DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENGENALAN NC/CNC 1
1.1 Numerical Control (NC) dan Computer Numerical Control (CNC) 1
ii
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
8.3 Positioning 39
iii
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 1
PENGENALAN NC/CNC
Awal mula NC dikenalkan secara luas ketika ada kebutuhan untuk pembuatan pesawat
terbang dimana profil lekukan pesawat harus mengikuti profil tertentu, selanjutnya
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
1
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
2
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 2
SISTEM NC/CNC
2. Continuous-path
Disebut juga contouring system. Ini menyinkronkan sumbu gerak untuk menghasilkan
lintasan yang ditentukan, biasanya garis atau busur melingkar. Contouring system memiliki
kemampuan untuk mengendalikan motor penggeraknya secara mandiri pada berbagai
kecepatan dalam arah yang ditentukan saat memposisikan mesin/meja benda kerja dimana
sistem ini melibatkan kontrol gerak simultan dari dua atau lebih sumbu. Contouring system
sebenarnya lebih komplek/rumit karena masing-masing sumbu gerak memerlukan putaran
untuk memosisikan dan kecepatan yang terpisah serta memiliki kemampuan untuk memotong
hampir semua jenis contouring pada dua bidang sumbu. Sebagian besar contouring system
juga mampu melakukan pemotongan dalam kontur tiga sumbu dan beberapa mampu
melakukan kontur empat sumbu atau lebih.
3
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
4
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
5
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
Feature utama dari closed-loop adalah adanya feedback (umpan balik). Setiap sinyal
yang dikirimkan ke motor penggerak maka capaian dari motor dikirim kembali ke MCU untuk
dikoreksi apakah sinyal perlu ditambah atau dikurangi. Sistim feedback tidak mengukur hanya
diakhir program saja tapi dia aktif mengukur sepanjang proses pengiriman.
6
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 3
CONTROL PADA MESIN NC/CNC
Seperti dijelaskan di Bab I salah satu elemen CNC adalah Machine Control Unit
(MCU). MCU terdiri dari beberapa komponen yaitu CPU, memory, comunication, servo drive
control, spindle speed control dan programmable machine control. Seiring dengan
perkembangan zaman, elemen tersebut semakin canggih hasilnya sehingga kita mengenal
mesinpun sudah beranjak ke high speed cutting.
Machine tool builder sangat menentukan dalam pemilihan mesin. Nama-nama besar
machine builder yang banyak di Indonesia diantaranya DMG-Mori, Haas, Hyundai, Mazak dll.
Selain itu ada juga nama-nama pabrikan mesin yang lebih ekonomis. Penentuan pemilihan
mesin sebaiknya seberapa presisi mesin yang dibutuhkan, harga, technical support yang
melekat dengan nama besar mesin biasanya serta kedekatan lokasi pabrik dengan technical
support tersebut untuk merespon jika masalah timbul.
Panduan lebih teknis untuk pemilihan Mesin CNC selain yang disebutkan sebelumnya
juga diantaranya performance dan feature.
7
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
8
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 4
SUMBU (AXIS) PADA SISTEM COORDINAT MESIN CNC
9
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
- Secondary Rotary Axis (D dan E) dan Tertiary Linear axis (P, Q dan R)
10
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
Gambar 4.7 Tabel Koordinat Absolute dan Incremental dan Aplikasi Lubang di Benda Kerja
Incremental positioning system mengacu pada koordinat suatu titik tidak tetap (fixed)
pada suatu titik tertentu tapi berubah-ubah. Pada operasi CNC koordinat akhir pergerakan suatu
11
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
titik adalah titik awal untuk pergerakan ke koordinat berikutnya (koordinat akhir merupakan
referensi koordinat berikutnya).
Gambar 4.8 Tabel Koordinat Absolute dan Incremental dan Aplikasi Lubang di Benda Kerja
- Machine references zero sering disebut sebagai home references machine atau machine
home point.
- References return point adalah koordinat tempat kembalinya meja mesin ke suatu titik
tertentu.
- Work References points adalah titik origin dari dari benda kerja.
- Programing references points adalah titik origin program yang dibuat oleh user.
12
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 5
NC CODE SYSTEM
Seperti sudah diterangkan sebelumnya bahwa untuk mesin CNC diperlukan beberapa
kode-kode perintah untuk menggerakkan mesin tersebut. Kode-kode perintah yang biasanya
dipergunakan diantaranya berupa character, word, block dan program.
- Character adalah kumpulan kumpulan bits yang membentuk angka huruf atau symbol
(A,B, 1, 2, - , %, dll.).
- Word adalah kumpulan character yag disusun sedemikian rupa yang dapat
menjalankan mesin CNC (N10, G, X1.0, F10.0 T1, dll.).
- Block adalah kumpulan word yang membentuk satu baris perintah (N05 G90 G80 G17,
N10 T01 M06, dll.).
- Program adalah kumpulan block yang membentuk instruksi lengkap sebuah
pengerjaan di mesin CNC (safety feature, tool change, coordinat offset, tool length
offset, tool motion cutter compensation, miscellaneous, dll.)
5.1 NC Words
Ada beberapa klasifikasi untuk NC Word diantaranya: sequence number, preparatory,
dimension address, cicular address, spindel speed, tool functions, feed rate dan miscellaneous.
Sequence number (N) adalah urutan angka yang menunjukan urutan nomor program. Sequence
number dimulai dari huruf N diikuti nomor urut. Nomor urut dimulai dari N001 sampai N999.
Jika sudah habis, maka akan kembali ke N001 dst. Preparatory Funtions adalah kode G yang
diikuti dengan dua digit character yang menunjukkan sebuah perintah tertentu.
13
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
Xx Yy Zz
Circular address terdiri dari I, J dan K yang digunakan untuk mengidentifikasi jarak
dari awal pergerakan melingkar ke posisi center dari sebuah program melingkar dari masing-
masing sumbu X, Y dan Z. Preparatory code yang mengawali perintah circular adalah G02
dan G03. Format penulisan circular address adalah:
Spindel speed adalah pernyataan untuk putaran tool/cutter/benda kerja di mesin CNC.
Kode yang digunakan adalah S yang diikuti oleh karakter angka yang jumlahnya maximum 5
digit. Kode S diikuti dengan kode perintah mesin berputar baik searah (M03) maupun
berlawanan arah jarum jam (M04). Format penulisan spindel speed adalah:
S3500 (M03/M04)
Tool functions adalah pernyataan untuk memanggil Tool Number yang akan
digunakan untuk proses pemotongannya. Kode untuk tool ini adalah T yang diikuti oleh
karakter angka. Perintah untuk memanggil tool adalah M06. Format penulisan tool function
adalah:
14
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
T01 (M06)
Dimana T adalah address untuk Tool.
01 adalah tool number yang akan dipanggil/digunakan
Feed rate adalah pernyataan untuk besarnya feeding dari pergerakkan cuter dalam
satuan milimeter per menit (G94) atau milimeter per putaran (G95). Format penulisan feed rate
adalah:
(G94 G71) F200 ; 200 mm per menit.
(G95 G71) F2.5 ; 2.5 per putaran.
Miscellaneous function adalah fungsi untuk mengaktifkan perintah miscellaneous.
Kode yang digunakan untuk fungsi ini adalah M diikuti dua digit nomor dibelakangnya.
Intruksi-intruksi yang menggunakan fungsi ini adalah:
- M00 ; Program stop
- M01 ; Optional stop
- M02 ; End program
- M03 ; Spindel clockwise
- M04 ; Spindel counter clockwise
- M05 ; Spindel off
- M06 ; Tool change
- dll.
15
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 6
DASAR PEMROGRAMAN CNC MILLING
Seorang pembuat program di mesin CNC milling setidaknya harus menguasai lima
kategori perintah program yakni: basic programming, kompensasi dan offset, fixed cycle,
macro & subroutin dan advanced feature programming. Basic programming meliputi: motion
command, plane selection, positioning system, input selection, work coordinat setting, tool
selection, feed selection, spindel selection, miscellaneous function.
G00 Xx Yy Zz
G01 (linear interpolation) adalah perintah bergerak meja dengan kecepatan yang
ditentukan oleh feed rate tertentu (F) dari satu titik posisi ke satu lokasi titik tertentu dimana
pergerakannya dalam satu/dua/tiga sumbu baik sendiri-sendiri atau bersamaan secara simultan.
Pergerakkan ini untuk pemotongan benda kerja. Format perintah linear interpolation (G01)
adalah:
G01 Xx Yy Zz Ff
Berikut ini adalah contoh program untuk G01 dimana tool bergerak memotong dari
titik A --> B --> C --> A
16
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
17
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
18
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
19
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
20
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
21
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
S1000 M03 putaran searah jarum jam denga 1000 Rpm (revolution per minute) putaran
S1500 M04 kebalikan arah jarum jam dengan 1500 Rpm
M05 Stop putaran spindle
22
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
Gambar 6.8 Lintasan pahat setelah kompensasi Dan Pengaruh G41 & G42 pada arah
lintasan pahat terhadap hasil benda kerja
23
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
24
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
25
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 7
SIKLUS PADA CNC MILLING
Fixed cycles dapat didefinisikan sebagai satu set instruksi praprogram digunakan
untuk memulai serangkaian pekerjaan rutin, pola gerakan berulang seperti pengeboran (drill),
meluaskan (boring), menghaluskan (reaming) dan pengetapan (tapping) yang mana operasi
tersebut dijalankan oleh satu blok perintah. Keuntungan fixed cycles diantaranya:
Pemrograman bisa direduksi setengahnya serta data processing time sepertiganya, panjan
program direduksi menjadi sepertiganya, kesalahan pembuatan program bisa dikurangi karena
programnya simpel serta ukuran program kecil, penghematan waktu pemrograman dan
pengurangan kesalahan pemrograman menghasilkan produktivitas programmer yang lebih
baik.
Type-type fixed cycles diantaranya: standart fixed cycles, special fixed cycles, point
pattern cycles dan user defined cycles. Standart fixed cycles adalah siklus yang umum
digunakan dalam mesin CNC. Electronic Indistries Association (EIA) mendefinisikan ada 10
jenis standart fixed cycles seperti pada tabel 7.1
26
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
G80 (Fixed cycles cancel) yaitu menghapus perintah siklus, dimana dengan perintah cancel
maka pada koordinat Xx dan Y berikutnya tidak ada perintah siklus.
G81 (Drilling cycles) adalah perintah siklus untuk pengeboran. Urutan gerakan tool dengan
feature ini adalah:
27
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
G82 (Counterboring cycle) adalah perintah siklus untuk counterboring. Urutan gerakan tool
dengan feature ini adalah:
28
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
initial level
29
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
N25 G99 G81 X1.0 Y1.5 Z-1.5 R0.3 F5.0 aktif siklus drilling (G81), bor H1,
N30 Y4.5 Bor H2
N35 G0 G91 G28 Z0.0 M5 Move to reference point (machine origin) dalam
arah Z, spindel off
N40 G91 G28 X0 Y0 Move to reference point sumbu X dan Y
N45 G90 G80 Mode absolute, fixed cycle cancel
N50 T2 M06 Pilih tool no 2, tool change
N55 X7.0 Y4.5 Rapid to (7,4.5)
N60 G43 H2 Z1.5 S500 M3 Tool length offset tool 2, rapid to Z1.5, spindel
on
N65 G99 G83 X7.0 Y4.5 Z-4.2 Q0.75 aktif siklus deep hole drilling (G83), bor H3,
tiap kedalaman 0.75 naik
N70 X4.0 Y1.5 Drill H4
N75 G0 G91 G28 Z0.0 M5 Move to reference point (machine origin) dalam
arah Z, spindel off
N80 G28 X0 Y0 Move to reference point sumbu X dan Y
N85 M30 End program
G84 (Tapping cycle) adalah siklus untuk pembuatan tap. Urutan gerakan tool dengan feature
ini adalah:
1. Gerak cepat ke koordinat X dan Y
2. Gerak cepat arah Z sampai level R
3. Gerak memotong sampai kedalaman Z
4. Stop putaran spindle
5. Dwell time pada kedalaman Z tersebut
6. Spindel berputar arah kebalikannya (ccw)
7. Bergerak keatas sampai level R
8. Gerak cepat naik sampai initial level
9. Stop spindel
Gambar 7.6 Tapping Cycle
Format penulisan G84 (tapping cycle)
G99/G98 G84 Xx Yy Zz Rr Ee Ff
Perhitungan kisar ulir pitch = 1/jumlah ulir per inchi
30
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
feed ulir
fr =P
fm =PxN
dimana : fr = feed rate, IPR (inch per revolution)
fm = feed rate, IPM (inch per minute)
P = pitch
N = spindel speed, RPM
Contoh program ulir 1/2 in. x 12 thread dengan speed tapping 150 rpm, feeding taping adalah:
P = 1/N = 1/12 = 0.0833 in.
fr =P = 0.0833 IPR
fm = P x N = 0.0833 x 150 = 12.5 IPM
Sehingga programnya menjadi :
G95 F0.0833
atau
G94 F12.5
dimana: G94 feed unit dalam IPM dan G95 dalam IPR
31
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
G85 (Bore-in Bore-out cycle) adalah perintah untuk dua arah boring (meluaskan) baik ketika
masuk maupun ketika keluar/naik. Operasi ini biasanya untuk boring (meluaskan) yang presisi.
Urutan gerakan tool dengan feature ini adalah:
32
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
33
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
G88 (Boring cycle) adalah operasi yang persis G86 cuma ada penambahan dwell time. Urutan
gerakan tool dengan feature ini adalah:
1. Gerak cepat ke koordinat X dan Y
2. Gerak cepat arah Z sampai level R
3. Gerak memotong sampai kedalam Z
4. Dwell time di dasar lubang
5. Stop spindel
6. Gerak cepat naik sampai level R atau initial level
7. spindel off
34
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
G89 (Bore-in Bore-out cycle) adalah operasi yang serupa dengan G85 kecuali ada dwel time.
Format perintah G89 adalah:
G98/G99 G89 Xx Yy Zz Rr Ee Ff
Contoh program G89 seperti halnya pada gambar 7.2, hanya untuk N30 berubah seperti
berikut ini:
N30 G99 G89 X3.0 Y3.0 Z-0.75 R0.2 E1000 F7.5
35
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 8
DASAR PEMROGRAMAN CNC BUBUT
Secara umum basic pemograman bubut hampir sama dengan CNC milling hanya
sumbu yang tersedia dua yaitu sumbu Z dan sumbu X. Seiring dengan perkembangan teknologi
mesin bubut berkembang menjadi : axis turning center, multi purpose turning center with
milling feature dan dual spindel turning center. Ada beberapa macam-macam operasi di mesin
bubut diantaranya adalah: straight turning, boring, drilling, grooving, taper turning, facing,
thread cutting dan parting-off seperti ditunjukkan pada gambar di bawah. Gambar 8.1 sebelah
kiri memperlihatkan sistem koordinat dua sumbu mesin bubut dan sebelah kanan beberapa
jenis pemotongan di mesin bubut.
Gambar 8.1 Sistem Koodinat Mesin Bubut dan Operasi-operasi di Mesin Bubut
Tool Fuction
Pahat dimesin bubut disimpan serta dicekam oleh turret dimana turret tersebut dapat
memegang/mencekam lebih dari satu macam tool/pahat. Tool/pahat yang disimpan diberi
36
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
nomor sesuai dengan tempat penyimpanan tool didalam turret. Tool yang akan digunakan
tinggal memanggil nomor dimana tool disimpan. Penamaan/pemanggilan tool seperti berikut
ini:
Tabel 8.1 G-code dengan kontrol fanuc yang digunakan umum di mesin bubut
Kecepatan pergerakkan tool dalam bubut ada dua jenis yaitu rapid traverse dan feed
regulated motion. Rapid traverse menggunakan G-code G00. Feed regulated menggunakan G-
code G01, G02 dan G03 dengan menambahkan karakter F sebagai feeding. Satuan dari feed
37
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
rate yaitu milimeter per menit (G98) atau milimeter per putaran (G99). Berikut ini contoh dari
feed function:
G20 G98 F10.0 10 Inch per minute (IPM) feed rate
G70 G94 F10.0 10 IPM feed rate untuk control Fanuc di Amerika
G21 G98 F250.0 250 Milimeter per minute (MMPM) feed rate
G71 G94 F250 250 MMPM feed rate untuk control Fanuc di Amerika
G20 G99 F0.003 0.003 Inch per revolution (IPR) feed rate
G70 G95 F0.003 0.003 (IPR) feed rate untuk kontrol di Amerika
G21 G99 F0.01 0.01 Milimeter per revolution (MMPR) feed rate
G71 G95 F0.01 0.01 MMPR feed rate untuk control di Amerika
Fungsi spindel speed di mesin bubut agak lumayan komplek karena speed harus berubah-ubah
mengikuti diameter efektif benda kerja yang dipotong.
G96 Constan surface speed
G50 Maximum spindel speed
G97 Fixed spindel speed
Berikut ini contoh penggunaan G50 dan G96 di mesin bubut:
38
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
8.3 Positioning
Seperti halnya mesin milling, dimesin bubut pun kita mengenal dua positioning yaitu
absolute dan incremental. Khusus untuk Fanuc penunjukan incremental bisa tidak
menggunakan preparatory code (G-code) tapi menggunakan karakter khusus yaitu U untuk
sumbu X dan W untuk sumbu Z. Berikut ini contoh pemograman absolute dan incremental:
39
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
40
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
41
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
Berikut ini contoh program bubut yang sudah memasukkan nilai kompensasi:
42
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
43
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
BAB 9
SIKLUS DI MESIN CNC BUBUT
Seperti halnya di mesin CNC milling, di mesin CNC bubut pun tersedia feature siklus.
Pengerjaan siklus di mesin bubut dapat mereduksi program sangat banyak, sehingga feature
siklus menjadi sangat penting.
A. Initial point
B. Cutting starting point
C. Cutting ending point
D. Return intermediate point
E. Rapid traverse
F. Feed (linear interpolation)
Gambar 9.1 Lintasan siklus G90 dan aplikasinya
44
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
A. Initial point
B. Cutting starting point
C. Cutting ending point
D. Return intermediate point
45
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
47
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
48
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
49
TEORI DASAR MESIN
COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)
50