Anda di halaman 1dari 24

PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA
Kelompok 2

Dosen Pengampu:
Fazli Rachman, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


2023
Anggota Kelompok
Dini Novita Sari Fatiyah Luthfi
5223143001 5222443006

Jesy Tamaro S. Lidya Aprilyani


5223143006 5223143003

Syifa Hanifa Steven Ricky Y. S.


5223143031 5223143022

Fadhilah N. Siregar
5203143027
Pengertian Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara berarti setiap sendi-sendi Pancasila sebagai dasar ketatanegaraan pada


negara Republik Indonesia harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut
bermakna bahwa pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau spirit yang menjiwai
kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai
segala urusan penyelenggaraan negara. (Taniredja, dkk, 2016:130)

Pancasila merupakan kristalisası nilai yang hidup dan tumbuh berkembang serta
digali dari dalam masyarakat Indonsia, sehingga Pancasila memıliki kebenaran
secara nasional hal ini dapat dıbuktikan bahwa Pancasila merupakan suatu sistem
filsafat karena kebenaran nilai-nilai yang ada di dalam pancasila dapat diterima
secara rasional.
05
Dalam tulisan Mahfud MD (2007) menyatakan bahwa dalam sisi hukum, Pancasila
sebagai dasar negara melahirkan kaidah-kaidah penuntun hukum. Ada 4 (empat)
kaidah penuntun hukum yang mengalir dari Pancasila, yaitu:

Hukum Indonesia01.
yang dibuat haruslah bertujuan membangun
01.
dan menjamin integrasi negara dan bangsa Indonesia.

Hukum lndonesia yang dibuat haruslah berdasarkan demokrası


02.
dan nomokrasi.

Hukum Indonesia03.
yang dibuat haruslah ditujukan untuk
03. membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hukum Indonesia yang dibuat haruslah berdasarkan pada


04.
toleransi beragama yang berkeadaban.
Konsep Negara, Tujuan Negara,
Konsep Dasar Negara, dan Urgensi
Pancasila Sebagai Dasar Negara
1. Konsep Negara
Diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang menjadi syarat mutlak bagi
adanya negara yaitu:

01. 02. 03.


Unsur tempat, atau Unsur manusia, atau umat Unsur organisasi, atau tata
daerah, wilayah atau (masyarakat rakyat atau kerjasama, atau tata
territoir. bangsa.) pemerintahan.

Indonesia menganut bentuk negara republik bukan despot (tuan rumah) atau
absolutisme (pemerintahan yang sewenang-wenang). Konsep negara republik sejalan
dengan sila kedua dan keempat Pancasila, yaitu negara hukum yang demokratis.
Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup

2. Tujuan Negara
Kemerdekaan
Secara teoritis, Diponolo (1975:112-156)
Kekuatan, kekuasaan, dan kebesaran/
menggambarkan intisari 5 teori
keagungan
tujuan negara, yaitu:
Kepastian hidup, keamanan dan ketertiban

Keadilan
3. Konsep
Dasar Negara

Menurut Nyimas, dkk (2007: 8-12) konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau
memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu objek.

Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yag menjadi
sumber dari segala sumber hukum, sekaligus sebagai cita hukum (rechtsidee), baik tertulis
maupun tidak tertulis dalam suatu negara.

Bentuk Negara, system pemerintahan, dan tujuan Negara seperti apa yang ingin diwujudkan,
serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan Negara tersebut akan ditentukan oleh dasar
Negara yang dianut oleh Negara yang bersangkutan
4. Urgensi Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Pancasila adalah welltanschauung satu dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat pemersatu
bangsa yang juga pada hakikatnya satu alat pemersatukan dalam perjuangan melenyapkan
segala penyakit yang telah dilawan berpuluh – puluh tahun, yaitu terutama imperialisme,
perjuangan suatu bangsa, perjuangan melawan imperialisme. Perjuangan mencapai
kemerdekaan, perjuangan suatu bangsa yang membawa corak sendiri-sendiri.

Nurwardi, ddk ( 2016 : 112) menjelaskan bahwa urgensi pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
1. agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah
2. agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai
bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai – nilai pancasila.
Hubungan Antara Proklamasi
Dengan Pembukaan UUD 1945
Ada beberapa hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945, yaitu:

01. Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakan Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu
menegakkan hak kodrat dan hak setiap bangsa akan kemerdekaan dan demi ini pula Bangsa
Indonesia berjuang terus-menerus sampai pada akhirnya mengantarkan Bangsa Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaannya. (Alinea I dan alinea II)

Memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu bahwa


02. perjuangan gigih menegakkan hak kodrat dan hak moral atas kemerdekaan itu adalah
penjajahan atas Bangsa Indonesia yang tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan.
Bahwa perjuangan bangsa Indonesia itu telah diridai oleh Tuhan yang Maha Esa sehingga pada
akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaannya (Alinea I, II, dan III).

Memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakannya Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu


03.
bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diperoleh melalui perjuangan luhur, disusun dalam
suatu UUD Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Pancasila
(Alinea IV).
Hubungan antara Pancasila dengan
Pembukaan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Hubungan Pancasila dengan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia terbagi
menjadi dua, yaitu:

1. Hubungan Formal 1. Hubungan Material

Hubungan formal antara Pancasila dengan UUD 1945


ditinjau dalam sudut pandang konstitusional atau
peraturan yang berlaku, antara lain:
1. Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara, oleh Hubungan material antara Pancasila dan UUD
karena pancasila dimuat pada pembukaan UUD 1945 1945 adalah semua bagian-bagian (material) dari
maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara. UUD 1945 harus selaras, sejalan, serta tidak
2. Pancasila merupakan inti pembukaan Undang- bertentangan dengan Pancasila.
Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD sebagai
sumber hukum tertinggi serta menjadikan Pancasila
sebagai landasan tata tertib hukum bangsa
Indonesia.
04
Penjabaran Pancasila dalam Pasal
Pasal UUD 1945
Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia maka pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945.

Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4 pokok pikiran yang diciptakan
dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2) Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.”
3) Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”
4) Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Nilai Instrumental

Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai


Sila ke-1 Sila ke-2 Sila ke-3 Sila ke-4 SIla ke-5

Pasal 28E ayat 1 & 2 Pasal 1 ayat 3 Pasal 25A Pasal 2


Pasal 33 ayat 3
Pasal 29 ayat 1 & 2 Pasal 14 Pasal 30 ayat 1 - 4 Pasal 3
Pasal 34
Pasal 26 ayat 1 Pasal 36 Pasal 6 ayat 2
Pasal 27 ayat 1 & 2 Pasal 36A
Pasal 28A, 28B,
28C, dan 28D
Implementasi Pancasila Dalam
pembuatan Kebijakan Negara dalam
bidang Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, dan Hankam
1. Bidang Politik
Politik menurut Deliar Noer (Nambo dan Paluhulua, 2005 : 265) adalah segala aktivitas atau sikap
yang berhubungan dengan kekuasaan yang bermaksud untuk mempengaruhi, dengan jalan
mengubah atau mempertahankan, suatu macam bentuk susunan masyarakat.

a. Hubungan Suprastruktur Politik b. Sektor Masyarakat


Suprastruktur politik adalah semua lembaga- Berfungsi memberikan masukan kepada
lembaga pemerintah seperti legislatif, eksekutif, suprastruktur politik dalam menghasilkan kebijakan
yudikatif, dan lembaga pemerintah lainnya yang publik yang menyangkut kepentingan umum.
berada di pusat dan daerah.

04
2. Bidang Ekonomi
Mengacu pandangan dari Mubyarto dalam Oesman dan Alfian (1993 ; 240-241) mengenai 5
prinsip pembangunan ekonomi yang mengacu kepada nilai pancasila, yaitu:

01. Sila ke-1 : roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi, social dan
moral

Sila ke-2 : ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pemerataan social
02.
(egalitarian), sesuai asas – asas kemanusiaan

03. Sila ke-3 : prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh . hal ini berarti nasionalisme menjiwai kejaksaan dan ekonomi

04. Sila ke-4 : Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk saling konkret
dari usaha bersama

05. Sila ke-5 : adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasioal dan
desentralisasi dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan
keadilan sosial
3. Bidang Sosial Budaya
Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi ini kita harus mengangkat nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam
prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila
mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial
budaya dituangkan dalam:

Pasal 31 ayat 5 Pasal 32


Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan Ayat 1 : Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai
peradaban serta kesejahteraan umat manusia nilai budayanya.
Ayat 2 : Negara menghormati dan memelihara bahasa
daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Pada bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu
kewajiban yang wajib dimiliki oleh warga negara, hal ini mengacu
pada nilai-nilai yang terkandung pada sila ketiga yakni persatuan
4. Bidang Indonesia. Sebagai warga negara hendaknya memiliki tanggung
Hankam jawab untuk melakukan pertahanan dan keamanan kepada
negaranya.
Penerapannya dengan cara melakukan aksi bela negara. Bangsa
Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yakni meliputi
segenap rakyat Indonesia.
Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai


Pancasila harus menjdi landasan dan pedoman dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara, termasuk menjadi sumber dan pedoman dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cita-
cita yang hidup dalam diri manusia Indonesia yang senantiasa menjadi
sistem nilai yang tumbuh dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama
masyarakat menjadi bangsa yang berhasil mendirikan Negara Indonesia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai