Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angelie Natasha

Nim : 7213144023

Matkul : Pancasila

BAB III PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

A. Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara

Kosa kata “dasar” dapat diartikan sebagai landasan atau fondasi yang berasal dari
bawah. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar negara untuk mengatur
pemerintahan negara, atau dengan kata lain Pancasila digunakan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara.

B. Konsep Negara, Tujuan Negara, Konsep Dasar Negara, dan Urgensi


Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Konsep Negara

Menurut Diponolo (1975: 23-25) Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
berdaulat yang dengan tata pemerintahan melaksanakan tata tertib atas suatu
rakyat/umat di suatu daerah tertentu, ia juga menyimpulkan 3 unsur yang menjadi
unsur dasae negara, yaitu :

• Unsur tempat, atau daerah, wilayah, atau territoir


• Unsur manusia atau umat, rakyat atau bangsa
• Unsur organisasi, kerjasama, atau tata pemerintahan.

2. Tujuan Negara

Tujuan negara menurut Diponolo (1975: 112-156) yaitu :

• Kesejahteraan dan kebahagian hidup


• Kemerdekaan
• Kekuatan, kekuasaan, kebesaran/keagungan
• Keadilan
3. Konsep Dasar Negara

Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah


grundnom (norma dasar), rechtside (cita hokum), staatside (cita negara),
philosophische grodslag (dasar filsafat negara). Secara teretimologis atau
secara

istilah, dasar negara dapat diastikan sebagai landasan dan sumber dalam membentuk
dan menyelenggarakan negara. Dengan demikian, dasar negara merupakan suatu
norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala
sumber hokum sekaligus sebagai cita hokum (rechtside), baik tertulis maupun tidak
tertulis.

C. Hubungan Antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945

Letak dan sifat hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dengan UUD 1945,
sebagai berikut :

• Pernyataan kemerdekaan dalam bagian ketiga pembukaan menunjukan bahwa


antara proklamasi dengan pembukaan merupakan suatu rangkaian yang tidak
dapat dipisahkan
• Ditetapkannya Pembukaan pada 18 Agustus 1945 bersamaan dengan
ditetapkannya UUD
• Pembukaan hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih
terperinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong
ditegakkannya kemerdekaan berdasarkan asas kerohanian
• Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada 17
Agustus 1945.

D. Hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945

Notonegoro menyimpulkan bahwa hubungan Pancasila dengan Pembukaan


UUD 1945 adalah sebagai berikut :

• Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat unsur mutlak sebagai


staatsfundamentalnorm. Oleh karena itu, kedudukan Pembukaan merupakan
peraturan hukum yang tertinggi diatas Undang-Undang Dasar. Implikasinya,
semua peraturan perundang-undangangan dimulai dari pasal-pasal dalam
UUD 1945 sampai dengan daerah harus sesuai dengan pembukaan UUD 1945
• Pancasila merupakan asas kerohanian dari Pembukaan UUD 1945 sebagai
staatsfundamentalnorm. Scara ilimiah akademis, pembukaan UUD 1945
staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat keduduakn yang tetap, kuat, tak
berubahbagi negara yang dibentuk, dengan kata lain jalan hukum tidak lagi
dapat diubah.

E. Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945

-No Nilai Dasar (Pancasila)

1. 1 Sila 1
2. 2 Sila 2
3. 3 Sila 3
4. 4 Sila 4
5. 5 Sila 5

-Nilai Instrumenal (Pasal-Pasal UUD 1945)

Pasal28E(1),Pasal29,dll. Pasal 1 (3), Pasal 26 (1) dan (2), Pasal 27 (1) dan (2) Pasal
28A,28B,28C,28D,28E,28F,28J,dll. Pasal 25A, Pasal 27 (3), Pasal 30 (1) – (5),dll.
Pasal 1 (1) dan (2), Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 19, Pasal 22C,
Pasal 22E, dllPasal 23, Pasal 28H, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, dll.

F. Impelementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara

1. Bidang Politik

Beberapa konsep dasar implementasi nilai Pancasila dalam bidang poloitik adalah,
sebagai berikut :

• Sektor Suprastruktur Politik, yaitu semua Lembaga-lembaga pemerintah


seperti legislatif, eksekutif, yudikatif, Lembaga pusat lainya dan daerah.
• Sektor Masyarakat, yaitu Lembaga-lembagai social politik seperti,
kemasyarakatan, partai politik, dan media masa

2. Bidang Ekonomi

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan dalam bidang ekonomi


mengidealisasikan terwujudnya keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, kebijakan ekonomi nasional harus bertumpu pada asas-asas
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan peran perorangan, perusahaan
swasta, dan BUMN.

3. Bidang Sosial Budaya

Sejatinya masyarakat Indonesia memiliki karakter hidup bergotong


royong(Pidato bung karno 1 juni 1945) namun akhir-akhir ini sikap
kegotongroyongan dikalanagan masyarakat kian meluntur dikarenakan arus
globalisasi yang bermuatan nilai individualist dan matrealistik

Oleh karena itu diharapkan semua strategi dalam mengikuti perkembangan


kebudayaan yang selalu berubah-ubahadalah smua kebijakan social budaya
yang harus menekankan rasa kebersamaan, dan semangat kegotongroyongan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Bidang Hankam

Prinsip-prinsip yang merpakan nilai instrumental Pancasila dalam bidang pertatahan


keamanan sebagai berikut :

• Kedudukan warga negara dalam pertahanan keamanan


• Pasal 30(1) “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

pertahanan dan keamanan negara.

• Adanya Sistem pertahanan dan keamana atau Sishankamrata yang dimana

TNI-POLRI yang menjadi kekuatan utama sedangkan rakyat sebagai

kekuatan pendukung

• Tugas pokok TNI yaitu mempertahankan, melindungi, dan memelihara

keutuhan dan kedaulatan Negara

• Tugas pokok POLRI yaitu menjaga keamana dan ketertiban masyarakat,

melindungi,mengayomi, serta menegakkan hukum.

Kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara bukan kewajiban TNI-POLRI


saja melaikan kewajiban seluruh warga negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai