Pengaruh Tagline Dan Trend Fashion Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi (1) (1) - 1
Pengaruh Tagline Dan Trend Fashion Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi (1) (1) - 1
Kelompok 8 :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2022
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika
Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mensponsori
beberapa olahragawan profesional dunia seperti Cristiano Ronaldo, Neymar Jr., Kylian
Mbappe, Ronaldinho, Wayne Rooney, Rafael Nadal, Pete Sampras, Tiger Woods, LeBron
James, Kyrie Irving, dan Michael Jordan. Selain itu mereka juga memiliki perjanjian dengan
berbagai tim sepak bola dunia seperti F.C. Barcelona, Sevilla F.C., F.C. Basel, Chelsea
F.C., Tottenham Hotspur, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL
Wolfsburg, Hertha BSC Berlin, PSV Eindhoven, Valencia C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer
Chiefs, Atlético de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca
Juniors, dan Corinthians.
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada
sekarang merupakan produk dari sana. Berkolaborasi dalam sebuah wawancara pers di 4 Agustus
2000, kontributor perusahaan Nike di Indonesia bersama FOX boots, berkolaborasi merancang edisi
spesial untuk pembalap andalannya " Ryan Dungey-James Stewart " mensponsori yayasan dimasa
pensiunnya bersama pengembang dari desainer sepatu And1 indonesia dengan Personal
Lisence dari divisi FOX usa , mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 3
kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis pertama perusahaan 6.0 motocross boots
termasuk asosiasi Nike beserta produk 7 (seven) Made in Vietnam, China, dan Indonesia yang juga
pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Supreme, Seven, untuk pasarnya di
negara-negara asia disponsori leadership Rockstar, Redbullindo, team mate Indonesia.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di
setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat
Nike. Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru
dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik
yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen puncaknya dipegang
oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau
Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam
kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa.
Kampanye "Just Do It" yang diluncurkan pada tahun 1988 sangat sukses, dengan
perusahaan mendefinisikan arti "Just Do It" sebagai "universal dan sangat
pribadi."Sementara Reebok mengarahkan kampanye mereka di aerobik selama kegemaran
kebugaran tahun 1980-an, Nike menanggapi dengan "kampanye iklan yang keras, tidak ada
tahanan." Salah satu tujuan kampanye adalah untuk menargetkan semua orang Amerika—tanpa
memandang usia, jenis kelamin, atau tingkat kebugaran fisik—dan tujuan mendasar Nike adalah
mewakili sepatu kets sebagai pernyataan mode kepada konsumen, yang menyebabkan pakaian Nike
menjadi lebih dari sekadar perlengkapan kebugaran. Kampanye "Just Do It" dilakukan di berbagai
media termasuk merchandise, billboard outdoor, media cetak, dan seni grafiti.
Sepanjang kampanye, Nike merekrut sejumlah orang dari berbagai etnis dan ras, serta
banyak atlet terkenal, untuk menarik pelanggan dan mempromosikan citra Nike sebagai produk yang
dapat diandalkan tidak hanya bagi pelanggan sehari-hari tetapi juga atlet profesional. Atlet seperti
bintang sepak bola Bo Jackson , Ronaldinho , dan Wayne Rooney ; bintang bola basket Michael
Jordan dan Kobe Bryant ; dan bintang tenis Roger Federer dan Rafael Nadal digunakan dalam iklan
mereka. Kampanye tersebut mewujudkan citra Nike sebagai ikon Amerika yang inovatif terkait
dengan kesuksesan melalui kombinasi atlet profesional dan slogan motivasi yang menekankan
sportivitas dan kesehatan. Hal ini menyebabkan pelanggan mengasosiasikan pembelian mereka
dengan prospek mencapai kehebatan.
Bisnis pakaian menjadi anjlok selama pandemi. Hal yang sama terjadi pada
Nike, produsen dan pengecer sepatu yang jatuh. Namun kemungkinan terjadinya hal
yang tidak terduga, pendapatan Nike melonjak drastis pada kuartal terakhir tahun 2020.
Nike mengumumkan pendapatan sebesar 11,2 miliar dolar AS, naik 9% dari kuartal
sebelumnya. Laba bersih Nike naik 12 persen menjadi 1,3 miliar dolar. Saham mereka
berada pada titik tertinggi sepanjang masa, melonjak 7,7% dan memberi Nike nilai
pasar $228 miliar. Kesuksesan di masa pandemi sebenarnya tidak datang tiba-tiba,
tetapi karena keputusan strategi bisnis tingkat tinggi Nike yang dimulai tiga tahun
sebelumnya, hanya pandemi yang mempercepat prosesnya.
Nike mengklaim pandemi global menegaskan bahwa perilaku konsumen
berubah dengan cepat dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempercepat
proses transformasi. Nike telah beralih dari warisan distribusi grosir ke model yang
dapat memberikan pelanggan kami pengalaman berbelanja yang lebih premium. Nike
mewujudkannya dengan cara menggunakan tagline yang berkesan dan juga mengamati
tren sebagai market leader di bidang fashion apparel khususnya olahraga.
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang pentingnya tagline, tren
fashion, brand awareness, hingga keputusan pembelian Nike yang mereka terapkan di
masa pandemi ini.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis
yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Sebagai implikasi lebih lanjut dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi guna menciptakan kemampuan perusahaan dalam manajemen pemsaran yang
mengarah pada kondisi yang lebih baik.
BAB II
A. Pengertian Trend
Menurut KBBI Trend adalah bentuk nominal yang berartikan ragam cara atau bentuk
terbaru pada suatu waktu tertentu (pakaian, gaya rambut, corak hiasan, dan lain sebagainya).
Trend dapat terjadi ketika sekolompok orang menyukai suatu objek, benda, hobi, atau
seseorang dalam waktu singkat hal ini juga dapat berlaku dalam pakaian. Trend adalah segala
sesuatu yang saat ini sedang dibicarakan, diperhatikan, dikenakan, atau dimanfaatkan oleh
orang banyak secara bersamaan dalam waktu tertentu.
Jadi secara garis besar adalah trend merupakan objek yang sedang menjadi pusat
perhatian pada masyarakat dalam waktu tertentu.
B. Pengertian Fashion
Menurut Soekanto, fashion memiliki arti suatu mode yang hidupnya tidak lama, yang
mungkin menyangkut gaya bahasa, perilaku, hobi terhadap model pakaian tertentu. Sedangkan
menurut Lypovettsky, Fashion merupakan bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan
waktu yang cepat, sehingga fashion merupakan kekuatan dari individualitas dengan
mengizinkan seseorang untuk mengekspresikan dirinya dalam berbusana.
Trends fashion Adalah fashion yang cenderung dipilih, diterima, digemari dan
digunakan sehingga akan sering dilihat dan didengar oleh mayoritas masyarakat yang bisa
memberi kenyamanan dan membuat lebih baik pada suatu waktu tertentu. Trend Fashion sendiri
akan berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Menurut Nuradi et al. (1996:56) tagline adalah kalimat singkat sebagai penutup teks inti
yang menyimpulkan secara singkat tujuan komunikasi suatu iklan. Tagline merupakan sebuah
kalimat singkat, padat, dan jelas yang digunakan untuk memudahkan komunikasi kepada
konsumen agar konsumen menggunakan produk mereka.
Menurut Eric Swartzm (dalam KBBI) Tagline adalah susunan kata yang ringkas,
diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada
audience tertentu.
Menurut Ismiati (dalam Andini, 2016:31) peran tagline dalam sebuah iklan merupakan
sebuah hal yang teramat penting untuk dapat membantu menanamkan sebuah produk yang
diiklankan kedalam benak konsumen. Dengan adanya slogan atau tagline dalam sebuah iklan,
maka akan sangat membantu masyarakat untuk mengingat merek dari produk yang ditawarkan.
Jadi sebuah slogan atau tagline merupakan sederetan kalimat atau ungkapan kreatif mudah
diingat dan mampu mempresentasikan keseluruhan pesan iklan dari produsen kepada
konsumen, yang meliputi merek dan karakter produknya, dalam rangka proses penanaman
konsep terhadap produk secara positif dalam benak masyarakat (Abiromo, 2014:35)
Menurut Kriyantoro (2006) empat indikator yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
konsumen aware terhadap sebuahbrand antara lain: Recognition yaitu seberapa jauh konsumen
dapat mengenali suatumerek termasuk dalam kategori tertentu, recall yaitu seberapa jauh
konsumen dapat mengingat suatu merek, purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan
memasukkan suatu merek kedalam alternatif pilihan saat akan membeli produk atau layanan,
consumption yaitu apakah konsumen masih mengingat suatu merek walaupun sedang
menggunakan produk atau layanan pesaing.
Keputusan pembelian adalah evaluasi dari satu pilihan atau lebih untuk memilih salah satu
pilihan tersebut (Peter & Olson, 2000:162)
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) konsumen akan melalui lima tahap dalam pengambilan
keputusan pembelian. Gambaran proses keputusan pembelian, sebagai berikut:
2.Pencarian informasi Merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen ingin
mencari informasi lebih banyak; konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau
melakukan pencarian informasi secara aktif.
4.Keputusan pembelian Merupakan keputusan pembeli tentang merek mana yang paling
disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.
5.Perilaku pasca pembelian Merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen
mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan
mereka.
2.2 Proposisi
Noki dan Saino (2021) melakukan penelitian tentang Pengaruh Online Customer
Review dan Tagline Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Di Marketplace Shopee
dengan Minat Beli SebagaI Variabel Intervening: Studi Pada Generasi Muda Surabaya. Hasil
penelitian menunjukkan tagline memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat
beli, hal tersebut dikarenakan tagline dapat mempengaruhi untuk menimbulkan minat beli pada
konsumen.
Nurul dan Vicky (2021) melakukan penelitian tentang Pengaruh Gaya Hidup dan Trend
Fashion Terhadap Keputusan Pembelian Online Produk Fashion Pada Media Sosial Instagram.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa trend fashion berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasri (2020) melakukan penelitian tentang Pengaruh Trend fashion dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslimah dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi
Kasus Pada Khayla Boutique di Kota Duri ). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
dapat diketahui bahwa variabel Trend Fashion dan Promosi memiliki pengaruh secara parsial
terhadap variabel Keputusan Pembelian. Variabel trend fashion dan promosi secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Trend Fashion
Hipotesis
H1 = Diduga terdapat pengaruh antara tagline dengan brand awareness pada produk
Nike..
H2 = Diduga terdapat pengaruh antara trend fashion dengan brand awareness pada
produk Nike.
H3 = Diduga terdapat pengaruh antara brand awareness dengan keputusan pembelian
produk Nike.
H4. = Diduga terdapat pengaruh antara tagline dengan keputusan pembelian produk
Nike.
H4 = Diduga terdapat pengarih antara trend fashion dengan keputusan pembelian
produk Nike.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengukur dan menganalisis pengaruh trend fashion dan tagline
terhadap keputusan pembelian produk Nike dengan brand awareness sebagai variabel
mediasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode kuantitatif. Metode
penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Disebut kuantitatif karena data
penelitian berhubungan dengan angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Waktu penelitian di mulai pada bulan Maret 2022 – Mei 2022. Penelitian ini
dilakukan di Universitas Negeri Semarang.
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang
peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah penelitian (Ferdinand, 2014). Populasi dari
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Populasi ini dipilih
karena produk Nike merupakan produk yang banyak diminati di kalangan para pemuda
sehingga pemilihan Mahasiswa sudah sangat tepat.
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi yang
merupakan sebuah perwakilan populasi (Ferdinand, 2014 : 171). Sampel penelitian
sangat penting mengingat peneliti akan menggambarkan keadaan populasi hanya
mengambil sumber data dari anggota populasi. Cohen, Manion, dan Morrison (2007)
mengatakan bahwa semakin besar jumlah sampel dari populasi yang ada maka semakin
baik, namun ada jumlah batas yang harus diambil minimal 30 sampel. Penelitian ini
mengambil sampel sebesar 70 responden mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2018). Kriteria pertimbangan yang
digunakan yaitu responden yang menyukai olahraga dan pastinya pengguna produk
Nike. Kriteria ini dipilih karena produk Nike identik dengan produk kebutuhan
olahraga.
Dalam penelitian ini digunakan sumber data primer dan data sekunder. Adapun
mengenai penjelasan kedua data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner peneliti yang diberikan
kepada mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis secara daring kepada responden untuk dijawab (Augusty, 2014: 199).
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup. responden hanya
memilih jawaban yang sudah dalam bentuk pilihan jawaban. Penyebaran kuesioner
disebar secara online dengan media google form kepada responden
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka yang mendukung penulisan penelitian,
serta diperoleh dari majalah, internet dan berbagai literatur yang relevan dengan
penelitian ini.
Menurut Augusty (2014: 182) variabel penelitian adalah obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan variabel:
1) Uji Validitas
Digunakan untuk mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh hasil
penelitian yang valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Imam Gozali, 2013: 52). Teknik yang
digunakan untuk uji validitas dilakukan dengan korelasi product-moment Pearson. Jika
nilai 𝑅𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑅𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti item dinyatakan valid. Sedangkan jika nilai 𝑅𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝑅𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti dinyatakan tidak valid.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001).
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Apabila hasil koefisien Alpha
lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel. b.
Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel.
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Uji normalitias dapat dilakukan dengan melihat Asymp.Sig.(2-tailed)
pada hasil uji dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test (K-S).
Data bisa dikatakan terdistribusi normal jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05 (Ghozali,
2013).
2) Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas
dengan menggunakan uji Glejser. Jika probabilitas signifikasinya diatas tingkat
kepercayaan 5% maka model agresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas
dengan syarat probabilitas signifikasinya diatas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali,
2013 : 143).
3) Uji Multikoliniearitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Multikoloniearitas data dapat dilihat dengan: (1) Variance
Inflation Factor (VIF) dan (2) tolerance value. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen lainnya. Jadi, nilai VIF yang tinggi sama
dengan nilai tolerance yang rendah. Apabila nilai VIF >10 dan nilai tolerance < 0,10
maka terdapat gejala multikoloniearitas dan sebaliknya jika nilai VIF 0,10 maka tidak
terdapat gejala multikoloniearitas (Ghozali, 2013).
Y = α+𝛽1 𝑋1 +𝛽2 𝑋2 + e
Keterangan:
Y = Kinerja Pemasaran
𝛼 = Koefisien
𝛽1 , 𝛽2 = koefisien regresi
𝑋1 = Harga
𝑋2 = Ekuitas merek
e = Error
1) Uji Signifikan T
Untuk menguji kebenaran hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini pengujian
dilakukan menggunakan uji t. Menurut Imam Ghozali (2013), uji t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengambilan keputusan ini dilakukan
berdasarkan perbandingan nilai signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5% (α
= 0,05). Jika signifikansi t hitung lebih besar dari α maka Ho diterima, artinya variabel
tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan
jika signifikansinya lebih kecil dari α maka Ho ditolak yang artinya variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
DAFTAR REFERENSI
Contoh:
Kang, J., Tang, L., & Lee, J. Y. (2015). Self-congruity and functional congruity in
brand loyalty. Journal of Hospitality & Tourism Research, 39(1), 105-131.
Cha, M. K., Yi, Y., & Bagozzi, R. P. (2016). Effects of customer participation in
corporate social responsibility (CSR) programs on the CSR-brand fit and brand
loyalty. Cornell Hospitality Quarterly, 57(3), 235-249.
Berikut adalah contoh tabel kontribusi penulisan paper. Isikan secara mendetail
aktivitas apa saja yang dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab masing-masing
mahasiswa.