Variabel Kategorik-Kategorik
Ghozali MH
Pendahuluan
Dalam penelitian, seringkali peneliti mendapatkan
data yg tdk berupa angka, tetapi berupa kategori-
kategori
Misalnya: jenis kelamin (laki2, perempuan), tingkat
pengetahuan (tinggi, rendah), kecemasan (ringan,
sedang, berat), dsb
Data spt itu disebut data kategorik (data kualitatif)
Seringkali peneliti juga perlu menguji hubungan
antar variabel tsb
Uji statistik yg tepat: Chi Square (kai kuadrat)
Chi Square Test
Digunakan utk menganalisis hubungan
antara variabel kategorik dgn variabel
kategorik
Skala data yg digunakan: Kategorik
(Nominal atau ordinal)
Prinsip: menghitung selisih frekuensi yg
diobservasi (O) dan frekuensi yg diharapkan
(E)
Kategorisasi Variabel
Variabel numerik dpt diubah mjd variabel
kategorik melalui proses Kategorisasi
Contoh: Variabel Umur yg merupakan variabel
numerik (nilainya 1 th, 2 th, 3 th, dst) dpt diubah
mjd variabel kategorik dgn mengkategorikan
umur kedalam kategori: Bayi, Toddler, Preschool,
dst.
Pengkategorian variabel numerik mjd kategorik
dlm penelitian hrs menggunakan dasar yg Ilmiah
Contoh Penelitian
Peneliti ingin menganalisis hubungan antara
Status perkawinan dengan kebiasaan
merokok pada pekerja di perusahaan A
Dari contoh ini terlihat bhw variabel status
perkawinan (Menikah, Tdk Menikah) adalah
variabel kategorik. Kebiasaan merokok
(Merokok, Tdk Merokok) juga variabel
kategorik
Tujuan Uji Chi Square
Utk menganalisis/mengetahui hubungan antara
variabel kategorik dan variabel kategorik
Dgn kata lain: Utk menguji perbedaan proporsi
atau prosentase antara 2 atau lebih kelompok
data kategorik
Hanya menguji Ada atau Tdk adanya Hubungan,
tdk menguji kekuatan hubungan
sesuai dg rumusan masalah dan hipotesis
Rumus Uji Chi Square
O E
2
X
2
df = (k – 1) (b – 1)
E
Keterangan:
O = nilai hasil observasi (Observed)
E = nilai harapan (Expected)
k = jumlah kolom (variabel dependen)
b = jumlah baris (variabel independen)
Tabel Silang (Cross Tab)
Variabel 2
Variabel 1 Jumlah
KATEGORI A KATEGORI B
KATEGORI A a b a+b
KATEGORI c d c+d
B
Jumlah a+c b+d n
(a + b)x(b + d)
Eb =
n
(c + d)x(a + c)
Ec =
n
(c + d)x(b + d)
Ed =
n
Syarat Uji Chi Square
1. Tdk boleh ada sel dgn nilai observed (O) < 1
2. Jumlah sel dg nilai harapan (E) <5 tdk lbh dari 20%
Jika poin 1 atau 2 tsb terjadi, maka perlu dilakukan
penggabungan kategori yg berdekatan dg tujuan utk
memperbesar nilai E
Penggabungan tsb hanya mungkin utk tabel yg lbh dari
2x2 dan tdk boleh membuat data mjd tdk bermakna
Jika poin 1 atau 2 tjd pada tabel 2x2, maka tdk dpt
dilakukan penggabungan kategori, solusinya adalah
menggunakan Uji Fisher’s Exact
UJI HIPOTESIS HUBUNGAN
VARIABEL KATEGORIK-KATEGORIK
TABEL BxK
X =å
2
E
ATAU
Contoh (dgn perhitungan
Manual)
:
► Suatu penelitian akan menguji Hubungan antara
status RS dengan kejadian luka sekunder pada
pasien immobilitas post-op
► Dg kata lain akan menguji perbedaan proporsi
kejadian luka sekunder pada pasien immobilitas
post-op antara RS pemerintah dan RS swasta
► Kategori variabel status RS (RS pemerintah & RS
swasta), variabel kejadian luka sekunder (terjadi
& tdk terjadi)
Lanjutan Contoh
RS.P 20 40 60
(a) (b) (a+b)
RS.S 5 35 40
(c) (d) (c+d)
TOTAL 25 75 100
(a+c) (b+d) (a+b+c+d)=N
Lanjutan contoh;
Frekuensi harapan (E) pasien dg luka
sekunder di RS.P adalah :
Ea= 25/100 x 60 =15 (a+c)(a+b)
N
Frekuensi harapan (E) pasien dg luka
sekunder di RS.S adalah :
Ec= 25/100 x 40 =10 (b+d)(a+b)
N
Lanjutan contoh:
► Frekuensi harapan (E) pasien tdk mengalami
luka sekunder di RS.P adalah :
Eb= 75/100 x 60 =45 (a+c)(c+d)
N
► Frekuensi harapan (E) pasien tdk mengalami
luka sekunder di RS.S adalah :
Ed= 75/100 x 40 =30 (b+d)(c+d)
N
Langkah-Langkah utk mendeteksi
adanya hubungan (secara manual):
Tetapkan nilai O dan E masing-masing sel
Hitung (O-E) utk masing-masing sel
Kuadratkan (O-E-0.5) (O-E-0.5)2
Hasil pengkuadratan dibagi dengan E (O-E-0.5)2
E
Jumlahkan harga yg diperoleh dari masing2 sel. Dari
penjumlahan tsb diperoleh harga X2
Tentukan harga X2 dengan df=(k-1)(b-1), dimana k adalah
jml kolom dan b jml baris.
Kriteria Uji Chi Square adalah:
1. Bila Xh2 < Xt2 : maka tdk ada hubungan bermakna antara
kedua variabel
2. Bila Xh2 > Xt2 : maka ada hubungan bermakna antara kedua
variabel
Sel O E (O-E) (O-E-0.5)2 (O-E-0.5)2 /E
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
a 20 15 5 20.25 1.35
b 40 45 -5 20.25 0.45
c 5 10 -5 20.25 2.025
d 35 30 5 20.25 0.675
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
X2= 4.5
df= (k-1)(b-1)=(2-1)(2-1)=1
X2 tabel pada df=1 X2 =3.84
X2 hitung = 4.5
Jadi Xh2 > Xt2 H0 ditolak Ada hubungan
bermakna antara status RS dgn kejadian luka
sekunder pada pasien immobilitas post-op
Soal latihan
(menggunakan SPSS)
Suatu penelitian akan menguji hubungan
antara jenis kelamin mahasiswa S1
Kesmas kelas X dengan pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler di kampus. Dari
20 mahasiswa laki-laki, 15 memilih
ekstrakurikuler olah raga dan sisanya
memilih kesenian. Dari 22 mahasiswa
perempuan, 15 orang memilih kesenian
dan sisanya memilih olah raga. Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan Cross-
sectional. Apakah ada hubungan yang
bermakna antara jenis kelamin mahasiswa
dengan pemilihan kegiatan
Prosedur Uji dgn SPSS
1. Input data di SPSS
Terlihat tampilan sbb:
2. Klik Analyze-Descriptive Statistics - Crosstab
Terlihat tampilan sbb:
3. Pindahkan Variabel independen (Jns kelamin) kedalam
kotak Row dan variable dependen kedalam kotak Column,
dgn cara drag-and-drop atau highlight
4. Klik , pilih “Chi-square” dan “Risk”
5. Klik , Pilih “Observed”, “Row”(cross
sectional) dan “Total”
Klik
6. Klik ( berguna utk menentukan urutan
nilai jika ada variabel yg memiliki lbh dari 2
kategori)
Klik kemudian
Baca Output:
1. Cek Tabel 1 (Case Processing Summary) Pastikan
Valid 100%, tdk ada missing data
2. Cek Tabel 2 (Crosstab): Perhatikan apakah kedua
syarat uji chi square terpenuhi
3. Cek Tabel 3 (hasil uji chi square) baca dengan
tepat. Keterangan a di bagian bawah tabel terkait
keterpenuhan syarat uji chi square. Jika tabelnya 2x2
maka yg dibaca adalah nilai pada baris kedua
(Continuity correction). Jika tabelnya lbh dari 2x2
maka yg dibaca adalah baris pertama (Pearson Chi
Square)
4. Cek Tabel 4 (Risk Estimate) Interpretasi nilai OR
atau RR
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
X2 P Value
Tabel 4
Odds
Ratio
Pembacaan Hasil Uji
Karena tabelnya 2x2, maka sebaiknya hasil
perhitungan yg dipakai adalah Continuity
Correction (Yate’s Correction) yaitu X2 =6.196,
P=0.013 (<0.05), H0 ditolak (ada hubungan
bermakna)
Kriteria Uji Chi Square dgn Software SPSS:
Jika P value < α; H0 ditolak atau ada hubungan
bermakna
Jika P value > α; H0 gagal ditolak atau tdk ada
hubungan bermakna
RR dan OR
RR (Risk Ratio= Risiko Relatif) adalah
perbandingan Risiko antara kelompok yg
terekspose dgn yg tdk terekspose
OR (Odds Ratio=Rasio Peluang) adalah
perbandingan peluang antara kelompok yg
terekspose dgn yg tdk terekspose
Ukuran RR umumnya digunakan pada desain
Kohort, sedangkan ukuran OR biasanya digunakan
pada desain Case Control dan Cross Sectional
RR dan OR
Utk mendapatkan RR dan OR yg tepat, maka
pengkodean hasil pengukuran variabel harus
tepat
Variabel Independen: Klp yg terekspose diberi
kode tinggi (misal 1), sedangkan klp yg tdk
terekspose diberi kode rendah (misal 0)
Variabel dependen: kode tinggi utk kelompok
kasus, kode rendah utk kelompok non-kasus
Penulisan dlm laporan
Ekstrakurikuler
Total
Jenis P
X2
Kelamin Olah Raga Kesenian value
n % n % n %
Hipertensi
Kebiasaan Total
Merokok Ya Tidak
n % n % n %
Merokok 60 60,00 30 30,00 90 45.00
Tdk merokok 40 40,00 70 70,00 110 55.00
Jumlah 100 100,00 100 100,00 200 100,00