Anda di halaman 1dari 21

MATERI KULIAH PEMBUATAN

ARANG

Oleh
Alpian
LATAR BELAKANG

Energi sumberdaya yang sangat penting dalam kehidupan


manusia. Kebutuhan energi ini cenderung meningkat, akan
tetapi penyediaan energi dari minyak bumi yang tidak dapat
diperbaharui semakin berkurang sehingga harganya terus
naik. Pemanfaatan energi dari biomassa yang dapat
diperbaharui semakin penting dan digali potensi sumber ini.

Potensi limbah kayu yang melimpah antara lain : limbah


dari penebangan kayu oleh HPH, industri pengolahan kayu,
transmigrasi dan perladangan. Limbah industri kayu
berasal dari industri penggergajian, industri kayu lapis,
industri perumahan dan lain-lain. Rendemen penggergajian
secara umum hanya mencapai 55,6 % dari input bahan
baku dan 44,4 % sebagai limbah yang masih belum
termanfaatkan secara optimal.
Sektor pertanian produksi gabah sekitar 25
juta ton/tahun dapat menghasilkan 5,5 juta ton
sekam. Produksi tempurung kelapa di propinsi
kalimantan tengah tahun 2004 sebesar 95.227,
68 ton dan masih banyak potensi lainnya yang
sangat potensial dijadikan sumber energi.

Yokayama dkk (2008) bahwa abad ke-19


biomassa dalam bentuk kayu bakar dan arang
merupakan sumber utama energi, namun pada
abad ke-20 telah digantikan oleh batubara dan
minyak. Biomassa sebagai energi pada abad
ke-21 muncul kembali karena memiliki
karakteristik terbarukan, dapat disimpan, dan
potensinya melimpah.
Matsuzawa dkk (2007) menyatakan bahwa
arang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi bakar. Arang merupakan energi
biomassa yang berperan dalam kehidupan
rumah tangga, usaha kecil, dan industri.

Yokayama dkk (2008) menyatakan bahwa


biomassa merupakan sumber daya
terbaharui dan energi yang diperoleh dari
biomassa disebut energi terbarukan.
Biomassa merupakan sumber energi ke
empat terbesar didunia setelah batubara,
minyak bumi, dan gas alam dengan
kontribusi 14 % konsumsi energi dunia.
Pengertian
Arang
Arang kayu dibuat dengan jalan memanasi kayu
secara langsung atau tidak langsung di dalam
timbunan, kiln, retort, oven, tanpa atau dengan udara
terbatas (Anonim, 1976).

Arang merupakan hasil karbonisasi dari bahan yang


mengandung karbon yang berbentuk padat dan
berpori (Komarayati, 2009).

Arang adalah hasil proses karbonisasi dari bahan


berlignoselulosa yang di karbonisasi pada suhu
400-5000C (Pari, 2010).
Bahan Baku Pembuatan Arang

Bahan baku pembuatan arang berupa


kayu ataupun bahan lain yang
mengandung lignin dan selulosa seperti
sebetan, dahan, akar, batang, tunggak
pohon, core finir, tempurung kelapa,
tempurung kelapa sawit, sekam padi dan
lain-lain.
Teknik pembuatan arang

a. Teknik pembuatan arang dalam tanah

Pembuatan lubang pengarangan dengan bentuk setengah bola (Gambar)


kedalaman berkisar 0,5-1,0 m dengan panjang 1,0 meter dan lebar 1,0
meter. Jika lubang dipakai berulang, perlu dibersihkan dari bekas
pengarangan sebelumnya dengan cangkul.

1m Galangan
1m

0,5 - 1 m

Penampang Atas Lubang Penampang samping Lubang


Penempatan Kayu dalam Lubang tanah

Sumber panas dari bahan yang diarangkan


Produksi arang banyak
Tenaga kerja banyak
Sistem Pembongkaran Arang sekaligus
Dipengaruhi cuaca
b. Teknik pembuatan arang di atas tanah

Sistem Kotak panjang

Produksi arang 20 – 30 karung/hari


Tenaga kerja sedikit
Sistem Pembongkaran Arang Bertahap
Dipengaruhi cuaca
Sistem Kandang

Sumber panas dari bahan yang diarangkan


Produksi arang 100 – 150 karung/hari
Tenaga kerja banyak Sistem
Pembongkaran Arang Sekaligus
Dipengaruhi cuaca
c. Teknik pembuatan arang dengan klin drum

Klin drum terbagi empat bagian, yaitu badan klin, tutup atas klin, lubang udara dan cerobong
asap (Gambar).

Tutup Cerobong asap (seng/logam)

Cerobong asap (seng/logam Ø 30 cm


10cm

Tutup badan klin drum

30cm 90 cm

30cm

Lubang udara
Ø 1,3 cm

Klin Drum untuk Proses Pengarangan


Bahan bakar umpan Pipa paralon/bambu
(Ranting,daun,kertas bekas dll)

Bahan arang

Bahan bakar umpan dibakar


Mempercepat pembakaran bisa dibasahi minyak tanah

Cara Mengisi Klin Drum untuk Bahan Arang

Sumber panas dari bahan yang diarangkan


Produksi sedikit
Tenaga kerja sedikit
Sistem Pembongkaran Arang Sekaligus
Tidak dipengaruhi cuaca karena bisa ditempatkan di tempat
terlindung
d. Teknik pembuatan arang dengan retort

Sumber panas dari luar (listrik) dan dalam (bahan yang


diarang)
Produksi arang sedikit sampai 10 kg (riset atau penelitian)
Suhu dan lama pengarangan bisa diatur
Pembongkaran arang sekaligus
Ciri-ciri arang yang berkualitas baik :

Berwarna hitam
Nyala kebiru-biruan
Tidak mengotori tangan
Dapat menyala terus tanpa dikipas
Tidak berasap
Tidak berbau
Tidak memercik
Tidak terlalu cepat terbakar
Berdenting seperti logam.
Sifat-sifat arang

Komposisi arang hasil karbonisasi dipengaruhi


oleh suhu maksimum, lamanya proses
karbonisasi, kadar air, ukuran dan jenis bahan
baku. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
karbonisasi adalah kadar air bahan baku,
kekerasan kayu, jumlah udara, suhu maupun
lamanya pengarangan. Kayu dengan berat jenis
dan kekerasan yang tinggi akan menghasilkan
arang yang berat jenis, kadar karbon terikat dan
nilai kalori yang tinggi pula.
Sifat-sifat arang

Sunarti dan Rugayah (2009) bahwa penggunaan jenis kayu


sebagai sumber energi, pada umumnya lebih disukai jenis
kayu yang berat jenisnya tinggi.

Beker (1983) juga menjelaskan bahwa berat jenis berpengaruh


terhadap nilai kalor yang dihasilkan, semakin tinggi berat jenis
suatu biomassa, semakin tinggi pula nilai kalor yang dihasilkan.

Komposisi arang hasil karbonisasi dipengaruhi oleh suhu


maksimum, lamanya proses karbonisasi, kadar air, ukuran dan
jenis bahan baku.

Kayu dengan berat jenis dan kekerasan yang tinggi akan


menghasilkan arang yang berat jenis, kadar karbon terikat dan
nilai kalori yang tinggi pula.
Nilai kalor dipengaruhi oleh kadar lignin dan zat
ekstraktif. Kadar lignin yang tinggi akan meningkatkan nilai
kalor kayu tersebut dan pengaruh kadar ekstraktif
tergantung pada mudah tidaknya zat ekstraktif tersebut
terbakar.

Kadar karbon terikat berhubungan dengan nilai kalor,


dimana semakin tinggi kadar karbon terikat maka nilai
kalor akan tinggi.

Kadar air dan kadar zat mudah menguap dipengaruhi


oleh kerapatan, yaitu apabila kerapatan tinggi, maka kadar
air dan kadar zat mudah menguap rendah.

Persyaratan mendapatkan bahan baku untuk


mendapatkan arang berkualitas baik antara lain
dipengaruhi oleh berat jenis (≥ 0,8), kadar air (10-15%) dan
ukuran kayu (Φ 5 – 8 cm).
Proses pembuatan arang

Proses pembuatan arang terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

a. Pada suhu 200oC proses dimulai dengan terjadi penguapan air.


b. Pada suhu 200oC – 260oC terjadi penguapan menghasilkan komponen
organik
seperti asam asetat, asam format, dan alkohol kayu.
c. Pada suhu 260oC – 300oC selulosa terurai menjadi monomer -D-
glukosida dan
terjadi pengeluaran ter serta timbulnya gas CO2 (karbon dioksida) dan
CO
(Karbon monoksida).
d. Pada Suhu 300oC – 500oC lignin terurai menjadi molekul yang lebih kecil
dalam bentuk turunan phenil propena dan terbentuk gas CO (karbon
monoksida),
CH4 (Methan) dan H2 (gas Hidrogen).
e. Pada suhu 500oc – 700oC terjadi proses karbonisasi dan pemurnian
karbon
dalam unsur murni.
Standar Kualitas Arang
Kadar Zat Kadar
Uraian Kadar Air Mudah Kadar Abu Karbon Nilai Kalor
(%) Menguap (%) Terikat (kal/g)
(%) (%)
SNI 01-1683-1989 max. 6 max. 30 max. 4 - -
SNI 01-1506-1989 max. 6 max. 10 max. 4 min. 80 min. 8000
SNI 06-4369-1996 max. 6 max. 20 max. 5 min. 70 min. 7000
SNI 01-6235-2000 max. 6 maks. 15 max. 8 - min. 5000
Anonim (1976) max. 6 15 - 30 3-6 60-80 6000-7000
Amerika * max. 6 10-30 max. 3 60-80 -
Eropa * max. 6 20-30 max. 3 60-70 -
Jepang * 6-10 5-20 max. 3 70-85 -
Inggris * - 12-15 1-3 min. 80 -
Malaysia * - 10 4 min. 70 Min. 7000

Keterangan :
* = Sumber SNI (Standar Nasional Indonesia) ; SNI 01-1683-1989 (arang kayu) ; SNI 01-1506-1989
(arang kayu untuk peleburan logam), SNI 06-4369-1996 (bubuk arang tempurung kelapa) ; SNI
01-6235-2000 (briket arang kayu) ; – = Tidak ada nilai
Persyaratan arang pada umumnya, meliputi
kadar air rendah (< 8%), kadar zat mudah
menguap (< 40%), kadar abu rendah
(< 4%), kadar karbon terikat tinggi (60%) dan
nilai kalor tinggi (> 6000 kal/g)
KEGUNAAN ARANG

Arang kayu digunakan untuk memasak makanan


tertentu agar memiliki citra rasa dan bau yang unik
sehingga membuat rasa makanan menjadi khas
misalnya memanggang ikan dan pembuatan sate.

Arang digunakan sebagai bahan bakar pengganti


minyak tanah atau gas untuk kegiatan memasak di
rumah tangga dan industri kecil (angkringan, penjual
gorengan, penjual makanan, dan tukang pandai besi
untuk alat-alat pertanian).

Anda mungkin juga menyukai