Cantillon yang berjudul Essai Sur la
Nature du Commerce en General tahun 1755. (Hannah Orwa Bula, “Evolution and Theories of
Entrepreneurship: A Critical Review on the Kenyan Perspective”, International Journal of Business and
Dalam literatur-literatur kewirausahaan diartikan berbeda-beda oleh para ahli. Berikut beberapa
pengertian entrepreneurship (kewirausahaan).
Menurut Suryana dalam Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (2013),
entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru
dengan mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan
inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru atau pengenalan
akan suatu produk baru.
Danang Sunyoto dalam Kewirausahaan Untuk Kesehatan (2013) memiliki pandangan tentang
entrepreneurship yaitu suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang baru serta bernilai bagi
diri sendiri dan orang lain. Entrepreneurship tidak hanya tentang mencari keuntungan
pribadi, namun juga harus mempunyai nilai sosial.
Abu Marlo pada buku Entrepreneurship Hukum Langit (2013) menjelaskan bahwa
entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap peluang dan
memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan perubahan dari sistem yang ada. Dalam
dunia entrepreneurship, peluang adalah kesempatan untuk mewujudkan atau melaksanakan
suatu usaha dengan tetap memperhitungkan resiko yang dihadapi.
Robbin & Coulter menjelaskan Kewirausahaan yakni suatu proses dimana seseorang atau
suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari
sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan
serta keinginan melalui sebuah inovasi dan keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber
daya yang digunakan pada saat ini.
https://ofamni.com/perbedaan-antara-seorang-pengusaha-dan-pekerja/
https://brainly.co.id/tugas/30239171