Anda di halaman 1dari 5

Pathogenesis

disentri
Nora Nadipa Ramadanti
2108260004
shigella

● invasi sel epitel mukosa usus → berkembang biak → membentuk


mikro abses→ proses peradangan → bentuk jar. Nekrotik →
nekrosis selaput mukosa usus → bentuk ulkus ulkus melebar,
peradangan semakin hebat → terbentuk pseudomembran →
lepas bersama diare → feses mengandung darah dan lendir

in tag e
V !
style
salmonella

● Kuman salmonella melakukan penetrasi kedalam epitel usus →


sub epitel→ lamia propia →berkembang biak → invasi lapisan
usus → bentuk lesi & jar. Nekrosis→ terjadi peradangan,semakin
meluas feses mengandung darah

● Peradangan usus → mengaktifkan enzim adenil siklase dan


siklik AMP sekresi cairan berlebih.

in tag e
V !
style
entamuba histolytica

● Histolitika (bentuk trofozoit) memasuki mukosa usus besar yang


utuh dan mengeluarkan enzim (cystein proteinase yang disebut
histolisin) yang dapat menghancurkan jaringan

● Lalu bentuk histolitika masuk ke submukosa dengan menembus


lapisan muskularis mukosa. Di submukosa ini, bentuk histolitika
akan membuat kerusakan yang lebih besar dari pada di mukosa
usus.

in tag e
V !
style
Reference
● Putri, M. H., Himayani, R., & Sari, R. D. P. (2021).
Bacillary Dysentery. Medical Profession Journal of
Lampung, 11(3), 277-284.
● Yeni, L. F. (2022). Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Talinum paniculatum Lokal Kalimantan Barat
terhadap Shigella sonnei. Quagga: Jurnal Pendidikan
dan Biologi, 14(1), 51-58.
● Mahyarudin, M., Verdian, A. S., & Zakiah, M. (2021).
Pemanfaatan bakteri endofit daun cengkodok
(Melastoma malabathricum L.) sebagai anti Shigella
flexneri. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains,
10(2), 202-207.

Anda mungkin juga menyukai