FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022 Masalah atau fenomena : "kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Indonesia khususnya di daerah Sumatera Utara"
Rumusan masalah :
1. Apa penyebab kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara ?
-Sumber 1 : Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menduga ada
pihak yang mencari keuntungan di balik kelangkaan minyak goreng di Sumatera Utara. Satgas menemukan 1,1 juta kilogram minyak goreng kemasan yang ditimbun di dalam sebuah gudang milik salah satu produsen di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
-Sumber 2 : Pemerintah memberlakukan kebijakan satu harga untuk
minyak goreng kemasan menjadi Rp14.000/liter mulai Kamis (20/1/2022). Namun, sejak kebijakan itu diberlakukan, banyak minimarket di Kota Medan yang kehabisan stok atau ludes dalam sekejap. "Di sejumlah ritel modern di Kota Medan pada hari ketiga sejak penerapan minyak goreng satu harga subsidi pemerintah yang dibanderol Rp14.000/liter, banyak gerai yang kehabisan stok,"
2. Apa yang akan di lakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan minyak
goreng tersebut ?
-Sumber 1 : Satgas mendorong agar minyak goreng tersebut segera
di distribusikan ke masyarakat melalui mekanisme pasar. Hal itu guna mencega terjadinya kelangkaan. Satgas telah memberi peringatan keras kepada produsen tersebut dan meminta untuk segera mendistribusikan minyak goreng sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yaitu seharga Rp 14.000.
-Sumber 2 : Untuk itu KPPU tetap akan melakukan penelitian dan
pengawasan terhadap sejumlah produsen yang menguasai pasar minyak goreng serta tetap akan menilai kebijakan pemerintah yang dapat mendorong pertumbuhan industri minyak goreng agar sejalan dengan prinsip persaingan usaha yang sehat.
3. Apakah Kelangkaan di daerah sumut terjadi penimbunan?
Sumber 1 : Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Naslindo
Sirait mengatakan, sepanjang penelusuran di lapangan sejak pekan lalu, distribusi minyak goreng memang kerap kosong. Untuk itu, dia meminta agar para produsen tak menimbun minyak seperti yang dilakukan salah satu produsen di Deli Serdang tersebut. “Tentu kita masih akan lanjutkan pengecekan ke gudang-gudang produksi minyak goreng. Karena masih ditemukan satu, kemungkinan masih ada lagi produsen nakal lainnya,” ucapnya, dikutip dari Tribun Medan.
Sumber data 1 : ( www.kompas.com, tanggal 26 Februari 2022, jam
12.06 )
Sumber data 2 : ( www.cnnindonesia.com, tanggal 26 Februari 2022, jam