Anda di halaman 1dari 4

3.

7 Menerapkan Struktur Antar Komponen Dalam Sistem


Berorientasi Objek

Mungkin diantara kalian belum mengetahui apa saja struktur dari komponen
di dalam system yang berorientasi objek. Terlebih dahulu objek adalah sebuah
kombinasi antara struktur suatu data dan juga perilaku dalam entitas dan juga
mempunyai nilai tertentu yang dapat membedakan sebuah entitas tersebut.

Dan berorientasi memiliki arti suatu organisasi perangkat lunak atau software
untuk menjadi kumpulan dari sebuah objek tertentu yang memiliki struktur data
serta perilakunya, setiap objek memiliki identitas yang bisa diukur dan
mempunyai jumlah nilai yang akan bertujuan untuk dapat membedakan entitas
antara objek yang lainnya. Di dalam objek memiliki sifat konkrit yang berkaitan
dengan identitas objek yang berfungsi untuk dapat membedakan setiap objek
meskipun nilai dari atributnya hampir sama.

Sebuah objek yang terbagi saat berada dalam atribut, operasi, hubungan, metode
hubungan, dan juga makna yang memiliki bentuk yang sama akan membuat
sebuah kelas. Ini merupakan sebagai wadah bagi objek yang bisa digunakan untuk
menciptakan sebuah objek atau bisa disebut suatu kelas objek yang
menggambarkan suatu kumpulan dari sebuah objek yang memiliki sifat, perilaku
umum, yang juga relasi umumnya terhadap sebuah objek yang lain dan semantik
umum.

Fungsi dari kelas objek adalah mengumpulkan sebuah data dan operasi yang
memiliki struktur data yang sama di dalam satu grup atau kelas. Ada istilah-istilah
yang berkaitan dengan objek adalah seperti berikut:

Atrtibut

Atribut dapat menggambarkan data yang dapat memberi sebuah informasi tentang
kelas
 Metode

Metode merupakan program yang telah tergabung di dalam objek bersama dengan
atribut, metode digunakan untuk mengakses data yang terdapat di dalam objek
tersebut.

 Message

Message merupakan cara untuk melakukan komunikasi terhadap suatu objek


dengan objek lainnya dengan hanya mengirimkan pesan oleh sebuah objek yang
tertentu.

 Operasi

Di dalam operasi sebuah fungsi yang berada di kelas dikombinasikan ke dalam


bentuk tingkah laku kelas ataupun objek.

Di dalam sebuah metodologi berorientasi objek terdapat tiga cara yang biasa
digunakan contohnya adalah seperti yang ada dibawah ini:

1. Pengkapsulan

Merupakan dasar untuk melakukan pembatasan ruang lingkup di dalam sebuah


program yang datanya akan diproses. Nantinya data dan prosedur akan dikemas
kedalam objek yang sama, sehingga prosedur lain tidak bisa mengakses atau
membuka kecuali sebuah prosedur yang sudah ada di dalam objek tersebut.

2. Pewarisan

Merupakan teknik yang bisa menunjukan bahwa anak dari objek bisa mewarisi
sebuah data ataupun sebuah atribut serta metode dari induknya. Dan atribut serta
metode dari objek nantinya akan diwariskan kepada turunannya serta objek dan
juga demikian seterusnya. Ini berarti dapat menunjukan bahwa atribut serta
operasi yang dimiliki secara bersama di dalam sebuah kelas yang mempunyai
kaitannya yang secara hirarki, metode ini biasa menggambarkan generalisasi dari
objek.

3. Polimorfisme

Merupakan sebuah konsep yang bisa menyatakan sesuatu yang sama, dan juga
dapat memiliki dari segi bentuk serta sifat yang berbeda. Ini menunjukan berarti
operasi yang bersama-sama akan mempunyai sebuah perbedaan di dalam kelas
yang cukup berbeda atau dapt bergantung kepada kelas yang juga sebuah objek
tersebut.

Di dalam model orientasi objek lebih dominan mendekati keadaan yang nyata,
dan juga dilengkapi dengan grafis yang berasal dari sistem yang dapat bermanfaat
untuk berkomunikasi dengan pengguna dan juga saat pembuatan pembuatan
sebuah dokumentasi struktur.

Dari segi desain, pemodelan yang berorientasi objek bisa menggunakan dengan
tiga macam model sebagai berikut:

 Model Objek

Bisa menggambarkan struktur yang berbentuk statis dari objek di dalam sistem
dan juga relasinya berisi diagram objek suatu graph yang node-nya merupakan
kelas yang memiliki relasi antar kelas.

 Model Dinamik

Adalah model yang dapat menggambarkan sebuah aspek yang berasal dari sistem
yang menjadi berubah setiap saat. Dan juga dapat dipergunakan untuk
menyatakan sebuah aspek control yang asalnya dari sistem yang berisi berupa
state diagram yaitu suatu graph yang node-nya adalah sebuah state dan arc
merupakan transisi antara sebuah state yang disebabkan oleh vent.

 Model Fungsional
Adalah model yang menggambarkan transformasi suatu nilai data di dalam sistem
diagram yaitu menjadi suatu graph yang node-nya dapat menyatakan sebuah
proses dan arc-nya yang merupakan aliran data. Untuk dapat mempermudah
dalam melakukan pemodelan abstrak dan juga di dalam pembuatan serta
perancangan sebuah program yang digunakan pada diagram sebuah objek untuk
dapat melengkapi di dalam notasi grafik yang berada di dalam pemodelan objek
ataupun kelas serta relasinya dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai