PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
2. Tujuan khusus
a. Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
c. Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
d. Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga
tentang hipertensi
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
g. Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
C. MANFAAT
1. Manfaat teoritis.
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat pengetahuan tentang
hipertensi di masyarakat.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan keperawatan,
khususnya mengenai pengetahuan tentang hipertensi
b. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan masyarakat tentang
hipertensi
c. Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya.
d. Bagi institusi pendidikan Akper Serulingmas Cilacap
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran pengetahuan mengenai
hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada
Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya. (BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu untuk
saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI,1988).
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah,suku-suku di
Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
2) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu.Suku-suku padang
salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak suami.
2) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
1) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri
2. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
3. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam keluarganya
sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang tua,orangtua dan
anak,diantara anggota keluarga atau dalam keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau mempengaruhi
orang lain dalam perubahan perilaku kearah positif.
2. Non-tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa hubungan
nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,yang
hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan fasilitas yang sama,pengalaman yang
sama,sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan
suami istri ( marital patners ).
f. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena beberapa alas an
tertentu.
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,yang
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,berbagi sesuatu,termasuk
sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup berdekatan satu sama
lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,pelayanan dan
bertanggungjawab membesarkan anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara dalam waktu
sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
D. PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya,
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkingannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, social dan spiritual.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkrmbangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
c. mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
F. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Pasangan Baru ( Keluarga Baru )
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan ( psikologis ) keluarga masing-
masing.
2. Keluarga Ghild-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiranmdimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
3. Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir saat anak berusia 5
tahun.
4. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12
tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maximal,sehingga
keluarga sanagt sibuk.
5. Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7 tahun kemudian,yaitu
pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.Tujuan keluarga ini adalah melepas anak
remaja dan memeberi tanggungjawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
6. Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam
keluarga,atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
7. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pension atau salah satu pasangan meninggal.
8. Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI
A. DEFINISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg ( Smith Tom,1995 ).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 100
mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90
mmHg ( Smeltzer,2001 ).
B. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan
diastolic lebih rendah dari 90 mmHg ( Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “ The Sixth
Report of The Join National Comitee,Prevention,Detection and Treatment of High Blood Pressure
“( JNC-VI,1997 ) sebagai berikut :
No. Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )
E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras syaraf sympatis yang
berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak
kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia sympatis ( Brunner & Suddarth,2002 ).
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. pemeriksaan retina
3. pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung.
4. EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
5. urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
6. foto dada & CT Scan.
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi
kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah
140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
2. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
kuat.
3. Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi
yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian pendidikan
kesehatan.
H. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Pengumpulan data
a. struktur dan sifat anggota keluarga
b. faktor social budaya dan ekonomi
c. faktor lingkungan
d. riwayat kesehatan
e. cara pengumpulan data.
2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan typology masalah dalam Family
Health Care.
Permasalahan dapat dikatagorikan sebagai berikut :
a. Ancaman kesehatan
Keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan,atau kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang atau tidak sehat
Kegagalan dan memantapkan kesehatan.
c. Krisis
Saat-saat dimana keadaan menuntut terpantaunya banyak dari individu atau keluarga
dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.
I. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan system scoring
berdasarkan typology dengan pedoman sebagai berikut :
No. Kriteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala : ancaman kesehatan 2
tidak atau kurang sehat 3
krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : dengan mudah 2
hanya sebagian 1
tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala : tinggi 3
cukup 2
rendah 1
4. Menonjolkan masalah 1
Skala : masalah berat harus ditangani 2
ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
masalah tidak dirasakan 0
DO:
TD : 150/90 mmHg
N : 90x/menit
DO :
TD : 150/90 mmHg
N : 90x/menit
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi hipertensi b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi
Hari/tanggal DX Implementasi
rabu, 28 juli 1 - Mengucapkan salam S:
2021 - Memperkenalkan diri - Keluarga menjawab salam,
16.00 - Menanyakan keadaan kesehatan mempersilahkan duduk, dan
keluarga mengatakan keluarga sehat-sehat
- Menjelaskan tujuan dan kontrak saja,
waktu - Keluarga mengatakan masih belum
- Mengakji TTV klien paham tentang penyebab, tanda dan
- Mengkaji pengetahuan keluarga gejalanya, akibatnya dan
tentang penyakit hipertensi seperti : penatalaksaannya , pencegahannya,
tanda gejala, komplikasi, dan serta komlipkasinya
pencegahannya
O:
- Keluarga Ny.J mengucapkan salam
balik dan menerima keberadaan
mahasiswa
- Keluarga sangat kooperatif
- TD yang didapatkan pada Ny. J
hari kedua kunjungan yaitu 170/90
mmHg
- Keluarga dan klien mampu
menyebutkan penyebab terjadinya
peningkatan tekanan darah
- Keluarga mampu menyebutkan
tanda dan akibat peningakatan
tekanan darah
- Keluarga mampu mengenal
komplikasi dari hipertensi
- Lingkungan disekitar rumah
keluarga terlihat bersih dan
memanfaatkan halaman dengan
menanam tanaman dan
menyediakan tempat cuci tangan di
depan rumah
- Keluarga juga mengatakan bahwa
sudah mulai membatasi makanan-
makanan yang dapat memicu
hipertensi seperti mengurangi
minum kopi,garam berlebih dan
mengurangi kebiasaan tidak sehat
seperti merokok
A:
- Tujuan tercapai
P:
- Melanjutkan intervensi selanjutnya
- Memotivasi keluarga dalam
meningkatkan kesehatan
O:
- TD yang didapatkan saat
kunjungan ketiga yaitu 150/90
mmHg
- Keluarga kooperatif
- Keluarga mampu untuk
memutuskan tindakan yang lebih
tepat untuk mengatasi masalah
hipertensi dengan dengan anggota
keluarga yang sakit berobat ke
puskesmas terdekat
- Keluarga mampu merawat keluarga
yang sakit dengan memperhatikan
pola makan dan kebiasaan yang
dilakukan
- Keluarga mampu menentukan
status gizi sesuai dengan standar
kesehatan yang mengalami
hipertensi dengan mengkonsumsi
makan makanan yang sehat
- Keluarga mampu mengontrol
emosi dan stress
- Keluarga sudah mampu mengatasi
terjadinya komplikasi pada
hipertensi dengan
memperhatahankan kebiasaan yang
sehat
A:
- Tujuan tercapai
P:
- Melanjutkan intervensi
- Memotivasi keluarga dalam
meningkatkan diet sehat yang
benar untuk meningkatkan
kesehatan
DATA DEMOGRAFI