Anda di halaman 1dari 268

ASLI

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS


Pengadaan Konsultan Pengawas Pekerjaan
Pembangunan Taman Millenial Koperbi Jakarta

PT. CIRIAJASA CIPTA MANDIRI GEDUNG


PENGAWASAN PEKERJAAN
PEMBANGUNAN TAMAN MILLENNIAL KOPERBI JAKARTA
TAHAP PERSIAPAN

KEGIATAN

1. Mengumpulkan data dan informasi lapangan


2. Konsultasi dengan pemilik proyek mengenai
peraturan gedung terkait site management &
sirkulasi proyek
3. Land clearing (pembersihan area eksisting)
4. Persiapan pembangunan direksi keet dan
penyusunan site management proyek sesuai
dengan penangan protokol Covid-19

JAM KERJA
Koordinasi data & ijin pelaksanaan tahap persiapan dapat dilakukan
PERSONIL saat jam kerja kantor . Namun untuk pekerjaan land clearing dan
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
pembangunan direksi keet pada hari senin – Jumat dilaksanakan
2. Tenga pengawasan (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
diatas jam 5 sore.
TAHAP STRUKTUR

KONSEP PEKERJAAN

1. Struktur harus didesain untuk mampu menopang beban tetap (beban mati

dan beban hidup) dan kombinasi beban tetap dengan beban gempa.

2. Desain struktur beton harus dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana

faktor beban dan faktor reduksi kekuatannya sesuai dengan SNI 2847:2019

Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan (ACI

318M-14 dan ACI 318RM-14, MOD) dan faktor reduksi beban hidup meratanya

sesuai dengan SNI 1727:2020.

3. Desain struktur baja harus juga dilakukan sesuai dengan SNI 1729:2020,

Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (ANSI/AISC 360-16, IDT),

dan faktor reduksi beban hidup meratanya sesuai dengan SNI 1727:2020

4. Dalam kaitan dengan ketahanan gempa, maka desain struktur harus

dilakukan sesuai dengan SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan

gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung.

PERSONIL 5. Dalam kaitan dengan perancangan geoteknik, maka desain geoteknik harus
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
dilakukan sesuai dengan SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknik.
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
TAHAP LANSEKAP

KONSEP PEKERJAAN

1. Pertimbangan dalam pemilihan material tanaman (softscape)


adalah kesesuaian fungsi, estetika dan ekologis serta
kemudahan dalam pemeliharaan

2. Konsep penyiraman dapat menggunakan sistem otomatis


maupun manual

3. Pemilihan material mengacu kesesuaian desain, kemudahan


pemeliharaan, ketersediaan material

PERSONIL
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
TAHAP MEP

PEDOMAN PEKERJAAN
• SNI 03-6481-2000 : Sistem Plambing

• SNI 8456-2017 : Sumur & parit resapan air hujan

• SNI 06-0162-1987 : PIPA PVC untuk saluran buangan di dalam


dan luar bangunan

• SNI-04-3593-1994 : Instalasi listrik untuk bangunan

• SNI-04-0225-2011 : Persyaratan umum instalasi listrik

• SNI-03-6197-2000 : Konservasi energi sistem pencahayaan


pada bangunan gedung

• Referensi diatas hanya sebagai acuan dan masih terdapat


referensi lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaan

KETERANGAN
PERSONIL
Pedoman diatas berfungsi terkait pekerjaan instalasi penerangan
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan) taman, listrik, parit resapan air, dan seterusnya.
SITE MANAGEMENT

METODE KERJA

1. Akses menuju site terdapat 2 alternatif, yaitu : Jalan Budi


Kemuliaan atau Jalan Kebon Sirih.

2. Direksi keet dapat dibangun di luar area proyek. Jika


memungkinkan khusus kantor staff Konsultan dan
Kontraktor menggunakan ruangan yang sudah ada. Gudang
material dan subkon berada di luar area proyek.

3. Perlu proteksi khusus (seperti pagar) pada area proyek agar


terlihat rapi dan bersih

KETERANGAN
- Metode yang ditawarkan perlu disesuaikan kembali dengan kondisi aktual
dan koordinasi dengan pihak pemberi tugas dan Pelaksana Konstruksi.
Disesuaikan saat pelaksanaan konstruksi.
- Aturan Permenkes / Perpres Covid 19 mengenai Covid 19 harus dipatuhi
- Untuk K3 sudah menjadi hal hal wajib bagi semua pelaku Konstruksi.
PENCEGAHAN COVID-19

Skema Protokol Pencegahan Covid-19


DATA PROYEK
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER (NICE ANALYSIS)

NO STAKEHOLDER NEEDS INTEREST CONCERN EXPECTATION

1 Pengguna Kebutuhan gedung Berkontribusi dalam Dana dan waktu Proyek terselesaikan sesuai
Jasa yang sesuai keberhasilan proyek yang terbatas dengan sasaran proyek

2 Konsultan Menghasilkan desain Pelaksanaan pekerjaan Desain yang Peningkatan nama


Perencana yang memiliki mutu sesuai dengan berubah-ubah perusahaan (Brand
tinggi dengan waktu perencanaan sesuai dengan Imange)
dan biaya yang optimal kondisi lapangan
3 Konsultan Melaksanakan Pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan tidak Tercapainya sasaran
Pengawas pengawasan sesuai sesuai requirement sesuai spesifikasi proyek & Peningkatan
dengan spesifikasi dan pihak pengguna jasa. dan waktu nama perusahaan (Brand
waktu yang disepakati. Imange)

4 Kontraktor Melaksanakan konstruksi Proyek berjalan dengan Proyek tidak tepat Peningkatan nama
Utama sesuai desain dengan maksimal dan waktu dan biaya perusahaan &
biaya dan waktu yang memuaskan pelanggan over budget mendapatkan laba
optimal (Pengguna jasa/Owner)
5 Subkontraktor Melaksanakan Pekerjaan berjalan Pekerjaan tidak Mendapatkan
pekerjaan yang dengan maksimal dan tepat waktu dan pembayaran sesuai
diberikan kontraktor memuaskan kontraktor biaya over budget dengan kesepakatan
utama utama kontrak
6 Supplier Pembayaran berjalan Menyediakan Barang Barang tidak sesuai Mendapatkan
lancar sesuai kebutuhan dengan spesifikasi pembayaran sesuai
proyek dan perencanaan dengan kesepakatan
kontrak
Prosedur
Operasional
Standar

Flowchart
Prosedur, Instruksi kerja, ijin,
pemeriksaan ( terlampir)

Formulir
Survey, ulasan & tanggapan,, ijin,
prosedur, pemeriksaan ( terlampir)

Laporan
Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
(terlampir)
LIST SOP FORMULIR
FORMULIR
FORMULIR 21 BA Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
FLOWCHART FORMULIR 22 Surat Perintah Perubahan Pekerjaan
FLOWCHART 1 Survey Lahan 23 Laporan Harian Pengawasan
1 Prosedur Lelang Kontraktor Checklist Kelengkapan Dokumen Calon 24 Laporan Harian
2 Instruksi Kerja Perijinan 2 Konsultan Perencana 25 Laporan Mingguan MK
3 Rencana Pelaksanaan 3 Ulasan & Tanggapan RKS 26 Laporan Bulanan MK
4 Serah Terima Lahan 4 Ulasan & Tanggapan BoQ dan RAB 27 Data Curah Hujan
5 Rapat Koordinasi 5 Ulasan & Tanggapan Gambar 28 BA Testing & Commissioning
6 Sub kontraktor Checklist Kelengkapan Dokumen Calon 29 BA Pemeriksaan Pekerjaan
7 Pemeriksaan Shop Drawing 6 Kontraktor Pelaksana 30 Daftar Catat
8 Test Material Daftar Dokumen Peserta Penawaran 31 Pelatihan Teknisi
9 Mock up / model 7 Kontraktor Pelaksana 32 Proses Persetujuan As Built Drawing
10 Ijin Pelaksanaan Pekerjaan 8 Monitoring Perijinan 33 Pemeriksaan Manual Operation
11 Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan Rencana Kerja Mingguan Material, Tenaga 34 BAST I
12 Perubahan Pekerjaan 9 Kerja & Alat 35 BA Kunjungan Pabrik
13 Laporan Pengawasan Harian 10 BA Serah Terima Tapak/Lokasi 36 BAST II
14 Laporan Mingguan 11 BA Pengukuran Lapangan
15 Laporan Periodik Bulanan Kegiatan Proyek 12 Risalah Rapat
16 Pemeriksaan Akhir - Testing & Commissioning 13 Rekomendasi Konsultan MK
17 Pemeriksaan Akhir - Fisik Cheklist Kelengkapan Dokumen Calon Sub
18 Prosedur Pemeriksaan Akhir 14 Kontraktor
19 Pemeriksaan Akhir Program Pelatihan 15 Proses Persetujuan Shop Drawing
Pemeriksaan Dokumen Akhir - As Built 16 Persetujuan Material
20
Drawing 17 Pengajuan Mock Up
Pemeriksaan Dokumen Akhir - Manual 18 Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
21
Operation & Surat Jaminan 19 Permohonan Ijin Lembur
22 Serah Terima I /II 20 Laporan Kemajuan Pekerjaan
23 Laporan Akhir
LAPORAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan terkait Rencana Mutu Kontrak
1 SECARA UMUM
1) Ketepatan waktu, biaya, mutu sesuai yang
disepakati bersama
2) Ketertiban administrasi kontrak
LAPORAN MINGGUAN 3) Bertanggung jawab terhadap :
Laporan dari tahap KONSTRUKSI
2 Secara mingguan dari tahap
• Owner secara kontraktual
• kebenaran perhitungan akhir volume
perencanaan sampai BAST-I
LAPORAN hasil pelaksanaan pekerjaan
MANAJEMEN KONSTRUKSI • Bertanggung jawab terhadap
LAPORAN BULANAN
kegagalan konstruksi atau bangunan
Kegiatan dari tahap PERENCANAAN
3 sampai PEMELIHARAAN

LAPORAN AKHIR
4 Tahap PERENCANAAN sampai BAST-II.
PENDEKATAN & METODOLOGI

Pengadaan Konsultan Pengawas


Pekerjaan Pembangunan Taman
Millenial Koperbi Jakarta

uatu proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan

S dan saling terkait satu sama lain sebagai sebuah proses yang kompleks dan
berlangsung dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan suatu
proyek konstruksi melibatkan berbagai unsur seperti sumber daya manusia (tenaga
kerja), peralatan, material dan biaya yang memiliki ketergantungan satu dengan yang
lain. Oleh karena itu dalam rangka memobilisasi seluruh unsur tersebut secara efektif dan
efisien untuk mencapai sasaran dan target proyek tepat waktu dengan kualitas yang
sesuai dengan rencana serta biaya yang lebih efisien, diperlukan sistem dan metoda
penanganan yang baik dan terpadu. Kunci dari keberhasilan penanganan proyek (project
management) adalah sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang dibutuhkan untuk mengelola proyek tersebut.

Kegiatan dalam suatu proyek merupakan proses berkesinambungan yang berlangsung


sejak persiapan hingga proyek tersebut dinyatakan selesai, dan melibatkan berbagai
unsur, faktor dan kondisi yang saling memiliki keterkaitan dan ketergantungan satu sama
lain. Diperlukan manajemen yang baik untuk menghasilkan output sesuai yang
diharapkan. Dalam bab ini akan dijelaskan terkait manajemen dan metode yang akan
digunakan dalam proyek “Konsultan Pengawas Pekerjaan Pembangunan Taman
Millenial Koperbi Jakarta”.

5.1. SISTEM DAN MEKANISME KERJA


Untuk menjamin tercapainya efektifitas dan efisiensi kerja Konsultan Manajemen
Konstruksi sehingga setiap sasaran dan tujuan yang telah digariskan dapat
tercapai, maka perlu disusun suatu system dan mekanisme kerja yang
menggambarkan hubungan Operasional antara Pemberi tugas, Konsultan
Manajemen Konstruksi, Konsultan Perancang dan Kontraktor.

T5 - 1
Sistem dan mekanisme kerja yang disiapkan tersebut meliputi :

1. Prosedur Operasional Standar

Prosedur Operasional Standard (POS) ini dirancang untuk menunjang


pengelolaan proyek mulai dari tahap pra konstruksi sampai dengan masa
pemeliharaan. POS akan menggambarkan proses kerja yang perlu
dilaksanakan pada setiap tahapan proyek, dan pihak-pihak yang
bertanggungjawab dan terlibat didalam setiap proses kerja tersebut.

Untuk kelancaran jalannya prosedur pelaksanaan kami menyiapkan format-


format standar dan dibuat secara praktis dengan dasar Software Komputer.
Adapun prosedur operasional standar yang telah kami milliki antara lain
sebagai berikut :

1.1. Prosedur Penyusunan Rencana Mutu Manajemen Konstruksi


1.2. Prosedur Survey / Observasi Lahan
1.3. Prosedur Penyusunan Laporan Pendahuluan
1.4. Prosedur Lelang Konsultan Perencana
1.5. Prosedur Ulasan dan Tanggapan Disain (Review Design)
1.6. Prosedur Lelang Kontraktor
1.7. Prosedur Kick off Meeting, Rapat Reguler dan Khusus
1.8. Prosedur Serah Terima Lahan
1.9. Prosedur Evaluasi Jadwal, Metoda Kerja, QA/QC dan K3 Kontraktor
1.10. Prosedur Rekomendasi / Persetujuan Shop Drawing
1.11. Prosedur Rekomendasi / Persetujuan Material
1.12. Prosedur Rekomendasi / Persetujuan Mock-up Model
1.13. Prosedur Ijin Pelaksanaan dan Ijin Lembur
1.14. Prosedur Laporan (Harian, Mingguan, dan Bulanan)
1.15. Prosedur Pengendalian Mutu (SAR, NCR & CAR)
1.16. Prosedur Penilaian Kemajuan Pekerjaan Kontraktor (Mingguan dan
Bulanan)
1.17. Prosedur Perubahan Pekerjaan (CCO dan VO)
1.18. Prosedur Komunikasi Proyek (SM, RFI dan Surat)
1.19. Prosedur Sertifikasi Pembayaran Kontraktor
1.20. Prosedur Test Parsial, Testing & Commisioning (T&C)
1.21. Prosedur BAST 1 dan BAST 2 Kontraktor
1.22. Prosedur Serah Terima Pekerjaan Manajemen Konstruksi

Prosedur tersebut di atas, akan dibahas untuk disepakati dengan pihak-pihak


yang terlibat, dan disesuaikan kembali dengan kebutuhan di lapangan
nantinya. Selanjutnya pada LAMPIRAN disampaikan Standard Operating
Procedures (SOP) yang kami miliki.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 2
2. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dilakukan secara periodik dan pada waktu-waktu tertentu
bilamana perlu dalam rangka mengidentifikasi, menginventarisasi, dan
memecahkan setiap permasalahan proyek.
Ditinjau dari obyek permasalahan, rapat koordinasi dapat dibedakan menjadi
dua jenis rapat, yakni :
- Rapat manajemen (terkait dengan pelaksanaan fisik dan administrasi)
- Rapat teknis (terkait dengan perencanaan dan masalah teknis).
Setiap rapat koordinasi tersebut Konsultan MK membuat risalah rapat dan
daftar hadir peserta rapat sebagai pegangan kerja bagi semua pihak yang
terlibat.

3. Sistem Pelaporan
Pada dasarnya sistem pelaporan dibuat dalam rangka efisiensi dan efektifitas
daripada sistem pemantauan dan evaluasi (monitoring dan evaluasi) kinerja
dari proyek secara keseluruhan. Sistem pelaporan dirancang untuk dapat :
1) menyediakan informasi penting tentang kinerja proyek;
2) menyediakan gambaran tentang status proyek, program atau
kebijakan;
3) kredibilitas dari semua pihak yang terlibat;
4) membantu memformulasikan dan menjustifikasi kebutuhan anggaran;
5) mengidentifikasi potensi tantangan dan peluang;
6) memfokuskan perhatian terhadap pencapaian hasil yang penting untuk
organisasi dan stakeholder;
7) menyediakan secara rutin informasi untuk status dan kinerja
pelaksanaan program;
8) membantu menginisiasikan pencapaian tujuan dan sasaran;
9) mendorong pengelola untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan
dalam memperbaiki kekurangan; dan
10) dapat mendukung agenda pembangunan menuju kepada prinsip
pelaksanaan akuntabilitas yang lebih baik.

Sistem pelaporan yang handal akan meningkatkan kinerja proyek


sekaligus kinerja dari Pemilik Pekerjaan (Owner). Ketika kinerja Owner
tinggi, maka para stakeholders merasa dukungannya tidak sia sia.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 3
Berikut adalah ilustrasi POS dan list yang dimiliki perusahaan kami

5.1.1 Pengendalian Mutu


Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan proyek dengan tercapainya asas
efisiensi dan efektifitas dalam pengertian tepat waktu, hemat biaya dan tepat
sasaran, maka setiap sumber daya (tenaga kerja, biaya, material dan
peralatan) yang dipergunakan dalam pelaksanaan proyek ini dapat dikelola
dan dimanfaatkan sebagai faktor produksi secara maksimal melalui
tindakan manajemen yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengkoordinasian (coordinating), pengendalian (controlling)
dan pengevaluasian (evaluating).

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 4
Secara umum metodologi langkah Pengawas tersebut di atas dapat
diuraikan pada tabel berikut ini :

LANGKAH MK SUMBER DAYA & WAKTU ENGINEERING SISTEM INFORMASI

a. Mengorganisasi seluruh a. Menyusun laporan-


kegiatan proyek yg laporan kepada
dilaksanakan oleh berbagai Pemilik Proyek.
Melakukan penelitian
unsur pelaksana proyek b. Memproses informasi
dan pemeriksaan
ORGANIZING sesuai dengan rencana dan dan data agar dapat
terhadap mutu setiap
program kerja yg ada. bermanfaat bagi fungsi
hasil pelaksanaan
b. Memberdayakan seluruh pengendalian dll.
pekerjaan.
organisasi proyek c. Mengatur arus
berdasarkan mekanisme informasi agar berjalan
kerja yg telah ditetapkan dengan lancar.

 Mengkomunikasikan
Memberikan advis /
informasi kpd pihak-
pengarahan kpd
Menyelenggarakan rapat-rapat pihak yg membutuhkan
kontraktor agar
koordinasi secara periodik yang shg setiap keputusan
COORDINATING senantiasa
melibatkan seluruh unsur dapat diambil secara
melaksanakan setiap
proyek, maupun rapat-rapat cepat dan tepat.
kegiatan proyek sesuai
khusus.  Memberi saran- saran
standar dan syarat –
kepada Pemilik
syarat teknis.
Proyek.

a. Mengendalikan seluruh
penyediaan dan penggunaan Memantau dan
sumber daya proyek. mengawasi setiap
b. Mengendalikan seluruh kegiatan proyek baik
kegiatan proyek agar berjalan menyangkut mutu bahan
Mengendalikan seluruh
sesuai dengan jadwal dan dan prosedur
CONTROLLING aliran informasi agar
target-target yg ditetapkan. pelaksanannya, agar
berjalan sesuai dg tata
c. Melakukan evaluasi secara seluruh kegiatan proyek
laksana yg telah diatur.
periodik thd pelaksanaan dilaksanakan sesuai dg
proyek termasuk penyimpa- ketentuan teknis yg telah
ngan dan permasalahan yg diatur dalam dokumen
muncul disertai usulan/ saran kontrak.
tindakan yang tepat.

Metode pekerjaan yang dipergunakan dalam layanan


jasa Manajemen Konstruksi ditujukan untuk
mengendalikan jalannya pekerjaan, agar tercapai
keseimbangan objektif proyek dengan batasan resiko,
waktu, biaya, wewenang dan kualitas, sehingga
tercapai ekspektasi user daripada Proyek tersebut.
(customer satisfaction).

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 5
5.2. PROGRAM KERJA
erdasarkan pendekatan & metodologi yang digunakan, dan sesuai dengan

B Kerangka Acuan Kerja, maka selanjutnya disusun program kerja untuk mencapai
sasaran / target yang telah ditetapkan. Rencana kerja ini disusun bersama antara
Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan para Kontraktor.

Adapun sasaran-sasaran pada KAK yang perlu dicapai adalah sebagai berikut:
1. Terarahnya secara teknis pelaksanaan fisik
2. Terkendalinya kegiatan pelaksanaan fisik secara berkualitas, tepat waktu,
biaya, dan diselenggarakan secara tertib administrasi.
3. Terpenuhinya persyaratan perijinan bangunan gedung negara yang
diperlukan sesuai peraturan

Secara garis besar perlu disusun 3 (tiga) kelompok rencana kerja, meliputi :
- Rencana jadwal waktu yang menyeluruh
- Rencana pengerahan sumber daya manusia, bahan dan alat
- Rencana pemanfaatan data dan informasi

Berdasarkan sasaran-sasaran tersebut di atas, maka program kerja pada setiap


tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

A. Pada Tahap Perancangan/Review Dokumen Perencanaan


1. Merencanakan jadual waktu.
Rencana jadual waktu disusun dengan teknik network diagram dan
barchart meliputi tahapan pekerjaan:
- Evaluasi hasil perencanaan;
- Penyusunan dokumen perencanaan untuk pelelangan;
- Pelelangan;
- Monitoring perizinan yang diperlukan;
- Evaluasi penawaran.

2. Rencana pengerahan sumber daya manusia, bahan dan alat.


Pelaksanaan manajemen konstruksi pada tahap ini adalah pengerahan
tenaga ahli untuk mengevaluasi hasil perancangan dan mempersiapkan
dokumen perencanaan untuk pelelangan.

3. Rencana pemanfaatan data dan informasi


Informasi yang dibutuhkan pada tahap ini adalah:
- hasil perumusan kebutuhan
- hasil survei data
- hasil analisa konsepsi perencanaan
- hasil analisa pendekatan
Pada proyek ini Tahap review desain bersamaan dengan tahap
pelaksanaan dan dengan tiga lokasi yang berjauhan. Hal ini dapat

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 6
berpotensi menghasilkan masalah. Perlu dilakukan penyusunan
Manajemen risiko untuk meminimalisir risiko negatif timbul.

B. Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi


1. Rencana jadual waktu.
Dalam pembuatan network planning dan bar chart dengan S-curve, perlu
digambarkan letak dan bobot kegiatan-kegiatan yang terletak didalam
lintasan kritis. Keterlambatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut,
akan meyebabkan keterlambatan penyelesaian seluruh pekerjaan.

2. Rencana pengerahan sumber daya manusia, bahan dan alat.


Rencana ini meliputi penjabaran kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat
untuk pelaksanaan tiap-tiap bagian pekerjaan. Dengan cara ini dapat
diperoleh gambaran mengenai kebutuhan berbagai jenis tenaga kerja
(mandor, tukang batu, tukang kayu, pembantu tukang dan lain sebagainya)
untuk setiap satuan waktu (minggu, bulan). Untuk bahan-bahan tertentu
diperlukan penanganan dan pengendalian secara khusus.

3. Rencana pemanfaatan data dan informasi.


Data dan informasi yang dibutuhkan untuk tahap ini antara lain adalah
data-data yang berhubungan dengan pengendalian waktu, mutu dan
biaya. Khusus untuk pengendalian biaya, diperlukan adanya rencana
cash-flow yang menggambarkan keluar/masuknya uang untuk suatu
satuan waktu (minggu/bulan).

Pengeluaran (Outflow) dapat terdiri dari:


- biaya yang tidak dimasukkan dalam pos overhead biaya penggunaan tenaga
kerja (mandor, tukang dll)
- biaya pengadaan bahan (pembelian material dlsb)
- biaya penggunaan peralatan termasuk operasionalnya
- biaya penggunaan perlengkapan
- biaya overhead umum (on the job site overhead)

Pemasukkan (in flow) terdiri dan penerimaan pembayaran angsuran dari pemberi
tugas. Rencana cash-flow ini sangat dibutuhkan oleh konsultan manajemen
konstruksi untuk mengetahui jadual penyediaan yang diperlukan untuk tenaga
kerja, bahan dan alat. Juga hal ini dibutuhkan oleh pemberi tugas untuk
mengetahui jadual pembayaran angsuran.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 7
Rencana kerja yang telah disusun harus diawasi pelaksanaannya oleh seluruh
anggota team Pengawas (Team Leader, Pengawas dan yang lainnya), Konsultan
perencana dan kontraktor. Bila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaannya,
Konsultan Manajemen Konstruksi mencari pemecahannya bersama-sama
dengan pihak yang terkait.

Jika penyimpangan tersebut telah dicoba dengan berbagai usaha tapi tidak dapat
diatasi, maka diperlukan adanya pengendalian dengan penataan kembali rencana
kerja yang telah dibuat tanpa merubah target/sasaran proyek.

Pada Intinya Tahapan Kegiatan Penanganan Sistem Manajemen konstruksi


terbagi dalam tahapan kerja yang berurutan dan saling ketergantungan proses
satu dan yang lainnya. Artinya bila proses awal / pertama belum berakhir akan
dapat menghambat penyelesaian tahap kegiatan selanjutnya.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 8
BAGAN ALIR KEGIATAN PENGAWAS
TAHAP PENDAHULUAN TAHAP PERSIAPAN & PERENCANAAN

START

PENGENDALIAN TERHADAP KEGIATAN YG DILAKSANAKAN


Proses Pengukuran Laporan hasil Survey
Tanah
Pengumpulan Data & Kick of Meeting dg
Informasi Pemilik Proyek
Dokumen For Tender
Identifikasi
Permasalahan

● Dokumen for
Laporan Pra -
konstruksi
A
Analisa Laporan BQ dan AHSP
Tender ( Teknis, Administrasi,
● Owner Non Teknis)
Requirement Review dokumen BQ
● Aturan Baru dan AHSP
Perizinan & Dinas
Rekomendasi
Tata Kota

Penyusunan Rencana
Mutu Kontrak (RMK)

RMK
 Program QA/QC Draft SOP :
 Program HSE Lelang*;
 SOP Disain; Konst
Penyusunan SOP
 Master Schedule
 Usulan Penanganan Proyek
● Peraturan & Ketentuan
Persiapan Pembangunan Kawasan.
● Kepolisian / Dishub.
● Tata Kota

T5 - 9
TAHAP PENGADAAN KONTRAKTOR (*Jika diperlukan)

Pra kualifikasi (PQ)


Dokumen Pra
Kualifikasi
Evaluasi Kualifikasi Pembuktian Kualifikasi
Dokumen Kualifikasi
PENYUSUNAN DOKUMEN Pedoman Perusahaan
Evaluasi
Kualifikasi
SHORT LISTED
PENGADAAN

Dokumen
A Pemilihan Pemasukan
Aanwijzing Undangan
Penawaran
Pedoman
Evaluasi
Evaluasi Penawaran
Penawaran
● Evaluasi Teknis Peringkat Pemenang
Dokumen
dengan system
Penawaran
Pagu Anggaran Beauty Contest

Penetapan Pemenang Klarifikasi &


Negosiasi
LAPORAN HASIL
PELELANGAN
Peraturan & Ketentuan
Lelang : Peraturan
PEMILIK PEKERJAAN SPMK KONTRAK
(OWNER)
No.7/PDK.01/ 2018;
Perpres 16/2018;
Permen PU

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 10
TAHAP KONSTRUKSI

PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ADMINISTRASI DAN PENGENDALIAN WAKTU KESEHATAN &
DOKUMENTASI

KEGIATAN KONSTRUKSI
(PRE CONSTRUCTIION
KESELAMATAN KERJA Berita Acara
KICK OF MEETING

 FOTO & VIDEO  JADWAL INDUK  LINGKUNGAN KERJA Berita Acara


   SERTIFIKASI PERALATAN
MEETING)
PERISTIWA PENTING KURVA S & MILESTONE
 HASIL UJI MUTU & KINERJA  JADWAL KERJA MINGGUAN KONSTRUKSI
B 

LAPORAN PEMERIKSAAN & BA
PERIJINAN BANGUNAN
 SEKUENSI TEKNIS /
PELAKSANAAN
 ASURANSI DAN CLAIM
 DAMPAK LINGKUNGAN
 DOKUMENTASI LAINNYA  METODA KERJA

AKTIFITAS KONSTRUKSI
 DOK. FOR CONSTRUCTION
 DOK. KONTRAK

LAPORAN MINGGUAN HASIL KONSTRUKSI


PENGENDALIAN KUALITAS PENGENDALIAN RUANG
LINGKUP DAN BIAYA
 BAHAN DAN KOMPONEN  VOLUME DAN BIAYA
PENGERJAAN
LAPORAN BULANAN  METODA DAN GAMBAR KERJA FUNCTION &PERFORMANCE
 IJIN KERJA, PEMERIKSAAN DAN  PERUBAHAN DAN OPTIMASI ULANG ATAU
TEST
PENGUJIAN PERBAIKAN
 PELAKSANAAN DAN HASIL

LAPORAN INSIDENTIL OK ?
No

Yes
LAPORAN AKHIR
BAST I
AKHIR

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 11
TAHAP PEMELIHARAAN

O & M GEDUNG
PENGOPERASIAN GEDUNG &
UTILITAS perbaikan

DEFECT LIST NO
PERAWATAN GEDUNG &
UTILITAS

PENGAWASAN
BERKALA
OK END
KEBERSIHAN GEDUNG, HALAMAN
?
DAN TAMAN YES

PENYUSUNAN BUKU MANNUAL


MANNUAL
PENGENDALIAN TAHAP

BOOK
PEMELIHARAAN

BAST II
PERSIAPAN ORGANISASI
C PENGELOLA GEDUNG

MEMBANTU PENYUSUNAN DOKUMEN


DOKUMEN PENDAFTARAN PENDAFTARAN GEDUNG
GEDUNG NEGARA

MEMBANTU PENYIAPAN DOKUMEN SLF


KELENGKAPAN DOKUMEN
SERTFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 12
5.2.1 TAHAP PENDAHULUAN
Tahap ini adalah tahap awal Konsultan MK dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas
pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu, proses
serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).

Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam


pelaksanaan pekerjaan, agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat
teknis yang tercantum dalam kontrak.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan/penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak
kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup


prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan
sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang
tata cara melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan
kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen
kontrak).

Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap


mutu suatu pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi
suatu penyimpangan, maka dengan adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK)
dapat diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari,
serta kualitas pekerjaan pun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
yang diharapkan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk penyusunan Rencana Mutu


Kontrak (RMK) terdiri dari dan tidak terbatas pada :
a) Mengumpulkan data – data dasar dan mempelajari data-data
tersebut baik data primer maupun sekunder;
b) Melakukan kick-off meeting Konsultan MK dengan pihak manajemen
proyek Pemilik Pekerjaan (Owner) yang dihadiri oleh key person dari
Konsultan MK;
c) Mengidentifikasi permasalahan yang ada dan yang mungkin akan
timbul;
d) Merumuskan alternatif solusi penyelesaian masalah;
e) Memberikan rekomendasi solusi penyelesaian masalah;
f) Menyusun ruang lingkup berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
pembangunan seperti Rapat Kordinasi, Kick Off Meeting;
g) Membuat program komunikasi proyek dan struktur organisasi serta
melakukan staffing untuk personil MK;

T5 - 13
h) Membuat Master Schedule Proyek secara keseluruhan;
i) Membuat program kerja QA/QC dan HSE yang nantinya dijadikan
acuan pelaksanaan kegiatan proyek;
j) Penyusunan SOP desain, SOP pelelangan dan SOP konstruksi; dan
k) Melakukan program rapat mingguan dan memimpin rapat mingguan.

5.2.2. TAHAP PERSIAPAN DAN PERENCANAAN


Kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
1) Menyusun Program Kerja, alokasi tenaga dan konsepsi
pekerjaan Manajemen konstruksi;
2) Menyusun Master Schedule, yang selanjutnya akan disesuaikan
dengan schedule yang disusun kontraktor pelaksana ketika
konstruksi sudah dimulai; dan
3) Reviu dokumen perencanaan, meliputi gambar, rencana kerja dan
syarat (RKS), RAB, AHSP, Kewajaran Harga Material, evaluasi
teknis, Spesifikasi teknis dan outline spek, dan kriteria penerimaan.

Pada proyek ini, proses perencanaan sudah selesai dan proses revieu
berjalan bersamaan dengan konstruksi.

5.2.3. TAHAP PENGADAAN KONTRAKTOR


Pada proyek ini, tahap pengadaan kontraktor sudah dilaksanakan.

5.2.4. TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI


Pada proses ini hubungan kerja antara konsultan MK, kontraktor dan
konsultan Perencana, dan pihak PEMILIK PEKERJAAN (OWNER) akan
bekerja secara bersama. Adapun keputusan-keputusan serta tingkat
koordinasinya akan memiliki intensitas yang tinggi. Nilai-nilai penting yang
akan dicapai dalam proses ini adalah :

1) Perencanaan dan konstruksi tidak menyimpang saat pelaksanaan


termasuk spesifikasi, kriteria, dan mutunya;
2) Proses yang dilaksanakan sesuai dengan tingkat ekspektasi pihak
PEMILIK PEKERJAAN (OWNER) yaitu selesai konstruksi selama +
2.5 bulan;
3) Tata kawasan dapat diakomodir dan sesuai aturan yang berlaku
terlaksana baik secara sirkulasi, keamanan, ketertiban, kebersihan
atau yang terkait dengan SMK3L;
4) Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bisa tepat waktu sehingga penggunaan
bangunan tidak tertunda;
5) Zero Accident dan tertib lingkungan;
6) Tertib aturan dan peraturan terutama kaitannya dengan Pekerjaan
Pembangunan di Jawa Barat;

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 14
7) Menjadi salah satu “icon” di kota Bandung, baik dari proses
konstruksinya sampai fungsionalnya; dan
8) Ramah lingkungan dan mudah operasional maupun
maintenancenya.

5.2.5. TAHAP PEMELIHARAAN


Pada tahap ini tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh Konsultan MK
secara garis besar meliputi :

1) Melakukan pengawasan terhadap perbaikan defect list pada masa


pemeliharaan;
2) Menginisiasi, memimpin, menghadiri, dan berkontribusi dalam rapat-
rapat koordinasi, rapat teknis, dan rapat lainnya pada masa
pemeliharaan.
3) Memeriksa seluruh dokumen laporan hasil pekerjaan pemeliharaan
dan berita acara serah terima kedua terhadap pekerjaan yang telah
diselesaikan pada masa pemeliharaan;
4) Membantu dalam menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung oleh Penyedia Jasa Design and
Build;
5) Membantu dalam menyusun dan menyetujui berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi.

Perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung di Indonesia merujuk


kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2008 30
Desember 2008.

Pekerjaan permeliharaan meliputi jenis pembersihan, perapihan,


pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan atau
perlengkapan bangunan gedung, dan kegiatan sejenis lainnya
berdasarkan pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunan
gedung.

Pekerjaan perawatan meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian


bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana
berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung,
dengan mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.

Penyampaian Jadwal kerja dan Jadwal penugasan secara detail akan


disampaikan pada teknis 6.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 15
5.3. URAIAN TUGAS DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Manajemen stakeholder (pemangku kepentingan) merupakan salah satu yang
mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Berikut pendekatan identifikasi
stakeholder menggunakan nice analysis untuk proyek ini.

Identifikasi ini untuk mengetahui kebutuhan, kepentingan, ekspektasi dari setiap


pemangku kepentingan. Tabel diatas merupakan pendekatan yang kami coba
susun agar proyek dapat berjalan sesuai yang diharapakan.

Seluruh pelaksanaan kegiatan Proyek berada di bawah tanggung jawab seorang


Team Leader, yang akan menjamin keberhasilan pelaksanaan proyek melalui
kelancaran pembiayaan yang diperlukan, aspek waktu, personil dan kualitas
pekerjaan. Team Leader akan selalu memelihara hubungan dan koordinasi
dengan Pemberi Tugas untuk mengetahui permasalahan dan segera membuat
kebijakan-kebijakan yang dapat menyelesaikan permasalahan dan
memperlancar pelaksanaan pekerjaan. Memberikan pengarahan kepada Team
Leader dan anggota tim lainnya.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 16
Berikut Struktur Organisasi Perusahan Konsultan Manajemen Konstruksi
Pembangunan ini adalah sebagai berikut :

Berikut Struktur Organisasi Proyek Pembangunan ini adalah sebagai berikut :

PEMILIK PROYEK

KONSULTAN LAINNYA KONSULTAN MANAJEMEN


(Perencana, AMDAL dll Jika
KONSTRUKSI
ada)

KONTRAKTOR / TIM PERIJINAN


SUPPLIER

Keterangan :
Garis koordinasi :
Garis Kontraktual :

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 17
PERANAN PIHAK- PIHAK DALAM STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

No. PIHAK YANG BERPERAN PERANAN KETERANGAN

1. Pemimpin Proyek / Pengguna Sebagai Pengguna


Anggaran / Pemberi Tugas Anggaran / Pemberi
Tugas pada semua
pihak yang terkait Bertugas secara
dalam pekerjaan berkala di Lapangan
selama pelaksanaan
Pekerjaan
2. TIM Pengguna Anggaran / TIM yang ditunjuk oleh Pembangunan
Pemberi Tugas Pemberi Tugas dalam
melakukan
Pengawasan dan
Pengendalian dalam
Penggunaan Anggaran

3. Konsultan MK Pihak yang ditugaskan


oleh Pengguna
Anggaran dalam Bekerja secara penuh
melaksanakan waktu pada masa
pengendalian pelaksanaan
penyelenggaraan konstruksi.
kegiatan, dan
pengawasan
pembangunan sesuai
arahan dari Pengguna
Anggaran / Pemberi
Tugas

4. Konsultan Perencana Pihak yang ditugaskan


oleh Pengguna Bertugas secara
Anggaran / Pemberi berkala di lapangan
tugas dalam menyusun selama pekerjaan
Perencanaan dan konstruksi fisik sesuai
Perancangan dengan peranannya
Pekerjaan Konstruksi
dengan keluaran
Dokumen
Perencanaan.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 18
No. PIHAK YANG BERPERAN PERANAN KETERANGAN

5. Kontraktor Pelaksana Pihak yang ditugaskan Bekerja secara penuh


oleh Pengguna waktu di lapangan
Anggaran / Pemberi selama pelaksanaan
Tugas dalam konstruksi fisik dan
melaksanakan masa pemeliharaan.
Pekerjaan Fisik sesuai
dengan hasil
Perencanaan dan
Arahan Pemberi Tugas
dan Konsultan
Pengawas secara
tepat Mutu, Biaya,
Waktu dan tertib
administrasi.

6. Sub Kontraktor / Supplier Pihak yang diusulkan


oleh Kontraktor
Pelaksana atas
Persetujuan dari
Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas
dalam melaksanakan
Pekerjaan Fisik dan
Penyediaan Material
sesuai dengan hasil
Perencanaan dan
Arahan Pemberi Tugas
dan Konsultan
Pengawas secara
tepat Mutu, Biaya,
Waktu dan Tertib
Administrasi.

Kualifikasi dari masing-masing tenaga ahli, meliputi pendidikan terakhir, dan


pengalaman profesional, dapat dilihat secara detail pada Daftar Riwayat Hidup
masing-masing yang disampaikan pada Data Teknis 8.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 19
5.4. METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN
5.4.1 Pekerjaan Struktur
Secara garis besar metode pengawasan pekerjaan struktur akan dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing yang akan menggambarkan semua instalasi
ME/Tata Udara dan bukaan yang harus dilakukan atupun terpasang didalam beton,
dibawah atau diatas lapisan Waterproofing, dll.
3. Melakukan pemeriksaan material/bahan yang akan digunakan seperti : Ready mix,
semen, pasir, material Waterproofing, dll.
4. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat (bilamana ada) pada area yang akan
dikerjakan untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang.
5. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan
pembantu, Mix Design beton dan lain-lain.
6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pekerjaan
pembuatan bekisting, pengecoran, sparing-sparing untuk instalasi M/E,
waterproofing, dll.
7. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
material yang terpasang baik secara visual maupun dengan pengetesan.
8. Melaksanakan pengawasan pekerjaan perbaikan beton struktural.

5.4.2 Pekerjaan Arsitektur


Metoda yang akan dilaksanakan dalam pengawasan pekerjaan Arsitektur adalah
melakukan inventarisasi seluruh pekerjaan Arsitektur/Finishing yang akan dilaksanakan,
baik melalui dokumen resmi maupun observasi lapangan/site inspection/survey
pendahuluan termasuk didalamnya adalah melakukan modifikasi design/review bilamana
ada.Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan Pengawasan Arsitektur
Pembangunan Gedung secara garis besar akan kami lakukan dengan prosedur sebagai
berikut :

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 20
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing (composite ceiling plan, composite wall plan
dan composite floor plan) yang akan menggambarkan semua fixtures ME/AC (toilet,
faucet, washtafel, dll) yang akan dipasang untuk mempermudah koordinasi
pelaksanaan pekerjaan.
3. Membuat schedule koordinasi pekerjaan finishing, ME, dan AC terutama pada area-
area yang melibatkan beberapa Pelaksana Pekerjaan.
4. Melakukan pemeriksaan material/bahan yang akan digunakan seperti : batu bata,
kayu, kaca, keramik, marmer, rangka acoustic ceiling, gypsum, acoustic ceiling, cat,
allumunium frame, sealant, triplex, dll.
5. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat (bilamana ada) pada area yang akan
dikerjakan untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang.
6. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan lain-
lain.
7. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pemasangan
dinding bata, partisi gypsum, dinding/lantai keramik, acoustic ceiling, pintu dan
jendela, dll.
8. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
material yang terpasang baik secara visual maupun dengan pengetesan.

 Pekerjaan Dinding Bata Ringan


Pekerjaan dinding untuk penyekat ruangan akan dilaksanakan untuk mempercepat
pelaksanaan dan mengurangai beban akibat pasangan dinding, maka akan diusulkan
material dinding menggunakan pasangan bata ringan dengan ukuran 8 x 25 x 50 cm
dengan Berat Jenis material (BJ) ± 0,7 menggunaka perekat mortar instant yang
mempunyai kemampuan daya lekat sangat tinggi. Metode pemasangan dinding bata
ringan seebagai berikut:

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 21
(a) Buat marking dinding (tebal dinding dan batas plesteran) sesuai gambar kerja pada
struktur plat beton, area sepanja dinding dibersihkan dari debu dan kotoran lain
dengan cara di sikat menggunakan sikat ijuk.
(b) Setiap sudut pertemuan dinding dibuat marking pembesian kolom praktis atau setiap
jarak 2,5 meter disiapkan marking pembesian kolom praktis.
(c) Setelah semua material telah disiapkan (bata ringan, mortar instant dan sendok
mortar) maka ditarik benang pada area sepanjang dinding agar pasangan lurus secara
horizontal maupun vertikal.
(d) Setiap jarak 3 pasangan bata ringan pada pertemuan dengan struktur kolom
beton/dinding beton harus diberi dowel Ø 10 mm dengan kedalanan minimal 5 cm.
(e) Untuk setiap luasan 6 m² maka harus dipasang balok lintel 4 Ø 10 mm dengan
sengkang Ø 8 – 150 mm yang berfungsi sebagai konstruksi tahan gempa.
(f) Untuk pasangan dinding yang mencapai ketinggian samapi plat struktur maka harus
diberi joint construction menggunakan material sterofoam tebal 2 cm.
(g) Pemberian bahan perekat/siar horizontal maupun vertikal harus menggunakan
sendok mortar bergerigi sehingga pemakaian material menjadi lebih hemat
dibandingkan dengan sendok cement biasa, ketebalan mortar perekan cukup 3 mm
karena mortar instant mempunyai daya rekat cukup tinggi, dengan kondisi tersebut
dapat mempercepat waktu pelaksanaan dan pengeringan.
(h) Setelah dinding terpasang, dapat langsung diberi pelapis dinding mortar instant
dengan tipe yang mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai plesteran juga sebagai acian,
sehingga pelaksanaan menjadi lebih singkat karena dengan pelapisan mortar s/d 3 mm
dan dalam waktu ± 48 jam dinding sudah dapat di lapisi cat.

Dengan metode pelaksanaan di atas, diharapkan waktu pelaksanaan pemasangan dinding


dapat lebih cepat dengan tidak mengurangi mutu dan kualitas pekerjaan, perhitungan
waktu pelaksanaan pemasangan dinding bata ringan sbb:
1. Dalam 1 jam (1 Tk, 2 Pekerja) dapat menyelesaikan ± 36 m² pasangan dinding.
2. Jika dalam 1 hari bekerja selama 8 jam maka akan dihasilkan pasangan dinding bata
36 m² x 8 jam = 288 m².
3. Produktifitas plesteran (1 Tk, 1 Pekerja) = 12 m² / jam, jadi dalam satu hari dapat
dikerjakan 12 m² x 8 = 96 m².
4. Plesteran dinding Lantai B2 s/d Lantai 4 di perkirakan mencapai ± 2x1500m² = 3000
m2, pekerjaan lag plesteran perlantai mencapai 5 hari, maka jumlah hari pekerjaan

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 22
plesteran dinding bata ringan adalah : (3000 m² ÷ 96 m²/hari) + (5 x 5 hari) = 32 hari
+ 25 hari = 57 hari.
5. Total waktu pelaksanaan pasangan dinding bata ringan termasuk plesteran adalah 31
hari + 57 hari = 88 hari.

 Pekerjaan Dinding Partisi Gypsum


Pekerjaan dinding partisi Gypsum yaitu untuk penyekat ruang kerja selain sekat
dinding bata ringan. Metode pelaksanaan dinding partsisi Gypsum adalah sebagai
berikut:
1. Setelah elevasi lantai dimarking/setelah lantai terpasang, maka dilakukan marking
dinding partisi Gypsum.
2. Ketinggian dinding partisi boleh di bawah plafond ataupun sampai dengan 20 cm di
atas plafond atau bahkan full slab.
3. Setelah dimarking maka dipasang rangka metal furing di lantai (batang horizontal),
kemudian dipasang batang vertikal sesuai modul Gypsum yang ada, as to as 1,2 m
dengan batang horizontal per jarak 1,2 m.
4. Pemasangan metal furing ke lantai megggunakan fisher, sedangkan pertemuan metal
furing dengan metal furing menggunakan rivet.
5. Instalasi sparing ME yang ada di dinding partisi.
6. Pasang Gypsum pada rangka metal furing dengan menggunakan philip self screw,
kepala screw dibuat agak masuk kedalam Gypsum.
7. Sambungan antar gypsum di buat skoneng ± 2 mm lalu diberi compond dan band
textile lalu diratakan sehingga sambungan tidak terlihat.
8. Setelah diratakan dengan abrasive sheet dan compound maka dinding partisi siap
untuk di cat atau dilapis wall paper.

 Pekerjaan Finishing Cat


Pekerjaan finishing cat yang dimaksud yaitu meliputi finishing dinding bata, dinding
partisi, pintu besi dan marka jalan.
1. Setelah dinding bata diaci maka didiamkan ± 48 jam
2. Permukaan dinding dihaluskan dengan amplas.
3. Permukaan dinding diberi lapisan filler/catb dasar.
4. Setelah pelaburan cat dasar kemudian diberi lapisan cat finishing secara berlapis,
minimal 3 lapisan.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 23
 Pekerjaan Finishing Lantai
Pekerjaan finishing lantai dapat mengunakan beberapa beberapa material, misalnya
keramik, HT, Marmer, Granit, Batu andesite dll. Pada dasarnya metode pemasangan
finishing lantai untuk semua material hampir sama yaitu,
1. Marking elevasi lantai terhadap lantai struktur.
2. Untuk menmgejar eleVIasi dapat menggunakan screed 1 pc : 3 ps.
3. Cari/marking start point pemasangan lantai sesuai gambar shop drawing.
4. Pemasangan lantai dapat juga dengan metode spesi langsung tanpa screed.
5. Setelah lantai terpasang supaya didiamkan selama 2x24 jam agar uap air yang ada
dibawah keluar melalui nat, untuk menghindarai terjadinya poping (permukaan lantai
terangkat ke atas).
6. Nat lantai diberi mornar sesuai spesifikasi teknis (tipe dan warna).
7. Untuk pemasangan sampai dengan 40 m² supaya diberi construction joint
menggunakan steorofoam setebal 1 cm, tujuannya juka terjadi gempa maka lantai
tidak pecah secara keseluruhan, juga untuk menghindari terjadinya poping pada
lantai.
8. Dilakukan pemeriksaan kelurusan dan kerataan permukaan lantai, jika terjadi
perbedaan permukaan lebih dari 0,5 mm maka lantai supaya dibnongkar dan diganti.

 Pekerjaan Finishing Plafond


Pekerjaan finishing plafond dapat menggunakan beberapa material misalnya
Gypsump, Accoustic, Metal dll. Pelaksanaannnya biasanya setelah dinding selesai
atau sebelum pemasaangan finishing lantai.
a. Plafond Gypsum
Plafond gysump digunakan diarea lobby atau koridor tetapi untuk di area toilet dan
pantry harus menggunakan tipe water resistant (WR), metode pemasangan gypsum
standar dan tipe WR adalah sbb:
1. Marking elevasi plafond pada dinding terhadap elevasi finishing lantai .
2. Pasang shdow line pada marking elevasi plafond yang ada di dinding.
3. Pasang penggantung plafond sesuai saran dari pabrikan rangka plafond.
4. Pasang rangka plafond (metal furing atau besi hollow) sesuai eleVIasi pada
gambar dan marking shadow line, perhatikan juga rencana titik lampu sehingga
pada are titik lampu tidak terdapat rangka plafond.
5. Check kelurusan rangka plafond.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 24
6. Pasang gypsum boar (tipe standart atau WR) menggunakan self screw sesuai
kebutuhan.
7. Pada area sambungan plafond supaya di beri skoneng dan kain kasa kemudian
diberi lapisan compound.
8. Sebelum dilakukan pelaburan cat, permukaan plafond diamplas sehingga tidak
ada lapisan compound yang tertinggal atau screw yang terlihat.
9. Kemudian dilakukan check kelurusan dan kerapihan pasangan plafond (tidak
ada yang bergelombang), termasuk check elevasi plafond.
10. Plafond siap untuk difinish cat.

 Plafond Accoustic
Plafond accoustic dapat digunakan pada ruang kerja atau ruang rawat inap, metode
pemasangan palfond accoustic sebagai berikut:
1. Marking elevasi plafond pada dinding terhadap elevasi finishing lantai .
2. Pasang shdow line pada marking elevasi plafond yang ada di dinding.
3. Pasang penggantung plafond sesuai saran dari pabrikan rangka plafond.
4. Pasang rangka plafond khusus untuk accoustic sesuai eleVIasi pada gambar
dan marking shadow line, perhatikan juga rencana titik lampu dan armaturte
ME lainnya, jarak rangka sesuai grid dan tipe plafond yang akan digunakan.
5. Check kelurusan rangka plafond.
6. Pasang plafond accoustic.
7. Pada posisi armature ME, material palafond diserahkan ke kontraktor/aplikator
ME untuk pelubangan (lampu, sprinkler, fire detector, ceiling speaker dan
penguat sinyal).
8. Kemudian dilakukan check kelurusan dan kerapihan pasangan plafond (tidak
ada yang bergelombang), termasuk check elevasi plafond.
9. Jika ada kotoran bekas telapak tangan, dapat dibersihkan dengan cara dilabur
dengan bedak calc.

Pelaksanaan instalasi tata cahaya/special lighting dapat dilakukan bersamaan dengan


pekerjaan pemasangan aluminium composite, sehingga jika ada pekerjaan pelubangan
untuk armatur lampu ataupun kabel dapat dikerjakan oleh aplikator facade.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 25
5.4.3 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Secara garis besar metode pengawasan pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing/composite ceiling plan yang akan
menggambarkan semua instalasi Mekanikal, Elektrikal maupun fixtures yang akan
dipasang, sehingga dapat dihindari terjadinya crossing level antara instalasi plumbing
dan instalasi lainnya.
3. Membuat schedule koordinasi pekerjaan finishing dan M/E terutama pada area-area
yang melibatkan beberapa Pelaksana Pekerjaan.
4. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan
oleh Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat pada area yang akan dikerjakan untuk
menghindari pekerjaan bongkar pasang.
5. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan
pembantu, dan lain-lain.
6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pemasangan
gantungan pipa, instalasi pemipaan, kabel kontrol, peralatan utama, dll.
7. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
peralatan atau pekerjaan yang dihasilkan baik secara partial test maupun integrated
test.

5.4.4 Pekerjaan Lansekap


Secara garis besar pekerjaan lansekap adalah meliputi :
1. Pekerjaan Softscape (tanaman)
2. Pekerjaan Hardscape jalan, planter box, ponds, air mancur dsb.
3. Bangunan pendukung seperti pos jaga, tempat sampah dsb.

Dari segi waktu, pelaksanaan pekerjaan lansekap dalam suatu proyek dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahapan pra- dan tahapan konstruksi. Pada tahapan pra-konstruksi pekerjaan
lansekap akan lebih banyak fokus terhadap pengaturan dan aspek metode pelaksanaan

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 26
konstruksi secara keseluruhan. Umumnya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
lansekap pada tahap pra-konstruksi akan lebih banyak memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :

1. Setting Out Lapangan, yaitu penentuan garis sempadan bangunan, level bangunan dan
data peil banjir yang sesuai dengan rencana, keterkaitan dengan kondisi lingkungan
eksisting.
2. Rencana Sirkulasi Lalu Lintas kegiatan proyek agar tidak mengganggu sirkulasi yang
sudah ada di area proyek maupun lingkungan sekitar proyek.
3. Rencana Penempatan Tower Crane, Direksi Keet, Gudang Material, Temporary
Genset, Bedeng Pekerja dan KM/WC untuk pekerja serta penempatan bak
sampah/Limbah Proyek.
4. Rencana Lokasi penempatan bongkar muat barang.
5. Rencana penempatan pos-pos penjagaan keamanan.
6. Kesesuaian terhadap aspek K3, Kebersihan dan Keamanan.
7. Koordinasi dengan instansi terkait.

Pengaturan tersebut diatur sesuai zoning dan alur pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara
keseluruhan, serta menyesuaikan pula dengan desain for construction lansekap
keseluruhan, agar pekerjaan konstruksi bisa berjalan seefisien mungkin dan tepat schedule.
Setelah bangunan 60% selesai, atau minimal struktur bagian bawah selesai, sebagian
direksi keet atau gudang bisa masuk ke dalam bangunan. Hal ini mengakibatkan lahan di
sekitar bangunan yang tadinya digunakan untuk utilitas pelaksanaan proyek sudah kosong.
Pada tahap ini pekerjaan konstruksi lansekap biasanya sudah mulai berjalan sebagian.

Metode pelaksanaan lansekap pada tahapan pelaksanaan konstruksi sama dengan


pekerjaan arsitektur maupun struktur. Dimulai dari inventarisasi, scheduling, shop
drawing, approval material dan bahan, ijin pelaksanaan, pengawasan dan pengujiannya.
Masing-masing tenaga ahli dan supervisi akan terlibat sesuai bidang pekerjaannya.
Pekerjaan jalan akan ditangani oleh personil struktur, bangunan dan ornamen pendukung
akan dtangani oleh personil arsitektur, sedangkan lampu-lampu dan special lighting akan
ditangani oleh personil M/E.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 27
5.5. FASILITAS PENUNJANG
asilitas peralatan yang diperlukan oleh Konsultan Manajemen

F Konstruksi untuk menunjang kelancaran terhadap pelaksanaan


pekerjaan di lapangan meliputi sebagai berikut :

No. Uraian Jenis Keterangan


Dell / Asus /
1. Komputer Untuk administrasi
setara
Dell / Asus /
2. Laptop Untuk tenaga ahli
setara
HP atau Untuk mencetak hasil
3. Printer A4
setara pengetikan
HP atau Untuk mencetak hasil
4. Printer A3
setara gambar
Canon atau
5. Camera Digital Untuk dokumentasi
setara
Alat Tulis Kantor &
6.
Bahan Habis Pakai
Kantor Proyek lengkap
dengan furniture meja
7. kursi, lemari, filling
cabinet, pendingin udara,
dispenser, dll
8. Peralatan Safety (K3)
Sewa Mess lengkap
9.
dengan furniture
Telepon,
10. Peralatan Komunikasi
Facsimile, HT
Xerox atau
11. Mesin Photocopy
lainnya
12. LCD / Infocus Untuk presentasi
Manual / Untuk mobilitas tenaga
13. Kendaraan roda empat
automatic ahli
Manual / Untuk mobilitas tenaga
14. Kendaraan roda dua
automatic pengawas

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 28
5.6. HASIL KERJA (DELIVERABLE)
Pada bagian ini disampaikan hasil kerja Konsultan MK selama menangani proyek
yang akan dibangun, sesuai dengan tahapan kegiatannya dimulai sejak tahap
pendahuluan sampai dengan tahap pemeliharaan.

5.3.1. TAHAP PERSIAPAN & PERENCANAAN


Keluaran yang dihasilkan pada tahap ini adalah Rencana Mutu Kontrak,
yang berisi :
1) Umum
2) Informasi Kegiatan
3) Sasaran Mutu Kegiatan
4) Persyaratan Teknis dan Administrasi
5) Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
6) Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan
7) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
8) Jadwal Penugasan Personil
9) Rencana & metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi
dan pengujian & kriteria penerimaannya
10) Jadwal Kriteria Penerimaan
11) Standar Prosedur (Daftar Prosedur dan Instruksi Kerja)
12) Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja
13) Lampiran

Pada proyek ini Reviu dokumen perencanaan dikirim secara paralel


dengan pelaksanaan konstruksi atau saat pemeriksaan shop drawing
dilaksanakan. Laporan mingguan dan bulanan juga dikirimkan secara
rutin.

5.3.2. TAHAP KONSTRUKSI


Keluaran dalam bentuk laporan, meliputi :

a) Laporan Periodik Mingguan dan Bulanan, meliputi :


 Evaluasi Master Schedule
 Laporan Harian
 Laporan hasil progres realisasi fisik
 Laporan implementasi K3/HSE
 Evaluasi terhadap jadwal program pengadaan material, kurva-
S, pengendalian sumber daya
 Laporan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan
manajerial
 Laporan hasil tindakan koordinasi, koreksi teknis, dan
dokumentasi proyek

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 29
b) Laporan Akhir, meliputi :
 Rangkuman kegiatan MK selama pelaksanaan
 Kronologis pembangunan sejak tahap persiapan sampai
konstruksi
 Dokumentasi terkait progres pelaksanaan sampai selesai
 Copy berkas surat keluar yang diperlukan selama proyek
berlangsung
 Persetujuan shop drawing
 Gambar situasi dan as built drawings
 Hasil uji, testing dan pengetesan
 Laporan petunjuk manual dan perawatan peralatan bangunan
 Laporan backup data perhitungan kuantitas disesuaikan
dengan termin pembayaran
 Buku pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan
 Laporan hasil final account terkait biaya pelaksanaan

Sedangkan keluaran dalam bentuk Berita Acara – Berita Acara (BA)


meliputi :
 BA. Kemajuan Pekerjaan Pelaksanaan untuk pembayaran
angsuran
 Berita Acara Pemeriksaan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan
 Berita Acara Penelitian untuk Pekerjaan Tambah/Kurang
 Berita Acara Uji Coba pekerjaan AC
 Berita Acara Uji Coba pekerjaan tenaga listrik darurat (Diesel)
 Berita Acara Uji Coba pekerjaan system pompa air bersih
 Berita Acara Uji Coba pekerjaan telepon
 Berita Acara Uji Coba pekerjaan Instalasi Telepon
 Berita Acara Pemeliharaan Pekerjaan Pelaksanaan
 Berita Acara Serah Terima II Pekerjaan Pelaksanaan
 Berita Acara Test Commisioning menyeluruh.
 Dan Berita-berita Acara lainnya yang akan disesuaikan
dengan kebutuhan di proyek

5.3.3. TAHAP PEMELIHARAAN


1. Laporan masa pemeliharaan dan lampiran foto defect list yang telah
diselesaikan; dan
2. Laporan akhir BAST 2.

Penjelasan-penjelasan sebagaimana tersebut di atas akan dirumuskan


kembali bersama Pemilik Proyek disesuaikan dengan SOP yang
disepakati semua pihak yang terlibat.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 30
Berikut ilustrasi dari laporan Konsultan Pengawas :

5.6. GAGASAN BARU


Gagasan baru yang diperlukan untuk meningkatkan deliverables proyek adalah :
1. Software khusus sebagai alat pengendali proyek
2. Pencegahan Covid
3. Kriteria Bangunan Gedung Hijau

5.6.1. SOFTWARE KHUSUS SEBAGAI ALAT PENGENDALI PROYEK

1. AUTODESK® REVIT
Permasalahan umum yang selalu terjadi dalam pelaksanaan proyek adalah
adanya pekerjaan penyesuaian/ bongkar pasang/ menunggu keputusan
akibat permasalahan yang timbul di lapangan. Permasalahan tersebut
muncul ketika gambar pelaksanaan antar bidang struktur-arsitek-MEP tidak
sesuai.

Untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi, salah satu metode pengendalian


Manajemen Konstruksi adalah mereview gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor menggunakan BIM. Masalah yang kemungkinan akan terjadipun
bisa terlihat dan disesuaikan dengan adanya gambar komposit tadi. Untuk
mereview suatu model bangunan tersebut, kami menggunakan program

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 31
Autodesk® REVIT yang merupakan spesialisasi kami sebagai Konsultan
Manajemen Konstruksi.

Autodesk® REVIT merupakan suatu program BIM ( Building Information


Modeling ) yang dapat menggabungkan gambar arsitek, struktur, dan M/E
menjadi satu model tunggal secara 3D dan merupakan satu kesatuan
yang utuh dan menyeluruh.

Semua gambar tampak/potongan nantinya akan dihasilkan dari model


tunggal tersebut sehingga hasilnya diharapkan meminimalisir kesalahan dan
tentunya akan sangat berguna untuk mengetahui ketidaksesuaian
gambar perencanaan arsitek/ struktur/ME yang umumnya terjadi tadi.

Secara garis besar, langkah-langkah yang akan kami lakukan menggunakan


program tersebut dalam metode pengendalian (engineering) Manajemen
Konstruksi adalah :

3. Modeling 3D yang sudah dibuat oleh pihak Kontraktor dikirimkan kepada


konsultan Manajemen Konstruksi
4. Menyatukan ketiga komponen dasar (struktur – arsitek – MEP) menjadi
satu objek tunggal secara 3D.
5. Menggunakan Coordination model dan running Clash Detection untuk
mengetahui clash (tabrakan) pada level, grid, dan item pekerjaan apa.

Berikut ini beberapa contoh gambar yang dihasilkan oleh Autodek® Revit:

Gambar contoh Coordination model antara modelling struktur – arsitek, KOMPOSIT


Struktur – MEP, Ducting-Plumbing

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 32
2. PRIMAVERA® SURETRACK
Untuk mencapai tujuan dan sasaran proyek, Manajemen Konstruksi akan
merumuskan program pencapaian sasaran fisik proyek terkait dengan waktu
yang direncanakan. Dalam melaksanakan pengendalian waktu ini, langkah
awal yang dilakukan adalah menetapkan tujuan dan sasaran berupa
milestone proyek. Program tersebut terdiri dari pembuatan Master Schedule
dalam bentuk Network Planning, Bar Chart, dan pembuatan kurva “S”
rencana induk program.

Primavera® SureTrack Project Manager adalah suatu program time


scheduling untuk suatu manajemen proyek dengan fungsi dasar sama
dengan microsoft project tetapi memiliki beberapa kelebihan yang sangat
berguna untuk proses pengendalian waktu dan biaya dari suatu proyek.

Kelebihan program ini dibandingkan dengan Microsoft Project adalah bisa


menganalisa beberapa hal sebagai berikut :

- progres rencana vs realisasi.


- critical activity / aktivitas kritis.
- prediksi mundur atau majunya waktu pelaksanaan.
- cash flow proyek.

Contoh-contoh gambar bentuk pengendalian diolah menggunakan Primavera


SureTrack Project Manager :

Gambar 8 : contoh kurva s progres rencana vs realisasi.


PENAWARAN TEKNIS
T5 - 33
Gambar contoh keterkaitan pekerjaan dan penentuan titik kritis pekerjaan.
Bar hijau : Early Bar
Bar kuning : Target Bar
Bar Biru : Progress Bar
Bar Merah : Critical Bar

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 34
Gambar contoh analisa cash flow proyek.

3. AUTODESK® BIM 360 DOCS


BIM merupakan proses mencipatakan dan mengatur data dalam siklus
proyek sehingga tidak cukup hanya menggunakan software modeling dalam
menyimpan data tersebut. Diperlukan sebuah server yang dapat menyimpan
proses kolaborasi saat menggunakan BIM atau komentar dari perencana
arsitek, pemilik proyek atau kontraktor. Autodesk memiliki layanan server
yang terintegrasi dengan software construction yaitu BIM 360.

BIM 360 terdapat banyak tipe. Jika dipilih sesuai kebutuhan software yang
digunakan adalah BIM 360 Docs. BIM 360 Docs merupakan tempat terpusat
untuk mengontrol dan memberi akses kepada setiap anggota tim. Software
ini dapat difungsikan dari laptop maupun ponsel pintar, dengan mengakses
website tersebut.
Berikut ini contoh bentuk pengendalian dokumen menggunakan AUTODESK®
BIM 360 DOCS :

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 36
Gambar Contoh penerapan admin proyek di BIM 360 DOCS

Gambar Contoh manajemen dokumen di dalam BIM Docs 360

Software ini dapat membantu dalam mengkoordinasikan dokumen dengan


para stakelder, kapan dokumen terakhir diakses, pihak mana saja yang bisa
melihat atau mengedit dokumen, dan sebagainya. Sehingga dapat membantu
mengontrol proyek dengan lokasi jauh.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 37
5.6.2. PENCEGAHAN COVID
Terkait Pandemi Covid-19 perlu dilakukan pencegahan penyebaran selama
konstruksi berlangsung. Dasar referensi terkait protokol pencegahan penyebaran
COVID-19 diatur dalam Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 02/IN/M/2020.

A. Skema Protokol Pencegahan COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi
1. Pembentukan Satgas Pencegahan COVID-19
Dibentuk oleh PPK dan menjadi bagian dari Unit Keselamatan
Konstruksi. Terdiri paling sedikit 5 orang (1 Ketua dan 4 Anggota). Tugas,
tanggung jawab, & kewenangan:
1) Sosialisasi
2) Edukasi
3) Promosi Teknik
4) Metode pencegahan COVID-19 di lapangan
5) Berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid-19 PUPR
melakukan identifikasi potensi bahaya covid-19
6) Pemeriksaan kesehatan kepada semua pekerja dan tamu proyek
7) Pemantauan kondisi kesehatan pekerja & pengendalian mob-
demob pekerja
8) Pemberian vitamin & nutrisi pekerja
9) Pengadaan fasilitas kesehatan di lapangan
10) Melaporkan kepada PPK jika ditemukan pekerjaan positif atau PDP
dan rekomendasi penghentian kegiatan sementara

2. Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan


1) Satgas Pencegahan berkoordinasi dengan Satgas
Penanggulangan COVID-19 Kementrian PUPR, terkait :
a. Identifikasi potensi risiko lokasi proyek terhadap pusat sebaran
penyebaran covid-19
b. Kesesuaian fasilitas kesehatan di lapangan dengan protokol
penanganan COVID-19 pemerintah
c. Tindak lanjut terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi
2) Penyelenggaraan jasa konstruksi teridentifikasi :
a. Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek di pusat sebaran
b. Telah ditemukan pekerja yang positif atau PDP
c. Pimpinan daerah telah mengeluarkan peraturan untuk
menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar

Maka Proyek dapat diberhentikan sementara akibat keadaan kahar.


Proyek dapat tetap berjalan jika sifat & urgensi ada maka harus
mendapatkan persetujuan dari Menteri PUPR dan melaksanakan protokol
pencegahan COVID-19 dengan disiplin tinggi dan dilaporkan berkala oleh
satgas Pencehan COVID-19.

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 38
3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di lapangan
1) Wajib menyediakan klinik kesehatan dengan sarana kesehatan
seperti tabung oksigen, pengukur suhu badan, pengukur tekanan
darah, obat dan petugas medis
2) Wajib memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan
pencegahan COVID-19 dengan RS / pusat kesehatan masyarakat
3) Wajib menyediakan fasilitas tambahan seperti pencuci tangan, tisu,
masker di kantor dan lapangan bagi seluruh pekerja & tamu
4) Wajib menyediakan vaksin, vitamin, & nutrisi tambahan untuk
pekerja

4. Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan


1) Satgas pencegahan COVID-19 memasang poster baik digital atau
fisik tentang himbauan pencegahan COVID-19 dipasang di lokasi
proyek
2) Satgas menyampaikan penjelasan teknik pencegahan COVID-19
setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari(safety morning talk)
3) Melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja &
karyawan
4) Melarang orang yang terindikasi memiliki suhu tubuh > 38 derajat
datang ke lokasi pekerjaan
5) Apabila pekerja di lapangan sebagai PDP Covid-19, pekerja
diberhentikan sementara oleh Pengguna Jasa paling sedikit 14 hari
kerja
6) Penyemprotan disinfektan pada seluruh tempat, fasilitas, dan
peralatan kerja
7) Penghentian sementara dilakukan hingga proses evakuasi &
penyemprotan disinfektan, pemeriksaan kesehatan, & isolasi tenaga
kerja yang terpapar telah selesai

PENAWARAN TEKNIS
T5 - 39
Pembangunan Taman Millennial KOPERBI Jakarta R00
2022
Original Rem Early Early Total
Act ID Description % FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Duration Dur Start Finish Float 21 28 07 14 21 28 04 11 18 25 02 09 16 23 30 06 13 20 27 04 11 18 25 01 08 15 22 29 05 12 19 26 03 10 17 24 31 07 14 21 28 05

Taman Millennial KOPERBI Jakarta


PHISIK TAMAN MILLENNIAL KOPERBI JAKARTA
255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0

PRA KONSTRUKSI
7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0

Persiapan
7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0

START 0 0 02MAR22 92d 0 START

Pengumpulan Data 7 7 02MAR22 08MAR22 92d 0 Pengumpulan Data

Orientasi kondisi eksisting bangunan 7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0 Orientasi kondisi eksisting bangunan

Penyusunan RMK 7 7 02MAR22 08MAR22 92d 0 Penyusunan RMK

PCM 0 0 02MAR22 78d 0 PCM

KONSTRUKSI
75 75 02MAR22 24MAY22 78d 0

Pekerjaan Tanah
14 14 02MAR22 15MAR22 78d 0

Pekerjaan Tanah 14 14 02MAR22 15MAR22 78d 0 Pekerjaan Tanah

Struktur LIBUR HARI RAYA IDHUL FITRI


62 62 02MAR22 11MAY22 78d 0

Pekerjaan Struktur 62 62 02MAR22 11MAY22 78d 0 Pekerjaan Struktur

Finishing & Arsitektur


75 75 02MAR22 24MAY22 78d 0

Pekerjaan Finishing dan Landscape 75 75 02MAR22 24MAY22 78d 0 Pekerjaan Finishing dan Landscape

MEP
65 65 12MAR22 24MAY22 78d 0

Pekerjaan Mekanikal 65 65 12MAR22 24MAY22 78d 0 Pekerjaan Mekanikal

Pekerjaan Elektrikal 35 35 11APR22 24MAY22 78d 0 Pekerjaan Elektrikal

Pekerjaan Luar
30 30 16APR22 24MAY22 78d 0

Pekerjaan lain-lain 30 30 16APR22 24MAY22 78d 0 Pekerjaan lain-lain

Serah Terima I
14 14 11MAY22 24MAY22 78d 0

Serah Terima 14 14 11MAY22 24MAY22 78d 0 Serah Terima

BAST 1 0 0 24MAY22 78d 0 BAST 1


2022
Original Rem Early Early Total
Act ID Description % FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Duration Dur Start Finish Float 21 28 07 14 21 28 04 11 18 25 02 09 16 23 30 06 13 20 27 04 11 18 25 01 08 15 22 29 05 12 19 26 03 10 17 24 31 07 14 21 28 05
PEMELIHARAAN
180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0

.
180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0

TAHAP PEMELIHARAAN (PERAWATAN) 0 0 25MAY22 78d 0 TAHAP PEMELIHARAAN (PERAWATAN)

Proses Perbaikan Pek. Sesuai Defect List 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Proses Perbaikan Pek

Proses Pemeriksaan As Built Drawing 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Proses Pemeriksaan A

Proses Pelaporan Akhir 43 43 09OCT22 20NOV22 78d 0 Proses Pelaporan Akh

Serah Terima II
0 0 20NOV22 20NOV22 78d 0

BAST 2 0 0 20NOV22 78d 0 BAST 2

LAYANAN JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI


255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0

.
255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0

BIAYA LANGSUNG PERSONIL


255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0

KOORDINATOR 0 0 02MAR22 258d 0 KOORDINATOR

Koordinator Pengawas S1 Sipil Arsitek/7th 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Koordinator Pengawas S1 Sipil Arsitek/7th

TENAGA PENGAWAS LAPANGAN 0 0 02MAR22 * 258d 0 TENAGA PENGAWAS LAPANGAN

Arsitektur/Struktur S1 ArsitekSipil/5th 1 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Arsitektur/Struktur S1 ArsitekSipil/5th 1

Arsitektur/Struktur S1 ArsitekSipil/5th 2 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Arsitektur/Struktur S1 ArsitekSipil/5th 2

Mekanikal/Elektrikal S1 Mesin Elektro/5th 1 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Mekanikal/Elektrikal S1 Mesin Elektro/5th 1

Mekanikal/Elektrikal S1 Mesin Elektro/5th 2 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Mekanikal/Elektrikal S1 Mesin Elektro/5th 2

TENAGA PENDUKUNG 0 0 02MAR22 78d 0 TENAGA PENDUKUNG

Administrasi D3/3th 255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0 Administrasi

PEMELIHARAAN 0 0 25MAY22 78d 0 PEMELIHARAAN

Arsitektur/Struktur S1 Arsitek/5th 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Arsitektur/Struktur

Arsitektur/Struktur S1 Sipil/5th 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Arsitektur/Struktur

Mekanikal/Elektrikal S1 Mesin Elektro/5th 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Mekanikal/Elektrikal

Start date 02MAR22 Early bar


Finish date 20NOV22 Target bar
Data date 02MAR22
Run date 09MAR22 PT Ciriajasa Cm Progress bar
Critical bar
Page number 2A Taman Millennial KOPERBI Jakarta Summary bar
Start milestone point
© Primavera Systems, Inc. Finish milestone point
LAMPIRAN 3.1 Daftar Pengalaman Perusahaan

DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN

Informasi Data
No. Pekerjaan Tahun Nilai Pemberi Tugas
Proyek *)
PEMBANGUNAN HOTEL ± 11.443 m²
PT. JAYA REAL
1 SENEN BLOK III 2018 Rp. 1.320.000.000,- (19 Lantai + Semi
PROPERTY
JAKARTA PUSAT Basement)
KAPASITAS DAYA
DUKUNG BANGUNAN
PT. SARANA ± 902 m²
2 LT. GROUND MALL 2019 Rp. 262.750.000,-
JAYA (1 Lantai )
PONDOK KELAPA
TOWN SQUARE
NEW STORE MCD 6 PT. Rekso New Store 6 lokasi
3 2019 Rp. 649.220.000,-
LOKASI Nasional Food / 6 unit Bangunan
PEMBANGUNAN ± 22.042 m²
4 RUMAH SAKIT BUDI 2018 Rp. 1.980.300.000,- PT. B D S (8 Lantai + Semi
MEDIKA LAMPUNG Basement)
BOROBUDUR HALL ± 1.201 m²
GRAND INNA
5 GRAND INNA 2019 Rp. 140.000.000,- (Renovasi Hall
MALIOBORO
MALIOBORO Borobudur )
PEMBANGUNAN PT. GAHARU ± 40.695 m²
6 APARTEMEN BINTARO 2018 Rp. 2.021.000.000,- DELAPAN (30 Lantai + 2
MANSSION DELAPAN Basement)
± 22.379 m²
SPRINGWOOD PT. Kembang Sari
7 2019 Rp. 2.208.562.620,- (20 Lantai + Semi
APARTEMEN CIPUTAT Buana
Basmnt)
PEMBANGUNAN ± 68.934 m²
PT. TRINITI
8 APARTEMEN THE 2019 Rp. 4.613.285.000,- (34 Lantai + 3
DINAMIK
SMITH Basement)
PT. Wijaya Karya
APARTEMEN
9 2020 Rp. 1.226.150.000,- Bangunan
PATRALAND URBANO
Gedung
± 6.608 m²
RSU BRIMEDIKA PT. Bhakti
10 2019 Rp. 1.450.000.000,- (4 Lantai + 2
MALANG Mandala Husada
Basement)
TWR 1 DAN TWR 2
11 URBANTOWN 2020 Rp. 1.049.775.997,- PT. PP URBAN
SERPONG
PROYEK YANG SEDANG DILAKSANAKAN

PT. CIRIAJASA CIPTA MANDIRI GEDUNG


LAMPIRAN 3.2 Daftar Personel

DAFTAR PERSONEL PERUSAHAAN

Status Kepegawaian
Nama Pendidikan Bidang Keahlian / Jabatan
(Tetap / Outsource)
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ir. Alto Mairizka Sipil Gedung
Tetap
Ahli Madya Teknik Tenaga
Listrik
S1 Teknik Ahli Madya Teknik
Ir. Amir Hamzah Elektro Elektronika dan
Tetap
Telekomunikasi Dalam
Gedung
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Anton Simamora S.T. Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik
Ir. Daddy Prawirakusumah Mesin
Ahli Madya Teknik Mekanikal Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Darus Wahyudi S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Deni Hartawan S.T. Sipil
Ahli Madya K3 Konstruksi Tetap
S1 Teknik
Dita Ayuningtyas S.T. Arsitektur
Ahli Muda Arsitek Tetap
S1 Teknik
Dodi Darmono S.T. Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Teknik Bangunan
Ferry Fachmi S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Sistem
Giroiwanto S.T. Sipil Manajemen Mutu
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Handika Rizky Hutama S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Imam Budiono S.T. Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Ir. Innawati Sipil Konstruksi
Tetap
Ahli Madya Teknik
S1 Teknik
Ismail Fahmi S.T. Elektro
Elektronika dan Komunikasi Tetap
Dalam Gedung
S1 Teknik
Ir. Joko Setiono Sipil
Ahli Madya Teknik Jala Tetap
Ahli Madya Teknik Sistem
S1 Teknik
Kurnia Akbar S.T. Elektro
Sinyal Telekomunikasi Kereta Tetap
Api
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Mach. Novviali S.T. Mesin Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Ir. Malemteta Ginting Sipil Konstruksi
Tetap
S1 Teknik
Ir. Miftahudin Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Tenaga
Mindho Dwiasmono S.T. Elektro Listrik
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ir. Mochamad Ghufron Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Moh. Syafei S.T. Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Desain
Mohamad Bony Barnaby S.Sn. Interior
Ahli Madya Desain Interior Tetap
S1 Teknik
Ahli Utama Teknik
Sipil
Paulus Setyo Nugroho S.T., M.T. Bangunan Gedung Tetap
S2 Teknik
Sipil
S Teknik Ahli Madya Manajemen
Partono Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Perri Supenpri S.T. Sipil Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Muda Teknik Bangunan
Prianto S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Ir. Prijo Handito Sipil
Ahli Madya Teknik Jalan Tetap
S1 Teknik
Rudy Syarifudin S.T. Mesin
Ahli Madya Teknik Mekanikal Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ruly Karnadjaya S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Rusydi Adi Widyanto S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Proteksi
Septian Joko Tricahyo S.T. Mesin Kebakaran
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Teknik Bangunan
Ir. Sidik Budi Rahardjo Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Slamet Dwi Santosa S.T. Sipil
Ahli Madya Teknik Jalan Tetap
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
PENGADAAN KONSULTAN PENGAWAS PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN MILLENNIAL KOPERBI JAKARTA

BULAN KE

KONSTRUKSI

Pemeliharaan
PRA KONST
POSISI

JUMLAH
1 2 3 1 2 3 4 5 6

KONSTRUKSI Pemeliharaan

I. STAF PROFESIONAL

1 Koordinator Pengawas 1 1 0,5 1,2 - 2,50 1,2 3,70


2 Pengawas Struktur 1 1 0,5 1,8 - 2,50 1,8 4,30
3 Pengawas Arsitektur 1 1 0,5 1,8 - 2,50 1,8 4,30
4 Pengawas MEP 1 1 1 0,5 2,4 - 2,50 2,4 4,90
5 Pengawas MEP 2 1 1 0,5 2,4 - 2,50 2,4 4,90
6 Administrasi 1 1 0,5 2,4 - 2,50 2,4 4,90

KETERANGAN :
FULL TIME =
INTERMITTEN =
Lampiran 4 : Contoh Daftar Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan

DAFTAR SUSUNAN PERSONEL INTI YANG TERLIBAT DALAM PEKERJAAN

Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman


Rama Wijaya, ST Koord Pengawas S1 Sipil 11 Tahun
Dita Ayuningtyas, ST Pws Arsitektur S1 Arsitektur 9 Tahun
Abdullah Afip, ST Pws Struktur S1 Sipil 18 Tahun
Mindho Dwiasmono, ST Pws MEP S1 Elektro 15 Tahun
Kurnia Akbar, ST Pws MEP S1 Elektro 17 Tahun
Rifki Hartanto, Amd Administrasi D3 TI 9 Tahun

*) Copy ijazah terakhir masing-masing dilampirkan


**) CV masing-masing wajib dilampirkan
Keterangan :
 Dilengkapi dengan struktur organisasi (penempatan personel) selama pekerjaan pengawasan dilaksanakan.
TEKNIS 3
STRUKTUR ORGANISASI
Pengadaan Konsultan Pengawas Pekerjaan
Pembangunan Taman Millenial Koperbi
Jakarta
TIM PUSAT

DIREKTUR UTAMA

MANAJER OPERASI

TEAM LEADER
CORE TEAM

RAMA WIJAYA

FIELD TEAM

TENAGA PENDUKUNG

1. PENGAWAS Ars : DITA AYUNINGTYAS


2. PENGAWAS Str : ABDULLAH AFIP
3. PENGAWAS MEP 1 : MINDHO DWI
4. PENGAWAS MEP 2 : KURNIA AKBAR
5. ADMINISTRASI : RIFKI HARTANTO
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Rama Wijaya, ST

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 08 Oktober 1986

d. Alamat : Pondok Surya Mandala Blok B No. 5

e. Pendidikan : S1 Teknik Sipil Universitas Persada Indonesia Y.A.I


Tahun 2010

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1. Manajemen Konstruksi 01 September 2020


Pembangunan Tower Isabela (20) Manajemen Konstruksi s/d Team Leader
lantai
30 September 2021
2. Manajemen Konstruksi 07 Desember 2018 s/d
Pembangunan Aquatic Pekan Manajemen Konstruksi Team Leader
31 Agustus 2020
Olahraga Nasional (PON) 2020

3. Manajemen Konstruksi 17 Maret 2016 s/d 31


Pembangunan Rumah Susun Sewa Manajemen Konstruksi Team Leader
Desember 2017
Kemayoran

4. Manajemen Konstruksi 07 Mei 2014 s/d 20


Pembangunan dan Pengembangan Manajemen Konstruksi Team Leader
Februari 2016
Gedung Rumah Sakit Advent

5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Proyek 20 Mei 2012 s/d
Condominium Bintaro Plaza
Manajemen Konstruksi Team Leader
20 April 2014
Residence)

6. Manajemen Konstruksi 07 Januari 2010 s/d


Pembangunan Gedung Apartemen Manajemen Konstruksi TA Struktur
17 Februari 2012
De Paradiso

Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
Page. 7
Page. 8
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Dita Ayuningtyas, ST

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 14 Agustus 1990

d. Alamat : Jl. Jati Blok A 5/17 Graha Permai

e. Pendidikan : S1 Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro Tahun 2012

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1. Manajemen Konstruksi 01 Januari 2019


Pembangunan Apartemen The Manajemen Konstruksi s/d TA Arsitektur
Smith 30 Desember 2021
2. Manajemen Konstruksi
05 Januari 2018 s/d
Pembangunan Mabes Polro Sisi Manajemen Konstruksi 31 Desember 2018
TA Arsitektur
Barat

3. Manajemen Konstruksi
17 Maret 2016 – 30
Pembangunan Rusun Sewa Manajemen Konstruksi Desember 2017
TA Arsitektur
Kemayoran Blok D10-3

4. Manajemen Konstruksi 17 Maret 2012 s/d


Manajemen Konstruksi 30 Desember 2015
TA Arsitektur
Pembangunan Hotel Inna Putri Bali

Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Abdullah Afip, ST

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Semarang, 31 Mei 1981

d. Alamat : Kp. Klipang RT. 002 RW. 001 Kelurahan Sendangmulyo


Kecamatan Tembalang

e. Pendidikan : Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Budi Utomo, Tahun


2013

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1. Manajemen Konstruksi 01 Januari 2019 s/d 30 Tenaga Ahli


Pembangunan Apartemen The Manajemen Konstruksi Desember 2021 Struktur
Smith

2. Manajemen Konstruksi
17 Maret 2016 – 30 Asisten Ahli
Pembangunan Rumah Rusun Sewa Manajemen Konstruksi
Desember 2018 Struktur
Kemayoran Blok D10-3

3. Manajemen Konstruksi Penyediaan


28 Juli 2015
Rumah Susun Polri Wilayah II (Total Tenaga Ahli
Manajemen Konstruksi s/d
Unit : 869 Unit dengan Jumlah Struktur
31 Desember 2015
Lantai : 3 Lantai)

4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Rumah Sakit Advent
25 November 2013
Bandar Lampung (Luas Bangunan Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
4532.54 meter persegi (m²) dengan Struktur
25 Juni 2015
Jumlah Lantai : 5 Lantai + 1 Lantai
Basement + Lantai Atap)

5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung DPRD
23 September 2011
Provinsi Jawa Barat (Luas Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Bangunan 16.608 meter persegi Struktur
30 Oktober 2012
(m²) dengan Jumlah Lantai : 4
Lantai)

Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Mindho Dwiasmono, ST

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 2 Januari 1982

d. Alamat : Jl. Ophir Dalam No. 15 RT. 008 RW. 001 Kelurahan Gunung
Kecamatan Kebayoran Baru

e. Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro, Universitas Budi Luhur Jakarta Tahun


2006

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1.
Manajemen Konstruksi 27 Februari 2017
Manajemen Konstruksi Tenaga Ahli
Pembangunan Menara BRI Gatot s/d Elektrikal
Subroto 30 November 2021

2. Manajemen Konstruksi Lanjutan


Pembangunan Universitas
15 Agustus 2016
Multimedia Nusantara Serpong Tenaga Ahli
Manajemen Konstruksi s/d
(Luas Bangunan 45.642 meter Elektrikal
30 Januari 2017
persegi (m²) dengan Jumlah Lantai
: 18 Lantai + 1 Basement)

3. Manajemen Konstruksi
01 Oktober 2014
Pembangunan Gedung Mustika Tenaga Ahli
Manajemen Konstruksi s/d
Apartemen Mustika Golf Residence Elektrikal
30 Juni 2016
Cikarang (Jumlah Lantai 15)

4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Condominium 02 Mei 2012
Tenaga Ahli
Bintaro Plaza Residences Tower Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Altiz (Jumlah Lantai 15 dan 24 20 April 2014
Lantai)

5. Manajemen Konstruksi 01 Agustus 2011


Pembangunan Rumah Sakit Tenaga Ahli
Manajemen Konstruksi s/d
Bethsaida berikut dengan Elektrikal
16 Maret 2012
Fasilitasnya (Jumlah Lantai : 9

Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Kurnia Akbar, ST

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 12 April 1982

d. Alamat : Petamburan IV RT. 007 RW. 005, Kelurahan Petamburan


Kecamatan Tanah Abang

e. Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Jakarta,


Tahun 2004

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1. Manajemen Konstruksi 01 Maret 2021


Pembangunan Rumah Susun Jawa Manajemen Konstruksi s/d TA MEP
Barat 30 Januari 2022
2. Manajemen Konstruksi 22 April 2018
Pembangunan Apartemen The Manajemen Konstruksi s/d TA MEP
Smith 28 Februari 2021

3. Manajemen Konstruksi 22 April 2016


Pembangunan Rusun Pasar Manajemen Konstruksi s/d TA MEP
Rumput 30 Desember 2017

4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Pusat
10 Februari 2014
Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Elektrikal
31 Desember 2015
Tahap V (Jumlah Lantai : 12 Lantai
+ 2 Basement)

5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung IPDN
01 Mei 2013
Kampus NTB TA. 2013 (Luas Area Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Tanah 245.500 m² dan Jumlah MEP
30 Desember 2013
Pekerjaan 34 Bangunan dengan
Jumlah Lantai : 1 dan 2 Lantai)

6. Manajemen Konstruksi 01 Juli 2012 Pengawas


Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung DPRD s/d MEP

Page. 1
No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

Provinsi Jawa Barat (4 Lantai) 30 April 2013

7. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung MMC The 01 Januari 2011
Pengawas
“H” Tower (Luas Bangunan Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
60.760,31 m² dengan Jumlah Lantai 28 Juni 2012
: 30 Lantai ditambah 3 Basement)

8. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Apartemen 01 Januari 2010
Pengawas
De Parasido (2 Tower dengan Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Jumlah Lantai : 23 Lantai + 1 Semi 31 Desember 2010
Basement)

9. Manajemen Konstruksi 01 Januari 2009


Pengawas
Rekonstruksi & Rehabilitasi P. Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Simeuleu ( 31 Desember 2009

10. Manajemen Konstruksi 01 Februari 2008


Pengawas
Pembangunan Gedung NAD Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Tsunami Museum Banda Aceh 31 Desember 2008

11. Manajemen Konstruksi


01 Agustus 2007
Pembangunan Emporium Pluit Mall Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
& Hotel (20 Lantai ditambah 2 Elektrikal
31 Januari 2008
Basement)

12. Manajemen Konstruksi


01 Agustus 2006
Pembangunan Gedung Bakrie Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Tower Rasuna Epicentrum (Jumlah Elektrikal
31 Juli 2007
Lantai : 54 Lantai)

13. Manajemen Konstruksi Proyek 01 April 2005


Pengawas
Pasar Baru Square Balikpapan Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Kalimantan Timur 31 Juli 2006

Page. 2
Page. 4
Page. 5
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : Rifki Hartanto, Amd

b. Kebangsaan : Indonesia

c. Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 13 November 1991

d. Alamat : Jl. Raya Pondok Gede

e. Pendidikan : Diploma Jurusan Teknik Komputer BSI Tahun Lulus 2012

f. Pengalaman Kerja Proyek :

No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan

1. Manajemen Konstruksi 01 Maret 2021


Pembangunan Rumah Susun Jawa Manajemen Konstruksi s/d Administrasi
Barat 30 Januari 2022
2. Manajemen Konstruksi 22 April 2018
Pembangunan Apartemen The Manajemen Konstruksi s/d Administrasi
Smith 28 Februari 2021

3. Manajemen Konstruksi 22 April 2016


Pembangunan Rusun Pasar Manajemen Konstruksi s/d Administrasi
Rumput 30 Desember 2017

4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Pusat
10 Februari 2014 Administrasi
Kesehatan Ibu dan Anak RSUP
Manajemen Konstruksi s/d
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
31 Desember 2015
Tahap V (Jumlah Lantai : 12 Lantai
+ 2 Basement)

5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung IPDN
01 Mei 2013
Kampus NTB TA. 2013 (Luas Area
Manajemen Konstruksi s/d
Tanah 245.500 m² dan Jumlah Administrasi
30 Desember 2013
Pekerjaan 34 Bangunan dengan
Jumlah Lantai : 1 dan 2 Lantai)

6. Manajemen Konstruksi 01 Juli 2012


Pembangunan Gedung DPRD Manajemen Konstruksi s/d
Administrasi
Provinsi Jawa Barat (4 Lantai) 30 April 2013

Page. 1
Page. 3
Page. 4

Anda mungkin juga menyukai