LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
ACARA III: BRACHIOPODA DAN ARTHROPODA
DISUSUN OLEH:
DANDY FAHREZA
(20/460290/TK/50879)
ASISTEN ACARA:
FIKI FARIS MAZIYYA KAMILA
RESISITA ANGGIE ARISKA
ASISTEN KELOMPOK:
ALFU AFKAR ANNIFFARI
ESA PRADINDRA FASSA ZAINI ZZ.
YOGYAKARTA
SEPTEMBER
2021
UNIVERSITAS GADJAH MADA ACARA / MODUL PRAKTIKUM
LABORATORIUM PALEONTOLOGI Acara 3
LEMBAR LAPORAN PRAKTIKUM Brachiopoda dan Arthropoda
NAMA PRAKTIKAN NO. MHSW. ROMB./KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Dandy Fahreza 460290 2
Dielasma illinoisense (Weller, 1914)
HARI/TGL JAM ASISTEN YANG BERTUGAS PHYLUM Brachiopoda
Sabtu, 25 10.00-11.18 Alfu Afkar Anniffari
September 2021 Esa Pradindra Fassa Zaini ZZ.
KELAS Rhynchonellata
JENIS FOSIL YANG DIAMATI
BODI UTUH FRAGMEN TRACE MOLD CAST LAIN-LAIN
ORDO Terebratulida
NO PERAGA : B-01
Pedicle Bracial
Valve Valve
±2,5 cm
Growth line
Pedicle
±2 cm valve
Growth line
Anterior Referensi:
Posterior
Pedicle valve
Pedicle valve
KETERANGAN :
Peraga B01 berwarna coklat tua kehitaman, bentukan berupa tangkupan. Keadaan fosil berupa internal
cast, dengan kondisi baik karena bagian growth line, pedicle valve, dan bracial valve terlihat. Memiliki ukuran
panjang ±2,5 cm dan tinggi ±2cm. Jenis pemfosilan yang terjadi adalah cast. Fossil ini memiliki kenampakan
cangkang yang berbentuk biconvex, sehingga dapat digolongkan dalam ordo Terebratulida. Pada kenampakan
ventral terdapat pedicle valve dan growth line. Kemudian, pada kenampakan dorsal terdapat bracial valve,
growthline, dan pedicle valve. Pada kenampakan perifer terdapat bracial valve dan pedicle valve. Sedangkan
pada kenampakan anterior dan posterior hanya terdapat pedicle valve yang dapat teramati.
NO PERAGA : B-01
Posterior margin
Pygidial ring Axial node
Ventral
Pygidium
Referensi
Pleural rib
Pleular lobe
Thorax
Axial furrow
Cephalon
±3 cm
Border
Genal spine
Axial ring
±2,5 cm
Sumber: Invertebrate Fossil,
Eye Moore, et al. 1952
Anterior margin
KETERANGAN :
Peraga B-01 berwarna kehitaman, bentukan berupa elips. Keadaan fosil berupa cast, dengan kondisi baik
karena bagian cephalon, thorax, dan pygidiumnya terlihat jelas. Memiliki ukuran panjang ±3 cm dan lebar
±2,5cm. Jenis pemfosilan yang terjadi berupa pengawetan bagian keras terubah atau replacement. Peraga ini
bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga, yaitu Cephalon, Thorax, dan Pygidium. Pada peraga ini nampak pygidial
ring, posterior margin, axial node, pleural rib, axial furrow, gental spine, anterior margin, eye, axial ring, border,
dan pleural lobe. 4
Elrathia kingii hidup sebagai organisme bentonik dengan memakan sisa-sisa zat organik di dasar laut. Spesies ini hidup
di zona anoxic di dasar laut di mana kandungan oksigennya sangat sedikit. Karena kondisi rendah oksigen, organisme juga
dapat dengan mudah terfosilkan. Beberapa fossil Elrathia kingii terbentuk di tanah liat campuran berbutir halus dan
batu lumpur karbonat, yang terakumulasi dalam pengaturan energi rendah, di bawah pengaruh gelombang badai
(Gaines et al., 2003).
UMUR GEOLOGI : Middle Cambrian or 534 - 490 Ma (Fortey & Owens, 1997)
LINGKUNGAN HIDUP : Anoxic Zone (100m – 2000m) (Gaines et al., 2003)
NO PERAGA : B-03
Dorsal Ventral
±8 cm
±5 cm
Carina Compound
Operculum
Lateral Perifer
Compartment Referensi
Radii
±9 cm
Capitulum
Sumber: Invertebrate Fossil,
Carina Moore, et al. 1952
KETERANGAN :
Peraga B03 berwarna putih sedikit kekuningan. Fosil peraga ini memiliki kondisi yang baik dan berupa
bodi utuh yang ditunjukkan oleh bagian yang utuh dari tiga kenampakan. Peraga ini memiliki ukuran tinggi
±9 cm, panjang ±8 cm, dan lebar ±5 cm. Jenis pengawetan fosil bagian keras asli pada fosil. Pada kenampakan
ventral terdapat carina dan compound. Pada kenampakan dorsal terdapat operculum. Sedangkan pada
kenampakan perifer, terlihat ada lateral compartment, radii, capitulum, dan carina.