Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SYARAT MENJADI GURU PROFESIONAL


Mata Kuliah : Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu : Vivi Rulviana, M.pd

Oleh :
1. Niken Rahmawati 2102101210
2. Yeni Rahmawati 2102101220
3. Febrian Cahya Baskarani 2102101233

KELAS 1G
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI MADIUN 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah
hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Profesi
Kependidikan berjudul Syarat Menjadi Guru Profesional.

Dalam makalah ini kami menguraikan mengenai pengertian, pemahaman secara


komprehensif.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih
kepada.
Ibu Vivi Rulviana, M.pd, selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan.
Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
Semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak. Amiin.

Madiun, Oktober 2021

Penyusun,
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Kompetensi Pedagogik………………………………………………………….
B. Kompetensi Personal……………………………………………………………
C. Kompetensi
Profesional…………………………………………………………
D. Kompetensi Sosial………………………………………………………………
E. Syarat-syarat Guru Profesional…………………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Anda guru yang profesional itu yang bagaimana?
Ciri-ciri guru profesional menurut Kunandar antara lain: memiliki kualifikasi
pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan
bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan
anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan
komitmen 
Guru Profesional adalah guru yang memiliki komponen tertentu sesuai dengan
persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan
Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya
sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan
melaksanakan evaluasi pembelajaran.
Guru profesional hendaknya memiliki empat kompetensi guru yang telah
ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen yaitu, kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki pengetahuan
yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan  uraian pada latar belakang tersebut, maka rumusan  masalah sebagai
berikut:
A. Apa yang dimaksud guru professional
B. Apa saja syarat untuk menjadi guru professional
C. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki seorang guru

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Pembahasan ini bertujuan untuk:

A. Supaya Guru Memiliki kualifikasi akademik.


B. Supaya Guru Memilki kualifikasi kompetensi.
C. Supaya Guru Memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang


meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya. (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a).
Artinya: “guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dan merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus menguasai manajemen
kurikulum, mulai dan merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan
mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama
terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih
bermakna dan berhasil guna.”
 Ada 7 aspek dalam kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai, yaitu:

1) Karakteristik para peserta didik.

Dari informasi mengenai karakteristik peserta didik, guru harus bisa menyesuaikan
diri untuk membantu pembelajaran pada tiap-tiap peserta didik. Karakteristik yang
perlu dilihat meliputi aspek intelektual, emosional, sosial, moral, fisik, dll.

2) Teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik.

Guru harus bisa menerangkan teori pelajaran secara jelas pada peserta didik.
Menggunakan pendekatan tertentu dengan menerapkan strategi, teknik atau metode
yang kreatif.

3) Pengembangan kurikulum.

Guru harus bisa menyusun silabus dan RPP sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan.
Mengembangkan kurikulum mengacu pada relevansi, efisiensi, efektivitas,
kontinuitas, integritas, dan fleksibilitas.

4) Pembelajaran yang mendidik.

Guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran, namun juga melakukan


pendampingan. Materi pelajaran dan sumber materi harus bisa dioptimalkan untuk
mencapai tujuan tersebut.

5) Pengembangan potensi para peserta didik.

Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Guru harus mampu
menganalisis hal tersebut dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, supaya
setiap peserta didik bisa mengaktualisasikan potensinya.
6) Cara berkomunikasi.

Sebagai guru harus bisa berkomunikasi dengan efektif saat menyampaikan


pengajaran. Guru juga harus berkomunikasi dengan santun dan penuh empati pada
peserta didik.

7) Penilaian dan evaluasi belajar.

Penilaiannya meliputi hasil dan proses belajar. Dilakukan secara berkesinambungan.


Evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran juga harus bisa dilakukan.

Kompetensi Pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar masing-masing guru secara
terus menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.

B. Kompetensi Personal

Kompetensi Personal adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. (SNP, penjelasan
Pasal 28 ayat 3 butir b).
Artinya: “guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki kepribadian yang patut
diteladani, sehingga mampu melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
(di depan guru memberi teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di belakang
memberikan dorongan! motivasi).”
 Ada indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru yaitu:
 Supel
 Sabar
 Disiplin
 Jujur
 Rendah hati
 Berwibawa
 Santun
 Empati
 Ikhlas
 Berakhlak mulia
 Bertindak sesuai norma sosial & hukum.
Kepribadian positif wajib dimiliki seorang guru karena para guru harus bisa jadi teladan
bagi para siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu mendidik para siswanya supaya
memiliki attitude yang baik.

C. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28
ayat 3 butir c).
Artinya: “guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi yang
akan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep
teoretis, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat serta mampu
menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas
tentang kurikulum, dan landasan kependidikan.”
 Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis, dan akan berkaitan
langsung dengan kinerja guru. Adapun indikator Kompetensi Profesional Guru
diantaranya adalah:

1.) Menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuannya.
2.) Menguasai Standar Kompetensi (SK) pelajaran, Kompetensi Dasar (KD)
pelajaran, dan tujuan pembelajaran dari suatu pelajaran yang diampu.
3.) Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi
pengetahuan dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
4.) Mampu bertindak reflektif demi mengembangkan keprofesionalan secara kontinu.
5.) Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.

Dengan menguasai kemampuan dan keahlian khusus seperti yang sudah dijelaskan di
atas, diharapkan fungsi dan tugas guru bisa dilaksanakan dengan baik.

Dengan demikian, guru mampu membimbing seluruh peserta didiknya untuk mencapai
standar kompetensi yang sudah ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan.

D. Kompetensi Sosial

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dan masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Standar Nasional Pendid
ikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d).
Artinya: “ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya
maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.”
 Indikator dari Kompetensi Sosial Guru diantaranya:

 Mampu bersikap inklusif, objektif, dan tidak melakukan diskriminasi terkait latar
belakang seseorang, baik itu berkaitan dengan kondisi fisik, status sosial, jenis
kelamin, ras, latar belakang keluarga, dll.
 Mampu berkomunikasi dengan efektif, menggunakan bahasa yang santun dan
empatik.
 Mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
 Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai lingkungan
dengan bermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.
E. Syarat-syarat Guru Profesional

 Menjadi Guru Profesional harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Mempunyai akhlak dan budi pekerti yang luhur sehingga mampu memberikan contoh
yang baik pada anak didik.
2. Mempunyai kemampuan untuk mendidik dan mengajar anak didik dengan baik.
3. Menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar
mengajar.
4. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai bidang tugas.
5. Menguasai berbagai adminitrasi kependidikan ( RPP, Silabus, Kurikulum, KKM, dan
sebagainya )
6. Mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk mengabdikan ilmu yang
dimiliki pada peserta didik.
7. Tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya.
8. Mengikuti diklat dan pelatihan untuk menambah wawasan dan pengalaman.
9. Aktif, kreatif, dan inovatif untuk mengembangkan pembelajaran dan selalu up to
date terhadap informasi atau masalah yang terjadi di sekitar.
10. Menguasai IPTEK (komputer, internet, blog, facebook, website, dsb).
11. Gemar membaca sebagai upaya untuk menggali dan menambah wawasan.
12. Tidak pernah berhenti untuk berkarya (membuat PTK, bahan ajar, artikel, dsb).
13. Mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan orangtua murid, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dengan baik.
14. Aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi kependidikan (KKG, PGRI, Pramuka)
15. Mempunyai sikap cinta kasih, tulus dan ikhlas dalam mengajar.

upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru telah ditempuh oleh pemerintah,


instansi pendidikan dan para guru tentunya.
 Adapun upaya untuk meningkatkannya adalah sebagai berikut:

I. Menempuh pendidikan pada jenjang lebih tinggi sesuai kualifikasi akademik.


Hal ini berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen bahwa guru untuk mendapatkan
kompetensi profesional harus melalui pendidikan profesi dan guru juga dituntut untuk
memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D4. Apalagi pada saat sekarang ini,
perkembangan dunia pendidikan dan sistem pendidikan semakin meningkat. Dengan
melanjutkan tingkat pendidikan diharapkan guru dapat menambah pengetahuannya
dan memperoleh informasi-informasi baru dalam pendidikan sehingga guru tersebut
mengetahui perkembangan ilmu pendidikan.
II. Melalui Program Sertifikasi Guru.

Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui sertifikasi
dimana dalam sertifikasi tercermin adanya suatu uji kelayakan dan kepatutan yang
harus dijalani seseorang, terhadap kriteria-kriteria yang secara ideal telah ditetapkan.
Dengan adanya sertifikasi akan memacu semangat guru untuk memperbaiki diri,
meningkatkan kualitas ilmu, dan profesionalisme dalam dunia pendidikan.

III. Memberikan Diklat dan pelatihan bagi guru.


Diklat dan pelatihan merupakan salah satu teknik pembinaan untuk menambah
wawasan / pengetahuan guru. Kegiatan diklat dan pelatihan perlu dilaksanakan oleh
guru dengan diikuti usaha tindak lanjut untuk menerapkan hasil – hasil diklat dan
pelatihan.

IV. Gerakan Guru Membaca ( G2M ).


Guru hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya membaca untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuannya. Tidak lucu bukan kalau guru
menyuruh murid-muridnya rajin membaca sedangkan gurunya enggan untuk
membaca. Kita sebagai guru harus lebih serba tahu dibandingkan peserta didik. Untuk
itu perlu digalakkan Gerakan Guru Membaca. Dalam hal ini guru bisa memanfatkan
buku-buku atau media masa yang tersedia diperpustakaan, sekolah ataupun toko buku,
atau bisa juga dengan mengakses internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan
spesialisasinya ataupun pengetahuan umum yang dapat menambah wawasannya.

V. Melalui Organisasi KKG (Kelompok Kerja Guru).


Salah satu wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk membina dan
meningkatkan profesional guru sekolah dasar di antaranya melalui KKG. KKG adalah
wadah kerja sama guru–guru dan sebagai tempat mendiskusikan masalah yang
berkaitan dengan kemampuan profesional, yaitu dalam hal merencanakan,
melaksanakan dan menilai kemajuan murid.

VI. Senantiasa Produktif Dalam Menghasilkan Karya-Karya Di Bidang Pendidikan.


Guru hendaknya memiliki kesadaran untuk lebih banyak menulis, terutama mengenai
masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini termasuk salah satu metode
untuk dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan konsep-konsep dan
gagasan dalam bentuk tulisan. Setiap guru harus sadar dan mau melatih diri jika ia
benar.
 Apabila guru telah memiliki ke-empat kompetensi dan telah memenuhi syarat-syarat,
maka guru telah memiliki hak professional sebagai berikut :

1) Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang keguruan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2) Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukatif dalam batas
tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan pendidikan setempat.
3) Menikmati teknis kepemimpinan dan dukungan pengelolaan yang efektif dan efisien
dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
4) Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha dan
prestasi yang inovatif dalam bidang pengabdiannya.
5) Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara individual
maupun secara institusional.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSAKA

https://www.mandandi.com/2021/02/syarat-syarat-guru-profesional.html
https://pintek.id/blog/kompetensi-guru/

Anda mungkin juga menyukai