Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iswatun Chasanah

NIM : 03118022

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

PENERAPAN GEOSTARTEGI DAN GEOPOLITIK DI IDNONESIA

Pembahasan mengenai implementasi geopolitik dan geostrategi yang pertama akan


datang dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
sebuah negara kepulauan yang terletak di sebelah tenggara benua Asia. Sebagai salah satu
negara-bangsa yang memiliki posisi dan nilai strategis dalam aspek geografis maka
perkembangan serta implementasi geopolitik-geostrategi adalah sebuah hal yang esensial bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Selain itu, sebagai sebuah negara kepulauan yang rawan
terhadap isu kedaulatan negara khususnya di bidang wilayah teritorial, pemerintah Indonesia
kemudian diharuskan untuk memiliki rumusan kebijakan geopolitik dan geostrategi yang dapat
mengakomodasi kepentingan-kepentingan yang bernilai vital sekaligus strategis tersebut. Pada
akhirnya, dapat dilihat pula bahwa dalam perjalanannya, Indonesia memiliki sebuah rumusan
geopolitik dan geostrategi yang khas dan membedakannya dari negara-bangsa lainnya yakni
konsep Wawasan Nusantara. Konsep Wawasan Nusantara menjadi bukti nyata yang
memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan geopolitik dan geostrategi Indonesia yang tidak
ekspansif dalam mengupayakan kekuasaan terhadap negara lain serta lebih berfokus kepada
menjaga keutuhan dan kesatuan yang ada di wilayah yuridiksinya.
Membahas mengenai geopolitik dan geostrastegi tentu mengalami perkembangan yang
signifikan pada setiap negara. Namun geopolitik dan geostrategi ini pada umumnya berbeda
dengan pemahaman dari wilayah lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa
geopolitik dan geostrategi Indonesia memiliki kecenderungan untuk berbeda dengan pemahaman
geopolitik dan geostrategi yang diterapkan di negara Barat. Konsep geopolitik di Indonesia
dibawakan pertama kali oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Konsep ini
diperkenalkan kedalam pidatonya di hadapan sidang BPUPKI pertama pada tanggal 1 Juni 1945
(Achmad, 2003). Berdasarkan pidatonya, konsep geopolitik Indonesia menurut Ir Soekarno
dijelaskan mengenai gambaran Indonesia yaitu merupakan suatu integritas territorial dimulai dari
Sabang hingga Merauke yang diapit oleh dua samudera dan dua benua. Konsep geopolitik
Indonesia tersebut mengidentifikasikan bahwa dalam hal teritorial, bangsa Indonesia tidak
memerlukan perluasan wilayah sebagai tempat tinggal untuk hidup. Lebih jauh, geopolitik
Indonesia yang dikenal dengan istilah Wawasan Nusantara kemudian memperlihatkan secara
jelas bahwa Indonesia pada penerapan geopolitiknya menggunakan kebijakan non-ekspansif
dalam berbagai upaya pencapaian kepentingannya. Wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia terhadap dirinya yang serba nusantara dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan memperlihatkan kondisi geografis, latar
belakang sejarah dan kondisi sosial budayanya dalam rangka hendak mencapai cita-cita dan
tujuan nasional (Lemhanas, 1997). Oleh karenanya, Indonesia lebih menekankan pada kebijakan
yang menjaga keutuhan, kesatuan, dan integrasi yang ada di wilayah yuridiksinya (Friedman,
2011).
Secara khusus dapat dilihat secara jelas bahwa implementasi geopolitik dan geostrategi
Indonesia sangatlah berorientasi kedalam dan memiliki relevansi yang cukup dekat dengan
konsep pertahanan serta keamanan. Oleh karenanya, pengaplikasian kedua aspek tersebut cukup
tercermin dalam doktrin pertahanan Republik Indonesia yang memuat tak hanya aspek wawasan
nusantara yang telah dijelaskan sebelumnya tetapi juga konsep ketahanan nasional dan
hankamrata di dalamnya. Doktrin pertahanan adalah prinsip-prinsip dasar yang memberikan
arah bagi pengelolaan sumber daya pertahanan untuk mencapai tujuan keamanan nasional
(Widjajanto, 2006). Ketahanan nasional adalah Kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara yang terdiri atas kemampuan dan ketangguhan
suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara
yang bersangkutan (Anwar, 1996). Sedangkan Hankamrata adalah sebuah konsep mengenai
persatuan dan kerja sama yang dilakukan oleh militer dan rakyat sipil dalam upaya bela negara
(Anwar, 1996). Lebih jauh, Kementerian Pertahanan kemudian melihat hakikat dari pertahanan
negara sebagai segala upaya pertahanan yang bersifat semesta, yang penyelenggaraannya
didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan
sendiri. Pertahanan suatu negara ini diatur berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional, dan
kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan
kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim (Laoly, 2015).

Anda mungkin juga menyukai