DASAR NEGARA
Kelompok 2
Dosen Pengampu:
Fazli Rachman, S.Pd, M.Pd
Fadhilah N. Siregar
5203143027
Pengertian Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila merupakan kristalisası nilai yang hidup dan tumbuh berkembang serta
digali dari dalam masyarakat Indonsia, sehingga Pancasila memıliki kebenaran
secara nasional hal ini dapat dıbuktikan bahwa Pancasila merupakan suatu sistem
filsafat karena kebenaran nilai-nilai yang ada di dalam pancasila dapat diterima
secara rasional.
05
Dalam tulisan Mahfud MD (2007) menyatakan bahwa dalam sisi hukum, Pancasila
sebagai dasar negara melahirkan kaidah-kaidah penuntun hukum. Ada 4 (empat)
kaidah penuntun hukum yang mengalir dari Pancasila, yaitu:
Hukum Indonesia01.
yang dibuat haruslah bertujuan membangun
01.
dan menjamin integrasi negara dan bangsa Indonesia.
Hukum Indonesia03.
yang dibuat haruslah ditujukan untuk
03. membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia menganut bentuk negara republik bukan despot (tuan rumah) atau
absolutisme (pemerintahan yang sewenang-wenang). Konsep negara republik sejalan
dengan sila kedua dan keempat Pancasila, yaitu negara hukum yang demokratis.
Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
2. Tujuan Negara
Kemerdekaan
Secara teoritis, Diponolo (1975:112-156)
Kekuatan, kekuasaan, dan kebesaran/
menggambarkan intisari 5 teori
keagungan
tujuan negara, yaitu:
Kepastian hidup, keamanan dan ketertiban
Keadilan
3. Konsep
Dasar Negara
Menurut Nyimas, dkk (2007: 8-12) konsep adalah pengertian yang dapat digunakan atau
memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu objek.
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yag menjadi
sumber dari segala sumber hukum, sekaligus sebagai cita hukum (rechtsidee), baik tertulis
maupun tidak tertulis dalam suatu negara.
Bentuk Negara, system pemerintahan, dan tujuan Negara seperti apa yang ingin diwujudkan,
serta bagaimana jalan/cara mewujudkan tujuan Negara tersebut akan ditentukan oleh dasar
Negara yang dianut oleh Negara yang bersangkutan
4. Urgensi Pancasila
Sebagai Dasar Negara
Pancasila adalah welltanschauung satu dasar falsafah, Pancasila adalah satu alat pemersatu
bangsa yang juga pada hakikatnya satu alat pemersatukan dalam perjuangan melenyapkan
segala penyakit yang telah dilawan berpuluh – puluh tahun, yaitu terutama imperialisme,
perjuangan suatu bangsa, perjuangan melawan imperialisme. Perjuangan mencapai
kemerdekaan, perjuangan suatu bangsa yang membawa corak sendiri-sendiri.
Nurwardi, ddk ( 2016 : 112) menjelaskan bahwa urgensi pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
1. agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah
2. agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai
bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai – nilai pancasila.
Hubungan Antara Proklamasi
Dengan Pembukaan UUD 1945
Ada beberapa hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945, yaitu:
01. Memberikan penjelasan terhadap dilaksanakan Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945, yaitu
menegakkan hak kodrat dan hak setiap bangsa akan kemerdekaan dan demi ini pula Bangsa
Indonesia berjuang terus-menerus sampai pada akhirnya mengantarkan Bangsa Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaannya. (Alinea I dan alinea II)
Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4 pokok pikiran yang diciptakan
dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2) Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat.”
3) Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”
4) Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Nilai Instrumental
04
2. Bidang Ekonomi
Mengacu pandangan dari Mubyarto dalam Oesman dan Alfian (1993 ; 240-241) mengenai 5
prinsip pembangunan ekonomi yang mengacu kepada nilai pancasila, yaitu:
01. Sila ke-1 : roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi, social dan
moral
Sila ke-2 : ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan pemerataan social
02.
(egalitarian), sesuai asas – asas kemanusiaan
03. Sila ke-3 : prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh . hal ini berarti nasionalisme menjiwai kejaksaan dan ekonomi
04. Sila ke-4 : Koperasi merupakan sokoguru perekonomian dan merupakan bentuk saling konkret
dari usaha bersama
05. Sila ke-5 : adanya imbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasioal dan
desentralisasi dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi dan
keadilan sosial
3. Bidang Sosial Budaya
Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi ini kita harus mengangkat nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam
prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila
mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang berbudaya. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial
budaya dituangkan dalam: