Makalah Penurunan Pondasi Tiangmorinmonajosuaiqbal
Makalah Penurunan Pondasi Tiangmorinmonajosuaiqbal
PENDAHULUAN
Seiring dengan era perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini, banyak
ditemukan jenis - jenis konstruksi dengan berbagai spesifikasi, fungsi serta
pemanfaatannya, seperti bangunan tingkat tinggi, jalan layang, jembatan,
bendungan dan bangunan konstruksi lainnya. Dasar dari sebuah bangunan adalah
pondasi sebagai dasar untuk memikul seluruh beban bangunan dan seluruh beban
yang ada diatasnya, maka diperlukan sebuah pondasi yang kuat dan kokoh.
Pondasi yang umum digunakan adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini
merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang memiliki fungsi untuk
menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas
daya dukung tinggi yang letaknya cukup dalam di dalam tanah.
Pondasi Dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan
digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang
lemah dibagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras, serta biasa digunakan
pada bangunan – bangunan bertingkat. Pondasi dalam memiliki fungsi untuk
melimpahkan beban ke tanah dibawahnya, utamanya untuk tanah lunak atau
beban berat. Pondasi dalam terdapat beberapa jenis antara lain pondasi tiang
pancang dan pondasi sumuran.
Dalam setiap bangunan, pondasinya harus direncanakan dengan baik,
karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang
mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya. Penurunan yang
terjadi tersebut terjadi karena penambahan beban diatas suatu permukaan tanah
sehingga mengalami pemampatan.
Oleh karena itu perlu adanya pemahaman lebih mengenai apa itu pondasi
tiang, jenis pondasi tiang, dan bagaimana penurunan pondasi tiang. Diharapkan
dengan adanya makalah ini pembaca dapat lebih mengerti mengenai penurunan
pondasi tiang dan dapat mengantisipasi dampak penurunan tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah yang lembek,tanah
berawa dengan kondisi daya dukung tanah kecil, kondisi air tanah tinggi dan
tanah keras pada posisi yang sangat dalam. Bahan yang digunakan dalam pondasi
tiang pancang bambu. Kayu besi, baja maupun beton bertulang.
4
volume. Begitu pula dengan pondasi tiang, jika daya dukung tiang lebih kecil
dibandingkan tanah maka terjadi penurunan. Tiang dimasukkan dalam lapisan
lempung maka perlawanan ujung akan jauh lebih kecil daripada perlawanan
akibat perlekatan antara tiang dan tanah maka perlawanan ujung akan jauh lebih
kecil daripada perlawanan akibat perlekatan antara tiang dan tanah.
Daya dukung tiang adalah kombinasi tahanan selimut dan tahanan ujung
tiang, untuk mendukung konstruksi, bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam,
juga untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama
bangunan tingkat yang dipengaruhi gaya – gaya penggulingan akibat beban angin
(Hardiyatmo,2002).
Terdapat 2 komponen yang harus dipertimbangkan dalam masalah
penurunan pada pondasi tiang, yaitu (a) penurunan elastik dan (b) penurunan
konsolidasi. Penurunan elastik mencakup sifat elastik tanah maupun tiang itu
sendiri. Oleh karena itu penurunan elastik tiang kelompok bergantung pada
penurunan elastik tiang tunggal. Penurunan total pondasi tiang merupakan jumlah
penurunan tiang kelompok baik elastik maupun konsolidasi.
dimana
s = penurunan tiang total
s1 = penurunan batang tiang
s2 = penurunan tiang akibat beban titik
s3 = penurunan tiang akibat beban yang tersalur sepanjang batang
Adapun langkah untuk menentukan s1, s2, dan s3 adalah sebagai berikut
Jika diasumsikan bahwa bahan tiang adalah elastik, maka deformasi
batang tiang dapat dievaluasi dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika
bahan:
5
Besarnya ζ bergantung pada sifat distribusi tahanan kulit sepanjang batang
tiang. Jika distribusi f adalah seragam atau parabola, seperti diperlihatkan pada
Gambar 1(a) dan (b), ζ adalah 0.5. Namun untuk distribusi f dalam bentuk
segitiga [Gambar 1(c)], nilai ζ sekitar 0.67 (Vesic, 1977).
6
tidak adanya hasil eksperimen, nilai modulus Young dan nisbah Poisson dapat
diperoleh dari Tabel 2.1
Tabel 2.2 Nilai tipikal Cp (dari Design pf Pile Foundation by A.S. Vesic, 1977)
Penurunan tiang yang ditimbulkan oleh pembebanan pada kulit tiang dapat
diberikan dengan rumus berikut:
7
Perlu dicatat bahwa suku Qws / pL pada persamaan di atas adalah nilai
rata-rata f disepanjang batang tiang. Faktor pengaruh Iws dapat dinyatakan dengan
sebuah hubungan empiris yang sederhana sebagai (Vesic, 1977)
Dimana Cs =
Sedangkan nilai Cp didapat dari tabel 2.2
Untuk tiang pancang dukung titk maka perpindahan titik relatif lebih kecil
sedangkan perpindahan utama adalah pemindahan elastis dari tiang pancang.
Metodologi yang digunakan untuk mencari nilai penurunan berikut memberikan
8
sejumlah kontrol terhadap analisis ( Joseph E. Bowles, Analisis dan Desain
Pondasi ) :
Gambar 2.4. Sistem tanah tiang pancang untuk menghitung tegangan tanah
dengan menggunakan pemecahan Mindlin untuk kasus gesekan kulit yang
konstan.
N = r / D = s / 2D
Dimana:
N = perbandingan persebaran terhadap dalamnya pemancangan
r = besar penyebaran tegangan
D = dalam pemancangan
S = jarak antara tiang pancang
M=z/D
Dimana:
z = kedalaman yang ditinjau akibat pengaruh tekanan tiang
D= kedalaman pemancangan
9
Tabel 2.3. Nilai – nilai koefisien untuk gesekan kulit uniform – nilai banding
poisson = 0.3
Menghitung tegangan rata –rata untuk kedalaman D di bawah tiang pancang dan
penurunan yang bersangkutan. Diasumsikan bahwa hanya ada dua tiang pancang.
σ = 2 P Kz/D2
Dimana:
σ = tegangan rata – rata
D = kedalaman pemancangan
Kz = nilai nilai koefisien untuk gesekan kulit
P = beban akibat berat sendiri trucuk bambu
10
Dengan cara yang sama, penurunan tiang kelompok dapat juga
dihubungkan dengan CPT sebagai
11
Gambar 2.5 Penurunan konsolidasi tiang kelompok
12
Lapisan No. 1, karena berada di atas bidang horizontal (z = 0) dimana distribusi
tegangan pada tanah dimulai.
(5)
13
Penurunan konsolidasi tiang disamping yang sudah diuraikan di atas bisa
juga dipicu oleh pengisian tempat di sebelah konstruksi, beban di dekat lantai, dan
juga turunnya muka air tanah.
Penyelesaian
a. Perhitungan penurunan lapisan lempung 1
14
Untuk lempung terkonsolidasi normal
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pondasi tiang adalah pondasi
yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan
pondasi.
Fungsi dari pondasi tiang yaitu untuk memikul beban dari struktur atas,
menahan gaya angkat (up-lift force) pada pondasi, memadatkan tanah pasiran
dengan cara penggetaran. mengurangi penurunan, memperkaku tanah dibawah
pondasi mesin, mengurangi amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari system,
memberikan tambahan faktor keamanan, khususnya pada kaki jembatan yang
dikhawatirkan mengalami erosi, serta menahan longsoran atau sebagai soldier
piles.
Terdapat 2 komponen yang harus dipertimbangkan dalam masalah
penurunan pada pondasi tiang, yaitu (a) penurunan elastik dan (b) penurunan
konsolidasi. Penurunan elastik mencakup sifat elastik tanah maupun tiang itu
sendiri. Oleh karena itu penurunan elastik tiang kelompok bergantung pada
penurunan elastik tiang tunggal. Penurunan total pondasi tiang merupakan jumlah
penurunan tiang kelompok baik elastik maupun konsolidasi.
Penurunan sebuah tiang pancang kelompok didefinisikan sebagai
perpindahan titik tiang pancang yang diakibatkan oleh peningkatan tegangan pada
lapisan dasar sedalam pemancangan tiang pancang dengan sifat elastisitas
tanahnya ditambah pemendekan elastis tiang akibat pembebanan. Untuk tiang
pancang gesekan perpindahan titik merupakan kuantitas penting yang
menyebabkan penurunan.
16