Ekspor pada mulanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan berbentuk Badan
Hukum yang telah mendapatkan izin dari Departemen Perdagangan.
Barang yang dilarang impornya adalah barang yang tidak boleh diimpor.
Impor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki Angka
Pengenal Importir (API), Angka Pengenal Importir Sementara ( APIS ) atau
Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT).
1. Pengimporan barang melalui pembukaan L/C pada Bank Devisa dan/atau dengan
cara pembayaran lain yang lazim berlaku dalam transaksi perdagangan luar
negeri;
2. Penerbitan Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
3. Pengimporan barang tanpa API dapat diberikan kepada Instansi/Lembaga
Pemerintah maupun Lembaga Swasta, Badan Internasional dan yayasan
sepanjang untuk keperluan sendiri dan tidak untuk diperdagangkan setelah
mendapat persetujuan Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.
4. Pemilik API bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan impor yang
dilakukan sendiri atau cabang/perwakilannya, baik untuk keperluan sendiri
maupun untuk keperluan pihak lain.
Tata Cara Dan Persyaratan Memperoleh Angka Pengenal Importir (API)
1. API diterbitkan oleh Kepala KANWIL atas nama Menteri di tempat kantor pusat
perusahaan berdomisili.
2. Setiap Perusahaan dagang hanya berhak memiliki 1 (satu) API-U dan setiap
3. Perusahaan Industri hanya berhak memiliki 1 (satu) API-P.
4. Perusahaan Dagang dan Perusahaan Industri sebagaimana dimaksud pada
Keputusan ini adalah setiap bentuk usaha perorangan, persekutuan, koperasi
atau badan hukum yang berkedudukan di Indonesia.
h. Surat Keterangan Domisili Kantor Pusat yang masih berlaku dari Kantor
Kecamatan apabila milik sendiri atau dari pemilik gedung apabila sewa/kontrak (asli);
Masa berlaku API selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya
API tersebut.
b. Setiap perubahan nama, bentuk badan usaha, pengurus dan alamat perusahaan;
API-U, API-P, APIS Umum dan APIS Produsen yang telah diterbitkan sebelum
dan atau pada tanggal ditetapkannya Keputusan ini wajib diperbaharui dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya
Keputusan ini;
APIS Umum dan APIS Produsen diperbaharui menjadi API-U dan API-P;
SANKSI
API dicabut apabila perusahaan pemilik API / pengurus perusahaan pemilik API :
h. Dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tindak pidana yang berkaitan dengan
penyalahgunaan API dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Bagi perusahaan pemilik API yang API-nya telah dicabut karena melakukan
kesalahan Tidak melaksanakan kewajibannya melapor sebanyak 2 (dua) kali
mengnai kegiatam usaha kepada kepala Kanwil; tidak melaksanakan
kewajibannya pemberitahuan perubahan nama, bentuk badan usaha, pengurus
dan alamat perusahaan. selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal pembekuan; maka terhadap perusahaan dan atau pengurus perusahaan
yang tandatangannya tercantum dalam API, hanya dapat mengajukan
permohonan API baru setelah 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencabutan API
tersebut.
Bagi perusahaan pemilik API dan API-nya telah dicabut karena melakukan
kesalahan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan c, d, e, f, g, h dan i, maka
terhadap perusahaan dan/atau pengurus perusahaan yang tandatangannya
tercantum dalam API, hanya dapat mengajukan permohonan API baru setelah 5
(lima) tahun sejak tanggal pencabutan API tersebut.
Barang pindahan;
a. Barang kiriman, hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau
kebudayaan;
Barang yang diimpor harus dalam keadaan baru, ketentuan ini tidak berlaku
untuk pengimpor kapal niaga dan kapal ikan.
Pengecualian lebih lanjut dari ketentuan ini dapat ditetapkan oleh Menteri
Perindustrian dan Perdagangan.
Pembayaran impor dapat dilakukan dengan Letter of Credit (L/C) atau dengan
cara pembayaran lain yang lazim berlaku dalam perdagangan internasional
sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Pembiayaan impor dapat dilakukan baik dengan penggunaan devisa yang dibeli
dari Bank Devisa dengan kurs yang terjadi dalam Bursa Valuta Asing maupun
menggunakan sumber lainnya.
Barang yang diatur tata niaga impornya, barang yang dilarang diimpor, barang
yang dimasukkan dari luar negeri ke Tempat Penimbunan Berikat, barang yang
dimasukkan dari Tempat Penimbunan Berikat ke wilayah lain dalam Daerah
Pabean serta barang dalam rangka Perdagangan Lintas Batas, diatur tersendiri.
Pajak Ekspor = Tarip Pajak Ekspor x Harga Patokan Ekspor (HPE) x Jumlah
Satuan Barang x Kurs.
Harga Patokan Ekspor (HPE) adalah harga patokan yang ditetapkan secara
berkala oleh Menteri Peridustrian dan Perdagangan dan berlaku pada saat
dikeluarkannya penetapan tersebut.
Dalam hal terjadi kelambatan penerbitan HPE, HPE yang lama masih berlaku
sampai diterbitkan HPE yang baru.
Dalam hal tidak ada HPE, Pajak Ekspor dihitung berdasarkan harga FOB yang
tercantum dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Kurs sebagaimana dimaksud adalah kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
secara berkala.
L/C yang merupakan singkatan dari Letter of Credit, kadang disebut juga sebagai
Credit khususnya dalam Uniform Customs and Practice (UCP). Disamping itu
Documentary Credit juga dikenal sebagai istilah yang umumnya dipakai dalam
konfirmasi L/C (lembaran L/C). Documentary Credit mengandung arti bahwa
bank hanya bertanggung jawab sebatas dokumen dan tidak bertanggung jawab
atas komoditi yang dikapalkan apakah sesuai degan yang tersurat dalam
dokumen. Singkat kata petugas bank tidak berurusa dengan barang yang
dikapalkan.
L/C merupakan janji bayar dari Bank Pembuka kepada pihak Eksportir sepanjang
mampu menyerahkan dokumen yang sesuai dengan syarat dan kondisi L/C. Bagi
para nasabah importir, BCA menyediakan jasa layanan untuk penerbitan
berbagai jenis L/C, mulai dari Sight L/C (atas unjuk), Usance L/C (berjangka),
Red Clause L/C (pembayaran di muka), hingga Standby L/C. Penerbitan L/C
dapat dilayani dalam 22 mata uang asing ke berbagai penjuru dunia di mana
Anda bermitra bisnis.
Suatu instrumen (dapat berupa telex, swift, surat) yang dikeluarkan oleh bank
(bank penerbit L/C) atas permintaan nasabahnya (importir/ buyer/applicant)
yang memberikan kuasa kepada penjual (eksportir/ seller/beneficiary) untuk
menarik dengan
sehelai wesel/draft sejumlah uang jika telah memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam instrumen tersebut.
L/C IMPOR
L/C EKSPOR
d. Menyerahkan L/C asli untuk negosiasi (jika L/C tidak melalui Bank Pelaksana
Negosasi).
PROSEDUR EKSPOR
1. Syarat Ekspor
b. Memiliki Surat Ijin Usaha dari Departemen Teknis atau Lembaga Pemerintah
non Teknis lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Barang yang diatur tataniaga ekspornya, dan dilakukan oleh eksportir terdaftar
yang telah mendapatkan pengakuan dari Menperindag. Komoditas pertanian yang
termasuk kelompok ini antara lain komoditi: maniok, kopi.
HARMONIZED SYSTEM
Bab
Pos
Sub Pos
Nasional
07
0710
0710.10
0710.10.000
: umbi kentang
: Kentang beku
a. Mengetahui status kelayakan dari calon importir melalui Bank eksportir atau
perwakilan perdagangan Indonesia diluar negeri.
c. Syarat-syarat pembayaran
f. Syarat-syarat pengepakan
g. Cara angkut
h. Asuransi
5. Terms Penjualan
Pembeli diluar negeri dalam transaksi pasar sering lebih menginginkan untuk
terms penjualannya menggunakan C&F atau CIF agar terjamin
pengapalannya sampai di tangan importir/ pembeli. Informasi tentang jasa
yang tersedia dan perusahaan ekspedisi yang terpercaya dapat diperoleh dari
Cargo Tariff and Pricing Department dengan alamat sebagai berikut :
Standar
a. Surat Pernyataan Mutu (SPM), yaitu surat pernyataan dari eksportir bahwa
komoditi yang diekspor memenuhi standarnya.