Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA UAP BATU


BARA (PTLB)
I Ketut Arya Kamajaya (17)
I Made Danan Jaya Nugraha (18)
I Made Dwi Arya Dharma Putra (19)
I Nyoman Adi Gautama (20)
Ni Putu Dayra Anjani (34)
Ni Putu Melanie Puspita Dewi (35)
Pembangkit Litrik Tenaga Batubara
Pembangkit listrik tenaga batu bara
merupakan pembangkit listrik yang
paling banyak digunakan di
Indonesia. 43,7% dari keseluruhan
daya Indonesia berasal dari batu
bara.
Sistem Kerja PLTU Batubara
Sistem Kerja PLTU Batubara

Sistem Pembakaran Batubara


Batu bara yang telah disiapkan akan dibakar di dalam boiler
secara bertingkat. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh laju
pembakaran yang rendah dan tanpa mengurangi suhu yang
diperlukan sehingga diperoleh pembentukan NOx yang
rendah. Batu bara sebelum dibakar digiling hingga menyerupai
butir- butir beras, kemudian dimasukkan ke wadah (boiler)
dengan cara disemprot, di mana dasar wadah itu berbentuk
rangka panggangan yang berlubang
Sistem Kerja PLTU Batubara

Proses Terjadinya Energi Listrik


Pembakaran batu bara ini akan menghasilkan uap dan gas buang
yang panas. Gas buang itu berfungsi juga untuk memanaskan
pipa boiler yang berada di atas lapisan mengambang. Gas buang
selanjutnya dialiri ke pembersih yang di dalamnya terdapat alat
pengendap abu setelah gas itu bersih lalu dibuang ke udara
melalui cerobong. Sedangkan uap dialiri ke turbin yang akan
menyebabkan turbin bergerak, tapi karena poros turbin
digandeng/dikopel dengan poros generator akibatnya gerakan
turbin itu akan menyebabkan pula gerakan generator sehingga
dihasilkan energi listrik. Uap itu kemudian dialiri ke kondensor
sehingga berubah menjadi air dan dengan bantuan pompa air itu
dialiri ke boiler sebagai air pengisi.
Lingkup dan Kriteria Audit

Prosedur Operasi dan


Pemeliharaan PLTU

 Keberadaan dokumen prosedur-prosedur


 Kemudahan prosedur-prosedur untuk diterapkan
 Updating prosedur-prosedur
 Keberadaan rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
Kondisi PLTU
Kondisi PLTU
 Bahan bakar, meliputi kulaitas, kebutuhan dan kelancaran
pasok bahan bakar
 Burner, meliputi teknolgi yang dipakai, panas yang dihasilkan
 Boiler, meliputi teknolgoi boiler, proses perpindahan panas,
efisiensi thermal, kualitas air untuk boiler
 Turbin, meliputi teknologi turbin, efisiensi mekanik
 Generator, meliputi teknologi generator, efisiensi elektris
 Kinerja operasi PLTU
 Kondisi fasilitas pemeliharaan PL TU
 Kinerja pemeliharaan PLTU
 Jumlah
 Kompetensi
Kondisi PLTU
 Bahan bakar, meliputi kulaitas, kebutuhan dan kelancaran
pasok bahan bakar
 Burner, meliputi teknolgi yang dipakai, panas yang dihasilkan
 Boiler, meliputi teknolgoi boiler, proses perpindahan panas,
efisiensi thermal, kualitas air untuk boiler
 Turbin, meliputi teknologi turbin, efisiensi mekanik
 Generator, meliputi teknologi generator, efisiensi elektris
 Kinerja operasi PLTU
 Kondisi fasilitas pemeliharaan PL TU
 Kinerja pemeliharaan PLTU
 Jumlah
 Kompetensi
Dampak PLTU Batubara

Pencemaran Lingkungan
Dalam proses produksi listrik dari pada PLTU batu bara
terdapat proses pembakaran batubara. Seperti halnya bahan
bakar fosil lainnya, dalam proses pembakaran batubara selain
dihasilkan pelepasan energy berupa panas juga dihasilkan
abu dan asap. Debu dan asap ini merupakan polutan yang
dihasilkan dari PLTU batubara.
Dampak PLTU Batubara

Pencemaran Udara
Dampak yang di timbulkan lainya dalam pembangunan PLTU
adalah asap hasil pembakaran batubara. Apabila terus menerus
menghirup asap dari hasil pembakaran itu, lambat laun akan
mengalami kerusakan pernapasan. Unsur Beracun menyebabkan
penyakit kulit, gangguan pencernaan, paru- paru dan penyakit
kanker otak. Air sungai tempat buangan limbah apabila digunakan
masyarakat secara terus menerus, gejala penyakit itu biasa akan
tampak setelah bahan beracun terakumulasi dalam tubuh manusia.
Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui bahwa pemakaian
batubara sebagai bahan bakar dapat menimbulkan polutan yang
mencemari udara berupa CO (karbon monoksida), NOx (oksida-
oksida nitrogen), SOx (oksida-oksida belerang), HC (senyawa-
senyawa karbon), fly ash (partikel debu). dan juga partikel-partikel
yang terhambur ke udara sebagai bahan pencemar udara.
Dampak PLTU Batubara

Hujan Asam
Bahan bakar fosil adalah campuran dari berbagai macam
bahan kimia, termasuk belerang (sulfur) dalam jumlah kecil.
Sulfur pada bahan bakar bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida (SO2), yang merupakan polutan
udara. Sumber utama SO2 adalah pembangkit tenaga listrik
yang membakar batubara dengan kandungan sulfur tinggi.
Kendaraan bermotor juga merupakan salah satu sumber SO2
karena bensin dan solar juga mengandung sulfur dengan
jumlah kecil.
Dampak PLTU Batubara

Kerusakan Hutan
Kerusakan yang di akibatkan oleh pencemaran udara yang
berasal dari PLTU akan merusak biota lautan dan pantai yang
dekat dengan PLTU. Kerusakan berawal dari kerusakan
terumbu karang langka yang menjadi tempat berkembang-
biaknya ikan dan biota laut lainnya. Rusaknya terumbu karang
dipastikan akan menyebabkan berkurangnya populasi ikan
dan biota laut lainnya di wilayah tersebut.
Dampak PLTU Batubara

Kerusakan Ekosistem
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 tahun
2009 menjelaskan tentang baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga thermal. Dalam
peraturan ini, kadar maksimum temperatur buangan dari
sumber pendingin adalah 40° C. Penyebaran limbah panas
yang memiliki temperatur di atas 30° C akan memengaruhi
produktivitas di ekosistem pesisir.
Contoh Audit Lingkungan
batu bara di sekitar paiton-
probolinggo
Permasalahan yang
disebabkan oleh PLTU
Batubara
 Dampaknya tidak terlihat langsung/kronis, maka harus dilakukan
monitoring secara periodik.
 polutan berkadar rendah/trace element dan radioaktiv maka perlu
metode analisis spesifik; dipilih teknik analisis nuklir (tan) :
gamma spektrometri dan analisis aktivasi neutron (AAN). AAN
untuk penentuan logam berat berbahaya, spektrometri gamma
untuk identifikasi radionuklida alam dan metode terkait lainnya
mengacu ISO17025 kemudian dibandingkan dengan Baku Mutu
yang ada (BAPETEN dan KLH) sehingga terkumpul sebagai
base data.
Beberapa alasan batubara
dipergunakan sebagai
sumber energi primer
 Cadangan batubara sangat banyak dan tersebar luas. Diperkirakan terdapat lebih dari
984 milyar ton cadangan batubara terbukti (proven coal reserves) di seluruh dunia yang
tersebar di lebih dari 70 negara
 Negara – negara maju dan negara – negara berkembang terkemuka memiliki banyak
cadangan batubara.
 Batubara dapat diperoleh dari banyak sumber di pasar dunia dengan pasokan yang
stabil.
 Harga batubara yang murah dibandingkan dengan minyak dan gas.
 Batubara aman untuk ditransportasikan dan disimpan.
 Batubara dapat ditumpuk di sekitar tambang, pembangkit listrik, atau lokasi sementara.
 Teknologi pembangkit listrik tenaga uap batubara sudah teruji dan handal.
 Kualitas batubara tidak banyak terpengaruh oleh cuaca maupun hujan.
 Pengaruh pemanfaatan batubara terhadap perubahan lingkungan sudah dipahami dan
dipelajari secara luas, sehingga teknologi batubara bersih (clean coal technology) dapat
dikembangkan dan diaplikasikan (WCI, 2004).
KESIMPULAN
 Makalah ini membahas penggunaan batubara
sebagai sumber energi primer, terutama dalam
konteks pembangkit listrik tenaga uap batu bara
(PLTU). Beberapa poin penting yang dapat diambil
dari makalah ini adalah: Sejarah Penting: Batubara
telah memiliki peran penting dalam sejarah, terutama
dalam mendukung Revolusi Industri. Penemuan
mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769 sangat
meningkatkan penggunaan batubara sebagai
sumber energi. Pembangkit Listrik Tenaga Batubara
di Indonesia: PLTU batubara merupakan salah satu
sumber utama listrik di Indonesia. Hal ini juga
mencerminkan potensi besar batubara dalam
memenuhi kebutuhan energi di negara ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai