Anda di halaman 1dari 22

ANTIBIOTIK

Resistensi
& Antibiotik

EDITOR: RISNAWATI
Distso Mutai dy Sasaeti Ahdulkadir 1 Andi riaey Harsn
Olebe Maskasas Mlyad Reni Xustoat Saksosne
Priska Eraestina Tenda SF
i Sefania Pernandez Theresia Mara Wonga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... asaN

DAFTAR ISI... aana V

BAB 1 KONSEP DASAR ANTIBIOTIK


(Dr. apt. Muntasir. S.Si., M.Si). .

BAB 2 DAYA KERJA ANTIBIOTIK


(Dr. apt. Widy Susanti Abdulkadir, S.Si. M.Si). .31

BAB 3 KAPAN ANTIBIOTIK DIKATAKAN RESISTENSI


(apt. Andi Ifriany Harun, S.Si. M.Si).. .50

BAB 4 PENYEBAB RESISTENSI ANTIBIOTIK


(Priska Ernestina Tenda S.F. Apt.M.Sc). enssssnsnsannnannsssssnseensnssaesssssns 67

BAB 5 PRINSIP-PRINSIP FARMAKOKINETIK DAN


FARMAKODINAMIK PEMILIHAN MASING-MASING ANTIBIOTIK

SEBAGAI TERAPI
.87
(Dr. Ns. Makkasau, M.Kes., M.EDM).. msasauassnennuaanuunnunasansssanssaaunanaaanasanansesannn

BAB 6 MEKANISME RESISTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP


BAB
BAKTERI GRAM NEGATIF DAN GRAM POSITIF
114
(apt. Muliyadi, S.Si., M.Si)..
BBnmenaBaonosesn8uBRuBaabuaoBuendnsaoanaua"enususetasase8unusaaansanen8aan*

BAB 7 RESISTENSI ANTIBIOTIK GOLONGAN SULFONAMIDA,


BETA LAKTAM, GLIKOPEPTIDA,
TRIMETOPRIM,
TBC
AMINOGLIKOSIDA, KUINOLON DAN TERAPI
apt. Reni Yustiati Saksosno, S.Si. M.Sc). ssaessDaanananeeasa**eeastdauesnesanaueneaanasan 136

ANTIBIOTIK
BAB 8 TREND DAN ISU DALAM PENGGUNAAN
.. 163
BBaBesusuuaounnauDeauesaenesesudasaue*e*onene*assuessnsaengsauasnaa

apt. Stefany Fernandez, M.Si)...

Antibiotik dan Resistensi Antibiotik


v
BAB 9 PERAN PROFESI APOTEKER DALAM EDUKASI
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK

(Theresia Maria Wonga. S.Pharm. Apt. M.Health. Ec.Pol.o**********senenmees 182

PENUTUP...
..212

vi
Antibiotik dan Resistensi
Antibiotik
BAB 2
DAYA KERJA ANTIBIOTIK
(Dr. Widy Susanti Abdulkadir SSi, MSi, Apt)
Universitas Negeri Gorontalo
jl jendela sudirman no 6
Email: widi@ung.ac.id

Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk

memberantas infeksi mikroba pada manusia. Antibiotik adalah suatu

senyawa atau zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, terutama

fungi, atau dihasilkan secara sintetik yang digunakan untuk


menghambat atau dapat membunuh mikroorganisme lain sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Prinsip pertama yang perlu
diketahui dalam mempelajari antibiotik adalah bahwa kita harus

memahami prinsip umum terapi antibiotik, golongan-golongan


antibiotik dan mekanisme kerja untuk setiap golongan, mengetahui

tentang efek dari antibiotik dan mempelajari luas spektrum bakteri


dan pemilihan penggunaan obat antibiotik tersebut untuk
antibiotik diambil
penanganan organisme tertentu. Pada awalnya
dan disolasi dari miroorganisme dan sekarang beberapa antibiotik

didapat dari tanaman tinggi dan hewan.


Prinsip umum terapi antibiotik adalah bahwa senyawa

tersebut haruslah menghambat pertumbuhan bakteri tanpa


manusia, karena antibiotik harus
membahayakan inang
ada di dalam
mempengaruhi beberapa aspek pada bakteri yang tidak
Sel-sel mamalia, hal ini merupakan dasar untuk memahami sebagian

besar mekanisme kerja obat antibiotik.

Antibiotik dan Resistensi Antibiotik 31


5
E
E
bo
N
1ltddallnt
E
Biosintesis DNA Pansidal
dan mRNA

Ribosom
Sub unit 30 S Aminosiklitol Biosintesis protein Bakterid
prokariotik

Tetrasiklin Bakteriostatik
Sub unit 50 S Amfenikol Biosintesis protein Bakteriostatik
prokariotik
Makrolida Bakteriostatik
Linkosamida Bakteriostatik
Sub unit 60 S Glutarimid Biosintesis protein Fungisid
Asam fusidat Bakterisid

Penggolongan Daya kerja antibiotik berdasarkan mekanisme


kerjanya, yaitu:
1. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri

Antitibiotik yang menghambat sintesis dinding sel bakteri atau


mengaktivasi enzim yang dapat merusak dinding sel bakteri. Obat
yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin,
basitrasin, vankomisin dan sikloserin. Dinding sel bakteri terdiri dari
polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida
(glikopeptida). Sikloserin menghambat reaksi yang paling dini dalam
proses sintesis dinding sel, diikuti oleh basitrasin, vankomisin dan
diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin, yang menghambat reaksi
terakhir (transpeptidase) dalam rangkaian reaksi tersebut. Karena
tekanan osmotik didalam sel kuman lebih tinggi daripada diluar sel
maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya
Tisis, yang merupakan prinsip efek bakterid pada kuman yang
peka.Semua obat dalam golongan ini mengandung cincin B-laktam

Antibiotik dan Resistensi Antibiotik 35


beberapa
bakteri inaktifkan antibiotik B.
menginaktifkan ans

dalam strukturnya,
membuka cincin B-laktam
m.
suatu enzim yang
laktam dengan

sintesis atau
merusak dinding sel bakto ri:
Obat yang menghambat

a. Penisilin

bakteri pertama yang digunakan


int.
tuk
anti
Penisilin merupakan

termasuk dalam
kelas B-laktam. Semua obat golo ngan
terapi dan
struktur cincin kimia yang sama dan asam mon
penisilin memiliki
dan ester. Contoh antibiotil
basic yang terbentuk dari garam

adalah mericillin, ampisilin, amoksilin, carbenisilin,


penisilin
tenosilin dan mecillinam.

b. Sefalosporin

Sefalosporin adalah anti bakteri semi sintetis yang berasal dari anti
bakteri alami yaitu Cephalosporium acremonium. Golongan ini

bersifat bakterisida dan menghambat sintesis dinding sel sam

4 generasi. Generasi
seperti penisilin. Sefalosporin terbagi menjadi
pertama cefalotin, generasi kedua adalah cefamandole, cefonicid,
ceforamide dan ceoftiam, generasi ketiga adalah cefotaxime, cefixime,
ceftazidime, cefoperazone dan cefpiramide dan generasi ke empat

adalah cefepime, cefpirome, ceftobiprole. Selain itu juga terdapat


golongan semi sintetis dari sefalosporin yaitu cephamycin.

C. Karbapenem

Karbapenem merupakan antibiotik lini ketiga yang mempunyal


aktivitas antibiotik yang lebih luas daripada sebagian besar B-lakta
lainnya. Yang termasuk karbapenem adalah imipenem, meropenemm

dan doripenem. Spektrum antibiotik yaitu bagian


menghambat sebob
besar gram positif, gram negative dan anerob. Ketiganya sduB
gat

tahan terhadap B-laktamase.

36 Antibiotik dan Resistensi Antibiotik


O
uef
.S
Sue
D
E
E
E
1
E
E
S
lilit
E
bO
O
LO
13ojqnuY Isuazsjsay upp MnoIqJuy 9
n NEÁueq yep) sadsoy ynqni ueueqe,uad 1ees 'nauauai
pa0.1[u .SM3Ju! eped un.ias
uuejep jepistuaeq Jepey
1ego uauuaai eped yojal aueÁ Y[uIq
suodsa. uexnuauau
PD Yepua. /deia] Syapuj UeBuap Jeqo ueeun88uad uadas
mmue1.131 ueseje ¥njun Ueyniiodip uyaunu qeJep wejep
anO INTULnue JepeN ueinynauad: qesep uejep jeqo Jepey 7
uesuuel uep yeiep wejep Jepey depeyiaj
ueyupuequau njun jeqo (WHX) jeujuju uejeques Jepey
depeyuo unun ueednp yejepe juj qeqo depeyHa] aus.ueaio
seajsuas ueydejauaui ueeyaday ifn [ISes: ueeyaday in T
nueq Jesep seje ueydejaiIp qno1qjue uejeqoauad
Y9O1qnuEUESUIp UEJEqOSUOd JeSep-Tesed
NAX [ISey uep oLA u. NHY ueauap
epaquaq eÁUMaJa 'OA;A u B.IeDas euaJex ISYoJu. ueyBuej!u3uau
nun NHX ed e OT-S edeouauu Bues xnojqpue Jepey
ueynadip eyeuu YeAUequa snse eped "ISxaJu/ ueyqeqaÁuaI aueA
ausjueäio yun WHY ueauap auequjas yejsn.Jes Jedua ip jedeoip
Bues euuju jeqo senuasuoy sadsos depeyuo) euNeuLlaq aue
ISH0 yojo ueyqeq»Áuau edue] SyaJu jeduaj eped jep1siuo1Meq
nee equeyâuad yaJa jedeouau eqo!ugue seiADNE Pped
SungueBiaq ynojqnue ueyeun38uau Bues uejeqoauad eÁuIseyuoa
oiqnue seqaq epau a yepujd1p ejiq juojoN nuequau
Pqoyu qeßaousu ueye Buek yepuao nojqnue ISe.nuasuoy
EA WAX) [eujuju jepisL13]yeq Jepey uep .MO]Neq ueauequaNIOd
edouauu jedep 8ue yepua19] noIqnue ise.yuasuoy n!eA "lWHN)
unuoje.ioqejp Lielejadip
1equey Jepey nyejaßuau qnjun
4 e Jeqo yajo euen.o lyneßuad!p jedep aues oLA ui LMajyeq
pisla)eq JejIS.1oq
l e . l a g 1uajeq eAupeu ueyqeqsáuouu
menyembuhkan, estimasi kadar bakterisid dalam serum

dapat menginformasikan kadar dan dosis obat yang dipilih.


4. Cara pemberian pengobatan melalui suntikan lebih disukai

kebanyakan kasus infeksi mikroba yang berat. Kloramfenikol

dan kotrimoksazol mungkin efektif per oral


5. Memantau hasil pengobatan hasil pengobatan suatu obat

harus dipantau secara klinik dan secara mikrobiologi untuk

mendeteksi perubahan resistensi atau superinfeksi.


Sebab kegagalan pengobatan antibiotik secara klinis terjadi karena

termasuk diantaranya kesalahan uji laboratorium


beberapa alasan,
dan problem pada obat (misalnya pilihan tidak tepat, dosis tidak

tepat dan penetrasi ke jaringan tidak sempurna), pada pasien


lemah, pus/nanah yang tidak
(misalnya pertahanan hospes
disalurkan), atau pada patogen (misalnya resisten dan superinfeksi).

Antibiotik dan Resistensi Antibiotik A7


47
NOoo

Anda mungkin juga menyukai