KEGIATAN
JAM KERJA
Koordinasi data & ijin pelaksanaan tahap persiapan dapat dilakukan
PERSONIL saat jam kerja kantor . Namun untuk pekerjaan land clearing dan
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
pembangunan direksi keet pada hari senin – Jumat dilaksanakan
2. Tenga pengawasan (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
diatas jam 5 sore.
TAHAP STRUKTUR
KONSEP PEKERJAAN
1. Struktur harus didesain untuk mampu menopang beban tetap (beban mati
dan beban hidup) dan kombinasi beban tetap dengan beban gempa.
2. Desain struktur beton harus dilakukan sesuai dengan metode LRFD dimana
faktor beban dan faktor reduksi kekuatannya sesuai dengan SNI 2847:2019
318M-14 dan ACI 318RM-14, MOD) dan faktor reduksi beban hidup meratanya
3. Desain struktur baja harus juga dilakukan sesuai dengan SNI 1729:2020,
dan faktor reduksi beban hidup meratanya sesuai dengan SNI 1727:2020
PERSONIL 5. Dalam kaitan dengan perancangan geoteknik, maka desain geoteknik harus
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
dilakukan sesuai dengan SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknik.
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
TAHAP LANSEKAP
KONSEP PEKERJAAN
PERSONIL
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan)
TAHAP MEP
PEDOMAN PEKERJAAN
• SNI 03-6481-2000 : Sistem Plambing
KETERANGAN
PERSONIL
Pedoman diatas berfungsi terkait pekerjaan instalasi penerangan
1. Koordinator Pengawas (dominan terhadap pekerjaan koordinasi)
2. Tenga pengawasa (dominan terhadap pekerjaan lapangan) taman, listrik, parit resapan air, dan seterusnya.
SITE MANAGEMENT
METODE KERJA
KETERANGAN
- Metode yang ditawarkan perlu disesuaikan kembali dengan kondisi aktual
dan koordinasi dengan pihak pemberi tugas dan Pelaksana Konstruksi.
Disesuaikan saat pelaksanaan konstruksi.
- Aturan Permenkes / Perpres Covid 19 mengenai Covid 19 harus dipatuhi
- Untuk K3 sudah menjadi hal hal wajib bagi semua pelaku Konstruksi.
PENCEGAHAN COVID-19
1 Pengguna Kebutuhan gedung Berkontribusi dalam Dana dan waktu Proyek terselesaikan sesuai
Jasa yang sesuai keberhasilan proyek yang terbatas dengan sasaran proyek
4 Kontraktor Melaksanakan konstruksi Proyek berjalan dengan Proyek tidak tepat Peningkatan nama
Utama sesuai desain dengan maksimal dan waktu dan biaya perusahaan &
biaya dan waktu yang memuaskan pelanggan over budget mendapatkan laba
optimal (Pengguna jasa/Owner)
5 Subkontraktor Melaksanakan Pekerjaan berjalan Pekerjaan tidak Mendapatkan
pekerjaan yang dengan maksimal dan tepat waktu dan pembayaran sesuai
diberikan kontraktor memuaskan kontraktor biaya over budget dengan kesepakatan
utama utama kontrak
6 Supplier Pembayaran berjalan Menyediakan Barang Barang tidak sesuai Mendapatkan
lancar sesuai kebutuhan dengan spesifikasi pembayaran sesuai
proyek dan perencanaan dengan kesepakatan
kontrak
Prosedur
Operasional
Standar
Flowchart
Prosedur, Instruksi kerja, ijin,
pemeriksaan ( terlampir)
Formulir
Survey, ulasan & tanggapan,, ijin,
prosedur, pemeriksaan ( terlampir)
Laporan
Laporan Harian, Mingguan, Bulanan
(terlampir)
LIST SOP FORMULIR
FORMULIR
FORMULIR 21 BA Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
FLOWCHART FORMULIR 22 Surat Perintah Perubahan Pekerjaan
FLOWCHART 1 Survey Lahan 23 Laporan Harian Pengawasan
1 Prosedur Lelang Kontraktor Checklist Kelengkapan Dokumen Calon 24 Laporan Harian
2 Instruksi Kerja Perijinan 2 Konsultan Perencana 25 Laporan Mingguan MK
3 Rencana Pelaksanaan 3 Ulasan & Tanggapan RKS 26 Laporan Bulanan MK
4 Serah Terima Lahan 4 Ulasan & Tanggapan BoQ dan RAB 27 Data Curah Hujan
5 Rapat Koordinasi 5 Ulasan & Tanggapan Gambar 28 BA Testing & Commissioning
6 Sub kontraktor Checklist Kelengkapan Dokumen Calon 29 BA Pemeriksaan Pekerjaan
7 Pemeriksaan Shop Drawing 6 Kontraktor Pelaksana 30 Daftar Catat
8 Test Material Daftar Dokumen Peserta Penawaran 31 Pelatihan Teknisi
9 Mock up / model 7 Kontraktor Pelaksana 32 Proses Persetujuan As Built Drawing
10 Ijin Pelaksanaan Pekerjaan 8 Monitoring Perijinan 33 Pemeriksaan Manual Operation
11 Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan Rencana Kerja Mingguan Material, Tenaga 34 BAST I
12 Perubahan Pekerjaan 9 Kerja & Alat 35 BA Kunjungan Pabrik
13 Laporan Pengawasan Harian 10 BA Serah Terima Tapak/Lokasi 36 BAST II
14 Laporan Mingguan 11 BA Pengukuran Lapangan
15 Laporan Periodik Bulanan Kegiatan Proyek 12 Risalah Rapat
16 Pemeriksaan Akhir - Testing & Commissioning 13 Rekomendasi Konsultan MK
17 Pemeriksaan Akhir - Fisik Cheklist Kelengkapan Dokumen Calon Sub
18 Prosedur Pemeriksaan Akhir 14 Kontraktor
19 Pemeriksaan Akhir Program Pelatihan 15 Proses Persetujuan Shop Drawing
Pemeriksaan Dokumen Akhir - As Built 16 Persetujuan Material
20
Drawing 17 Pengajuan Mock Up
Pemeriksaan Dokumen Akhir - Manual 18 Ijin Pelaksanaan Pekerjaan
21
Operation & Surat Jaminan 19 Permohonan Ijin Lembur
22 Serah Terima I /II 20 Laporan Kemajuan Pekerjaan
23 Laporan Akhir
LAPORAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan terkait Rencana Mutu Kontrak
1 SECARA UMUM
1) Ketepatan waktu, biaya, mutu sesuai yang
disepakati bersama
2) Ketertiban administrasi kontrak
LAPORAN MINGGUAN 3) Bertanggung jawab terhadap :
Laporan dari tahap KONSTRUKSI
2 Secara mingguan dari tahap
• Owner secara kontraktual
• kebenaran perhitungan akhir volume
perencanaan sampai BAST-I
LAPORAN hasil pelaksanaan pekerjaan
MANAJEMEN KONSTRUKSI • Bertanggung jawab terhadap
LAPORAN BULANAN
kegagalan konstruksi atau bangunan
Kegiatan dari tahap PERENCANAAN
3 sampai PEMELIHARAAN
LAPORAN AKHIR
4 Tahap PERENCANAAN sampai BAST-II.
PENDEKATAN & METODOLOGI
S dan saling terkait satu sama lain sebagai sebuah proses yang kompleks dan
berlangsung dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan suatu
proyek konstruksi melibatkan berbagai unsur seperti sumber daya manusia (tenaga
kerja), peralatan, material dan biaya yang memiliki ketergantungan satu dengan yang
lain. Oleh karena itu dalam rangka memobilisasi seluruh unsur tersebut secara efektif dan
efisien untuk mencapai sasaran dan target proyek tepat waktu dengan kualitas yang
sesuai dengan rencana serta biaya yang lebih efisien, diperlukan sistem dan metoda
penanganan yang baik dan terpadu. Kunci dari keberhasilan penanganan proyek (project
management) adalah sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang dibutuhkan untuk mengelola proyek tersebut.
T5 - 1
Sistem dan mekanisme kerja yang disiapkan tersebut meliputi :
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 2
2. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dilakukan secara periodik dan pada waktu-waktu tertentu
bilamana perlu dalam rangka mengidentifikasi, menginventarisasi, dan
memecahkan setiap permasalahan proyek.
Ditinjau dari obyek permasalahan, rapat koordinasi dapat dibedakan menjadi
dua jenis rapat, yakni :
- Rapat manajemen (terkait dengan pelaksanaan fisik dan administrasi)
- Rapat teknis (terkait dengan perencanaan dan masalah teknis).
Setiap rapat koordinasi tersebut Konsultan MK membuat risalah rapat dan
daftar hadir peserta rapat sebagai pegangan kerja bagi semua pihak yang
terlibat.
3. Sistem Pelaporan
Pada dasarnya sistem pelaporan dibuat dalam rangka efisiensi dan efektifitas
daripada sistem pemantauan dan evaluasi (monitoring dan evaluasi) kinerja
dari proyek secara keseluruhan. Sistem pelaporan dirancang untuk dapat :
1) menyediakan informasi penting tentang kinerja proyek;
2) menyediakan gambaran tentang status proyek, program atau
kebijakan;
3) kredibilitas dari semua pihak yang terlibat;
4) membantu memformulasikan dan menjustifikasi kebutuhan anggaran;
5) mengidentifikasi potensi tantangan dan peluang;
6) memfokuskan perhatian terhadap pencapaian hasil yang penting untuk
organisasi dan stakeholder;
7) menyediakan secara rutin informasi untuk status dan kinerja
pelaksanaan program;
8) membantu menginisiasikan pencapaian tujuan dan sasaran;
9) mendorong pengelola untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan
dalam memperbaiki kekurangan; dan
10) dapat mendukung agenda pembangunan menuju kepada prinsip
pelaksanaan akuntabilitas yang lebih baik.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 3
Berikut adalah ilustrasi POS dan list yang dimiliki perusahaan kami
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 4
Secara umum metodologi langkah Pengawas tersebut di atas dapat
diuraikan pada tabel berikut ini :
Mengkomunikasikan
Memberikan advis /
informasi kpd pihak-
pengarahan kpd
Menyelenggarakan rapat-rapat pihak yg membutuhkan
kontraktor agar
koordinasi secara periodik yang shg setiap keputusan
COORDINATING senantiasa
melibatkan seluruh unsur dapat diambil secara
melaksanakan setiap
proyek, maupun rapat-rapat cepat dan tepat.
kegiatan proyek sesuai
khusus. Memberi saran- saran
standar dan syarat –
kepada Pemilik
syarat teknis.
Proyek.
a. Mengendalikan seluruh
penyediaan dan penggunaan Memantau dan
sumber daya proyek. mengawasi setiap
b. Mengendalikan seluruh kegiatan proyek baik
kegiatan proyek agar berjalan menyangkut mutu bahan
Mengendalikan seluruh
sesuai dengan jadwal dan dan prosedur
CONTROLLING aliran informasi agar
target-target yg ditetapkan. pelaksanannya, agar
berjalan sesuai dg tata
c. Melakukan evaluasi secara seluruh kegiatan proyek
laksana yg telah diatur.
periodik thd pelaksanaan dilaksanakan sesuai dg
proyek termasuk penyimpa- ketentuan teknis yg telah
ngan dan permasalahan yg diatur dalam dokumen
muncul disertai usulan/ saran kontrak.
tindakan yang tepat.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 5
5.2. PROGRAM KERJA
erdasarkan pendekatan & metodologi yang digunakan, dan sesuai dengan
B Kerangka Acuan Kerja, maka selanjutnya disusun program kerja untuk mencapai
sasaran / target yang telah ditetapkan. Rencana kerja ini disusun bersama antara
Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana dan para Kontraktor.
Adapun sasaran-sasaran pada KAK yang perlu dicapai adalah sebagai berikut:
1. Terarahnya secara teknis pelaksanaan fisik
2. Terkendalinya kegiatan pelaksanaan fisik secara berkualitas, tepat waktu,
biaya, dan diselenggarakan secara tertib administrasi.
3. Terpenuhinya persyaratan perijinan bangunan gedung negara yang
diperlukan sesuai peraturan
Secara garis besar perlu disusun 3 (tiga) kelompok rencana kerja, meliputi :
- Rencana jadwal waktu yang menyeluruh
- Rencana pengerahan sumber daya manusia, bahan dan alat
- Rencana pemanfaatan data dan informasi
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 6
berpotensi menghasilkan masalah. Perlu dilakukan penyusunan
Manajemen risiko untuk meminimalisir risiko negatif timbul.
Pemasukkan (in flow) terdiri dan penerimaan pembayaran angsuran dari pemberi
tugas. Rencana cash-flow ini sangat dibutuhkan oleh konsultan manajemen
konstruksi untuk mengetahui jadual penyediaan yang diperlukan untuk tenaga
kerja, bahan dan alat. Juga hal ini dibutuhkan oleh pemberi tugas untuk
mengetahui jadual pembayaran angsuran.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 7
Rencana kerja yang telah disusun harus diawasi pelaksanaannya oleh seluruh
anggota team Pengawas (Team Leader, Pengawas dan yang lainnya), Konsultan
perencana dan kontraktor. Bila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaannya,
Konsultan Manajemen Konstruksi mencari pemecahannya bersama-sama
dengan pihak yang terkait.
Jika penyimpangan tersebut telah dicoba dengan berbagai usaha tapi tidak dapat
diatasi, maka diperlukan adanya pengendalian dengan penataan kembali rencana
kerja yang telah dibuat tanpa merubah target/sasaran proyek.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 8
BAGAN ALIR KEGIATAN PENGAWAS
TAHAP PENDAHULUAN TAHAP PERSIAPAN & PERENCANAAN
START
● Dokumen for
Laporan Pra -
konstruksi
A
Analisa Laporan BQ dan AHSP
Tender ( Teknis, Administrasi,
● Owner Non Teknis)
Requirement Review dokumen BQ
● Aturan Baru dan AHSP
Perizinan & Dinas
Rekomendasi
Tata Kota
Penyusunan Rencana
Mutu Kontrak (RMK)
RMK
Program QA/QC Draft SOP :
Program HSE Lelang*;
SOP Disain; Konst
Penyusunan SOP
Master Schedule
Usulan Penanganan Proyek
● Peraturan & Ketentuan
Persiapan Pembangunan Kawasan.
● Kepolisian / Dishub.
● Tata Kota
T5 - 9
TAHAP PENGADAAN KONTRAKTOR (*Jika diperlukan)
Dokumen
A Pemilihan Pemasukan
Aanwijzing Undangan
Penawaran
Pedoman
Evaluasi
Evaluasi Penawaran
Penawaran
● Evaluasi Teknis Peringkat Pemenang
Dokumen
dengan system
Penawaran
Pagu Anggaran Beauty Contest
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 10
TAHAP KONSTRUKSI
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ADMINISTRASI DAN PENGENDALIAN WAKTU KESEHATAN &
DOKUMENTASI
KEGIATAN KONSTRUKSI
(PRE CONSTRUCTIION
KESELAMATAN KERJA Berita Acara
KICK OF MEETING
AKTIFITAS KONSTRUKSI
DOK. FOR CONSTRUCTION
DOK. KONTRAK
LAPORAN INSIDENTIL OK ?
No
Yes
LAPORAN AKHIR
BAST I
AKHIR
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 11
TAHAP PEMELIHARAAN
O & M GEDUNG
PENGOPERASIAN GEDUNG &
UTILITAS perbaikan
DEFECT LIST NO
PERAWATAN GEDUNG &
UTILITAS
PENGAWASAN
BERKALA
OK END
KEBERSIHAN GEDUNG, HALAMAN
?
DAN TAMAN YES
BOOK
PEMELIHARAAN
BAST II
PERSIAPAN ORGANISASI
C PENGELOLA GEDUNG
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 12
5.2.1 TAHAP PENDAHULUAN
Tahap ini adalah tahap awal Konsultan MK dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas
pekerjaan, maka diperlukan suatu panduan pengendalian mutu, proses
serta persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan/penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak
kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
T5 - 13
h) Membuat Master Schedule Proyek secara keseluruhan;
i) Membuat program kerja QA/QC dan HSE yang nantinya dijadikan
acuan pelaksanaan kegiatan proyek;
j) Penyusunan SOP desain, SOP pelelangan dan SOP konstruksi; dan
k) Melakukan program rapat mingguan dan memimpin rapat mingguan.
Pada proyek ini, proses perencanaan sudah selesai dan proses revieu
berjalan bersamaan dengan konstruksi.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 14
7) Menjadi salah satu “icon” di kota Bandung, baik dari proses
konstruksinya sampai fungsionalnya; dan
8) Ramah lingkungan dan mudah operasional maupun
maintenancenya.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 15
5.3. URAIAN TUGAS DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Manajemen stakeholder (pemangku kepentingan) merupakan salah satu yang
mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Berikut pendekatan identifikasi
stakeholder menggunakan nice analysis untuk proyek ini.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 16
Berikut Struktur Organisasi Perusahan Konsultan Manajemen Konstruksi
Pembangunan ini adalah sebagai berikut :
PEMILIK PROYEK
Keterangan :
Garis koordinasi :
Garis Kontraktual :
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 17
PERANAN PIHAK- PIHAK DALAM STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 18
No. PIHAK YANG BERPERAN PERANAN KETERANGAN
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 19
5.4. METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN
5.4.1 Pekerjaan Struktur
Secara garis besar metode pengawasan pekerjaan struktur akan dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing yang akan menggambarkan semua instalasi
ME/Tata Udara dan bukaan yang harus dilakukan atupun terpasang didalam beton,
dibawah atau diatas lapisan Waterproofing, dll.
3. Melakukan pemeriksaan material/bahan yang akan digunakan seperti : Ready mix,
semen, pasir, material Waterproofing, dll.
4. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat (bilamana ada) pada area yang akan
dikerjakan untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang.
5. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan
pembantu, Mix Design beton dan lain-lain.
6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pekerjaan
pembuatan bekisting, pengecoran, sparing-sparing untuk instalasi M/E,
waterproofing, dll.
7. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
material yang terpasang baik secara visual maupun dengan pengetesan.
8. Melaksanakan pengawasan pekerjaan perbaikan beton struktural.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 20
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing (composite ceiling plan, composite wall plan
dan composite floor plan) yang akan menggambarkan semua fixtures ME/AC (toilet,
faucet, washtafel, dll) yang akan dipasang untuk mempermudah koordinasi
pelaksanaan pekerjaan.
3. Membuat schedule koordinasi pekerjaan finishing, ME, dan AC terutama pada area-
area yang melibatkan beberapa Pelaksana Pekerjaan.
4. Melakukan pemeriksaan material/bahan yang akan digunakan seperti : batu bata,
kayu, kaca, keramik, marmer, rangka acoustic ceiling, gypsum, acoustic ceiling, cat,
allumunium frame, sealant, triplex, dll.
5. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat (bilamana ada) pada area yang akan
dikerjakan untuk menghindari pekerjaan bongkar pasang.
6. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan lain-
lain.
7. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pemasangan
dinding bata, partisi gypsum, dinding/lantai keramik, acoustic ceiling, pintu dan
jendela, dll.
8. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
material yang terpasang baik secara visual maupun dengan pengetesan.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 21
(a) Buat marking dinding (tebal dinding dan batas plesteran) sesuai gambar kerja pada
struktur plat beton, area sepanja dinding dibersihkan dari debu dan kotoran lain
dengan cara di sikat menggunakan sikat ijuk.
(b) Setiap sudut pertemuan dinding dibuat marking pembesian kolom praktis atau setiap
jarak 2,5 meter disiapkan marking pembesian kolom praktis.
(c) Setelah semua material telah disiapkan (bata ringan, mortar instant dan sendok
mortar) maka ditarik benang pada area sepanjang dinding agar pasangan lurus secara
horizontal maupun vertikal.
(d) Setiap jarak 3 pasangan bata ringan pada pertemuan dengan struktur kolom
beton/dinding beton harus diberi dowel Ø 10 mm dengan kedalanan minimal 5 cm.
(e) Untuk setiap luasan 6 m² maka harus dipasang balok lintel 4 Ø 10 mm dengan
sengkang Ø 8 – 150 mm yang berfungsi sebagai konstruksi tahan gempa.
(f) Untuk pasangan dinding yang mencapai ketinggian samapi plat struktur maka harus
diberi joint construction menggunakan material sterofoam tebal 2 cm.
(g) Pemberian bahan perekat/siar horizontal maupun vertikal harus menggunakan
sendok mortar bergerigi sehingga pemakaian material menjadi lebih hemat
dibandingkan dengan sendok cement biasa, ketebalan mortar perekan cukup 3 mm
karena mortar instant mempunyai daya rekat cukup tinggi, dengan kondisi tersebut
dapat mempercepat waktu pelaksanaan dan pengeringan.
(h) Setelah dinding terpasang, dapat langsung diberi pelapis dinding mortar instant
dengan tipe yang mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai plesteran juga sebagai acian,
sehingga pelaksanaan menjadi lebih singkat karena dengan pelapisan mortar s/d 3 mm
dan dalam waktu ± 48 jam dinding sudah dapat di lapisi cat.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 22
plesteran dinding bata ringan adalah : (3000 m² ÷ 96 m²/hari) + (5 x 5 hari) = 32 hari
+ 25 hari = 57 hari.
5. Total waktu pelaksanaan pasangan dinding bata ringan termasuk plesteran adalah 31
hari + 57 hari = 88 hari.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 23
Pekerjaan Finishing Lantai
Pekerjaan finishing lantai dapat mengunakan beberapa beberapa material, misalnya
keramik, HT, Marmer, Granit, Batu andesite dll. Pada dasarnya metode pemasangan
finishing lantai untuk semua material hampir sama yaitu,
1. Marking elevasi lantai terhadap lantai struktur.
2. Untuk menmgejar eleVIasi dapat menggunakan screed 1 pc : 3 ps.
3. Cari/marking start point pemasangan lantai sesuai gambar shop drawing.
4. Pemasangan lantai dapat juga dengan metode spesi langsung tanpa screed.
5. Setelah lantai terpasang supaya didiamkan selama 2x24 jam agar uap air yang ada
dibawah keluar melalui nat, untuk menghindarai terjadinya poping (permukaan lantai
terangkat ke atas).
6. Nat lantai diberi mornar sesuai spesifikasi teknis (tipe dan warna).
7. Untuk pemasangan sampai dengan 40 m² supaya diberi construction joint
menggunakan steorofoam setebal 1 cm, tujuannya juka terjadi gempa maka lantai
tidak pecah secara keseluruhan, juga untuk menghindari terjadinya poping pada
lantai.
8. Dilakukan pemeriksaan kelurusan dan kerataan permukaan lantai, jika terjadi
perbedaan permukaan lebih dari 0,5 mm maka lantai supaya dibnongkar dan diganti.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 24
6. Pasang gypsum boar (tipe standart atau WR) menggunakan self screw sesuai
kebutuhan.
7. Pada area sambungan plafond supaya di beri skoneng dan kain kasa kemudian
diberi lapisan compound.
8. Sebelum dilakukan pelaburan cat, permukaan plafond diamplas sehingga tidak
ada lapisan compound yang tertinggal atau screw yang terlihat.
9. Kemudian dilakukan check kelurusan dan kerapihan pasangan plafond (tidak
ada yang bergelombang), termasuk check elevasi plafond.
10. Plafond siap untuk difinish cat.
Plafond Accoustic
Plafond accoustic dapat digunakan pada ruang kerja atau ruang rawat inap, metode
pemasangan palfond accoustic sebagai berikut:
1. Marking elevasi plafond pada dinding terhadap elevasi finishing lantai .
2. Pasang shdow line pada marking elevasi plafond yang ada di dinding.
3. Pasang penggantung plafond sesuai saran dari pabrikan rangka plafond.
4. Pasang rangka plafond khusus untuk accoustic sesuai eleVIasi pada gambar
dan marking shadow line, perhatikan juga rencana titik lampu dan armaturte
ME lainnya, jarak rangka sesuai grid dan tipe plafond yang akan digunakan.
5. Check kelurusan rangka plafond.
6. Pasang plafond accoustic.
7. Pada posisi armature ME, material palafond diserahkan ke kontraktor/aplikator
ME untuk pelubangan (lampu, sprinkler, fire detector, ceiling speaker dan
penguat sinyal).
8. Kemudian dilakukan check kelurusan dan kerapihan pasangan plafond (tidak
ada yang bergelombang), termasuk check elevasi plafond.
9. Jika ada kotoran bekas telapak tangan, dapat dibersihkan dengan cara dilabur
dengan bedak calc.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 25
5.4.3 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Secara garis besar metode pengawasan pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal dilakukan
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses persetujuan material yang akan digunakan, hal ini perlu
dilaksanakan pada saat awal untuk menghindari adanya keterlambatan pengadaan
material yang akan digunakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyelesaian
pekerjaan secara keseluruhan.
2. Membuat coordination shop drawing/composite ceiling plan yang akan
menggambarkan semua instalasi Mekanikal, Elektrikal maupun fixtures yang akan
dipasang, sehingga dapat dihindari terjadinya crossing level antara instalasi plumbing
dan instalasi lainnya.
3. Membuat schedule koordinasi pekerjaan finishing dan M/E terutama pada area-area
yang melibatkan beberapa Pelaksana Pekerjaan.
4. Memproses Ijin Pelaksanaan Pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan
oleh Kontraktor, dimana Ijin Pelaksanaan tersebut harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas dan kontraktor lain yang terlibat pada area yang akan dikerjakan untuk
menghindari pekerjaan bongkar pasang.
5. Melakukan pengecekan persiapan pelaksanaan yang meliputi : lokasi penyimpanan,
lokasi pemasangan, jumlah tenaga kerja, sarana kerja, jumlah peralatan kerja dan
pembantu, dan lain-lain.
6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : pemasangan
gantungan pipa, instalasi pemipaan, kabel kontrol, peralatan utama, dll.
7. Melaksanakan pengujian hasil akhir pekerjaan yang dapat dilihat dari performance
peralatan atau pekerjaan yang dihasilkan baik secara partial test maupun integrated
test.
Dari segi waktu, pelaksanaan pekerjaan lansekap dalam suatu proyek dibagi menjadi dua
tahap, yaitu tahapan pra- dan tahapan konstruksi. Pada tahapan pra-konstruksi pekerjaan
lansekap akan lebih banyak fokus terhadap pengaturan dan aspek metode pelaksanaan
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 26
konstruksi secara keseluruhan. Umumnya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan
lansekap pada tahap pra-konstruksi akan lebih banyak memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Setting Out Lapangan, yaitu penentuan garis sempadan bangunan, level bangunan dan
data peil banjir yang sesuai dengan rencana, keterkaitan dengan kondisi lingkungan
eksisting.
2. Rencana Sirkulasi Lalu Lintas kegiatan proyek agar tidak mengganggu sirkulasi yang
sudah ada di area proyek maupun lingkungan sekitar proyek.
3. Rencana Penempatan Tower Crane, Direksi Keet, Gudang Material, Temporary
Genset, Bedeng Pekerja dan KM/WC untuk pekerja serta penempatan bak
sampah/Limbah Proyek.
4. Rencana Lokasi penempatan bongkar muat barang.
5. Rencana penempatan pos-pos penjagaan keamanan.
6. Kesesuaian terhadap aspek K3, Kebersihan dan Keamanan.
7. Koordinasi dengan instansi terkait.
Pengaturan tersebut diatur sesuai zoning dan alur pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara
keseluruhan, serta menyesuaikan pula dengan desain for construction lansekap
keseluruhan, agar pekerjaan konstruksi bisa berjalan seefisien mungkin dan tepat schedule.
Setelah bangunan 60% selesai, atau minimal struktur bagian bawah selesai, sebagian
direksi keet atau gudang bisa masuk ke dalam bangunan. Hal ini mengakibatkan lahan di
sekitar bangunan yang tadinya digunakan untuk utilitas pelaksanaan proyek sudah kosong.
Pada tahap ini pekerjaan konstruksi lansekap biasanya sudah mulai berjalan sebagian.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 27
5.5. FASILITAS PENUNJANG
asilitas peralatan yang diperlukan oleh Konsultan Manajemen
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 28
5.6. HASIL KERJA (DELIVERABLE)
Pada bagian ini disampaikan hasil kerja Konsultan MK selama menangani proyek
yang akan dibangun, sesuai dengan tahapan kegiatannya dimulai sejak tahap
pendahuluan sampai dengan tahap pemeliharaan.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 29
b) Laporan Akhir, meliputi :
Rangkuman kegiatan MK selama pelaksanaan
Kronologis pembangunan sejak tahap persiapan sampai
konstruksi
Dokumentasi terkait progres pelaksanaan sampai selesai
Copy berkas surat keluar yang diperlukan selama proyek
berlangsung
Persetujuan shop drawing
Gambar situasi dan as built drawings
Hasil uji, testing dan pengetesan
Laporan petunjuk manual dan perawatan peralatan bangunan
Laporan backup data perhitungan kuantitas disesuaikan
dengan termin pembayaran
Buku pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan
Laporan hasil final account terkait biaya pelaksanaan
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 30
Berikut ilustrasi dari laporan Konsultan Pengawas :
1. AUTODESK® REVIT
Permasalahan umum yang selalu terjadi dalam pelaksanaan proyek adalah
adanya pekerjaan penyesuaian/ bongkar pasang/ menunggu keputusan
akibat permasalahan yang timbul di lapangan. Permasalahan tersebut
muncul ketika gambar pelaksanaan antar bidang struktur-arsitek-MEP tidak
sesuai.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 31
Autodesk® REVIT yang merupakan spesialisasi kami sebagai Konsultan
Manajemen Konstruksi.
Berikut ini beberapa contoh gambar yang dihasilkan oleh Autodek® Revit:
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 32
2. PRIMAVERA® SURETRACK
Untuk mencapai tujuan dan sasaran proyek, Manajemen Konstruksi akan
merumuskan program pencapaian sasaran fisik proyek terkait dengan waktu
yang direncanakan. Dalam melaksanakan pengendalian waktu ini, langkah
awal yang dilakukan adalah menetapkan tujuan dan sasaran berupa
milestone proyek. Program tersebut terdiri dari pembuatan Master Schedule
dalam bentuk Network Planning, Bar Chart, dan pembuatan kurva “S”
rencana induk program.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 34
Gambar contoh analisa cash flow proyek.
BIM 360 terdapat banyak tipe. Jika dipilih sesuai kebutuhan software yang
digunakan adalah BIM 360 Docs. BIM 360 Docs merupakan tempat terpusat
untuk mengontrol dan memberi akses kepada setiap anggota tim. Software
ini dapat difungsikan dari laptop maupun ponsel pintar, dengan mengakses
website tersebut.
Berikut ini contoh bentuk pengendalian dokumen menggunakan AUTODESK®
BIM 360 DOCS :
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 36
Gambar Contoh penerapan admin proyek di BIM 360 DOCS
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 37
5.6.2. PENCEGAHAN COVID
Terkait Pandemi Covid-19 perlu dilakukan pencegahan penyebaran selama
konstruksi berlangsung. Dasar referensi terkait protokol pencegahan penyebaran
COVID-19 diatur dalam Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 02/IN/M/2020.
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 38
3. Penyediaan Fasilitas Kesehatan di lapangan
1) Wajib menyediakan klinik kesehatan dengan sarana kesehatan
seperti tabung oksigen, pengukur suhu badan, pengukur tekanan
darah, obat dan petugas medis
2) Wajib memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan
pencegahan COVID-19 dengan RS / pusat kesehatan masyarakat
3) Wajib menyediakan fasilitas tambahan seperti pencuci tangan, tisu,
masker di kantor dan lapangan bagi seluruh pekerja & tamu
4) Wajib menyediakan vaksin, vitamin, & nutrisi tambahan untuk
pekerja
PENAWARAN TEKNIS
T5 - 39
Pembangunan Taman Millennial KOPERBI Jakarta R00
2022
Original Rem Early Early Total
Act ID Description % FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Duration Dur Start Finish Float 21 28 07 14 21 28 04 11 18 25 02 09 16 23 30 06 13 20 27 04 11 18 25 01 08 15 22 29 05 12 19 26 03 10 17 24 31 07 14 21 28 05
PRA KONSTRUKSI
7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0
Persiapan
7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0
Orientasi kondisi eksisting bangunan 7 7 02MAR22 08MAR22 326d 0 Orientasi kondisi eksisting bangunan
KONSTRUKSI
75 75 02MAR22 24MAY22 78d 0
Pekerjaan Tanah
14 14 02MAR22 15MAR22 78d 0
Pekerjaan Finishing dan Landscape 75 75 02MAR22 24MAY22 78d 0 Pekerjaan Finishing dan Landscape
MEP
65 65 12MAR22 24MAY22 78d 0
Pekerjaan Luar
30 30 16APR22 24MAY22 78d 0
Serah Terima I
14 14 11MAY22 24MAY22 78d 0
.
180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0
Proses Perbaikan Pek. Sesuai Defect List 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Proses Perbaikan Pek
Proses Pemeriksaan As Built Drawing 180 180 25MAY22 20NOV22 78d 0 Proses Pemeriksaan A
Serah Terima II
0 0 20NOV22 20NOV22 78d 0
.
255 255 02MAR22 20NOV22 78d 0
Koordinator Pengawas S1 Sipil Arsitek/7th 75 75 02MAR22 24MAY22 258d 0 Koordinator Pengawas S1 Sipil Arsitek/7th
Informasi Data
No. Pekerjaan Tahun Nilai Pemberi Tugas
Proyek *)
PEMBANGUNAN HOTEL ± 11.443 m²
PT. JAYA REAL
1 SENEN BLOK III 2018 Rp. 1.320.000.000,- (19 Lantai + Semi
PROPERTY
JAKARTA PUSAT Basement)
KAPASITAS DAYA
DUKUNG BANGUNAN
PT. SARANA ± 902 m²
2 LT. GROUND MALL 2019 Rp. 262.750.000,-
JAYA (1 Lantai )
PONDOK KELAPA
TOWN SQUARE
NEW STORE MCD 6 PT. Rekso New Store 6 lokasi
3 2019 Rp. 649.220.000,-
LOKASI Nasional Food / 6 unit Bangunan
PEMBANGUNAN ± 22.042 m²
4 RUMAH SAKIT BUDI 2018 Rp. 1.980.300.000,- PT. B D S (8 Lantai + Semi
MEDIKA LAMPUNG Basement)
BOROBUDUR HALL ± 1.201 m²
GRAND INNA
5 GRAND INNA 2019 Rp. 140.000.000,- (Renovasi Hall
MALIOBORO
MALIOBORO Borobudur )
PEMBANGUNAN PT. GAHARU ± 40.695 m²
6 APARTEMEN BINTARO 2018 Rp. 2.021.000.000,- DELAPAN (30 Lantai + 2
MANSSION DELAPAN Basement)
± 22.379 m²
SPRINGWOOD PT. Kembang Sari
7 2019 Rp. 2.208.562.620,- (20 Lantai + Semi
APARTEMEN CIPUTAT Buana
Basmnt)
PEMBANGUNAN ± 68.934 m²
PT. TRINITI
8 APARTEMEN THE 2019 Rp. 4.613.285.000,- (34 Lantai + 3
DINAMIK
SMITH Basement)
PT. Wijaya Karya
APARTEMEN
9 2020 Rp. 1.226.150.000,- Bangunan
PATRALAND URBANO
Gedung
± 6.608 m²
RSU BRIMEDIKA PT. Bhakti
10 2019 Rp. 1.450.000.000,- (4 Lantai + 2
MALANG Mandala Husada
Basement)
TWR 1 DAN TWR 2
11 URBANTOWN 2020 Rp. 1.049.775.997,- PT. PP URBAN
SERPONG
PROYEK YANG SEDANG DILAKSANAKAN
Status Kepegawaian
Nama Pendidikan Bidang Keahlian / Jabatan
(Tetap / Outsource)
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ir. Alto Mairizka Sipil Gedung
Tetap
Ahli Madya Teknik Tenaga
Listrik
S1 Teknik Ahli Madya Teknik
Ir. Amir Hamzah Elektro Elektronika dan
Tetap
Telekomunikasi Dalam
Gedung
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Anton Simamora S.T. Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik
Ir. Daddy Prawirakusumah Mesin
Ahli Madya Teknik Mekanikal Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Darus Wahyudi S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Deni Hartawan S.T. Sipil
Ahli Madya K3 Konstruksi Tetap
S1 Teknik
Dita Ayuningtyas S.T. Arsitektur
Ahli Muda Arsitek Tetap
S1 Teknik
Dodi Darmono S.T. Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Teknik Bangunan
Ferry Fachmi S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Sistem
Giroiwanto S.T. Sipil Manajemen Mutu
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Handika Rizky Hutama S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Imam Budiono S.T. Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Ir. Innawati Sipil Konstruksi
Tetap
Ahli Madya Teknik
S1 Teknik
Ismail Fahmi S.T. Elektro
Elektronika dan Komunikasi Tetap
Dalam Gedung
S1 Teknik
Ir. Joko Setiono Sipil
Ahli Madya Teknik Jala Tetap
Ahli Madya Teknik Sistem
S1 Teknik
Kurnia Akbar S.T. Elektro
Sinyal Telekomunikasi Kereta Tetap
Api
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Mach. Novviali S.T. Mesin Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Manajemen
Ir. Malemteta Ginting Sipil Konstruksi
Tetap
S1 Teknik
Ir. Miftahudin Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Tenaga
Mindho Dwiasmono S.T. Elektro Listrik
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ir. Mochamad Ghufron Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Moh. Syafei S.T. Arsitektur
Ahli Madya Arsitek Tetap
S1 Desain
Mohamad Bony Barnaby S.Sn. Interior
Ahli Madya Desain Interior Tetap
S1 Teknik
Ahli Utama Teknik
Sipil
Paulus Setyo Nugroho S.T., M.T. Bangunan Gedung Tetap
S2 Teknik
Sipil
S Teknik Ahli Madya Manajemen
Partono Arsitektur Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Manajemen
Perri Supenpri S.T. Sipil Konstruksi
Tetap
S1 Teknik Ahli Muda Teknik Bangunan
Prianto S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Ir. Prijo Handito Sipil
Ahli Madya Teknik Jalan Tetap
S1 Teknik
Rudy Syarifudin S.T. Mesin
Ahli Madya Teknik Mekanikal Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Ruly Karnadjaya S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Bangunan
Rusydi Adi Widyanto S.T. Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik Ahli Madya Teknik Proteksi
Septian Joko Tricahyo S.T. Mesin Kebakaran
Tetap
S1 Teknik Ahli Utama Teknik Bangunan
Ir. Sidik Budi Rahardjo Sipil Gedung
Tetap
S1 Teknik
Slamet Dwi Santosa S.T. Sipil
Ahli Madya Teknik Jalan Tetap
JADWAL PENUGASAN PERSONIL
PENGADAAN KONSULTAN PENGAWAS PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN MILLENNIAL KOPERBI JAKARTA
BULAN KE
KONSTRUKSI
Pemeliharaan
PRA KONST
POSISI
JUMLAH
1 2 3 1 2 3 4 5 6
KONSTRUKSI Pemeliharaan
I. STAF PROFESIONAL
KETERANGAN :
FULL TIME =
INTERMITTEN =
Lampiran 4 : Contoh Daftar Personel Yang Terlibat Dalam Pekerjaan
DIREKTUR UTAMA
MANAJER OPERASI
TEAM LEADER
CORE TEAM
RAMA WIJAYA
FIELD TEAM
TENAGA PENDUKUNG
b. Kebangsaan : Indonesia
5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Proyek 20 Mei 2012 s/d
Condominium Bintaro Plaza
Manajemen Konstruksi Team Leader
20 April 2014
Residence)
Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
Page. 7
Page. 8
CURRICULUM VITAE
b. Kebangsaan : Indonesia
3. Manajemen Konstruksi
17 Maret 2016 – 30
Pembangunan Rusun Sewa Manajemen Konstruksi Desember 2017
TA Arsitektur
Kemayoran Blok D10-3
Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
CURRICULUM VITAE
b. Kebangsaan : Indonesia
2. Manajemen Konstruksi
17 Maret 2016 – 30 Asisten Ahli
Pembangunan Rumah Rusun Sewa Manajemen Konstruksi
Desember 2018 Struktur
Kemayoran Blok D10-3
4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Rumah Sakit Advent
25 November 2013
Bandar Lampung (Luas Bangunan Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
4532.54 meter persegi (m²) dengan Struktur
25 Juni 2015
Jumlah Lantai : 5 Lantai + 1 Lantai
Basement + Lantai Atap)
5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung DPRD
23 September 2011
Provinsi Jawa Barat (Luas Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Bangunan 16.608 meter persegi Struktur
30 Oktober 2012
(m²) dengan Jumlah Lantai : 4
Lantai)
Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
CURRICULUM VITAE
b. Kebangsaan : Indonesia
d. Alamat : Jl. Ophir Dalam No. 15 RT. 008 RW. 001 Kelurahan Gunung
Kecamatan Kebayoran Baru
1.
Manajemen Konstruksi 27 Februari 2017
Manajemen Konstruksi Tenaga Ahli
Pembangunan Menara BRI Gatot s/d Elektrikal
Subroto 30 November 2021
3. Manajemen Konstruksi
01 Oktober 2014
Pembangunan Gedung Mustika Tenaga Ahli
Manajemen Konstruksi s/d
Apartemen Mustika Golf Residence Elektrikal
30 Juni 2016
Cikarang (Jumlah Lantai 15)
4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Condominium 02 Mei 2012
Tenaga Ahli
Bintaro Plaza Residences Tower Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Altiz (Jumlah Lantai 15 dan 24 20 April 2014
Lantai)
Page. 1
Page. 3
Page. 4
Page. 5
Page. 6
CURRICULUM VITAE
b. Kebangsaan : Indonesia
4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Pusat
10 Februari 2014
Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Elektrikal
31 Desember 2015
Tahap V (Jumlah Lantai : 12 Lantai
+ 2 Basement)
5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung IPDN
01 Mei 2013
Kampus NTB TA. 2013 (Luas Area Pengawas
Manajemen Konstruksi s/d
Tanah 245.500 m² dan Jumlah MEP
30 Desember 2013
Pekerjaan 34 Bangunan dengan
Jumlah Lantai : 1 dan 2 Lantai)
Page. 1
No. Nama Pekerjaan Bidang Waktu Pelaksanaan Jabatan
7. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung MMC The 01 Januari 2011
Pengawas
“H” Tower (Luas Bangunan Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
60.760,31 m² dengan Jumlah Lantai 28 Juni 2012
: 30 Lantai ditambah 3 Basement)
8. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Apartemen 01 Januari 2010
Pengawas
De Parasido (2 Tower dengan Manajemen Konstruksi s/d
Elektrikal
Jumlah Lantai : 23 Lantai + 1 Semi 31 Desember 2010
Basement)
Page. 2
Page. 4
Page. 5
CURRICULUM VITAE
b. Kebangsaan : Indonesia
4. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Pusat
10 Februari 2014 Administrasi
Kesehatan Ibu dan Anak RSUP
Manajemen Konstruksi s/d
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
31 Desember 2015
Tahap V (Jumlah Lantai : 12 Lantai
+ 2 Basement)
5. Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung IPDN
01 Mei 2013
Kampus NTB TA. 2013 (Luas Area
Manajemen Konstruksi s/d
Tanah 245.500 m² dan Jumlah Administrasi
30 Desember 2013
Pekerjaan 34 Bangunan dengan
Jumlah Lantai : 1 dan 2 Lantai)
Page. 1
Page. 3
Page. 4