LAPORAN PKL - Andria Wijaya Saputra - Karburator
LAPORAN PKL - Andria Wijaya Saputra - Karburator
“Jadilah seperti lilin, walaupun redup akan tetapi masih berguna bagi orang lain”
(Andria Wijaya Saputra).
I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan Karburator Motor
Di Bengkel Mr. Liem Motor Ds. Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.
Tahun Pelajaran 2021/2022 :
Mengetahui,
Kepala SMK Peristek Pangkah
II
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan Karburator Motor
Di Bengkel Mr. Liem Motor Ds. Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.
Tahun Pelajaran 2021/2022 :
Tahun Pelajaran 2021 / 2022 di setujui pada :
LIMIN LIMIN
III
LEMBAR PENGUJIAN
Laporan Praktik Kerja Industri dengan judul Perawatan Karburator Motor
Di Bengkel Mr. Liem Motor Ds. Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.
Tahun Pelajaran 2021/2022 :
Telah diuji dan dinyatakan telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Industri pada
:
Hari :
Tanggal :
Penguji Sidang
(.............................................)
Mengetahui
Ka. Pokja PKL Pembimbing
IV
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), kami berharap
mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Diantaranya mampu mengenal dunia
kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat
diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang
sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia
kerja/industri.
Dapat terlakasananya kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yth :
1. Orang tua serta segenap keluarga yang telah memberikan motivasi baik
secara moril ataupun materil kepada saya dan kepada semua pihak yang
telah membantu.
2. Bapak Mukhammad Nur Mu’min, S.Ag. Selaku Kepala SMK PERISTEK
PANGKAH.
3. Bapak M. Khalimi, S.Pd., Selaku Pembimbing Laporan.
4. Bapak Limin Selaku Pimpinan Bengkel Mr. Liem Motor.
5. Bapak/Ibu Guru dan Staf SMK PERISTEK PANGKAH. Karyawan dan staf
Bengkel Mr. Liem Motor.
Semoga dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi saya selaku siswa dan umumnya bagi kita semua.
Selanjutnya saya sebagai penyusun, merasa bahwa laporan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan ini jauh dari kesempurnaan. Sebab itu saya mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik dalam segi penulisan,
pembahasan, dan penyusunannya kurang rapih. Maka dari itu besarharapan saya
semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi saya dan
umumnya bagi para pembaca.
V
DAFTAR ISI
MOTTO.................................................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................. II
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI ...................................................................... III
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... IV
KATA PENGANTAR ............................................................................................V
DAFTAR ISI ......................................................................................................... VI
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................VIII
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) .......................... 2
C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN ........................................................ 2
D. MANFAAT PRAKTIK KERJA INDUSTRI............................................... 2
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .............................................. 3
F. BATASAN MASALAH .............................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
A. LANDASAN TEORI ................................................................................... 4
BAB III.................................................................................................................. 12
A. Sejarah Perusahaan..................................................................................... 12
B. Tujuan dan Fungsi Bengkel ..................................................................... 13
C. Struktur Organisasi Bengkel ...................................................................... 13
D. Kegiatan Bengkel ....................................................................................... 14
BAB IV ................................................................................................................. 15
A. Diagnosa Kerusakan................................................................................... 15
B. Keselamatan Kerja ..................................................................................... 15
C. Bahan dan Alat ........................................................................................... 16
D. Proses Pengerjaan....................................................................................... 16
E. Pemasangan Setelah Di Pasang .................................................................. 18
F. Pengujian .................................................................................................... 18
BAB V ................................................................................................................... 19
VI
VII
A. Simpulan .................................................................................................... 19
B. Saran........................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Mangkok Karburator …………………………………………………………………………….5
2.2 Floater Valve ….…………………………………………………….5
2.3 Floater ..……………………………………………………………..6
2.4. Skep ………………..………………………………………………6
2.5. main nozzle ………………………………………………………..6
2.6 Needle Jet …………..……………………………………………....7
2.7 Main Jet …………………………………………………………….7
2.8 Slow jet …………………………………………………………......7
2.9 throttle screw………………………………………………………..8
2.10 air screw ...………………………………………………………...8
2.11 Choke Velve ………………………………………………………8
2.12 cara kerja karburator ………………………………………………9
3.1 Keadaan Bengkel…………………………………………………...12
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Secara Umum
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa
melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan
program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk
bekerja secara profesional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapakan suatu
sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktek Kerja Instansi
(PRAKERIN)”.
Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui
kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat
keahlian profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia
kerja.Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu
diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung.
2. Secara Khusus
Praktik kerja industri adalah pembelajaran yang dilaksanakan di
industri (perusahaan) atau instansi pemerintah / swasta yang merupakan
program sekolah yang harus dilaksanakan oleh seluruh siswa dengan tujuan
mengenalkan siswa dengan dunia usaha dan industri, memberi gambaran
tentang dunia kerja serta kondisi industri yang sesungguhnya serta
meningkatkan kemampuan secara mandiri maupun kelompok dengan
harapan dapat mengisi peluang kerja dimasa yang akan datang setelah
selesai menempuh masa pendidikan.
1
2
c. Bagi Siswa
a) Memiliki wawasan yang luas
b) Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja
dunia industri
c) Memiliki sifat disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi
d) Meningkatkan tanggung jawab siswa
F. BATASAN MASALAH
Supaya lebih terfokus dalam Laporan Praktik Kerja ini memiliki beberapa
batasan agar tidak melebar dan agar dapat kesepahaman penafsiran tentang
substansi yang ada dalam laporan ini. Permasalahan dalam penelitian ini di batasi
hanya membahas mengenai perawatan karburator dalam kendaraan motor.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan
bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan
dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang
untuk balap mobil stok. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal
1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik
terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator
dikarenakan lebih ringan dan murah, tetapi pada 2005 sudah banyak model
baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
2. Sejarah Penemuan Karburator
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885
dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan
Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang
serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris
yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil.
Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang
menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga
5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal
combustion). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena
kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut,
kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain
ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur
sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah
maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin
sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada
mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan
4
5
bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk
mencapai efisiensi bahan bakar.
3. Fungsi Karburator
Fungsi karburator secara umum ada dua yakni untuk mengatur RPM
dan mencampur udara dan bahan bakar sesuai dengan perbandingan. Karbu
memiliki komponen berupa katup gas yang tersambung ke stang untuk kita
tarik ulur agar RPM mesin bisa berubah. Selain itu, karbu juga harus mampu
menyuplai bensin dengan perbandingan yang ideal pada segala RPM.
Oleh karena itu, meski karburator motor berukuran kecil ada banyak
komponen didalamnya yang sangat penting. Tapi secara keseluruhan
konstruksi karburator motor lebih simpel dibandingkan karburator mobil.
Hal itu dikarenakan pada motor, tidak menuntut peforma mesin yang lebih
dibandingkan sebuah mobil. Berikut ini adalah Fungsi Komponen
Karbuarator :
a. Mangkok Karburator
c. Pelampung (floater)
d. Skep/katup gas
Jadi, aliran udara yang masuk dari air filter terbatas dan hasilnya RPM
engine rendah (idle RPM). Namun, ketika throtle gas terangkat maka venturi
menjadi lebih lebar. Hal tersebut menyebabkan aliran udara lebih cepat
sehingga RPM engine juga lebih cepat.
Ketika mesin berlari pada RPM idle atau kondisi throtle gas masih tertutup,
akan ada aliran udara dari filter masuk ke idle udara hole. Disisi lain, hisapan dari
piston juga membuat bahan bakar dari ruang pelampung terhisap kedalam pilot jet.
Udara dari idle udara hole akan bertemu dengan bensin pada saluran pilot jet.
Sehingga material yang keluar dari pilot jet sudah berupa AFM (udara-fuel-
mixture). Ujung dari pilot jet ada pada intake manifold, sehingga AFM keluar
langsung menuju intake manifold.
10
Bisa dikatakan, pada RPM idle maka aliran udara bisa digambarkan sebagai
berikut ;
Filter udara > Idle air hole > Pilot jet > Intake manifold
Fuel tank > Fuel filter > Ruang pelampung karburator > Pilot jet > Intake
manifold.
Jika kita aktifkan sistem choke dengan menarik tuas choke maka udara yang
masuk ke pilot jet akan tertahan (choke valve akan menutup sebagian saluran udara
dari filter udara) sehingga hisapan pistonlebih banyak mengangkat bensin dari
ruang pelampung, hal itu membuat campuran bensin menjadi lebih kaya.
Ketika handle gas ditarik, otomatis throtle gas terangkat. Sehingga lebar venturi
menjadi lebih besar. Ini membuat aliran udara dari filter menuju intake manifold
menjadi lebih cepat, sehingga langkah piston menjadi lebih cepat dan RPM menjadi
lebih cepat pula.
Bagaimana dengan fuel supply? Kalau saat idle RPM bensin disuplai melalui
pilot jet, maka saat RPM tinggi bensin disuplai dari main jet. Artinya, dalam
karburator sepeda motor terdapat dua buah saluran fuel. Pertama pilot jet dan yang
kedua main jet, yang merupakan saluran utama dimana ujung main jet ada didalam
venturi.
Ketika throtle gas terangkat, maka aliran udara pada venturi akan lebih cepat.
Sesuai hukum Bernoulli, ketika aliran udara lebih cepat maka tekanannya menurun.
Penurunan tekanan didalan venturi akan menghisap bensin dari ruang pelampung
melalui main jet.
Fuel tank -> Fuel filter > Ruang pelampung > Main jet > Venturi > Intake
manifold.
Jadi kesimpulannya, saat idle fuel dan udara tercampur didalam pilot jet
sementara ketika RPM dinaikan fuel dan udara tercampur didalam venturi.
Mengapa bensin tidak keluar dari main jet ketika idle? Itu dikarenakan ada satu
komponen tambahan bernama jarum skep. Jarum ini berbentuk tirus, dimana
semakin runcing kebawah. Ketika throtle gas tertutup, jarum ini akan menutup
saluran main jet. Hal itulah yang membuat bensin tidak keluar dari main jet saat
idle.
Sebaliknya, mengapa bensin tidak keluar dari pilot jet saat RPM tinggi?
Alasannya, tidak ada hisapan didalam pilot jet. Ketika idle RPM, venturi tertutup
sehingga hisapan piston bisa menghisap material dari dalam pilot jet. Tapi ketika
venturi sudah terbuka, maka tidak ada hisapan didalam pilot jet sehingga bensin
tidak keluar dari pilot jet saat high RPM.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perusahaan
12
13
Kepala Bengkel
Limin
Mekanik
Limin
14
D. Kegiatan Bengkel
1. Bengkel menyediakan berbagai sper part motor
Melayani berbagai service motor dan kerusakan kerusakan ringan
hingga berat.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Diagnosa Kerusakan
1. Masalah Yang Sering Terjadi Pada Karburator
Komponen karburator merupakan bagian motor yang memiliki tugas
dalam proses pengkabutan atau pemasukan bahan bakar kedalam silinder
mesin. Untuk memenuhi tugas tersebut, karburator memiliki beberapa
fungsi diantaranya mengatur udara dan bahan bakar ke seluruh isap
mengatur perbandingan antara komposisi udara dan bahan bakar pada
beberapa tingkat kecepatan sepeda motor, serta melakukan penampuran
antara bahan bakar dan udara secara merata.
Cara kerja karburator dimulai pada saat mesin dihidupkan. Pada saat
mesin dihidupkan maka udara luar akan terhisap dan masuk kedalam
karburator. Udara yang masuk tersebut juga akan diatur banyak sedikitnya
untuk menghasilkan tekanan udara yang sesuai, sebagai cara membagi
bahan bakar dan udara yang seimbang sehingga proses pembakaran bisa
terjadi.
Beberapa masalah pada karburator dan cara mengatasinya akan diulas pada
bagian di bawah ini :
B. Keselamatan Kerja
a) Memakai wear pack,dan sepatu.
b) Pastikan tempat praktik dalam keadaan bersih agar apabila ada salah satu
komponen yang jatuh dapat kelihatan.
c) Gunakan alat sesuai fungsinya.
d) Kembalikan alat pada tempatnya.
15
16
D. Proses Pengerjaan
a. Pembongkaran
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Lepas cover body jika masih terpasang.
3. Lepas skep dengan obeng (+) dan lepas selang bensin dan selang hisap.
4. Lepas baut pada manifold dan kendorkan baut pada karet yang
menghubungkan karburator dengan filter.
5. Lepas karburator dan lepas kabel choke dengan kunci pas.
6. Lepas ruang palampung atau float chamber.
7. Lepas main jet dan pilot jet kemudian bersihkan karburator dengan
bensin.
b. Pemeriksaan
1. Meletakan karburator ke nampan yang sudah disediakan, kemudian
lepaskan komponen komponen dengan menggunakan cairan
pembersih.
17
2. Cek main jet, pilot jet dengan melihat lubang di tengahnya apakah
tersumbat atau tidak, jika tersumbat semprot kembali agar kotoran yang
menyumbat hilang.
3. Apakah baut setelan udara masih baik? Atau sudah aus? Jika baut
penyetel udara sudah aus, gantilah baut penyetel udara tersebut. Karena
baut udara yang sudah aus akan membuat penyetelan pada putaran
stasioner menjadi tidak sempurna atau baik.
4. Periksa apakah jarum pelampung sudah aus atau masih baik? Jika sudah
aus , gantilah dengan yang baru! Jarum pelampung yang sudah aus,
membuat bensin terus masuk ke dalam ruang pelampung. Hal ini akan
membuat mesin menjadibanjir.
5. Apakah pelampung masih baik atau sudah bocor? Jika bocor gantilah
dengan yang baru. Adapun pemeriksaan pelampung ini dengan
mengocoknya di telinga kita dan mendengarkan apakah ada suara dari
pelampung tersebut. Jika ada suara kemericik dari pelampung, berarti
pelampung sudah bocor. Pelampung yang bocor akan membuat mesin
menjadi banjir, karena bensin terus masuk ke dalam ruang pelampung.
6. Periksa apakah jarum skep sudah aus? Jika aus, maka harus diganti.
Jarum skep yang sudah aus akan mempengaruhi campuran bensin dan
udara yang masuk ke dalam mesin. Terutama kita tidak dapat membuat
mesin dalam putaran langsam yang baik, karena cenderung mesin akan
berada dalam rpm tinggi terus.
7. Semprot dan periksa semua lubang pada saluran karburator! Apakah
ada kotoran yang menyumbat lubang saluran dari karburator tersebut,
karena lubang saluran yang tersumbat ini akan membuat bensin susah
ke luar dari ruang pelampung untuk bercampur dengan udara yang
masuk ke dalam mesin. Sehingga mesin cenderung menjadi boros
bensin dan sulit dihidupkan.
8. Semprot pilot jet dan main jet dengan kompresor. Agar Main jet dan
pilot jet bersih, dan mampu melakukan proses pencampuran bensin dan
udara dalam campuran yang sempurna dan baik.
18
c. Pemasangan
1. Setelah dibersihkan dengan bensin semprot karburator dengan angin
bertekanan (kompresor).
2. Pasang kembali main jet, pilot jet dan ruang pelampung (float chamber).
3. Pasang kabel choke, skep dan pasang karburator.
4. Kencangkan baut pada manifold dan karet yang menghubungkan karburator
dan filter.
5. Kemudian pasang selang bensin dan hisap.
6. Seteli karburator dengan tachometer, atau seteli angin-angin (air screw).
Pada tipe moped (zupiter, vega, dll) 1 - 1,5 putaran, dan matic (karburator
tipe vakum) 2 – 2,5 putaran.
7. Setelah diseteli pasang kembali cover body.
F. Pengujian
a) Hidupkan Mesin
b) Putar Skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin meninggi
c) Putar skrup pengatur udara kearah kanan hingga putaran mesin menurun
d) Putar kembali kekiri agar putaran mesin naik kembali (berhenti memutar
setelah/saat mesin agak naik)
4. Dengan posisi skrup seperti ini putaran mesin agak tinggi maka untuk
menurunkannya putar skrup penahan skep kearah kiri hingga putaran
mesin pada kecepatan yang sesuai dengan spesifikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan
ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan
bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika prakerin teori itu akan
digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu kegiatan (praktek). Pada
intinya kegiatan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang
diajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pemotongan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimbung di dalam dunia
kerja.
B. Saran
1. Untuk Sekolah
a. Sekolah harus sudah memilihkan tempat magang kepada setiap
siswa, jika perusahan menolak sekolah harus mencarikan solusi
lain tempat magang supaya siswa tidak kebingungan lagi mencari
tempat magang.
b. Selama siswa didunia industri Bapak/Ibu guru harus mengontrol
minimal satu bulan sekali.
c. Saat siswa di dunia industri sekolah harus memberikan informasi
tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Untuk Siswa
a. Selalu belajar sungguh-sungguh dan terus berpikir kedepan.
b. Manfaatkanlah waktu luang untuk hal yang berguna.
c. Selalu berusaha mengejar suatu impian yang diinginkan.
d. Tak pernah putus asa meskipun beribu rintangan menghadang.
e. Jadilah anak yang membanggakan bagi orangtua.
3. Untuk Industri/perusahaan
a. Pihak industri harus lebih memperhatikan siswa prakerin.
19
20
21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
22
23
Lampiran 1
Pembongkaran Karburator