Muzakar Isa1)
1)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta,
muzakar.isa@ums.ac.id
Abstract
This studi aims to analyze the effect of natural disasters and their impact on economic growth. This
research is conducted in Central Java province between 2000 and 2014. The data used are
secondary data. To Retrieve data, thi research utilize study documents method. The analytical tool
used is hierarchical regression analysis. The conclusions of this study results that number of
natural disasters give positive effect both directly and indirectly to the economic growth. To
influence indirectly, the number of natural disasters affect the economic growth through the impact
damage.
147
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
Tabel 1.
Jumlah Bencana Alam di Indonesia Tahun 2009-2013 Menurut Provinsi
No Provinsi Jumlah Bencana Persentase
1 Jawa Tengah 1.788 23,00%
2 Jawa Barat 961 12,00%
3 Jawa Timur 875 11,00%
4 Sulawesi Tenggara 399 5,00%
5 Pemerintah Aceh 335 4,00%
6 Sulawesi Selatan 308 4,00%
7 Sumatera Barat 280 4,00%
8 Sumatera Selatan 244 3,00%
9 Sumatera Utara 226 3,00%
10 Kalimantan Timur 215 3,00%
11 Nusa Tenggara Timur 195 3,00%
12 DI Yogyakarta 192 2,00%
13 Kalimantan Selatan 182 2.00%
14 Jambi 152 2.00%
15 Banten 144 2.00%
16 Lampung 144 2,00%
17 Bali 143 2,00%
18 Nusa Tenggara Barat 143 2,00%
19 Riau 94 1,00%
20 DKI Jakarta 84 1,00%
21 Sulawesi Tengah 81 1,00%
22 Gorontalo 75 1,00%
23 Kalimantan Barat 65 1,00%
24 Sulawesi Utara 62 1,00%
25 Sulawesi Barat 60 1,00%
26 Maluku 59 1,00%
27 Kalimantan Tengah 47 1,00%
28 Papua 43 1,00%
29 Bengkulu 40 1,00%
30 Kepulauan Riau 39 1,00%
31 Maluku Utara 21 0,00%
32 Bangka-Belitung 16 0,00%
33 Papua Barat 13 0,00%
34 Kalimantan Utara 3 0,00%
7.756 100,00
Sumber: BNPB, 2014 (diolah)
148
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
Buku indeks rawan bencana alam Kreimer dan Arnold (2000), dan
Indonesia tahun 2014 menyebutkan Jawa Guha-Sapir et al, (2004) menjelaskan banjir
Tengah merupakan provinsi rawan bencana di negara maju tidak banyak menyebabkan
alam dengan kategori tinggi. Hal serupa juga korban, kerusakan dan kerugian, sedangkan
dijelaskan dalam dokumen Rencana Nasional di negara berkembang korban, kerusakan dan
Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2010- kerugiannya jauh lebih banyak. Negara-
2014, laporan penelitian Dewan Riset Daerah negara berkembang memiliki tingkat
Provinsi Jawa Tengah tahun 2011, dan kerentanan atas bencana yang lebih tinggi
laporan BNPB tahun 2014 dimana Provinsi dibanding negara maju. Chan (1997) dan
Jawa Tengah rentan terhadap banjir, tanah (Eziyi, 2011) menyebutkan kerentanan yang
longsor, abrasi, gempa bumi, kekeringan, tinggi di negara berkembang atara lain
letusan gunung berapi, dan puting beliung. dipengaruhi: (1) kemiskinan, (2) negara
Bencana alam yang paling banyak terjadi di berkembang lebih memilih untuk melihat
Provinsi Jawa Tengah adalah tanah longsor manfaat positif dari pembangunan ekonomi,
(591 kejadian), puting beliung (570), dan dan menutup mata terhadap efek negatif yang
banjir (505 kejadian). ditimbulkan, (3) faktor manusia seperti
Bencana alam yang terjadi di Jawa kebodohan, kesalahan dan kecerobohan
Tengah berdampak pada personal, kerusakan sebagai faktor yang paling menentukan aspek
dan kerugian. Dampak personal meliputi kerentanan, dan (4) terbatasnya ketersediaan
korban meninggal dunia, sakit dan asuransi.
mengungsi. Dampak kerusakan antara lain Penelitian ini bertujuan untuk
kerusakan rumah penduduk, gedung dan menganalisis pengaruh jumlah bencana alam,
fasilitas pemerintah, fasilitas kesehatan, dan dampak bencana terhadap pertumbuhan
fasilitas ekonomi, fasilitas umum, kerusakan ekonomi provinsi Jawa Tengah.
jalan dan kerusakan lahan serta kerusakan
lainnya. Adapun dampak kerugian antara lain BENCANA ALAM
kerugian perdagangan, kerugian pertanian, Konsep bencana di Indonesia
peternakandan perikanan, kerugian tidak bisa mengacu UU Nomor 24 tahun 2007 tentang
bekerja dan kerugian lainnya. Penanggulangan Bencana. Bencana
Dampak dari bencana alam diduga merupakan peristiwa atau rangkaian
dapat menyebabkan terhambatnya peristiwa yang mengancam dan mengganggu
pertumbuhan ekonomi. Hipotesis ini tidak kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
seutuhnya sejalan dengan beberapa hasil disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
penelitian sebelumnya. Hasil penelitian faktor non alam maupun faktor manusia
terdahulu menunjukkan hasil yang beragam sehingga mengakibatkan timbulnya korban
tentang pengaruh bencana alam terhadap jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
pertumbuhan ekonomi. Pertama, Benson kerugian harta benda, dan dampak
(1997), Padli dan Habibullah (2009), dan psikologis. Hal serupa juga dijelaskan oleh
Loayza et. al, (2009) menyimpulkan bencana Abarquez dan Murshed, (2004), Sholuf,
alam berpengaruh positif terhadap (2007), dimana bencana disebutkan sebagai
pertumbuhan ekonomi. Kedua, Noy dan sebuah gangguan serius terhadap
Nualsri K. (2010), Hochrainer (2009), berfungsinya sebuah komunitas atau
Cavallo et. al, (2010) menyimpulkan bencana masyarakat yang mengakibatkan kerugian
alam berpengaruh negatif terhadap dan dampak yang meluas terhadap manusia,
pertumbuhan ekonomi. Ketiga, Zenklusen materi, ekonomi dan lingkungan, yang
(2007), Yuliandari (2012) Artiani (2011), dan melampaui kemampuan komunitas atau
Rasmussen, (2012) menyebutkan bencana masyarakat yang terkena dampak tersebut
alam tidak berpengaruh terhadap untuk mengatasinya dengan menggunakan
pertumbuhan ekonomi. sumber daya mereka sendiri. Bencana
memiliki 3 (tiga) aspek, yaitu: (1) terjadinya
149
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
peristiwa atau gangguan yang mengancam untuk adopsi teknologi baru yang mungkin
dan merusak, (2) peristiwa atau gangguan bermanfaat dalam menghasilkan
tersebut mengancam kehidupan, pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
penghidupan, dan fungsi dari masyarakat, Bencana alam yang tidak diikuti oleh
dan (3) ancaman tersebut mengakibatkan perubahan kebijakan pemerintah yang serius
korban dan melampaui kemampuan tidak menunjukkan efek signifikan pada
masyarakat untuk mengatasi dengan sumber pertumbuhan ekonomi. Dampak pada
daya mereka. pertumbuhan ekonomi bisa dalam jangka
Berdasarkan UU Nomor 24 tahun pendek atau jangka panjang. Dengan
2007, bencana dikelompokkan ke dalam tiga demikian, bencana alam yang sangat besar
kategori, yaitu (1) bencana alam adalah dan diikuti oleh perubahan kebijakan
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau pemerintah akan berpengaruh terhadap
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi.
alam antara lain berupa gempa bumi, Meskipun hubungan langsung antara
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, bencana alam dan perekonomian belum jelas,
angin topan, dan tanah longsor, (2) bencana Okuyama (2003), Banuri (2005), Kipp
non-alam adalah bencana yang diakibatkan (2003), Benson dan Clay (2004) menjelaskan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non- bahwa bencana alam dapat menyebabkan
alam yang antara lain berupa gagal teknologi, konsekuensi ekonomi yang signifikan pada
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah jangka panjang, yang dapat mempengaruhi
penyakit, dan (3) bencana sosial adalah kinerja pembangunan suatu negara secara
bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau signifikan dan dapat pula menyebabkan
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh langkah mundur untuk tahap-tahap awal
manusia yang meliputi konflik sosial dalam proses pembangunan atau membatasi
antarkelompok atau antar komunitas kemampuan mereka untuk tumbuh dan
masyarakat, dan teror. berkembang.
150
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
Gambar 1.
Jumlah Bencana Alam Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000-2014
Analisis data dalam penelitian ini model dan empat persamaan yang akan diuji
menggunakan alat analisis regresi hirarkis. dalam penelitian ini. Tabel 3. menunjukkan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis regresi hirarkis. Berikut ini
pengaruh jumlah bencana terhadap dampak model persamaan regresi yang diuji.
bencana dan pertumbuhan ekonomi. Ada tiga
151
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
152
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
0,0001
DAMPAK
PERSONAL 0,003
0,001 0,788
DAMPAK
KERUSAKAN
153
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
Diagne, K. 2007. Governance and natural Guha-Sapir, Debarati and Regina Below.
disasters: addressing flooding in 2002. The quality and accuracy of
Saint Louis, Senegal. Environment disaster data: A comparative
and Urbanization 19(2): 552-562 analysis of three global data sets.
Washington, D.C.: Provention
Djalante, Riyanti dan Frank Thomalla. 2010. Consortium, The World Bank.
Community Resilience To Natural
Hazards And Climate Change
154
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
155
The 3rd University Research Colloquium 2016 ISSN 2407-9189
156