Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aldian Al Ayubi

Kelas : MIK-B

NIM : 02019146590

“Mengatasi Hambatan Belajar”.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi,Salam Sejahtera

bagi kita semua,Om Swastyastu,Namo Buddhaya,Salam Kebajikan

Yang saya hormati bapak Irawan selaku dosen public speaking S.Sos, M.A, dan

teman - teman yang saya banggakan. Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha

Kuasa, semoga kita selalu dalam bimbingan dan lindungan-Nya.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang permasalahan belajar

dan cara mengatasinya.Belajar sangatlah penting. Akan tetapi, sering kali kita

menghadapi hambatan dalam belajar.

Secara umum, faktor faktor yang mempengaruhi belajar tersebut dapat dibagi

menjadi dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal meliputi,

faktor kesehatan, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Di antara ketiga faktor

tersebut, faktor psikologislah yang paling memberikan dampak/pengaruh terhadap

kegiatan belajar siswa.


Faktor psikologis yang memberikan pengaruh besar terhadap cara belajar kita

sebagai siswa. Faktor faktor itu meliputi intelegensi atau kecakapan, perhatian,

minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan.

Pertama, intelegensi salah satunya berkaitan dengan kecakapan untuk menghadapi

dan menyesuaikan diri ke dalam situasi yang baru. Meskipun intelegensi bukan

satu satunya faktor penentu keberhasilan seseorang, tetapi besar pengaruhnya

terhadap kemajuan belajar.

Kedua, perhatian yang tidak fokus mengakibatkan proses belajar jadi terhambat.

Tantangan bagi siswa adalah tetap memfokuskan perhatian, dan tantangan bagi

pengajar adalah berusaha selalu menarik perhatian agar konsentrasi kita tetap

fokus.

Ketiga, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa akan dilakukan

dengan perasaan senang, terbuka, dan terus menerus. Hal itu berbeda dengan

perhatian.

Kalau perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti perasaan senang

sedangkan minat akan dilakukan secara terus menerus dengan penuh kesenangan.

Misalnya, seorang anak yang mempunyai minat bermain sepakbola, dia akan

dengan senang hati melakukan latihan atau bermain sepakbola, tanpa merasa
terbebani. Bahkan dia akan bersedia meluangkan seluruh waktunya untuk

mempelajari, memahami, dan mempraktikkan teknik bermain bola.

Keempat, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat akan terealisasi menjadi

kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Oleh karena itu, bakat akan mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang

dipelaiarinya sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya pun akan lebih baik.

Para guru sangat penting untuk mengetahui bakat siswanya sehingga dapat

memfasilitasi siswa sesuai dengan bakatnya.

Kelima, motif atau motivasi erat kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai.

Motif menjadi daya penggerak untuk berbuat sehingga tujuannya dapat tercapai.

Keenam, kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang sehingga

dia siap melaksanakan kecakapan baru. Misalnya, tangan dengan jari-jarinya sudah

siap untuk menulis, membuat prakarya, dan sebagainya.

Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Oleh karena itu, proses

belajar pun dilakukan secara berjenjang (SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi)

disesuaikan dengan tingkat kematangannya.

Ketujuh, kesiapan. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau

bereaksi. Kesiapan itu timbul dari dalam diri seseorang. Kesiapan berkaitan dengan

kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.


Berkaitan dengan faktor faktor yang telah dijelaskan tadi, ada beberapa rintangan

yang mungkin dihadapi, yakni:

(1) Tidak merasakan adanya manfaat pribadi;

(2) Takut gagal atau terkena aib sosial;

(3) Benci pada topik pelajaran;

(4) Merasa terpaksa dalam kehadiran;

(5) Punya masalah dan gangguan pribadi;

(6) Merasa “aku sudah tahu yang begini”; dan

(7) Merasa sangat bosan.

Kita dapat mengatasi rintangan tersebut dengan memahami kemampuan, minat,

motivasi, dan kesiapan kita dalam menghadapi proses belajar. Kita membutuhkan

motivasi dan dukungan yang kuat dari orang tua, para guru, dan lingkungan

bergaul.

Menghilangkan atau mengurangi rintangan-rintangan ini akan menghasilkan

kemampuan belajar yang semakin meningkat setiap waktu. Kita harus yakin bahwa

kita akan menjadi pembelajar yang hebat.

Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah pidato dari saya. Mohon maaf jika ada kata kata yang kurang

berkenan.

Wassalamu ‘alaikum warrohmatullahi wa barrokatuh.

Anda mungkin juga menyukai