Anda di halaman 1dari 56

PT.

Umbrella

3.1. Planning dan ForecastingAggregate


3.1.1. Pengumpulan Data
3.1.1.1. Operation Process Chart (OPC) Pabrik

a. ProdukCaseHandphone

Gambar 3.1 OPC Case Handphone

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

b. ProdukCase Tablet

gambar 3. 2 OPC Case Tablet

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.1.1.2. Data DemandHistoris

Tabel 3.1 Data Demand Forecast


Periode HP Tab
1 38629 11178
2 30438 15511
3 31041 10960
4 31405 14605
5 32695 15174
6 32884 11367
7 38013 19475
8 32094 18608
9 39377 11758
10 38628 15570
11 39927 12791
12 33470 18402
SIGM 41860 17539
A 1 9

3.1.2. Pengolahan Data


3.1.2.1. PengolahanDataDemandAggregate

Tabel 3.2 Faktor Konversi


Konversi
Produk Waktu Proses FK %P
HP 265 0.75714 70%
Tab 350 1 30%
Detik 100%

1) Faktor Konversi

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Pada Tabel diatas dapat kita ketahui FK pada HP adalag 0,75714 dan untuk Tab
mendapatkan FK 1, hasil tersebut didapatkan dari sebuah perhitungan seperti di
bawah ini :
waktu proses HP 265
Untuk HP : = = 0,75714
Waktu Proses Tab 350
Waktu Proses Tab 350
Dan untuk Tab : = =1
Waktu Proses Tab 350

2) % Proporsi Demand
Untuk % Proporsi didapatkan dari proses perhitungan dari faktor konversi
dan yang diambil adalah hasil dari perhitungan tersebut yaitu untuk HP
menghasilkan 0,75714 dan untuk Tab menghasilkan 1 dan hasil tersebut
dibuatkan persentase yang mana menghasilkan untuk HP yaitu 70% dan
untuk Tab yaitu 30% dan menghasilkan jumlah & Prosorsi Demand100%.

Total Demand 1
3) % Proporsi demand 1= (Satuan Agregat)
Total Demand 1+Total Demand 2

%Proporsi HP =
∑ HP =
∑ 418601 = 70%
∑ HP+ ∑ Tab ∑ 418601+ ∑ 175399
%Proporsi Tab =
∑ HP =
∑ 175399 = 30%
∑ HP+ ∑ Tab ∑ 175399 + ∑ 418601

Tabel 3.3 Pengolahan Data Demand Aggregate


Periode HP Tab Agregat
1 38629 11178 40426
2 30438 15511 38557
3 31041 10960 34463
4 31405 14605 38384
5 32695 15174 39929
6 32884 11367 36265
7 38013 19475 48257
8 32094 18608 42908
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

9 39377 11758 41573


10 38628 15570 44817
11 39927 12791 43022
12 33470 18402 43744
 418601 175399
ContohPerhitungan:
Pada Data DemandAggregateIni di olah untuk bahan data yang akan di pakai pada
tahap selanjutnya, di bawah ini adalah contoh perhitungan dari Demand
Aggregate, Yaitu :
Demand Agregat = (Demand end item At x faktor konversi A)+(Demand end item
Bt x faktor konversi B).
1. Pada Periode 1 Aggregatenya adalah: ( ( 38629 x 0,75714 ) + ( 11178 x 1 ) ,0)
= 40426
2. Pada periode 2 aggregatenya adalah: ( ( 30438 x 0,75714 ) + ( 15511 x 1 ) , 0)
= 38557
3. Pada Periode 3 Aggregatenya adalah : (31041 ( x 0,75714 )+ (15511 x 1 ) , 0)
= 34463

3.1.2.2. Plot Data Demand Aggregate

Demand Agregate
60000

50000

40000
Agregat

30000

20000

10000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Periode

Gambar 3.3 Plot Data Demand Aggregate


Dari gambar diatas adalah hasil dari Demand Aggregate yang sudah di
olah sebelumnya dan dibuatkan gambar statistik yang kegunaannya untuk dibaca

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

dengan mudah oleh para pembaca. Untuk gambar diatas terdapat periode yang
terletak di bawah statistik, untuk aggregate terdapat di sebelah samping kiri dan
untuk di tengah terdapat pola statistik dari Aggregate yang telah di proses.

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.1.2.3. Peramalan dengan Perhitungan Manual

Tabel 3.4 Metode Single Moving Average (SMA)


Forecast
Periode Aktual (Xt) Forecast((t)) FE^2 FE-abs PE MAD MSE MAPE
Error
1 40426
2 38557
3 34463
4 38384 37815.33 568.67 323381.78 568.67 0.01
5 39929 37134.67 2794.33 7808298.78 2794.33 0.07
6 36265 37592.00 -1327.00 1760929.00 1327.00 0.04
7 48257 38192.67 10064.33 101290805.44 10064.33 0.21 2037.4815 12747646.64 4.59206
8 42908 41483.67 1424.33 2028725.44 1424.33 0.03
9 41573 42476.67 -903.67 816613.44 903.67 0.02
10 44817 44246.00 571.00 326041.00 571.00 0.01
11 43022 43099.33 -77.33 5980.44 77.33 0.00
12 43744 43137.33 606.67 368044.44 606.67 0.01
13 43861.00
Total 492345 409038.67 13721.33 114728819.78 18337.33 0.41

Pada Tabel diatas yaitu Single Moving Average atau di singkat jadi SMA. Pada
setiap Kolom Tabel SMA tersebut, terdapat perhitungan yang telah dilakukan, di
bawah ini adalah 3 contoh perhitungan dari setiap kolom Tabel SMA yaitu :
 Pada Aktual (Xt) di dapatkan dari Aggregat Contohnya yaitu
Periode 1 (40426 ), untuk periode 2 (38557 ), dan untuk periode 3 (34463 ).
 Pada Kolom Forecast((t)) memiliki perhitungan yang bahannnya terdapat pada
Aktual (Xt) yaitu :

F (t )=
∑ Demand Priode
m
( 40426+38557+34463 )
1. F ( 1 )= =38715,33
3
( 38557+34463 + 38384 )
2. F ( 2 )= = 37134,67
3
( 34463 + 38384+ 39929 )
3. F ( 3 )= = 37592.00
3

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 Pada kolom ForecastErrormemiliki perhitungan sebagai berikut :


FE(t)= A(t) – F(t)
1. FE (1) = 38384 - 37815,33 = 568,67
2. FE (2)= 39929 - 37134,67 = 2794,33
3. FE(3)= 36265 – 37592,00 = -1327,00

 Lalu untuk selanjutnya hasil dari perhitungan diatas yaitu hasil FE akan di
kuadratkan FE 2 yaitu :
2 2
1. FE (1) = 568,67 = 323381,78
2 2
2. FE ( 2)=2794,33 = 7808298,78
2 2
3. FE (3)= 1327,00 = 1760929,00

 Untuk kolom PE memiliki perhitungan seperti di bawah ini :


Aktual- Forecast
PE =
Aktual
568,67
1. PE (1)= =¿0,01
38384
2794,33
2. PE (2)= =0,07
39929
2794,33
3. PE (3)= =0,04
36265

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MAD ( Mean Absolute


Deviation ), untuk mengetaui hasil MAD diketahui rumus sebagai berikut :

MAD=
∑ (FE)
n

MAD=
∑ (18337,33) = 2037,4815
9

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MSE ( Mean Square Error ),
untuk mengetaui hasil MAD diketahui rumus sebagai berikut :
FE 2
MSE= =
n

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

2
114728819,78
MSE= = 12747646,64
9

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MAPE ( Mean Absolute


Percentage Error ), untuk mengetahui hasil MAPE diketahui rumus sebagai
berikut :
n

MAPE =
∑ PE
100 i =1
n
100 x 0,41
MAPE = = 4,59206
9
Tabel 3.5 Metode Single Exponential Smoothing (SES)
Periode Aktual (Xr) Forecast (F(t))Forecast Error (FE) FE^2 FE-abs PE MAD MSE MAPE
1 40426 40426
2 38557 40426 -1869 3493161 1869 0.05
3 34463 39492 -5029 25285812 5029 0.15
4 38384 36977 1407 1978946 1407 0.04
5 39929 37681 2248 5055190 2248 0.06
6 36265 38805 -2540 6450648 2540 0.07
7 48257 37535 10722 114963294 10722 0.22 2.609.972 15102077 628.948
8 42908 42896 12 145 12 0.00
9 41573 42902 -1329 1766179 1329 0.03
10 44817 42237 2580 6653881 2580 0.06
11 43022 43527 -505 255272 505 0.01
12 43744 43275 469 220316 469 0.01
13
Total 166122843 28710 0.69

Pada Tabel diatas yaitu Single Exponetial Smothing atau di singkat jadi SES. Pada
setiap Kolom Tabel SES tersebut, terdapat perhitungan yang telah dilakukan, di
bawah ini adalah 3 contoh perhitungan dari setiap kolom Tabel SES yaitu :
 Pada Aktual (Xt) di dapatkan dari Aggregat Contohnya yaitu
Periode 1 (40426 ), untuk periode 2 (38557 ), dan untuk periode 3 (34463 ).
Pada Kolom Forecast((t)) memiliki perhitungan yang bahannnya terdapat pada
Aktual (Xt) yaitu :
Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)
1. F ( ( 2 ) ) = 40426 + 0,5 ( 40426 - 40426 ) = 40426
2. F ( ( 3 ) ) = 40426 + 0,5 ( 38557 - 40426 ) = 39492
3. F ( ( 4 ) ) = 39492 + 0,5 ( 34463 - 39492 ) = 36977

 Pada kolom ForecastErrormemiliki perhitungan sebagai berikut :


FE(t)= A(t) – F(t)
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

1. FE(2)=38557−40426 = -1869
2. FE(3)=34463−39492 = -5029
3. FE (4)=38384−36977 = 1407

 Lalu untuk selanjutnya hasil dari perhitungan diatas yaitu hasil FE akan di
kuadratkan FE2 yaitu :
1. FE 2(2)=-1869 2 = 3393161
2. FE 2( 3)=50292 = 25285812
2 2
3. FE (4)= 1407 = 1978946

 Untuk perhitungan pada PE dilakukan seperti di bawah ini :


Aktual- Forecast
PE =
Aktual
1869
1. PE (2) = =¿0,05
38557
5029
2. PE (3) = =0,15
34463
1407
3. PE (4) = =0,04
38384

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MAD ( Mean Absolute


Deviation ), untuk mengetaui hasil MAD diketahui rumus sebagai berikut :

MAD=
∑ (FE)
n

MAD=
∑ (28710) = 2609,972
11

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MSE ( Mean Square Error ),
untuk mengetaui hasil MAD diketahui rumus sebagai berikut :
2 2
FE 166122843 = 15102077
MSE= MSE=
n 11

 Untuk kolom selanjutnya yaitu pada kolom MAPE ( Mean Absolute


Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Percentage Error ), untuk mengetahui hasil MAPE diketahui rumus sebagai


berikut :
n

MAPE =
∑ PE
100 i =1
n
100 x 0,69
MAPE = = 6,28948
11
Tabel 3.6 Metode Linier Regression (LR)
Periode Aktual t^2 = x^2 t.A(t)=x*yForecast = (F(t))
Forecast Error (FE) FE^2 FE abs PE MAD MSE MAPE 
1 40426 1 40426 37452 2974 8844676 2974 0.08
2 38557 4 77114 38102 455 207025 455 0.02
3 34463 9 103389 38753 -4290 1,8E+07 4290 0.13
4 38384 16 153536 39403 -1019 1038361 1019 0.03
5 39929 25 199645 40054 -125 15625 125 0.01
6 36265 36 217590 40704 -4439 2E+07 4439 0.13
7 48257 49 337799 41354 6903 4,8E+07 6903 0.15 2124.838479358.00 5.83
8 42908 64 343264 42005 903 815409 903 0.03
9 41573 81 374157 42655 -1082 1170724 1082 0.03
10 44817 100 448170 43306 1511 2283121 1511 0.04
11 43022 121 473242 43956 -934 872356 934 0.03
12 43744 144 524928 44607 -863 744769 863 0.02
13
Total 492345 650 3293260 492351 -6 1E+08 25498 0.70

Pada Tabel diatas yaitu LR. Pada setiap Kolom Tabel LR tersebut, terdapat
perhitungan yang telah dilakukan, di bawah ini adalah 3 contoh perhitungan dari
setiap kolom Tabel LR, tetapi sebelum masuk ke perhitungan yang terdapat pada
tabel, ada beberapa perhitungan seperti menghitung XBAR, YBAR, SLOPE, dan
Intercaption, perhitungan tersebut seperti di bawah ini :
 XBAR dihasilkan dari Average dari periode 1 sampai periode ke 12 yang akan
menghasilkan nilai 6,5
 YBAR di hasilkan dari Average angka aktual dari periode 1 sampai periode 12
yang akan menghasilkan nilai 41028, 75
 SLOPE di hasilkan dari perhitungan sebagai berikut :
n

∑ xiyi-nxy
i=1
SLOPE = n

∑ xi2 - nx 2
i=1

(3293260−3200243)
SLOPE = = 650,4721
( ( 650−507 ) , 4)
 Intercaption dihasilkan sebagai berikut :

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Intercaption = (YBAR – ( SLOPE3 x XBAR ),2)


 Intercaption = ( 41028,75 – ( 650,4721 x 6,5 ),2) = 36800.69
 Perhitungan yang pertama yaitu melakukan kuadrat pada setiap periode, contoh
perhitungannya adalahsebagai berikut :
 n2
 12(1) = 1
2
 2 (2)= 4
 32(3)= 9
 Pada perhitungan selanjutnya yaitu untuk menemukan hasil t.A(t)=x*y yaitu
dengan melakukan perkalian antara actual dengan periode, perhitungan
tersebut seperti dibawah ini :
t.A(t)=x*y
1. 40426 x 1=40426
2. 38557 x 2 = 77114
3. 34463 x 3=103389

 Untuk menghitung Forecastdilakukan perhitungan dengan menggunakan data


dari interception, Slope, dan periode, perhitungan tersebut dapat dilakukan
seperti di bawah ini :
F= a + bx
1. F ( ( 1 ) ) = ( 36800,69+ ( 650,4721 x 1 ) ,0 ) = 37452 unit
2. F ( ( 2 ) ) = ( 36800,69+ ( 650,4721 x 2 ) ,0 ) = 38102 unit
3. F ( ( 3 ) ) = ( 36800,69+ ( 650,4721 x 3 ) ,0 ) = 38753 unit

 Untuk Melakuakn ForecastError(FE) dilakukan perhitungan menggunakan


data dari Forecastdengan aktual, perhitungan tersebut dapat dilakukan sebagai
berikut :

FE(t)= A(t) – F(t)


FE (1)=40426−37452 = 2974 unit
FE(2)=38557−38102= 455 unit
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

FE(3)=34463−38753 = -4290 unit

 Untuk perhitungan selanjutnya dilakukan menggunakan data dari FE, data


tersebut akan di kuadratkan dengan contoh perhitungan seperti di bawah ini :
FE 2(1)= 2974 2 = 8844676 unit
2 2
FE (2)= 455 = 207025 unit
FE 2(3)= -4290 2 = 18404100 unit

 Selanjutnya yaitu ada Problem error(PE) yang mana perhitungan pada PE ini
menggunakan data dari aktual dengan Forecast, dari data tersebut akan
dilakukan perhitungan untuk menghasilkan PE, perhitungan tersebut dilakukan
sebagai berikut :

( Aktual−Forecast )
PE= =¿
( AKtual)
( 40426−37452)
PE(1)= , 2=¿ 0,08
(40426)
(38557−38102)
PE(2)= ,2=¿0,02
(38557)
(34463−38753)
PE(3)= , 2=¿0,13
(34463)

 Pada MAD dilakukan perhitungan menggunakan data keseluruhan dari FE


ABS yaitu dengan nilai jumlahnya 25498, perhitungan MAD ini akan
dilakukan sebagai berikut :

MAD =
∑ FE
n

1. MAD=
∑ (25498) = 2124,83
12

 Pada MSE dilakukan perhitungan menggunakan data keseluruhan dari FE 2


yaitu dengan nilai jumlahnya 101752296, perhitungan MSE ini akan dilakukan
sebagai berikut :
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

MSE = ∑ FE
2

1. MSE=
∑ ( 101752296 ) = 8479358,00
12

 Pada MAPE dilakukan perhitungan menggunakan data keseluruhan dari PE


yaitu dengan nilai jumlahnya 0.70, perhitungan MAPE ini akan dilakukan
sebagai berikut :
n

MAPE =
∑ PE
i =1
100
n

MAPE =
∑ ( 100 x 0,70 ) = 5,83
12
3.1.2.4. PerbandinganNilaiError Metode Perhitungan dan Peramalan

Tabel 3.7 Nilai Error


Metode MAD MSE MAPE
SES 2.609,97 15.102.076,61 6,29
SMA 2.037,48 12.747.646,64 4,59
LR 2.124,83 8.479.358,00 5,83
Dari tabel diatas kita ketahui bahwa SMA ( Single Moving Average )
memiliki nilai eror yang paling kecil, untuk setiap perhitungannya sudah ada di
pembahasan sebelumnya untuk mengetahui nilai – nilai yang sudah di peroleh
tersebut.

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.1.3. Analisa Modul 1


pada modul 1 ini yaitu membahas tentang Planning danForecasting
Aggregate, dimana dalam pembahasan ini diharuskan mengetahui nilai error
terkecil dari ketiga metode yaitu terdapat metode SES ( Single eksponensial
smoothing ), SMA ( Single Moving Average ) dan yang terakhir ada metode LR (
Linier Regression ). Sebelum melakukan ke tiga metode tersebut dilakukan,
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui waktu pada HP dan
Waktu Tab yang terdapat di dalam OPC ( Operation Process Chart). Dimana
untuk waktu HP memiliki waktu 265 dan untuk Tab memiliki waktu 350. Lalu
memasukan data Demand historis, ketika data – data sudah terkumpul maka
pengolahan data bisa dilakukan
yang pertama yaitu pengolahan data Aggregate, dalam pengolahan
pertama ini harus dicari terlebih dahulu Faktor Konversi yang menggunakan data
HP dan Tab . untuk mencari FK HP ini dengan cara HP dibagi dengan Tab dan
untuk Tab dibagi dengan Tab, yang mana jumlah dari perhitungan tersebut harus
memiliki persentase 100%. Selanjutnya yaitu pengolahan data Demand
Aggregate, data tersebut diambil dari data aggregate HP dan Tab, untuk mencari
data Aggregate. Untuk mencari data Aggregate Tersebut dibutuhkan data Faktor
Konversi, HP dan Tab untuk menghasilkan data Aggregate, setelah didapatkan
maka diulang seterusnya menggunakan data tersebut sampai 12 periode. Data dari
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Aggregate ini akan di ubah menjadi sebuah Plot data atau Grafik, agar mudah
untuk dibaca. Data Aggregate inilah yang akan di olah kedalam 3 metode yaitu
SMA,SES dan LR untuk mencari error terkecil.
Untuk perhitungan yang pertama mencari error yaitu SES, didalam Tabel
SES ini terdapat Periode, Aktual, Forecast, ForecastError, Forecasterror pangkat
dua, ForecastErrorabsolute, Problemerror, MAD, MSE dan MAPE. Pada
Periode di dalam SES ini dibutuhkan 12 periode, lalu terdapat aktual. Aktual ini
didapat dari data aggregate yang sudah diperoleh sebelumnya.lau ada Forecast,
Pada Forecastyang pertama disamakan dengan actual pada periode pertama, lalu
untuk yang kedua dilakukan proses perhitungan antar actual dengan periode
pertama yang terdapat pada Forecast dan di tambahkan angka 0,5 dalam proses
perhitungan tersebut, yang mana angka tersebut didapatkan sudah menjadi
ketentuan, untuk mencari Forecastpada periode yang ke tiga sampai 12 dilakukan
seperti sebelumnya. Lalu untuk mendapatkan Frecast errordilakukan proses
perhitungan dengan data yang sudah di peroleh dari data aktual dengan Forecast,
data dari Forecastdan Aktual dikurangi dan akan mendapatkan hasil
ForecastError. Lalu terdapat ForecastErrorkuadrat, dimana FE Kuadrat ini yaitu,
hasil dari FE akan di kuadratkan. Lalu ada ABS FE, ABS FE ini berguna untuk
menghilangkan data dari FE yang hasilnya minus menjadi positif.Lalu untuk PE
atau Problem errorini didapatkan dari pemrosesan antara aktual dengan ABS FE.
Selanjutnya yaitu terdapat MAD, MAD ini didapatkan dari data jumlah ABS FE
dibagi dengan banyaknya periode pada ForecastError, lalu terdapat MSE
didapatkan dari jumlah FE kuadrat dibagi dengan jumlah banyaknya periode pada
FE dan yang terakhir terdapat MAPE, yang mana MAPE ini diperoleh dari jumlah
data PE dengan banyaknya jumlah periode pda FE.
Selanjutnya terdapat SMA, Pada SMA ini terdapat tabel yang sama dengan
SES. Yaitu Periode, Aktual, Forecast, ForecastError, Forecasterror pangkat dua,
ForecastErrorabsolute, Problemerror, MAD, MSE dan MAPE tetapi pada
periode terdapat 13 periode dan untuk Forecastsampai MAPE dilakukan dari
Period eke tiga sampai period eke tiga belas. Untuk data pada aktual didapatkan
dari Aggregate yang sama seperti SES, untuk perhitungan pada Forecastdilakukan
pada periode ke 4 dan untuk periode dari 1 sampai 3 dikosongkan, pada
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Forecastini dilakukan pejumlahan dari 3 periode contohnya yaitu dari periode 4


padaForecastini dilakukan penjumlahan aktual dari periodeke 1 sampai ke 3, dan
periode 5 dari Forecastsampai ke 13 dilakukan penjumlahan dari data aktual
sebanyak 3 periode sampai ke data aktual period eke 12, untuk proses
perhitungan dari ForecastError, Forecasterror pangkat dua,
ForecastErrorabsolute, Problemerror, MAD, MSE dan MAPE dilakukan
perhitungan yang sama dengan tabel perhitungan SES.
Pada tabel LR tidak jauh berbeda dengan tabel SMA dan SES, pada tabel
LR ini hanya menambahkan tabel periode kuadrat dan tabel perkalian data aktual
dengan periode,dan untuk perhitungan LR juga tidak jauh berbeda dengan SMA
dan SES, hanya saja terdapat data tambahan yaitu seperti XBAR, YBAR, SLOPE
dan Interception, Data data ini akan digunkan pada tabel LR. Dari ketiga
tabelyang sudah di proses, Erroryang terkecil yang didapat yaitu pada SMA,
maka Forecastyang digunakan yaitu SMA ( Single Moving Average)

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.2. Rencana Produksi dan Sales&Operational Planning (SOP)


3.2.1. Pengumpulan Data
Tabel 3.8 Data Demand Aggregate Forecast
Periode DemandAggregate Forecast
1 43861
2 43861
3 43861
4 43861
5 43861
6 43861
7 43861
8 43861
9 43861
10 43861
11 43861
12 43861

Tabel 3.9 Data Hari Kerja


Periode HariKerja
1 20
2 21
3 22
4 22
5 21
6 21
7 20
8 21
9 22
10 21
11 22
12 21

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Data-data yang diketahui:


a. Biaya Produksi Reguler Time = Rp. 18.000,-
b. Biaya Produksi Over Time = Rp. 25.000,-
c. Biaya Sub Kontrak = Rp. 35.000,-
d. Biaya Inventory = Rp. 6.000,-
e. Biaya Hiring = Rp. 275.000,-
f. Biaya Lay Off = Rp. 525.000,-
g. Waktu Baku = 0,10 / Jam
h. Jam Kerja = 8 Jam
i. Tenaga Kerja Awal = 17
j. Inventory Awal = 0 Unit
k. Safety Stock = 500 Unit

3.2.2. Pengolahan Data


3.2.2.1. RencanaProduksi

Tabel 3.10 Rencana Produksi


Inventory
Periode Hari Kerja Demand Aggregate RT TK TK+ TK- Max OT OT SK Total 
Awal Bulan Akhir Bulan
1 20 43861 41483 -2378 500 17 9 10371 2878 44361
2 21 43861 43557 196 500 26 10890 304 43861
3 22 43861 45632 2271 2271 26 11408 45632
4 22 43861 45632 4042 4042 26 11408 45632
5 21 43861 43557 3738 3738 26 10890 43557
6 21 43861 43557 3434 3434 26 10890 43557
7 20 43861 41483 1056 1056 26 10371 41483
8 21 43861 43557 752 752 26 10890 43557
9 22 43861 45632 2523 2523 26 11408 45632
10 21 43861 43557 2219 2219 26 10890 43557
11 22 43861 45632 3990 3990 26 11408 45632
12 21 43861 43557 3686 3686 26 10890 43557
Total 254 526332 530018

Pada Tabel diatas yaitu Rencana Produksi (RP). Pada setiap Kolom Tabel RP
tersebut, terdapat perhitungan yang telah dilakukan, di bawah ini adalah 3 contoh
perhitungan dari setiap kolom Tabel RP yaitu :
 Demand Aggregate didapatkan dari ForecastErrorterkecil yaitu menggunakan
data dari SMA dengan nilai yang sama dari 1 sampai 12 periode dengan nilai
43861

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 Lalu ada RT yang hasilnya didapatkan dari perhitungan antara kecepatan


produksi dengan hari kerja, perhitungan tersebut dapat dilakukan seperti
dibawah ini :
Ongkos RT = UPRT x Ongkos RT/unit
1. RT (1)=( ( 2074,14 x 20 ) , 0 )=41483unit
2. RT (2)=( ( 2074,14 x 21 ) , 0 ) =43557 unit
3. RT (3)=( ( 2074,14 x 22 ) ,0 )=45632unit
 Lalu selanjutnya terdapat inventori yang mana inventori tersebut memiliki 2
kategori yaitu awal bulan dan akhir bulan, untuk awal bulan yaitu
menggunakan data masa lalu dan untuk akhir bulan dilakukan menggunakan
data yang akan datang, untuk mengetahui data data dari awal dan akhir bulan
ini, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
- Awal bulan
Untuk mengetahui data awal bulan dilakukan perhitungan dengan data dari
RT dan Demand Aggregate, yaitu :
Invi = UPRTi + Ii-1 – Di (Inventori setiap periode berbeda)
1. Awal bulan(1) = 41483 – 43861 = -2378unit
2. Awal bulan (2)= 43557 – 43861 = 196unit
3. Awal bulan (3)= 45632 – 43861 = 2271unit
- Akhir bulan
Untuk mengetahui data awal bulan dilakukan perhitungan dengan data dari
awal bulan dengan OT, perhitungan dengan OT ini dilakukan jika, data
pada akhir bulan menghasilkan minus atau kurang dari 500 safety stock
yang ada, itu lah kegunaan dari OT. Pada perhitungan di akhir bulan ini
terdapat 2 periode yang diharuskan ditambahkan dengan OT yaitu periode
1 dan 2, seperti di bawah ini :
Akhir bulan = Persedian awal bulan + OT (overtime)
1) Akhir bulan(1) = -2378 + 2878 = 500 unit
2) Akhir bulan (2)= 196 + 304 = 500 unit
 Selanjutnya yaitu ada tenaga kerja (TK), tenaka kerja ini berasal dari data OPC
yang sudah di buat, tenaga kerja yang di dapat yaitu sebanyak 17 pada periode

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

1, selanjutnya untuk periode 2 sampai periode 12 dilakukan penambahan


tenaga kerja sebanyak 9 tenaga kerja yang menjadikan jumlah tenaga kerja
tersebut mendapatkan 29 tenaga kerja.
 Lalu ada MAX OT, pada max OT ini dilakukan perhitungan menggunakan data
dari RT dan data overtime, data dari MAX OT ini dilakukan perhitungan
dengan menggunakan sebagai berikut :
MAX OT = RT x Persentase Overtime
1) MAX OT (1)= ( 41483 x 25% ),0 = 10371 unit
2) MAX OT (2)= ( 43557 x 25% ),0 = 1089 unit
3) MAX OT (3)= ( 45632 x 25% ),0 = 1140 unit

3.2.2.2. Total Cost Rencana Produksi

Tabel 3.11 Total Cost Rencana Produksi


P BIAYA RT BIAYA INV B.HIRING B.LAY OFF B.OT B.SK TOTAL 
1 Rp 746,694,000 Rp 3,000,000 Rp2,475,000 Rp71,950,000.00 Rp 824,119,000
2 Rp 784,026,000 Rp 3,000,000 Rp 7,600,000.00 Rp 794,626,000
3 Rp 821,376,000 Rp13,626,000 Rp 835,002,000
4 Rp 821,376,000 Rp24,252,000 Rp 845,628,000
5 Rp 784,026,000 Rp22,428,000 Rp 806,454,000
6 Rp 784,026,000 Rp20,604,000 Rp 804,630,000
7 Rp 746,694,000 Rp 6,336,000 Rp 753,030,000
8 Rp 784,026,000 Rp 4,512,000 Rp 788,538,000
9 Rp 821,376,000 Rp15,138,000 Rp 836,514,000
10 Rp 784,026,000 Rp13,314,000 Rp 797,340,000
11 Rp 821,376,000 Rp23,940,000 Rp 845,316,000
12 Rp 784,026,000 Rp22,116,000 Rp 806,142,000
Total Rp 9,737,339,000

ContohPerhitungan:
Pada tabel diatas yaitu tabel Cost RP, terdapat kolom tabel seperti, Biaya RT,
Biaya Inventori, Biaya hiring, Biaya OT, Biaya Sub kontrak dan total. Di dalam
tabel tersebut membahas tentang uang modal yang harus di dapat untuk
menjalankan suatu pabrik yang akan kita buat, perhitungan – perhitungan tersebut
dapat dilakukan sebagai berikut :
 Yang pertama yaitu biaya rt, untuk melakukan Biaya RT tersebut dilakukan
sebagai berikut :
Biaya RT = UPRT x Ongkos RT/unit
1. Biaya RT(1) = RP 18000 x 41483 = RP 746.694.000
2. Biaya RT (2)= RP 18000 x 43557 = RP 784.026.000

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3. Biaya RT (3)= RP 18000 x 45632 = RP 821.376.000


 Biaya inventori dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Biaya Inventori = Biaya inventori x ongkos simpan/unit
1. Biaya INV (1)= RP 6000 x 500 = RP 3.000.000
2. Biaya INV (2)= RP 6000 x 500 = RP 3.000.000
3. Biaya INV (3)= RP 6000 x 2271 = RP 13.626.000
 Untuk biaya Hiring dapat dilakukkan perhitungan sebagai berikut :
Biaya Hiring = TK x ongkos simpan/unit
1. Biaya Hiring(1)= RP 275000 x 9 = RP 2.475.000
 Untuk Biaya OT ini dilakukan dengan menggunakan data dari OT dan biaya
produksi overtime, perhitungan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
Ongkos OT = UPOT x Ongkos OT/unit
1. B.OT (1)= RP 25000 x 2878 = RP 71.950.000
2. B.OT (2)= RP 25000 x 304 = RP 7.600.000
Dan untuk yang terkhir yaitu total biaya yang dikumpulkan dari masing – masing
periode, lalu total tersebut dapat di jumlahkan dari hasil penjumlahan di setiap periode,
jadi untuk keseluruhan biaya yang harus di kumpulkan untuk melakukan pembuatan
pabrik tersebut sebanyak Rp 9,737,339,000.
3.2.2.3. SalesandOperational Planning

Tabel 3.12 Data Hasil S&OP Meeting


S&OP
Biaya Yang didapat Sales and production Rp 9,737,339,000.00
Biaya yang diajukan direksi Rp 6,329,270,350.00
Selisih Biaya Rp 3,408,068,650.00

Selisih Demand aggregate Forecast (unit) 189,338


Selisih DAF/periode (unit) 15,779

ContohPerhitungan:
 SelisihBiaya
=Biaya S & OP – Biaya yang diajukan direksi
= Rp 9,737,339,000.00 - Rp 6,329,270,350.00

= Rp 3,408,068,650.00
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 SelisihDemandAggregateForecast
= Selisih Biaya / Biaya regular time
= Rp 3,408,068,650.00/ Rp 18.000
=189.338 unit
 SelisihDAf/ Periode
= 189.000/12
= 15.779 unit

Tabel 3.13Sales and Operational Planning Revisi


Inventory
Periode Hari Kerja Demand Aggregate RT TK TK+ TK- Max OT OT SK Total
Awal Bulan Akhir Bulan
1 20 28082 26574 -1508 500 17 0 6644 2008 28582
2 21 28082 27903 321 500 17 6976 179 28082
3 22 28082 29231 1649 1649 17 7308 29231
4 22 28082 29231 2798 2798 17 7308 29231
5 21 28082 27903 2619 2619 17 6976 27903
6 21 28082 27903 2440 2440 17 6976 27903
7 20 28082 26574 932 932 17 6644 26574
8 21 28082 27903 753 753 17 6976 27903
9 22 28082 29231 1902 1902 17 7308 29231
10 21 28082 27903 1723 1723 17 6976 27903
11 22 28082 29231 2872 2872 17 7308 29231
12 21 28082 27903 2693 2693 17 6976 27903
Total 254 336984 339677

Contoh Perhitungan :
 Demand Agregat
= Forecastterpilih – (Selisih DAF/Periode)
1. = 43861 - 15.779 = 28082 unit

 Ongkos RT = UPRT x Ongkos RT/unit


1. RT (1)=( ( 1328,68 x 20 ) , 0 ) =26574 unit
2.. RT ( 2 )=( ( 1328,68 x 21 ) , 0 ) =27903 unit

3. RT (3)= ( ( 1328,68 x 22 ) , 0 )=29231unit

 Invi = UPRTi + Ii-1 – Di (Inventori setiap periode berbeda)


1. Awal bulan (1) = 26574 – 28082 = -1508 unit
2. Awal bulan (2)= 27903 – 28082 = 321unit
3. Awal bulan (3)= 29231 – 28082 = 1649unit

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 Akhir bulan = Persedian awal bulan + OT (overtime)


1) Akhir bulan(1) = -1508 + 2008 = 500 unit
2) Akhir bulan (2)= 321 + 179 = 500 unit

 MAX OT = RT x Persentase Overtime


1) MAX OT (1)= ( 26574 x 25% ),0 = 6644detik
2) MAX OT (2)= ( 27903 x 25% ),0 = 6976detik
3) MAX OT (3)= ( 45632 x 25% ),0 = 7308detik

3.2.2.4. TotalCostSales andOperationalPlanningRevisi

Tabel 3.14 Total Cost Sales and Operational Planning Revisi


P BIAYA RT BIAYA INV B.HIRING B.LAY OFF B.OT B.SK TOTAL
1 Rp 478,332,000 Rp 3,000,000 Rp 50,200,000.00 Rp 531,532,000
2 Rp 502,254,000 Rp 3,000,000 Rp 4,475,000.00 Rp 509,729,000
3 Rp 526,158,000 Rp 9,894,000 Rp 536,052,000
4 Rp 526,158,000 Rp 16,788,000 Rp 542,946,000
5 Rp 502,254,000 Rp 15,714,000 Rp 517,968,000
6 Rp 502,254,000 Rp 14,640,000 Rp 516,894,000
7 Rp 478,332,000 Rp 5,592,000 Rp 483,924,000
8 Rp 502,254,000 Rp 4,518,000 Rp 506,772,000
9 Rp 526,158,000 Rp 11,412,000 Rp 537,570,000
10 Rp 502,254,000 Rp 10,338,000 Rp 512,592,000
11 Rp 526,158,000 Rp 17,232,000 Rp 543,390,000
12 Rp 502,254,000 Rp 16,158,000 Rp 518,412,000
Total Rp 6,257,781,000

ContohPerhitungan:
 Biaya RT = UPRT x Ongkos RT/unit
1. Biaya RT(1) = RP 18000 x 26574 = RP 478.332.000
2. Biaya RT (2)= RP 18000 x 27903 = RP 502.254.000
3. Biaya RT (3)= RP 18000 x 29231 = RP 526.158.000
 Biaya Inventori = Biaya inventori x ongkos simpan/unit
1. Biaya INV Awal (1)= RP 6000 x 500 = RP 3.000.000
2. Biaya INV Awal (2)= RP 6000 x 500 = RP 3.000.000
3. Biaya INV Awal (3)= RP 6000 x 1649 = RP 9.894.000
 Ongkos OT = UPOT x Ongkos OT/unit
1. B.OT (1)= RP 25000 x 2008 = RP 50.200.000

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

2. B.OT (2)= RP 25000 x 179 = RP 4.475.000

3.2.3. Analisa Modul2


Pada bab ini yaitu modul 2 membahas tentang sales and operation
Planning atau disingkat menjadi SOP. SOP ini diterapkan oleh perusahaan
untuk mengembangkan kemampuan manajemen secara strategis yang
dilakukan secara terus-menerus. jika tidak melakukan Sales And
Operationplanning ini, maka perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan
dari pelanggan atau tidak bisa menyelesaikan permintaan dari pelanggan
secara tepat waktu, sehingga perusahaan pun akan kehilangan potensi
keuntungan dan target atau tujuan perusahaan pun tidak akan tercapai.
maka dari itu setiap perusahaan harus selalu ada yang namanya sales and
operation planning. didalam S&OP ini melibatkan serangkaian pertemuan
untuk mencapai kesepakatan permintaan investasi dan rencana produksi
yang melibatkan sejumlah direksi atau investor untuk menginvestasikan
dana pada perusahaan PT.umbrella dan melakukan kerjasama dengan
investor tersebut, agar proses pembuatan produk yang akan dibuatkan pada
PT.umbrella ini terjalankan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Pada kesempatan kali ini Pt. Umbrela akan memproduksi CaseHandphone
dan tablet dengan rencana produksi 526.832 unit pertahun dengan biaya
produksi yang dikeluarkan sebanyak Rp. 9.737.339.000. pada pertemuan
yang dilakukan dengan direksi bersama sejumlah petinggi PT. umbrella
yang sudah melakukan kesepakatan akhir dengan mendapatkan dana dari
direksi tersebut sebesar 65% atau dirupiahkan menjadi Rp. 6.257.781.000.
Uang yang di dapatkan ini akan di pakai oleh berbagai manajemen
perusahaan, seperti manajemen marketing, manajemen produksi,
manajemen finansial dan kebutuhan lainnya.untuk biaya tersebut
rencananyapada produksi kedepan akan dipakai untuk keperluan bahan
baku produksi yang mana bahan baku tersebut yang di dapatkan sesuai
peramalan untuk jangka waktu 12 periode sebanyak 337484 unit/12
periode. pada bagian ini yaitu tenaga kerja yang di dapatkan selama 12
periode yaitu dengan jumlah keseluruhan mencapai 204 tenaga kerja/12

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

periode atau 17/periode. Selanjutnya yaitu waktu proses, yang dimana


waktu proses ini adalah hasil dari Forecastyang sudah dilakukan, waktu
proses yang didapat adalah 0,10 jam. Lalu terdapat Safety stock, Safety
Stock ini yang didapatkan sebanyak 500 unit, lalu ada Inventory awal
sebesar 0 unit dan jam kerja yang dibutuhkan yaitu sebanyak 8 jam
kerja/hari, jam kerja ini adalah standard jam kerja pada umunnya, maka
dari itu diambil 8 jam/hari. Di dalam tabel rencana produksi terdapat OT
atau Overtime dimana terjadi penambahan waktu pada periode ke 1 dan
periode ke 2, untuk periode 1 terjadi Overtime sebanyak 2008 Overtime
dan terjadi pula pada periode ke 2 sebanyak 179 Overtime. Biaya regular
time (RT) akan di dapatkan dengan menggunakan perhitungan yang terjadi
pada Reguler Time dengan biaya produksi regular Time. Pada setiap
regular Time ini memiliki biaya berbeda beda tergantung regular Time
yang di pakai pada setiap periode, dari periode ke 1 sampai ke periode ke
12. Selanjutnya terdapat biaya – biaya yang harus dikeluarkan pada Cost
rencana produksi, yang sudah diketahui yaitu pada biaya produksi regular
Time memiliki 18000/unit, biaya produksi Overtime memiliki harga
25000/unit, biaya subkontrak memiliki harga 35000/unit, biaya Inventory
memiliki harga 6000/unit, biaya hiring memiliki harga 275000/unit dan
biaya Lay off memiliki harga sebanyak 525000/unit. Lalu terdapat
perhitungan di dalam tabel Cost Rencana produksi seperti, biaya Hiring
tidak memiliki biaya sepeserpun dikarenakan tidak ada perhitungan pada
tabel rencana produksi. Lalu terdapat biaya inventory, dimana biaya
Inventory ini didapatkan dari perhitungan Forecast Inventory periode yang
akan dihitung/diproses dengan harga Inventory/unitnya. BiayaLay off tidak
didapatkan pada perhitungan Cost Rencana Produkasi, di sebabkan pada
rencana produksi tidak ada biaya yang harus di keluarkan, biaya OT(
Overtime ) atau lembur di dapatkan karena terjadi waktu yang dibutuhkan
melebihi standard waktu kerja, yang artinya pegawai pada pabrik PT.
umbrella akan mengalami kerja lembur. Pada kejadian kerja lembur ini
terjadi pada periode ke 1 dan 2. Ketika terjadi lembur ini maka akanada
biaya tambahan yang akan di berikan pada pegawai yang mengalami kerja
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

lembur, biaya produksi Overtime ini didapatkan sebesar 25000/unit. Biaya


yang didapatkan dari hasil perhitungan Overtime pada rencana produksi
dengan biaya produksi Overtime pada periode ke 1 yaitu RP. 50.200.000
dan untuk periode ke 2 mendapatkan RP.4.475.00. selanjutnya pada
kolom tabel terakhir di dalam Cost rencana produksi yaitu biaya sub
kontrak, tetapi tidak ada biaya yang harus di keluarkan pada Sub kontrak
tersebut.

3.3. Master Production Schedule (MPS) dan Rough Cut Capacity


Planning (RCCP)

3.3.1. Pengumpulan Data


Tabel 3.15 Data demand Aggregat Forecast Revisi

P Demand Agregate Forecast


1 28082
2 28082
3 28082
4 28082
5 28082
6 28082
7 28082
8 28082
9 28082
10 28082
11 28082
12 28082
∑ 336984

Tabel 3.16 Total Rencana Produksi Revisi

P Total Rencana Produksi


1 28582
2 28082
3 29231
4 29231
5 27903
6 27903
7 26574
8 27903
9 29231
10 27903
11 29231
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
12 27903
Program Studi Teknik Industri
∑ 339677
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Tabel 3.17Data Actual Order


Actual Order
Periode
Hp Tab
1 34358 0
2 32089 15380
3 33261 0
4 0 14339
5 0 15546
6 0 0
7 0 14562
8 34134 0
9 0 0
10 32375 0
11 30469 14503
12 0 14857

Tabel 3.18 Data Hari Kerja

Periode Hari Kerja


1 20
2 21
3 22
4 22
5 21
6 21
7 20
8 21
9 22
10 21
11 Industri 2 22
Praktikum Perancangan Sistem
Program Studi Teknik Industri
12 21
Universitas Pasundan Total 254
2021
PT.Umbrella

Tabel 3.19 Data Faktor Konversi

Konversi
Produk waktu proses FK %P
HP 265 0,76 70%
Tablet 350 1 30%
detik 100%

Tabel 3.20 Data Routing Sheet Case HP

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC KETERANGAN RT
10 Pengukuran 20

20 Pemotongan 10

30 Penghalusan 20

80 Pemeriksaan 1 15

10 Pengukuran 20

20 Pemotongan 10

30 Penghalusan 20

90 Pemeriksaan 2 15

40 Pemolaan 25
50 Pemasangan Bahan 10

60 Pencetakan Stiker 10

70 Cutting 10
100 Pemeriksaan 10

CH-AL01 dirakit
dengan CH-
110 20
TG01,CH-L01,CH-
M01 di meja rakit

Assembling 1 dirakit
dengan assembling
120 15
2,CH-PWR01 di
meja rakit
130 Pemeriksaan 4 20
Pengemasan CH-
ASS2 di packing
140 dengan 15
menggunakan CH-
P01,CH-K01,CH-

Tabel 3.21 Data Routing Sheet Case Tablet


Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC KETERANGAN RT
10 Pengukuran 25
20 Pemotongan 15
30 Penghalusan 25
80 Pemeriksaan 1 20
10 Pengukuran 25
20 Pemotongan 15
30 Penghalusan 25
90 Pemeriksaan 2 20
40 Pemolaan 30
50 Pemasangan Bahan 15
60 Pencetakan Stiker 15
70 Cutting 15
100 Pemeriksaan 15
CH-AL01 dirakit
dengan CH-
110 25
TG01,CH-L01,CH-
M01 di meja rakit
Assembling 1 dirakit
dengan assembling
120 20
2,CH-PWR01 di
meja rakit
130 Pemeriksaan 4 25
Pengemasan CH-
ASS2 di packing
140 dengan 20
menggunakan CH-
P01,CH-K01,CH-

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.3.2. Pengolahan Data


3.3.2.1. Disaggregate

Tabel 3.22Disaggregat Demand Aggregat Forecast

Disagregat
P Demand Agregate Forecast
HP TAB
1 28082 19790 8293
2 28082 19790 8293
3 28082 19790 8293
4 28082 19790 8293
5 28082 19790 8293
6 28082 19790 8293
7 28082 19790 8293
8 28082 19790 8293
9 28082 19790 8293
10 28082 19790 8293
11 28082 19790 8293
12 28082 19790 8293
∑ 336984 237478 99516

Contoh Perhitungan :

Disaggregat Demand Produk1 = Demand Aggregat Forecast produk1 x Faktor


konversi produk1

Untuk cash Hp :

1. 28082 x 70% = 19790 unit


2. 28082 x 70% = 19790 unit
3. 28082 x 70% = 19790 unit

Untuk cash Tablet :

Disaggregat Demand Produk1 = Demand Aggregat Forecast produk1 x %


proporsi produk1

1. 28082 x 30% = 8293 unit


2. 28082 x 30% = 8293 unit
3. 28082 x 30% = 8293 unit

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Tabel 3.23Disaggregat Demand aggregat Forecast

Disagregat
P Total Rencana Produksi
HP TAB
1 28582 20142 8440
2 28082 19790 8293
3 29231 20600 8632
4 29231 20600 8632
5 27903 19664 8240
6 27903 19664 8240
7 26574 18727 7847
8 27903 19664 8240
9 29231 20600 8632
10 27903 19664 8240
11 29231 20600 8632
12 27903 19664 8240
∑ 339677 239376 100308

Contoh Perhitungan :

Disaggregat Produk1: Total Produksi x % Proporsi produk1

Untuk Hp :

1. 28582 x 70% = 20142unit


2. 28082 x 70% = 19790unit
3. 29231 x 70% = 20600unit

Untuk Tab :

1. 28582 x 30% = 8440 unit


2. 28082 x 30% = 8293 unit
3. 29231 x 30% = 8632 unit

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.3.2.2. Master Production Schedule (MPS)

Tabel 3.24Master Production Schedule (MPS) Case Hp

DTF PTF
p PD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Forecast 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790 19790
AO 34358 32089 33261 0 0 0 0 34134 0 32375 30469 0
PAB -14216 -26515 -39176 -38367 -38493 -38619 -39682 -54152 -53342 -66054 -75923 -87473
ATP 0 0 0 810 684 557 0 0 20600 7888 0 0
MS 20142 19790 20600 20600 19664 19664 18727 19664 20600 19664 20600 8240

Contoh Perhitungan:

Diketahui :

 DTF : 1 Periode
 PTF : 2 – 12 Periode

PAB = PAB periode awal + MPS – Actual Orders( jika actual orders nol maka di
dikurangiForecast)

1. PAB = 0 + 20142 – 34358 = - 14216 unit


2. PAB = -14216 + 197890 = - 26515 unit
3. PAB = - 26515 + 20600 = -39176 unit

Tabel 3.25Master Production Schedule (MPS) Case Tablet


DTF PTF
p PD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Forecast 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293 8293
AO 0 15380 0 14339 15546 0 14562 0 0 0 14503 14857
PAB 147 -6940 -6601 -12308 -19614 -19667 -26382 -26435 -26096 -26149 -32020 -38637
ATP 147 0 339 0 0 0 34229 34176 34515 34462 28591 21974
MS 8440 8293 8632 8632 8240 8240 7847 8240 8632 8240 8632 8240

Contoh Perhitungan:

Diketahui :

 DTF : 1 Periode
 PTF : 2 – 12 Periode

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

PAB = PAB periode awal + MPS – Actual Orders( jika actual orders nol maka di
dikurangiForecast)

1. PAB = 0 + 8840 – 8293 = 147 unit


2. PAB = 147 + 8293– 15380 = - 6940 unit
3. PAB = - 6940 + 8632 – 8293 = - 6601 unit

3.3.2.3. Routing Sheet

Tabel 3.26Routing Sheet Case HP

ROUTING SHEET CASE HP


KODE KETERANGAN WC RT ST LS SH
Pengukuran 10 20 39 100 0.0057
Pemotongan 20 10 55 100 0.003
CH-AL01
Penghalusan 30 20 71 100 0.0058
Pemeriksaan 1 80 15 72 100 0.0044
Pengukuran 10 20 39 100 0.0057
Pemotongan 20 10 55 100 0.003
CH-TG01
Penghalusan 30 20 71 100 0.0058
Pemeriksaan 2 90 15 72 100 0.0044
Pemolaan 40 25 65 100 0.0072
Pemasangan Bahan 50 10 38 100 0.0029
CH-SK01 Pencetakan Stiker 60 10 77 100 0.003
Cutting 70 10 55 100 0.003
Pemeriksaan 100 10 72 100 0.003
CH-AL01 dirakit dengan CH-
CH-ASS1 TG01,CH-L01,CH-M01 di 110 20 70 100 0.0058
meja rakit
Assembling 1 dirakit dengan
assembling 2,CH-PWR01 di 120 15 74 100 0.0044
meja rakit
Pemeriksaan 4 130 20 72 100 0.0058
CH-ASS2
Pengemasan CH-ASS2 di
packing dengan menggunakan 140 15 74 100 0.0044
CH-P01,CH-K01,CH-L01

Dari tabel Routing Sheet diatas yaitu Routing Sheet HP, didapatkan dari
perhitungan yang sudah di buat di dalam excel, salah satunya perhitungan yang di
lakukan pada kolom tabel Standar Hours (SH), perhitungan SH ini dilakukan
seperti di bawah ini :
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 SH =
(RT ( ST
LS )
)

satuan waktu

1. SH =
(20 (39100 ) ) = 0,0057 detik
3600

2. SH =
(10 (55100 ) ) = 0,003 detik
3600

3. SH =
(10 (71100 ) ) = 0,0058 detik
3600

Tabel 3.27Routing sheet case Tablet

ROUTING SHEET CASE TABLET


KODE KETERANGAN WC RT ST LS SH
Pengukuran 10 25 39 100 0.0071
Pemotongan 20 15 55 100 0.0044
CT-AL02
Penghalusan 30 25 71 100 0.0072
Pemeriksaan 1 80 20 72 100 0.0058
Pengukuran 10 25 39 100 0.0071
Pemotongan 20 15 55 100 0.0044
CT-TG02
Penghalusan 30 25 71 100 0.0072
Pemeriksaan 2 90 20 72 100 0.0058
Pemolaan 40 30 65 100 0.0086
Pemasangan Bahan 50 15 38 100 0.0043
CT-SK02 Pencetakan Stiker 60 15 77 100 0.0044
Cutting 70 15 55 100 0.0044
Pemeriksaan 100 15 72 100 0.0044
CH-AL01 dirakit dengan CH-
CT-ASS1 TG01,CH-L01,CH-M01 di 110 25 70 100 0.0072
meja rakit
Assembling 1 dirakit dengan
assembling 2,CH-PWR01 di 120 20 74 100 0.0058
meja rakit
Pemeriksaan 4 130 25 72 100 0.0072
CH-ASS2
Pengemasan CH-ASS2 di
packing dengan menggunakan 140 20 74 100 0.0058
CH-P01,CH-K01,CH-L01

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 SH =
(RT ( ST
LS )
)

Satuan Waktu

1. SH =
(25 (39100 ) ) = 0,0071 detik
3600

2. SH =
(15 (55100 ) ) = 0,0044 detik
3600

3. SH =
(25 (71100 ) ) = 0,0072 detik
3600

3.3.2.4. Bill Of Capacity

Tabel 3.28Bill Of Capacity Case HP

BILL OF CAPACITY CASE HP


WC FREKUENSI ∑ SH
10 2 0.011
20 2 0.006
30 2 0.012
40 1 0.007
50 1 0.003
60 1 0.003
70 1 0.003
80 1 0.004
90 1 0.004
100 1 0.003
110 1 0.006
120 1 0.004
130 1 0.006
140 1 0.004

Pada tabel BOC HP diatas terdapat Work Center , untuk Frekuensi didapatkan
dari jumlah banyaknya WC pada Routing Sheet dan jumlah Standar Hours yang
dimana SH ini adalah memiliki perhitungan seperti di bawah ini :

 ∑SH = SH operasi 1 + SH operasi 2


1. ∑SH = 0,0057 + 0,0057 = 0,011 detik
2. ∑SH = 0,003 + 0,003 = 0,006 detik
3. ∑SH = 0,0058 + 0,0058 = 0,012detik

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Tabel 3.29Bill Of Capacity Case Tablet

BILL OF CAPACITY CASE Tablet

WC FREKUENSI ∑ SH
10 2 0.014
20 2 0.009
30 2 0.014
40 1 0.009
50 1 0.004
60 1 0.004
70 1 0.004
80 1 0.006
90 1 0.006
100 1 0.004
110 1 0.007
120 1 0.006
130 1 0.007
140 1 0.006

 ∑SH = SH operasi 1 + SH operasi 2


4. ∑SH = 0,0071 + 0,0071 = 0,014 detik
5. ∑SH = 0,0044 + 0,0044 = 0,009 detik
6. ∑SH = 0,0072 + 0,0072 = 0,014 detik

3.3.2.5. Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

Tabel 3.30Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC
10 349.469 343.365 357.409 357.409 341.174 225.604 282.543 341.174 357.4091 341.174 357.409 210.944
20 195.125 191.717 199.559 199.559 190.494 118.739 225.359 190.494 199.5588 190.494 199.559 121.952
30 355.185 348.981 363.255 363.255 346.755 229.562 284.719 346.755 363.2554 346.755 363.255 214.24
40 217.608 213.807 222.552 222.552 212.442 142.487 168.577 212.442 222.5519 212.442 222.552 130.192
50 94.7043 93.0504 96.8563 96.8563 92.4567 57.3905 88.8354 92.4567 96.85626 92.4567 96.8563 59.328
60 97.5625 95.8587 99.7794 99.7794 95.247 59.3695 90.7081 95.247 99.77942 95.247 99.7794 60.976
70 97.5625 95.8587 99.7794 99.7794 95.247 59.3695 101.694 95.247 99.77942 95.247 99.7794 60.976
80 137.578 135.175 140.704 140.704 134.312 87.0752 127.912 134.312 140.7036 134.312 140.704 84.048
90 137.578 135.175 140.704 140.704 134.312 87.0752 116.926 134.312 140.7036 134.312 140.704 84.048
100 97.5625 95.8587 99.7794 99.7794 95.247 59.3695 112.68 95.247 99.77942 95.247 99.7794 60.976
110 177.593 174.491 181.628 181.628 173.377 114.781 154.13 173.377 181.6277 173.377 181.628 107.12
120 137.578 135.175 140.704 140.704 134.312 87.0752 138.898 134.312 140.7036 134.312 140.704 84.048
130 177.593 174.491 181.628 181.628 173.377 114.781 154.13 173.377 181.6277 173.377 181.628 107.12
140 137.578 135.175 140.704 140.704 134.312 87.0752 82.3993 134.312 140.7036 134.312 140.704 84.048

Di atas tabel terdapat tabel RCCP, di dalam tabel tersebut terdapat periode ke 1
sampai ke periode ke 12, dan juga Work center. Setiap periode memiliki
perhitungan yang berbeda, seperti :

Periode 1 : WC 10 = MPS1 x BOC1

Periode ke 1 :WC 10=¿0,011 ) + ( 8440 x 0,014 ) = 349,469unit

Periode 2 : WC 10 = ( 19789,8 x 0,006 ) + (8293 x 0,009 ) = 343,365unit

Periode 3 : WC 10 = ( 20599,5 x 0,012 ) + (8632 x 0,014) = 357,409 unit

3.3.2.6. Data Kapasitas Reguler Time dan Over Time

Tabel 3.31 Data Kapasitas Reguler Time WC 10


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 10
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 320 336 352 352 336 336 320 336 352 336 352 336

Tabel 3. 32 Data Kapasitas Over Time WC 10


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 10
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 80 84 88 88 84 84 80 84 88 84 88 84

Pada tabel diatas yaitu tabel Reguler Time dan Over Time memiliki perhitungan
sebagai berikut :

Reguler Time :

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Total perperiode

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 2 = 320
 P(2) = 8 x 21 x 2 = 336
 P(3) = 8 x 22 x 2 = 352

Over Time

Total Perperiode

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 2 = 80
 P(2) = 2 x 21 x 2 = 84
 P(3) = 2 x 22 x 2 = 88

WC 10
500
450
400
350
300
OVER TIME
250
REGULER TIME
200
150 RCCP
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 1 Grafik WC 10

Tabel 3.33 Data Kapasitas Reguler Time WC 20


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 20
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 320 336 352 352 336 336 320 336 352 336 352 336

Tabel 3. 34 Data Kapasitas Over Time 20


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 20
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 80 84 88 88 84 84 80 84 88 84 88 84

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 P(1) = 8 x 20 x 2 = 320
 P(2) = 8 x 21 x 2 = 336
 P(3) = 8 x 22 x 2 = 352

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 2 = 80
 P(2) = 2 x 21 x 2 = 84
 P(3) = 2 x 22 x 2 = 88

WC 20
500
450
400
350
300
OVER TIME
250
REGULER TIME
200
150 RCCP
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 2 Grafik WC 20

Tabel 3.35 Data Kapasitas Reguler Time 30


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 30
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 320 336 352 352 336 336 320 336 352 336 352 336

Tabel 3. 36 Kapasitas Over Time 30


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 30
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
TOTAL 80 84 88 88 84 84 80 84 88 84 88 84

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 2 = 320
 P(2) = 8 x 21 x 2 = 336
 P(3) = 8 x 22 x 2 = 352
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 2 = 80
 P(2) = 2 x 21 x 2 = 84
 P(3) = 2 x 22 x 2 = 88

WC 30
500
450
400
350
300
OVER TIME
250
200 REGULER TIME

150 RCCP
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 3 Grafik WC 30

Tabel 3.37 Data Kapasitas Reguler Time 40


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 40
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 38 Data Kapasitas Over Time 40


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 40
JK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 80 84 88 88 84 84 80 84 88 84 88 84

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 4 x 20 x 1 = 80
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

 P(2) = 4 x 21 x 1 = 84
 P(3) = 4 x 22 x 1 = 88

WC 40
300

250

200
OVER TIME
150
REGULER TIME
100 RCCP

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 4 Grafik WC 40

Tabel 3.39 Data Kapasitas Reguler Time dan Over Time WC 50


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 50
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 40 Data Kapasitas Over Time 50


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 50
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 50
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 5 Grafik WC 50

Tabel 3.41Data Kapasitas Reguler Time 60

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 60
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 42 Data Kapasitas Over Time 60


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 60
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Regular Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 60
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 6 Grafik WC 60

Tabel 3.43Data Kapasitas Reguler Time 70


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 70
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 44 Data Kapasitas Over Time 70


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 70
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 70
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 7 Grafik WC 70

Tabel 3.45Data Kapasitas Reguler Time 80


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 80
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 46 Data Kapasitas Reguler Time 80


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 80
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Regular Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 80
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 8 Grafik WC 80

Tabel 3.47 Data Kapasitas Reguler Time 90

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 90
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 48 Data Kapasitas Over Time 90


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 90
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Regular Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 90
250

200

150
OVER TIME
REGULER TIME
100
RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 9 Grafik WC 90

Tabel 3.49Data Kapasitas Reguler Time 100


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 100
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 50 Data Kapasitas Over Time 100


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 100
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Regular Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 100
250

200

150
OVER TIME
REGULER TIME
100
RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 10 Grafik WC 100

Tabel 3.51 Data Kapasitas Reguler Time 110


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 110
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 52 Data Kapasitas Over Time 110


WC 110
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

Tabel 3. 53 Grafik WC 120

Tabel 3. 54 Data Kapasitas Reguler Time 120


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 120
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 55 Data Kapasitas Over Time 120


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 120
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Reguler time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 120
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 11 Grafik WC 120

Tabel 3.56Data Kapasitas Reguler Time130


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 130
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 57 Data Kapasitas Reguler Time 130


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 130
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Regular Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 130
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 12 Grafik WC 130

Tabel 3.58 Data Kapasitas Reguler Time 140


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 140
JK 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 160 168 176 176 168 168 160 168 176 168 176 168

Tabel 3. 59 Data Kapasitas Over Time 140


P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
WC 140
JK 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
HK 20 21 22 22 21 21 20 21 22 21 22 21
TK 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
TOTAL 40 42 44 44 42 42 40 42 44 42 44 42

Reguler Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 8 x 20 x 1 = 160
 P(2) = 8 x 21 x 1 = 168
 P(3) = 8 x 22 x 1 = 176

Over Time :

 P(1) = jk x hk x tk
 P(1) = 2 x 20 x 1 = 40
 P(2) = 2 x 21 x 1 = 42
 P(3) = 2 x 22 x 1 = 44

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

WC 140
250

200

150
OVER TIME

100 REGULER TIME


RCCP
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 2. 13 Grafik WC 140

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

3.3.3. Analisa
Pada modul 3 ini mengenai tentang Master Production schedule
dan RCCP (Rough Cut Capacity Planning), pada Master Production
schedule adalah suatu perencanaan tentang produk akhir dari suatu
perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output
berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Sedangkan RCCP adalah
proses konversi dari Rencana Produksi dan atau MPS ke dalam kebutuhan
kapasitas yang berkaitan dengan sumber – sumber daya kritis. Sebagai
suatu aktivitas proses, ada beberapa input utama dalam penjadwalan induk
produksi (MPS). yaitu, data permintaan total merupakan salah satu
strukrur data bagi proses penjadwalan induk produksi. Yang kedua status
inventori yang berkaitan dengan informasi tentang on hand inventori yang
di alokasikan untuk penggunaan tertentu, lalu rencana produksi yang
memberikan sekumpulan batasan kepada MPS, kemudian data
perencanaan berkaitan dengan aturan – aturan yang di gunakan, dan
informasi dari RCCP yang berupa kapasitas untuk mengimplementasikan
MPS menjadi salah satu input bagi MPS.

Untuk melakukan pendataan terhadap MPS dan RCCP ini yaitu


melakukan pendataan terlebih dahulu sebelum melakukan proses
pengolahan data MPS dan RCCP. Untuk data yang pertama yaitu demand
aggregate Forecast revisi, lalu ada total rencana produksi revisi, data
actual order, data hari kerja, data factor konversi. Lalu dilakukan
pengoolahan data seperti yang akan dilakukan dibawah ini.

Disaggregate Demand Aggregate Forecast HP, data – tabel yang


ada di dalam Disaggregate ini terdapat Demand Aggregate Forecast data
demand aggregate didapatkan dari SOP Demand Aggregate, lalu ada
Disaggregate HP dan Tab, untuk mendapatkan angka pada HP dan Tab
ini, dilakukan proses pengolahan data dari data Demand Aggregate
Forecast dengan %P pada HP. Selanjutnya pada Disaggregate Tab
dilakukan perhitungan menggunakan data dari Demand Aggregate
Forecast dengan %P Tab, tetapi dalam perhitungan ini menggunakan
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

metode ROUNDUP, yang mana ROUNDUP ini berguna untuk


menghasilkan angka tidak desimmal. Selanjutnya ada Disaggregate
DemandAggregate Forecast Tab, didalam tabel ini terdapat Total Rencana
Produksi didapatkan dari total data SOP.Disaggregate HP didapatkan dari
perhitungan data yang menggunakan data dari Total rencana Produksi
dengan %P pada HP, lalu untuk Dissaggregate Tab ini menggunakan
perhitungan menggunakan data dari Total rencana produksi dengan %P
pada Tab, tetapi dalam rumusnya menggunakan rumus ROUNDUP. Lalu
terdapat data konversi pada HP dan tab dan juga konversi pada waktu
proses, faktor konversi dan juga %P HP dan Tab.

Lalu pada tabel master Production schedule, didalam tabel ini


DTF ( Demand Of Time Fence ) dan PTF ( Planning Time Fence ), DTF
( Demand Of Time Fence ) ini adalah Demand Time Fence yang artinya
adalah Demand dari konsumen yang sedang diproduksi dan pada Planning
Time Fence adalah Demand dari Konsumen yang akan diproduksi
diperiode selanjutnya ( masih Planning ). Didalam MPS ( Master Schdule
Planning ) ini ada periode, , DTF ( Demand Planning Order ), PTF
( Planning Time Fence ), Forecast, AO ( Aktual Order ), PAB ( Project
avaible Balance ), ATP ( Avaible To Promise ), dan ada MS ( Master
schedule ). Pada data Forecast ini adalah didapatkan dari Disaggregate
HP dari periodeke 1 sampai periode ke 2, Actual Order didapatkan dari
data yang sudah ada yang disediakan oleh asisten, untuk Project Avaible
Planning ) didapatkan dari Perhitungan PD, Master schedule dan actual
order. Jika aktual order yang dipakai untuk suatu perhitungan pada PAB
bernilai nol, maka data yang dipakai untuk perhitungan PAB ini
menggunakan data dari Forecast, untuk mengetahui hasil Avaible To
Promise dilakukan perhitungan menggunnakan data dari ATP sebelumnya,
MS ( Master Schdule ) dan juga Forecast, tetapi jika hasil perhitungan
yang didapatkan adalah minus, maka nilai tersebut akan dirubah menjadi
nol, karena Avaible to promise ini menjanjikan pembuatan produk untuk
konsumen yang dimasa akan datang. Master schedule ini didapatkan dari
Master scheduleini adalah didapatkan dari total rencana produksi
Praktikum Perancangan Sistem Industri 2
Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021
PT.Umbrella

disegregate HP, lalu ada Master production schedule tab, untuk MPS tab
ini tidak berbeda dengan Master production schedule pada HP.

Praktikum Perancangan Sistem Industri 2


Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan
2021

Anda mungkin juga menyukai