MAKALAH
“PENGGUNAAN TEKNIK BOWENIAN FAMILY THERAPY”
Disusun oleh:
Nike Dea Savirah (11940221823)
Nurhayani (1194022
BKI 2 C
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat, dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Peggunaan
Teknik Bowenian Family Therapy” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas
kelompok mata kuliah Konseling Keluarga.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam proses penyusunan makalah ini khususnya kepada Dosen Konseling Keluarga yaitu,
Fatmawati, M. Ed. yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan
makalah ini.
Kami berharap agar makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan inspirasi
bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar makalah ini menjadi acuan yang
baik dan berkualitas.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II ISI.............................................................................................................................................5
A. Sejarah Penggunaan Tehnik Bowenian Family Therapy......................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Family (keluarga) adalah suatu kelompok individu yang terkait oleh ikatan perkawinan
atau darah. Secara khusus mencakup seorang ayah, ibu dan anak. Sedangkan therapy (terapi)
adalah suatu perlakuan atau pegobatan yang ditunjukan pada penyembuhan suatu kondisi
patologis.1
Tujuan family therapy oleh para alhi secara berbeda, menurut Bowen menegaskan
bahwa tujuan terapi keluarga adalah membantu konseli (anggota keluarga) untuk mencapai
individualis, membuat dirinya menjadi hal yang berbeda dari sistem keluarga.
Bowen berasumsi bahwa keluarga merupakan faktor terpenting bagi individu. Teori
Bowen berfokus pada keseimbangan dua kekuatan. Yang pertama adalah kebersamaan dan
yang kedua adalah individualitas.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Penggunaan Tehnik Bowenian Family Therapy.
2. Pegertian dan Konsep Dasar Tehnik Boweian Family Therapy.
3. Tahapan Peggunaan Tehnik Bowenian Family Therapy.
1
Kartini Kartono, “Bimbingan Konseling dan Dasar-dasar Pelaksanaan Tehnik Bimbingan Praktik”. Jakarta: CV.
Rajawali, 1985. Hal. 42-45.
BAB II ISI
A. Sejarah Penggunaan Tehnik Bowenian Family Therapy
Family Therapy berbeda dalam praktek professional Budaya Barat dan bisa dikatakan
telah memiliki asal-usul dalam karya gerakan sosial abad ke-19 di Inggris dan Amerika
Serikat. Sebagai cabang Psikoterapi, akarnya dapat ditelusuri ke awal abad 20 degan
munculnya gerakan child guidance dan marriage counseling.2
1. Alfred Adler, merupakan seorang psikolog pertama dari era modern yang meggunakan
terapi keluarga melalui pendekat bahwaan sistem.
2. Murray Bowen, seorang pendiri asli dari aliran Family System Therapy.
3. Whitaker, pencipta terapi keluarga pengalaman simbolis, sebuah pendekatan intuitif
untuk membantu saluran interaksi terbuka dalam keluarga.
4. Virginia Satir, merupakan pegembangan terapi keluarga conjoint, sebuah model proses
validasi manusia yang menekankan pada komunkasi dan pegalaman emosi.
a) Adlerian Family Therapy, Adler adalah orang pertama yang megamati perkembangan
anak di dalam konstelasi keluarga yang sangat dipengaruhi oleh urutan kelahiran, dan
urutan kelahiran tersebut mempunyai konsistensi terhadap masing-masing posisi.
Adler juga mejelaskan bahwa setiap perilaku mempunyai tujuan, dan anak-anak
sering kali bertindak dalam pola yang dimotivasi oleh keinginan untuk dimiliki.
b) Multigenerasional Family Therapy, beroperasi dengan dasar bahwa pola hubungan
interpesional yang dapat diprediksi berhubungan degan fungsi dan anggota keluarga
lintas generasi.
2
Utari Widiastuti. “Rancangan Program Intervensi Behavioral Family Therapy pada keluarga yang mempunyai
anggota Menderita Schizophrenia”. Hal. 7-10
c) Human Validatiom Process Model, pendekatan yang dicetuskannya mulai
membawanya untuk percaya pada nilai dari sebuah kekuasaan, hubungan pegasuhhan
yang didasarkan pada kekuasaan.
d) Experiential Family Therapy, Carl Whitaker adalah pelopor terapi keluarga
berdasarkan pegalaman, dikeal juga degan pendekatan experiential-symbilic, sebuah
aplikasi terapi eksistensial terhadap sistem keluarga, yang menekankan pada pilihan,
kebebasan, penetuan diri, pertumbuhan dan aktualisasi.
e) Structural-strategic Family Therapy, Minuchin mejelaskan bahwa gejala individual
dapat dipahami dari sudut pandang pola interaksi degan keluarga dan bahwa perubhan
structural harus terjadi dalam keluarga sebelum gejala individual tersebut dikurangi
atau di eliminasi.
f) Recent Innovations, model ini lebih kolaboratif, memperlakukan klien individual,
pasangan atau keluarga sebagai ahli dalam kehidupan mereka sendiri.