OLEH:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui dan telah dipertahankan didepan dewan penguji
MENYETUJUI :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGESAHKAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pukul : 14.00
Dinyatakan : LULUS
KETUA/DEKAN
SEKERTARIS/PEMBANTU DEKAN I
PENGUJI UTAMA
PENGUJI I
PENGUJI II
iii
MOTO
(Roma 12:12)
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan kemurahannya, sehingga proses penulisan skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tulisan ini sangat sederhana dengan judul “PELAKSANAAN
FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017-2019 DALAM MENGAJUKAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH”
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Rektor bersama para Wakil Rektor serta seluruh tenaga akademik
2. Ibu Dekan Dr. Reny R. Masu,SH.,MH, Wakil Dekan I Dr. Jeffry A. Ch.
Dekan III Debby F. Ng. Fallo, SH.,M.Hum dan Bapak Ketua Bagian Hukum
Tata Negara Hernimus Ratu Udju, SH.,MH yang dengan dedikasi tinggi
diperlukan sehingga proses belajar mengajar dapat penulis ikuti dengan baik.
3. Ibu Dr. Orpa G. Manuain, SH.,MH, selaku Dosen Penasehat Akademik yang
vi
4. Bapak Rafael R. Tupen, SH.,M.Hum selaku dosen pembimbing I dan Bapak
memperbaiki sifat, sikap serta mental penulis dan juga membantu penulis
5. Bapak Hernimus Ratu Udju, SH.,MH selaku penguji utama yang telah dengan
6. Bapak dan Ibu Dosen serta tenaga kependidikan Fakultas Hukum Universitas
Nusa Cendana Kupang yang memberikan kemudahan bagi penulis baik moril
maupun materil.
7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao dan Bagian Hukum
8. Orang tua tercinta, papi Stefanus Bullu dan mami Yublina M. Bullu-Rokko
yang selalu mendukung penulis dengan penuh cinta kasih dan do’a untuk
9. Kakak dan adik tercinta, Rohgers Bullu, Rendy Bullu, Revy Bullu dan Rialdy
Bullu yang selalu mendukung penulis dengan penuh cinta kasih dan do’a
Bullu, Keyla Bullu, Skynora Bullu dan Travis Bullu yang selalu mendukung
vii
11. Teman putih abu-abu terkasih, Yuni Ndamalero, Septian K. Malik, Dedeston
Benu, William R. Patty, Joshua Missa, Marwan Husin, Hetglen Palabuan dan
ini.
12. Teman-teman Focus grup discusion terkasih, Fanny Penu, Rinny Kana,
Sinthya Daniel, Soraya Eoh, Sandra Seubelan dan Hanny Yunatan yang selalu
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTO ................................................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................... ix
ABSTRACT ................................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7
E. Metode Penelitian .............................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Otonomi Daerah ................................................................................................ 13
B. Pemerintahan Daerah ........................................................................................ 15
C. Peraturan Daerah ............................................................................................... 22
D. Pengertian dan Pelaksanaan Fungsi Legislasi ................................................... 32
E. Bentuk Produk Legislasi Daerah ....................................................................... 35
F. Faktor Kinerja legislatif ..................................................................................... 37
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017-2019
1. Rancangan Peraturan daerah Hasil Inisiatif DPRD
Kabupaten Rote Ndao ................................................................................. 42
2. Rancangan peraturan Daerah yang Menjadi Peraturan
Daerah Hasil Inisiatif DPRD Kabupaten Rote Ndao ................................. 51
xi
B. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ROTE
NDAO DALAM MENGAJUKAN RANCANGAN PERATURAN
DAERAH
1. Faktor Internal .............................................................................................. 56
2. Faktor Eksternal ........................................................................................... 59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 63
B. Saran ................................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 65
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia.
pemerintah pusat kepada daerah.1 Asas otonom dan tugas pembantuan ini
1
Kumulo, Tjahjo. Integrasi Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah. PT.Kompas
Media Nusantarta; Jakarta, 2017, hlm 17.
Pemerintahan Daerah, maka mengharuskan pemerintahan di daerah
daerahnya.
mempunyai legitimasi secara yuridis formal dalam Pasal 18 ayat (6) Undang-
ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.” Selain itu, Pasal 317 dan 366 Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang
Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
2
Kesatuan Republik Indonesia.2 Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
anggotanya adalah mereka yang telah diambil sumpah serta dilantik dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden sesuai dengan hasil
urusan pemerintahan antara pusat dan daerah. Tugas, wewenang dan fungsi
Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang jelas mengatur bahwa
2
Syarief, Pipin. Jubaedah, Dedah. Ilmu Perundang-Undangan. CV.Pustaka Setia. Bandung,
2012, hlm 66.
3
Siswanto, Sunarno. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta, 2008,
hlm 66.
3
Salah satu fungsi DPRD yang sangat fundamental dalam rangka
merupakan fungsi paling dominan dan berpengaruh karena melalui fungsi ini
daerah yang pro rakyat tetapi termasuk juga fungsi pengawasan yang
4
Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao
B. RUMUSAN MASALAH
Daerah?
C. KEASLIAN PENELITIAN
cukup relevan dengan penelitian ini, yaitu: skripsi Hukum Tata Negara
dikeluarkan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Alor. Dalam hal ini yang
yang lebih intens dengan pihak eksekutif dalam artian untuk mengetahui apa
5
saja yang diperlukan sehingga dapat dimanifestasikan dalam bentuk Peraturan
kabupaten Alor yang dilakukan oleh Partai Politik harus didasarkan pada
kualitas dan latar belakang pendidikan formal sehingga para anggota tidak
4
Triwahyuningsih (2019). Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Melaksanakan
Fungsi Legislasi di Kaabupaten Alor di Tinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Nusa
Cendana Kupang.
6
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoretis
Pemerintahan Daerah.
b) Manfaat Praktis
Daerah .
7
E. METODE PENELITIAN
Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao dan Kantor Bupati Rote Ndao.
2. Spesifikasi Penelitian
3. Aspek Penelitian
Rote Ndao.
1) Faktor Internal
- Anggaran
8
2) Faktor Eksternal
- Politik
4. Pendekatan Penelitian
1) Jenis Data
a) Data primer, yaitu semua jenis data yang belum tertata secara
2) Sumber Data
9
1. Bahan hukum primer berupa peraturan perundang-
1) Populasi
2) Sampel
diteliti.
3) Responden/Informan
10
Sekretaris Dewan Kabupaten Rote Ndao : 1 orang
Jumlah : 9 orang
1) Teknik wawancara
2) Teknik observasi
3) Studi Kepustakaan/Dokumen
8. Pengolahan Data
agar diertanggungjawabkan.
11
3) Tabulasi dalam hal penyederhanaan analisis dalam betuk tabel
sederhana.
9. Analisis Data
data yang diperoleh dengan memberikan penafsiran yang logis dan benar
sesuai dengan fakta yanag ada dan atau serta kaidah hukum yang erat
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Otonomi Daerah
adalah The legal self of sufficiency of cical body and in actual independence.
bersifat self government atau the coundition of living under one’s own laws.
Jadi otonomi daerah adalah daerah yang memiliki legal self suffency yang
bersifat self government yang diatur dan diurus oleh own law, oleh karena itu
disamakan dengan otonomi daerah, karena biarpun secara teori terisah namun
5
Sudrajat, Juniarso Ridwan dan Ahmad Sodik, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan
Pelayanan Publik. Nuansa. Bandung, 2012. Hlm 109.
6
Suparmoko. Ekonomi publik untuk keuangan dan pembangunan daerah , Andi Yogyakarta.
Yogyakarta, 2001. Hlm.18
13
daerah adalah untuk mencapai efektifitas dan efesiensi dalam pelayanan
publik. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penyerahan urusan ini
daerah) ialah:
tirani;
secara langsung.8
7
Ibid.
8
The Liang Gie. Pertumbuhan Pemerintah Daerah di Negara Republik Indonesia, Liberty
Offset. Yogyakarta, 1995. Hlm 69.
14
B. Pemerintahan Daerah
Pemerintah dalam arti luas didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi yang
organ atau alat negara yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan.11
9
Soehino. Ilmu Negara. Liberty, Yogyakarta, 2006. Hlm. 24.
10
Kencana, Selfie. Ilmu Pemerintahan. Mandar Maju. Bandung, 2007. Hlm 35.
11
Ibid . Hlm 36.
15
yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara.12
sebagai lembaga eksekutif dan DPRD sebagai lembaga legislatif yang saling
a. Kepala Daerah
kabupaten disebut bupati, dan kepala daerah wilayah kota disebut wali
kota.
jabatan yang sama hanya untuk 1 kali masa jabatan. Kepala daerah
melantik.
segala sesuatu hal yang berjalan di daerah. Tugas dari kepala daerah
12
Hasan, Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta, 2007. Hlm 352.
16
diatur dalam Pasal 65 Ayat (1) Undang-Undang Pemerintahan Daerah,
(RKPD);
bersama;
peraturan perundang-undangan;
perundangundangan.
17
Dalam melaksankan tugasnya, kepala daerah memiliki kewenangan yang
sebagai berikut:
perundang-undangan.
Daerah, yaitu:
13
Pasal 40 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
14
Pasal 42 ayat (1) poin c Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
18
a. Fungsi DPRD
kehendak rakyat.15
15
Siswanto, Sunarno. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta,
2012. Hlm 65.
19
1) Fungsi legislasi, yaitu kewenangan pembuatan Peraturan Daerah
daerah.
16
Boedianto, Akmal. Hukum Pemerintahan Daerah, Pembentukan Perda APBD
Partisipasif. CV.Putra Media Nusantara. Surabaya, 2017. Hlm 12.
20
3) Melaksanakan pengawasan terhadap perda dalam pelaksanaan
APBD.
daerah.
21
C. Peraturan Daerah
lebih tinggi derajatnya17. Oleh karena itu materi Perda secara umum
daerah otonom18.
mengenai Perda:
17
Bagir Manan, Menyongvong Fajar Otonomi Daerah, PSH FH UlI, Yogyakarta, 2002, hal.
136.
18
Rosjidi Ranggawidjaja, Pengantar Ilmu Perundang-undangan Indonesia, Penerbit Mandar
Maju, Bandung, 1998, hal. 23.
22
2. Perda dibentuk dalam penyelenggaraan otonomi, tugas
hukum atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda
bentuk produk legislatif tingkat daerah, karena itu tidak dapat terlepas
23
partisipasi dimaksudkan sebagai keikutsertaan pihak-pihak luar
hendak dicapai.
undangan.
19
Ibid, hal. 77.
24
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan, yaitu setiap peraturan perundang-
dan bernegara.
dalam pelaksanaannya.
perundang-undangan.
sebagai berikut:
ketentraman masyarakat.20
20
Penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU Nomor 10 Tahun 2004.
25
manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan penduduk
pengambilan keputusan.
berdasarkan Pancasila.
f. Asas bhinneka tunggal ika, bahwa setiap materi muatan Perda harus
dan bernegara.
26
berdasarkan latar belakang, antara lain agama, suku, ras, golongan,
21
Pasal 138 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
27
menjadi beberapa tahapan yaitu Perencanaan, Penyusunan, Pembahasan,
a. Perencanaan
Prolegda.
oleh pimpinan SKPD atau pejabat yang ditunjuk oleh Bupati sesuai
Bapemperda.
28
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Pembentukan
1) Persiapan
29
daerah dapat terlebih dahulu menyusun Naskah Akademik
daerah.
2) Pembahasan
paripurna.
c. Penetapan
30
ditetapkan menjadi Peraturan Daerah dan dilakukan dalam jangka
persetujuan bersama.
1) Pengundangan
31
diundangkan, kecuali ditentukan lain di dalam peraturan daerah
yang bersangkutan.
2) Penyebarluasan
32
penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan
pengundangan.
Echols adalah berawal dari kata “legislasi” berasal dari bahasa inggris
kata kerja “to legislate” yang berarti mengatur atau membuat undang-
22
John M. Echols, Dictionary of Law. Gramedia. Jakarta, 1997.
23
Woodrow Wilson, sebagaimana dikutip oleh saldi isra. Pergesaran Fungsi Legislasi. Hlm
79.
24
Jeremy Bentham dan John Austin, sebagaimana dikutip oleh saldi isra. Pergesaran Fungsi
Legislasi. Hlm 79.
33
2) Pembahasan rancangan undang-undang (law making process);
enactement approval);
mengikat lainnya. 25
daerah. 26
salah satu fugsi yaitu legislate, atau membuat undang-undang. Nama lain
25
Jimly Asshidiqie, sebagaimana dikutip oleh Saldi Isra. Pergeseran Fungsi Legislasi. Raja
Grafindo. Jakarta, 2010. Hlm 79.
26
Pasal 97 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
34
lagi adalah parliament, suatu istilah yang menekankan unsur “bicara”
dan tugas pembantuan. Menurut Jimly Asshiddiqie peraturan lain itu seperti
dalam rangka memberikan ruang yang lebih luas kepada Daerah untuk
27
Budiardjo, Mariam. Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama. Jakarta, 2010. Hlm
315.
28
Asshiddiqie, Jimly. Komentar Atas Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Sinar Grafika. Jakarta, 2009 . Hlm 58.
35
kekhasan, dan kearifan lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan secara
keseluruhan.
Salah satu bentuk dari produk legislasi Daerah yaitu Peraturan Daerah
oleh legislatif maupun ekskutif daerah yang bertujuan mengatur hal-hal yang
urutannya berada paling bawah. Adapun perda yang dimaksud dapat dibuat
daerah. Oleh karenanya perda harus jadi acuan bagi DPRD, pemda dan
29
Asshiddiqie, Jimly. Perihal Undang-Undang, Konpress, Jakarta, 2006. Hlm 18.
30
Soenobo, Wirjosoegito. Proses & Perencanaan Peraturan Perundang-Undangan. Ghalia
Indonesia. Jakarta, 2004. Hlm 128.
36
F. Faktor Kinerja Legislatif
sama dipilih dan mendapat mandat oleh rakyat, hal tersebut sulit untuk
demokrasi.
31
Pergeseran Fungsi Legislasi. Hlm 269-311.
32
Bagir Manan, sebagaimana dikutip oleh saldi isra. Pergeseran Fungsi Legislasi. Hlm 289.
37
c. Melakukan uji sahih kepada pihak-pihak tertentu untuk mendapat
tanggapan;
3) Mahkamah Konstitusi
politik justru lebih dominan daripada hukum.33 Lebih parah dari itu adalah
adanya dominasi kekuatan yang dimiliki baik dari ekskutif maupun dari
yang sebenarnya. Sehingga apabila oleh kekuatan yang ada dirasa tidak layak
barang tentu kebijakan publik yang akan dikeluarkan akan terhambat atau
33
Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia. LP3ES. Jakarta, 2006. Hlm 3.
38
Permasalahan tidak hanya terjadi pada saat pengajuan, perencanaan,
Negeri untuk dinilai sebagai mana mestinya. Dilain pihak Mahkamah Agung
Undang, disini terdapat dualisme lembaga yang dapat menguji, namun perlu
a. Faktor Internal
Pertama, sumber daya manusia yang menjadi salah satu tolak ukur
hak DPRD. Komposisi anggota DPRD hasil pemilu 1999 diaggap kurang
39
sepenuhnya didasarkan pada kecakapan menyelenggarakan pemerintahan
b. Faktor Eksternal
34
Kotan Stefanus, Rafael Tupen. Hukum dan Sistem Politik. Undana Press, 2009. Hlm 98.
40
Keempat, lemahnya dukungan masyarakat. Ada beberapa tipe
haknya, yaitu:
c) LSM dan perguruan tinggi yang sering sinis dan mencibir kinerja
secara baik. 35
35
Ibid. Hlm 99-100.
41
BAB III
dalam hal ini adalah peraturan daerah, terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
Ndao sudah cukup baik sesuai dengan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib
Ndao
tahun 2017, 2018 dan 2019 dibuktikan dengan adanya pengajuan inisiatif
42
perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao, dengan uraian sebagai
berikut:
TABEL 1
Nomor : 22/DPRD/RN/2016
Tahun 2017
Perangkat Desa
Tenaga Asing
43
Kabupaten Rote Ndao tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran 2016
2018
Penamaan Jalan
Umum Daerah
44
Kabupaten Rote Ndao tentang AIDS
TABEL 2
Nomor : 05/DPRD/RN/2018
Tahun 2018
45
Ndao Tahun Anggaran 2017
Anggaran 2019
Ndao
46
Perusahaan Ita Esa
Sama Desa
Pembangunan Kepariwisataan
47
Baru Selatan
TABEL 3
Nomor : 7/DPRD/RN/2019
48
Tahun 2019
Anggaran 2018
Anggaran 2020
Permusyawaratan Desa
49
Rancangan Peraturan Daerah Pemerintah Lama
Perangkat Desa
Baru Selatan
UTTP
50
Retribusi Terminal
Minuman Beralkohol
51
tahunnya tidak banyak rancangan yang diambil dari hasil inisiatif DPRD
tiga rancangan yang kemudian dibahas kembali di tahun 2018, tidak ada
52
perda hasil inisiatif DPRD yang disahkan dan diundangkan di tahun
2017.
Permusyawaratan Desa;
53
Dari 15 rancangan program yang diusulkan di tahun 2018 dan enam
54
inisiatif DPRD yakni Peraturan Daerah Kabupaten Rote Ndao Nomor 6
ada raperda atas usul inisiatif DPRD setiap tahunnya namun akhirnya
yang disahkan menjadi perda dalam tahun 2017-2019 hanya satu usul
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao atau Eksekutif. Hal ini diakui oleh
Bapak Alfred Saudila, A.Md selaku ketua DPRD Kabupaten Rore Ndao,
bahwa dari segi penganggaran hanya tersedia untuk satu ranperda saja.
anggaran.36
36
wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, taggal 14 September 2020 di
Kantor DPRD Kabupaten Rote Ndao
55
B. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI
DAERAH
belum dapat disahkan menjadi peraturan daerah. Hal ini menunjukkan bahwa
1. Faktor Internal
tebel berikut:
56
TABEL 4
PENDIDIKAN
NO NAMA JABATAN
TERAKHIR
57
18 Nur Yusak Ndu Ufi, SE Anggota DPRD Strata I
orang, Diploma III tiga orang dan SLTA sembilan orang. Dapat
pendidikan Strata I sebanyak dua belas orang yang terdiri dari lima
orang sarjana hukum, dua orang sarjana ekonomi, dua orang sarjana
58
kaitan dengan haknya dalam fungsi legislasi, hak mengusulkan
b. Anggaran
37
wawancara dengan Sekertaris DPRD Kabupaten Rote Ndao
59
TABEL 5
PENETAPAN RANPERDA
Jumlah Anggaran
No Nama Kegiatan
2017 2018 2019
Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD
60
mengajukan dua rancangan peraturan daerah pada tahun 2017-2019
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Politik
daerah.39
38
wawancara dengan ketua Bapemperda, tanggal 14 September 2020 di Kantor DPRD
Kabupaten Rote Ndao.
39
Wawancara dengan Sekertaris DPRD Kabupaten Rote Ndao, tanggal 16 September 2020 di
Kantor DPRD Kabupaten Rote Ndao.
61
di Kabupaten Rote Ndao adalah lemahnya dukungan masyarakat.
yang kedua adalah masyarakat yang telah kritis, LSM dan perguruan
yang sering negatif dan sinis dalam mencibir kinerja DPRD tanpa
40
Wawancara dengan anggota Bapemperda DPRD Kabupaten Rote Ndao, tanggal 28
September 2020 di Kantor DPRD Kabupaten Rote Ndao.
62
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
karena meskipun ada raperda atas usul inisiatif DPRD setiap tahunnya
hanya 1 usul inisiatif DPRD saja yang dikeluarkan di tahun 2019 yaitu
Penyelenggaraan Pendidikan.
perwakilan rakyat daerah juga dukungan tenaga ahli dan staf sekretariat
63
ini juga menyebabkan penggunaan hak-hak politik DPRD lebih
B. SARAN
banyak lagi perda hasil inisiatif DPRD yang disahkan. Hal ini juga
hal perubahan regulasi dari pemerintah pusat yang bersifat continue tidak
pemerintah dan DPRD, dan juga penyesuaian dari setiap anggota DPRD
64
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Legislasi.
Jakarta, 2010.
Bandung, 2007.
2016.
Kotan Stefanus, Rafael Tupen. Hukum dan Sistem Politik. Undana Press.
Kupang, 2009.
65
Pipin Syarief. Dedah Jubaedah. Ilmu Perundang-Undangan. CV.Pustaka
Jakarta, 2008.
Sudrajat, Juniarso Ridwan dan Ahmad Sodik, Hukum Administrasi Negara dan
B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Perundang-Undangan.
66
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
C. KAMUS - KAMUS
Hasan, Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta, 2007.
D. SKRIPSI
E. INTERNET
https://rotendaokab.go.id
http://skripsi-ilmiah.blogspot.co.id/2013/02/peranan-pemerintah-daerah-
dalam.html
67