Anda di halaman 1dari 3

ORIENTASI CPNS KEMENKUMHAM 2022

RUTAN KELAS II/B GIANYAR

KELOMPOK II – ASIMILASI
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

I PUTU KRESNA YASA KUMBARA (200102242022031002)


I PUTU GEDE BUDI SUBAWA (199911222022031001)
I DEWA GEDE WIDI ARTHA (200211232022031001)
I PUTU GEDE RADITYA PRATAMA (200106202022031001)
I PUTU VIRGATHA SATYA ADI CHANDRA (200010302022031001)
PUTU GDE AGUS JULIARTA (199807142022031002)

GIANYAR
2022
GAMBARAN UMUM TENTANG PENGGELEDAHAN DI RUTAN

1. Definisi Pengeledahan
Penggeledahan adalah tindakan penyidik yang dibenarkan undang-undang untuk
memasuki dan melakukan pemeriksaan di rumah tempat kediaman seseorang atau untuk
melakukan pemeriksaan terhadap badan dan pakaian seseorang. Bahkan tidak hanya
melakukan pemeriksaan, tapi bisa juga sekaligus untuk melakukan penangkapan dan
penyitaan.
Dalam Permenkumham No 33 Tahun 2015 tentang Pengamanan pada LAPAS dan
RUTAN, penggeledahan adalah kegiatan pemeriksaan terhadap orang, barang ataupun tempat
yang diduga dapat menimbulkan Gangguan Keamanan dan Ketertiban.

2. Dasar Hukum Pelaksanaan Penggeledahan di RUTAN


Aturan hukum yang menjadi dasar hukum pelaksanaan penggeledahan di Rutan ialah
sebagai berikut.
a. UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
b. UU RI Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
c. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM
d. PERKAP NO 16 TH 2006 TTG PEDOMAN PENGENDALIAN MASSA
e. SKEP DIRSAMAPTA NO SKEP/62/VII/2007 TTG BUKU PANDUAN PELATIHAN
DASAR DALMAS SAMAPTA
f. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3614);
g. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Wewenang, Tugas, dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3858);
i. Tata Tertib Lapas dan Rutan [Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 6 tahun 2013
j. Permenkumham No. 33 Tahun 2015 tentang Pengamanan pada Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara

3. Tujuan Penggeledahan di RUTAN


Tujuan penggeledahan adalah untuk memastikan dan menekan masuknya barang-
barang yang dilarang masuk ke dalam Rutan untuk difungsikan oleh warga binaan sehingga
keamanan dan ketertiban didalam Rutan tetap terjaga.
Barang-barang yang dilarang antara lain seperti handphone, senjata tajam, senjata api,
narkotika, minuman keras/beralkohol, barang elektronik, barang logam, beling, kaca dan
barang-barang lain yang dilarang sesuai dengan aturan di Rutan atau Lapas masing-masing.
4. Fungsi Penggeledahan di RUTAN
Penggeledahan yang dilakukan didalam rutan memiliki fungsi yaitu sebagai berikut.
a. Melakukan pencegahan terjadinya gangguan kamtib yang disebabkan oleh barang-
barang yang dilarang masuk kedalam rutan.
b. Melakukan pengamanan terhadap tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan sehingga
terciptanya lingkungan yang kondusif di dalam Rutan.
c. Menekan upaya-upaya pelanggaran hukum yang disebabkan oleh barang-barang
terlarang.

5. Jenis-Jenis Penggeledahan di RUTAN


Terdapat beberapa jenis penggeledahan di RUTAN maupun LAPAS, yaitu sebagai berikut.
a. Penggeledahan rutin
Penggeledahan rutin adalah kegiatan penggeledahan yang rutin dilakukan sesuai jadwal
yang sudah ditetapkan agar tahanan tidak menyimpan atau menggunakan barang-
barang terlarang didalam Rutan yang dapat mengganggu dan membahayakan keamanan
dan ketertiban.
b. Penggeledahan insidentil
Penggeledahan insidentil adalah melakukan penggeledahan kekamar hunian secara
mendadak baik pada siang maupun malam hari, apabila ada kecurigaan atau petunjuk
terdapatnya barang-barang terlarang.

6. Tata Cara Pelaksanaan Penggeledahan di RUTAN


Terdapat beberapa prosedur dalam melakukan penggeledahan tergantung pada objek,
siapa atau apa yang akan digeledah. Dalam Permenkumham No. 33 Tahun 2015 terdapat
beberapa SOP yang menjadi standar prosedur untuk melakukan penggeledahan, secara
singkat dijelaskan sebagai berikut.
a. Petugas melakukan penggeledahan terhadap setiap orang, barang, kendaraan dan area-
area di dalam Lapas dan Rutan.
b. Penggeledahan orang meliputi: Penggeledahan Pengunjung, Penggeledahan Petugas,
Penggeledahan Narapidana atau Tahanan dengan Pakaian, Penggeledahan Narapidana
atau Tahanan Tanpa Pakaian.
c. Penggeledahan terhadap orang dilakukan dengan teliti dengan mengedepankan nilai-
nilai kesusilaan dan kesopanan.
d. Penggeledahan pengunjung, petugas, narapidana dan tahanan perempuan dilakukan
oleh petugas perempuan.
e. Penggeledahan selain dilakukan oleh Regu Pengamanan Lapas dan Rutan, juga dapat
dilakukan Satuan Keamanan dan Ketertiban (Satgas Kamtib) dari Kantor Wilayah
dan/atau Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai