Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENGABDIAN

SOSIALISASI 5M DI MASA PANDEMI COVID-19


DI DESA RAMBAH HILIR

TIM PENGUSUL
(Elvira Junita, M.Kes, NIDN. 8838930017)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
TAHUN 2021
RINGKASAN

Covid 19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh infeksi Virus Severe Acute
Respiratory Syndrome Covid 19 virus 2 (SARSCOV-2) atau Covid 19 virus (2019-nCoV).
Dari awal kemunculannya di akhir tahun 2019 penyakit ini telah menyebabkan kematian
terhadap 2, 72 juta orang di seluruh dunia. Dalam aktivitasnya sehari-hari masyarakat
menghabiskan waktu mereka di luar rumah.Namun keterbatasan sumber informasi membuat
mereka masih perlu mendapatkan bimbingan untuk menerapkan perilaku yang menjadi
protokol dalam pencegahan Covid 19.Untuk itu perlu dilakukan Sosialisasi 5M di Masa
Pandemi ini. Masalah mitra Warga Enggan memakai masker, Warga kurang mau mencuci
tangan, Masih ditemukan warga yang berkerumunan. Solusi yang ditawarkan adalah
sosialisasi 5 M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga
jarak , menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi)
BAB I PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI


Covid 19 2019 atau Covid 19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh infeksi
Virus Severe Acute Respiratory SyndromeCovid 19 virus 2 (SARSCOV-2) atau yang
dikenal dengan novel Covid 19 virus (2019-nCoV) (Singhal, 2020). Covid 19 virus 2019
(Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
Covid 19 virus 2 (Sars-CoV-2).Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019
di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China (Supriatna, 2020).Pada Desember 2019, kasus
pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei.Awal
kemunculannya diduga merupakan penyakit pneumonia, dengan gejala serupa sakit flu
pada umumnya.Gejala tersebut di antaranya batuk, demam, letih, sesak napas, dan tidak
napsu makan.Namun berbeda dengan influenza, virus Covid 19 berkembang dengan cepat
hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.Kondisi darurat ini terutama
terjadi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya (Elsarika, 2020).
Kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada
Senin 22 maret 2021 sampai saat ini kasus positif Covid-19 bertambah 5.744 menjadi
1.465.928 kasus. Pasien sembuh bertambah 7.177 menjadi 1.297.967 orang. Kasus
meninggal bertambah 161 menjadi 39.711 orang.
Penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia harus ditekan semaksimal
mungkin. Salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku hidup disiplin.
melakukan langkah 5M sebagai upaya mencegah sekaligus memutus rantai penularan
COVID-19.
Membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan
salah satu kunci agar virus COVID-19 dapat ditekan penyebarannya. Namun, dibutuhkan
perilaku disiplin dari dari sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif
dengan penuh kesadaran.
Penerapan 5 M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 5 (tiga) perilaku
disiplin yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga
jarak , menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi
Menurut paparan Wiku Adisasmito berdasarkan penelitian internasional, memakai
masker kain dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen. Lebih baik
lagi adalah mengenakan masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus COVID-
19 hingga 70 persen. Mencuci tangan merupakan langkah 3M berikutnya untuk
menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah
tangan menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-
langkah yang benar. Jika dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun atau
tidak dapat menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya
adalah memakai cairan yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer.

1.2 PERMASALAHAN MITRA


Di desa rambah hilir selalu ada himbauan dari desa untuk selalu menggunakan masker,
namun yang ditemui di lapangan masih banyaknya warga yang enggan menggunakan
masker, jaga jarak dan mencuci tangan.
1. Warga Enggan memakai masker
2. Warga kurang mau mencuci tangan
3. Masih ditemukan warga yang berkerumunan.
BAB II SOLUSI PERMASALAHAN

Solusi yang ditawarkan kepada mitra untuk mengatasi permasalahan mitra adalah
sebagai berikut :
1. Warga Enggan memakai masker
Menghimbau masyarakat untuk menggunakan memakai masker kain dapat
menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen. Juga sekalian di serahkan
masker kain kepada warga yang berada di pasar pagi muara rumbai
2. Warga kurang mau mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan langkah 3M berikutnya untuk menurunkan risiko
penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah tangan
menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah
yang benar. Jika dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun atau tidak
dapat menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah
memakai cairan yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer
3. Masih ditemukan warga yang berkerumunan.
Mengingatkan kepada warga untuk menghindari kerumunan dan yang bisa memicu
kerumunan, kerna bisa menyebabkan tertularnya virus corona.

BAB III METODE PELAKSANAAN

Mekanisme kerja selama pelaksanaan program ini pertama-tama adalah tim pengusul
terjun langsung ke lapangan dan melihat kondisi serta permasalahan yang dihadapi oleh
mitra. Kemudian setelah program PKM ini disetujui, tim pengusul diskusi untuk membuat
workplan (rencana kerja), yang berupa nama kegiatan serta waktu pelaksanaan. Dimana
masing-masing kegiatan akan terdapat penanggung jawab, sehingga kegiatan sesuai dengan
yang telah ditentukan. Selama pelaksanaan tim pengusul selalu berkoordinasi dengan mitra,
sehingga dalam prosesnya mitra memahami dan dapat menjalankan secara mandiri atas
teknologi yang telah ditransfer melalui kegiatan workshop/pelatihan, pendampingan secara
intensif dari masing-masing kegiatan. Pelaksanaan sosialisasi 5M ini dilakukan dengan cara
ceramah, Tanya jawab.
BAB IV JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan kemitraan Masyarakat direncanakan akan dilaksanakan
dalam kurun waktu 6 bulan, dengan rincian sebagai berikut :

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 OBSERVASI MITRA        
   
2 Menyusun Rencana kerja        
   
Sosialisasi/ Penyuluhan 5 M Dimasa
3        
Pandemi Covid-19    
4 Membagikan Masker        
   
5 Monitoring dan evaluasi        
   
6 Pembuatan laporan        
   

.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ausrianti, . R. (2020). Edukasi Pencegahan Penularan Covid 19 serta Dukungan


Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pengemudi Ojek Online. Jurnal
PeduliMasyarakat, 2(1):59-64.
2. Data Covid-19 Di Indonesia Maret 2020 .
(Online),(https://data.kemkes.go.id/Covid1 9/index.html
3. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian
Kesehatan RI (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi COVID 19 virus
Dissease.
4. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian
Kesehatan RI (2020), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (04 Februari 2020). dari
http//www.promkes.kemkes.go.id
5. Direktorat P2PTM Kemenkes RI (2020). 5 Langkah Cara Cuci Tangan (21
September 2018). dari http//www.p2ptm.kemkes.go.id
6. Elsarika, D., Yunida, T.S., & Dicky, W. (2020). Pencegahan COVID 19 virus disease
(Covid-19) pada pedagang pasar helvetia kelurahan helvetia tengah. Jurnal Abdimas
Mutiara, vol.1.
7. Kemenekes RI, (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease
(COVID-19) Revisi ke-3. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) Kementerian Kesehatan RI (2020).
8. Mona, Nailul. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial untuk
Meminimalisasi Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di
Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan. Vol. 2 No.2. Universitas
Indonesia : Program Studi Periklanan Kreatif Program Pendidikan Vokasi

Anda mungkin juga menyukai