Anda di halaman 1dari 14

Pengujian Hipotesis Komparatif

Tutut Pujianto, ST., M.Kes


Uji Hypotesis Komparatif

Uji Komparatif/membandingkan :
1. Dapat berasal dari satu sampel (1sample) atau lebih dari satu
sampel (k-sample)
2. Minimal 2 kelompok data (yang dibandingkan dan pembanding)
3. Pembanding dapat merupakan sebuah standart/baku mutu
4. Jika data yang dibandingkan (X1) dan pembanding (X2) berasal
dari satu sampel disebut dengan sampel berpasangan
(related/paired sample)
lanjutan...........Uji Hypotesis Komparatif

Contoh tema :
- Perbedaan BB/U balita antara sebelum dan sesudah diberi
makanan tambahan
5. Jika data yang dibandingkan (X1) dan pembanding (Y1) berasal dari
dua sampel disebut dengan sampel tak berpasangan (independent
sample)
Contoh tema :
- Perbedaan BB/U balita antara yang mendapatkan dan tidak
mendapatkan makanan tambahan
1. Chi Square (χ²) Test

- Uji beda data berskala nominal/dikhotomi


 Sering disebut dengan Pearson’s χ² test (penemu Karl
Pearson)
 Prinsip perhitungan adalah menetapkan selisih nilai
pengamatan (observed) dengan nilai harapan (expected)
 Data yang akan dianalisis dituliskan dalam tabel kontingensi
 Rumus χ² = Ʃ (O-E)² / E
lanjutan .....Chi Square

 Untuk tabel kontingensi 2 x 2 digunakan rumus


χ² = Ʃ (O-E-0,5)² / E
• Contoh :
Perbedaan kadar status gizi balita sebelum dan sesudah
mendapatkan PMT
• Tabel kontingensi observed
Sampel Status tetap Status Total
Meningkat
Sebelum PMT a b (a+b)
Setelah PMT c d (c+d)
Total (a+c) (b+d) (a+b+c+d)
lanjutan .....Chi Square

• Tabel kontingensi observed

Sampel Status tetap Status Total


Meningkat
Sebelum PMT a b (a+b)
E(a) E (b)
Setelah PMT c d (c+d)
E(c) E (d)
Total (a+c) (b+d) N=(a+b+c+d)

• Nilai harapan untuk masing-masing sel


E(a) = (a+b) (a+c)/N
E(b) = (a+b) (b+d)/N
E(c) = (c+d) (a+c)/N
E(d) = (c+d) (b+d)/N
lanjutan .....Chi Square

• Syarat pemakaian chi square


1. Nilai harapan pada setiap sel tidak boleh < 1
2. Jumlah sel yang bernilai harapan < 5 tidak boleh
melebihi 20% dari jumlah sel
• Jika syarat tidak terpenuhi, maka uji hypotesis harus
menggunakan uji Exact dari Fisher (Exact Fisher’s Test)

• Contoh kasus (dengan bantuan SPSS)


Didapatkan data 4 balita kurus dan 6 balita normal sebelum
diberi PMT. Setelah diberi PMT terdapat 3 balita kurus dan 7
balita normal. Dengan α = 5%, buktikan adakah perbedaan
pemberian PMT terhadap status gizi balita.
lanjutan .....Chi Square

Tahapan pengujian dengan SPSS


1. Tentukan hipotesis
H1 : Ada perbedaan status gizi antara yang diberi dan
tidak diberi PMT
Ho : Tidak Ada perbedaan status gizi antara yang diberi dan
tidak diberi PMT
2. Tentukan α (5%)
3. Tentukan uji hipotesisnya (chi square)
4. Input data dan pengujian hipotesis
5. Buat kesimpulan (Ho diterima/Ho ditolak)
6. Interprestasi hasil
lanjutan .....Chi Square
lanjutan .....Chi Square

 OUT PUT


lanjutan .....Chi Square

 OUT PUT

 Kesimpulan :
Dari keterangan di bawah tabel chi square test dinyatakan
bahwa ada 2 sel yang memiliki nilai expected kurang dari 5.
Artinya hasil pengujian hypotesis dengan chi square tidak
memenuhi syarat, sehingga untuk membuat kesimpulan
digunakan hasil dari fisher exact test
lanjutan .....Chi Square

 Kesimpulan :
Dari fisher exact test diketahui bahwa exsact (2-sided)
= 1,000. Ini berarti signifikansi > 0,05 (Ho diterima)
Artinya : Tidak Ada perbedaan status gizi antara yang tidak diberi
dan yang diberi PMT
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai