Abstrak
Otonomi Daerah telah diberlakukan di Indonesia sebagaimana diatur dalam dengan
Undang-Undang Nomor Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana Pemerintah
Daerah mempunyai hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, maka daerah dipacu untuk dapat mencari
sumber pendapatan daerah yang dapat mendukung pembiayaan pengeluaran daerah.
Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Hambatan yang Muncul Implementasi
Pengelolaan Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 17 Tahun 2016 tentang Retribusi Jasa Usaha di
Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan hukum
ini adalah penelitian hukum empiris untuk mengetahui peristiwa atau keadaan yang
terjadi didalam praktek lokasi penelitian mengambil lokasi di Dinas Perhubungan
Kabupaten Karanganyar. Data penelitian wawancara adalah Pejabat Dinas Perhubungan
Kabupaten Karanganyar serta pihak-pihak yang terlibat dalam masalah perparkiran di
Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu
data yang diperoleh disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif dengan
menguraikan data-data yang diperoleh dilapangan kemudian dihubungkan dengan teori-
teori, asas-asas, dan kaidah-kaidah hukum. Hasil penelitian ini Pengawasan dan
pengendalian secara rutin dalam waktu sebulan sangat diperlukan untuk dapat membuat
efek jera kepada pelaku pelanggaran parkir dan diadakannya sosialisasi hukum kepada
masyarakat Kabupaten Karanganyar mengenai ketentuan rambu-rambu lalu lintas yang
dilaksanakan secara rutin dalam setahun oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Karanganyar dan Instansi terkait untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi pengelola,
petugas, maupun pengguna parkir itu sendiri.
A. PENDAHULUAN
Otonomi Daerah telah diberlakukan di Indonesia sebagaimana diatur dalam
dengan Undang-Undang Nomor Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
70
ISSN 2443 2784 Rechtmatig: Jurnal Hukum Tata Negara
1 Md. Krisna Arta Anggar Kusuma dan Ni Gst. Putu Wirawati, Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan PAD Se Sekabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Akutansi Universitas
Udayana 5.3, 2013. hal. 575.
2 Penjelasan tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. (yang selanjutnya disebut Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004)
3 Marihot Pahala Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, edisi revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal. 4.
71
Volume 7 No2, Desember 2021
menunjang pendapatan asli daerah adalah retribusi parkir ditepi jalan umum, hal ini
telah di tuangkan didalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 17 Tahun
2016 tentang Retribusi Jasa Usaha.
Sebagaimana diketahui pertumbuhan volume kendaraan dan lahan parkir harus
tumbuh seimbang karena bertambahnya jumlah kendaraan begitu pula kebutuhan ruang
parkir akan bertambah. Kebutuhan akan ruang parkir akan semakin bertambah apabila
sebagian besar dari kendaraan tersebut digunakan untuk bepergian sehingga dibutuhkan
lebih dari satu unit ruang parkir. Pemungutan Retribusi Parkir adalah salah satu dari
pelaksanaan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagai mana yang
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
merupakan upaya pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan potensi
daerah dalam rangka untuk memperoleh dana sehubungan dengan penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan pembangunan daerah. Perparkiran adalah merupakan bagian
dari sub sistem lalu lintas angkutan jalan penyelenggaraan dilaksanakan oleh
pemerintah daerah, dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan kepada masyarakat di
bidang perparkiran, penataan lingkungan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas
serta sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
B. METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan hukum ini adalah
penelitian hukum empiris untuk mengetahui peristiwa atau keadaan yang terjadi
didalam praktek lokasi penelitian mengambil lokasi di Dinas Perhubungan
Kabupaten Karanganyar. Data penelitian wawancara adalah Pejabat Dinas
Perhubungan Kabupaten Karanganyar serta pihak-pihak yang terlibat dalam masalah
perparkiran di Kabupaten Karanganyar
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Tentang Kewenangan
Pengertian kewenangan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan
sama dengan wewenang, yaitu hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu.
Hassan Shadhily menerjemahkan wewenang (authority) sebagai hak atau
kekuasaan memberikan perintah atau bertindak untuk mempengaruhi tindakan
orang lain, agar sesuatu dilakukan sesuai dengan yang diinginkan. Hassan
Shadhily memperjelas terjemahan authority dengan memberikan suatu pengertian
tentang “pemberian wewenang (delegation of authority)”.4 Delegation of authority
ialah proses penyerahan wewenang dari seorang pimpinan (manager) kepada
bawahannya (subordinates) yang disertai timbulnya tanggung jawab untuk
melakukan tugas tertentu. Proses delegation of authority dilaksanakan melalui
langkah-langkah yaitu : menentukan tugas bawahan tersebut; penyerahan
wewenang itu sendiri; dan timbulnya kewajiban melakukan tugas yang sudah
ditentukan.
2. Tinjauan Tentang Otonomi Daerah
4 Salim H.S dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi,
Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hal. 185.
72
ISSN 2443 2784 Rechtmatig: Jurnal Hukum Tata Negara
73
Volume 7 No2, Desember 2021
74
ISSN 2443 2784 Rechtmatig: Jurnal Hukum Tata Negara
75
Volume 7 No2, Desember 2021
76
ISSN 2443 2784 Rechtmatig: Jurnal Hukum Tata Negara
77
Volume 7 No2, Desember 2021
D. PENUTUP
Beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kurang maksimalnya
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 17 Tahun 2016
tentang Retribusi Jasa Usaha adalah dari segi sarana dan prasarana atau fasilitas
fisik yang belum memadai, dan penggunaan kelengkapan atribut juru parkir
yang kurang maksimal, tidak efektifnya pungutan tarif parkir beserta cara
pemungutannya, Pelaksanaan penegakan hukum berupa pemindahan atau
penderekan, penguncian, dan penggembosan atau pengempesan roda kenderaan
oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Karanganyar merupakan bentuk
pelaksanaan mekanisme penegakan hukum terhadap pelanggaran parkir
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 17 Tahun 2016
tentang Retribusi Jasa Usaha sehingga memberikan dampak terhadap yang baik
bagi ketertiban, keamanan, kelancaran, dan kenyamanan lalu lintas di wilayah
Kabupaten Karanganyar. Dan dapat tercapainya tujuan diberlakukanya Peraturan
Daerah Kabupaten Karanganyar tersebut.
Pengawasan dan pengendalian secara rutin dalam waktu sebulan sangat
diperlukan untuk dapat membuat efek jera kepada pelaku pelanggaran parkir dan
diadakannya sosialisasi hukum kepada masyarakat Kabupaten Karanganyar
mengenai ketentuan rambu-rambu lalu lintas yang dilaksanakan secara rutin
dalam setahun oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Karanganyar dan Instansi
terkait untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi pengelola, petugas, maupun
pengguna parkir itu sendiri. Dan dilakukanya suatu penegakan hukum secara
jelas dan tegas secara terbuka kepada seluruh oknum yang melanggar tanpa
adanya tebang pilih oleh penegak hukum kepada pelanggar agar tujuan dari
penegakan hukum itu dapat tercapai. Selain itu dalam pelaksanaanya harus
adanya sinkronisasi antara pihak-pihak instansi terkait dalam melakukan
penegakan hukum pengelolaan retribusi parkir ditepi jalan umum yaitu unsur
Dinas Perhubungan Kabupaten Karanganyar, Kepolisian Resort Kabupaten
Karanganyar, Detasemen Polisi Militer Karanganyar, Kejaksanaan Negeri
Karanganyar, Pengadilan Negeri Karanganyar, Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Karanganyar dan Asosiasi Parkir Kabupaten Karanganyar.
DAFTAR PUSTAKA
R.D.H. Koesomahatmadja. Pengantar Ke Arah Sistem Pemerintahan
Daerah di Indonesia, Bandung, Penerbit Bina Cipta, 2009
Mardiasmo, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta:
Penerbit Andi, 2004
Marihot Pahala Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, edisi revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Md. Krisna Arta Anggar Kusuma dan Ni Gst. Putu Wirawati, Analisis
Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan
PAD Se Sekabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Akutansi Universitas
Udayana 5.3, 2013
78
ISSN 2443 2784 Rechtmatig: Jurnal Hukum Tata Negara
79