Anda di halaman 1dari 10

SOAL NOMOR 2

KETENTUAN IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DALAM KEADAAN UTUH (CBU)

I. Impor Kendaraan Bermotor bukan baru (bekas pakai)

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 98/MPP/Kep/2/1998


tanggal 26 Pebruari 1998,
kendaraan bermotor untuk segala jenis, tipe dan ukuran dilarang diimpor dalam keadaan
bukan baru.

Dapat diimpor dalam keadaan bukan baru :

1. Kendaraan bermotor milik duta besar RI yang digunakan selama bertugas di luar negeri
sebagai barang pindahan untuk satu kali impor tidak berlaku bagi sepeda motor dalam jenis
dan/atau kondisi apapun (S-05/BC/1998 tanggal 5 Januari 1998).
2. Selain kendaraan bermotor diatas dapat diimpor apabila :
* Ada persetujuan/ijin dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
* Kendaraan bermotor yang diimpor dalam keadaan bukan baru tersebut, nyata-nyata
hanya untuk tujuan proyek-proyek pemerintah yang dibiayai dengan dana dalam negeri atau
bantuan luar negeri.
* Pengimporan kendaraan bermotor tersebut hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
rekondisi yang telah mendapat ijin usaha industri, atau kontraktor pelaksana proyek , atau
pemakai langsung, yang semuanya telah mendapatkan persetujuan/ijin Menteri
Perindustrian dan Perdagangan
3. Pengimporan kendaraan bermotor dalam keadaan bukan baru tersebut tetap memenuhi
persyaratan pasal 11 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
275/MPP/kep/6/1999 tanggal 24 Juni 1999.
4. Penerbitan surat persetujuan impor kendaraan bermotor dalam keadaan bukan baru
tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri setelah mendengar
pendapat Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka

II. Impor Kendaraan Bermotor baru dalam keadaan utuh (CBU).

1. Berdasarkan keputusan Menteri perindustrian dan Perdagangan Nomor


290/MPP/Kep/6/1999, Impor Kendaraan bermotor dapat dilakukan oleh Importir Umum.
2. Memenuhi persyaratan pasal 11 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, yakni
:
3. Memiliki VIN (Vehicle Identification Number) dari produsen/supplier/dealer.
4. Melampirkan sertifikat uji tipe dari negara asal pembuat.
5. Memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Industri
Logam Mesin Elektronika dan Aneka
6. Importir memiliki surat jaminan yang dibuat di hadapan notaris yang berkaitan dengan
mutu dan layanan purna jual.
7. Tanda Pendaftaran Tipe hanya diterbitkan satu kali untuk satu tipe dan satu importir,
berlaku s eterusnya untuk tipe tersebut.
III. Persyaratan Pengeluaran barang impor dari pelabuhan adalah :

1. Telah melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka import sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Telah memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT)

Dikecualikan dari ketentuan butir a dan b adalah impor kendaraan bermotor :

1. tujuan/keperluan Kedutaan Besar/Perwakilan Negara Asing


2. Badan/Organisasi Internasional yang berdasarkan perpanjian diperlakukan seperti
perwakilan negara asing yang berstatus diplomatik
3. Impor sementara yang akan direekspor setelah selesai penggunaannya

Pengecualian tersebut tidak berlaku apabila kendaraan bermotor tersebut


diperjualbelikan/dipindahtangankan di dalam negeri.
Sumber : https://www.serayamotor.com, regulasi.kemenperin.go.id

Anda mungkin juga menyukai