1. Kendaraan bermotor milik duta besar RI yang digunakan selama bertugas di luar negeri
sebagai barang pindahan untuk satu kali impor tidak berlaku bagi sepeda motor dalam jenis
dan/atau kondisi apapun (S-05/BC/1998 tanggal 5 Januari 1998).
2. Selain kendaraan bermotor diatas dapat diimpor apabila :
* Ada persetujuan/ijin dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
* Kendaraan bermotor yang diimpor dalam keadaan bukan baru tersebut, nyata-nyata
hanya untuk tujuan proyek-proyek pemerintah yang dibiayai dengan dana dalam negeri atau
bantuan luar negeri.
* Pengimporan kendaraan bermotor tersebut hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
rekondisi yang telah mendapat ijin usaha industri, atau kontraktor pelaksana proyek , atau
pemakai langsung, yang semuanya telah mendapatkan persetujuan/ijin Menteri
Perindustrian dan Perdagangan
3. Pengimporan kendaraan bermotor dalam keadaan bukan baru tersebut tetap memenuhi
persyaratan pasal 11 Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
275/MPP/kep/6/1999 tanggal 24 Juni 1999.
4. Penerbitan surat persetujuan impor kendaraan bermotor dalam keadaan bukan baru
tersebut dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri setelah mendengar
pendapat Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka
1. Telah melunasi bea masuk dan pajak dalam rangka import sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Telah memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT)